• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PT SEWI KAWASAN INDUSTRI MM 2100

E. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas

Salah satu analisis keuangan yang sangat penting bagi manajer keuangan, disamping alat keuangan lainnya adalah laporan arus kas. Yang dimaksud dari analisis ini adalah untuk mengetahui bagaimana akan digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut akan dibelanjakan. Analisis arus kas tersebut dapat diketahui darimana diperoleh dan untuk apa dana tersebut digunakan. Suatu laporan yang menggambarkan darimana diperoleh dan untuk apa kas tersebut digunakan, seiring disebut sebagai laporan arus kas.

Laporan arus kas secara langsung atau tidak langsung mencerminkan penerimaan kas entitas yang diklasifikasikan menurut sumber-sumber utama dan pembayaran kas yang diklasifikasikan menurut pengguna utama selama satu periode. Laporan ini memberikan informasi yang berguna mengenai aktivitas entitas dalam menghasilkan kas mengenai aktivitas keuangannya dan mengenai investasi atau pengeluaran kasnya.

Dalam menyusun laporan arus kas terdapat 2 (dua) Metode yang digunakan yaitu :

1. Metode Langsung

Dalam Metode Langsung dilaporkan golongan penerimaan kas bruto dari aktivitas operasi dan pengeluaran kas bruto untuk kegiatan operasi. Perbedaan antara penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan sebagai arus kas bersih dari aktivitas operasi. Dengan kata lain, metode langsung mengurangkan pengeluaran kas operasi dari penerimaan kas operasi. Metode langsung menghasilkan penyajian laporan penerimaan dan pengeluaran kas secara ringkas.

Mey Siskha Siregar : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Sewi Kawasan Industri MM 2100, 2008. USU Repository © 2009

Dalam Metode Langsung laporan arus kas juga melaporkan arus kas bersih dari investasi operasi sebagai golongan utama dari penerimaan kas operasi (misalnya: kas yang diterima dari pelanggan dan kas yang diterima dari bunga dan deviden) dan pengeluaran kas (misalnya: kas yang dibayarkan kepada pemasok untuk barang, kepada karyawan untuk jasa, kepada kreditur untuk bunga dan ke instansi pemerintah untuk pajak).

Keunggulan utama dari metode langsung adalah metode ini memperlihatkan laporan penerimaan dan pengeluaran kas lebih konsisten dengan tujuan suatu laporan arus kas. Disamping itu, metode langsung ini lebih mudah dimengerti dan memberikan informasi yang lebih banyak dalam mengambil keputusan.

Dengan metode langsung informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dengan:

a. Adanya catatan akuntansi perusahaan.

b. Menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi mengenai:

1) Perubahan persediaan, piutang usaha dan hutang dagang selama periode berjalan.

2) Pos bukan kas lainnya.

3) Pos lainnya yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.

Format Laporan Arus Kas dengan menggunakan Metode Langsung adalah sebagai berikut:

PT. XYZ Laporan Arus Kas

Periode yang berakhir 31 Desember 2000

Arus kas dari Aktivitas Operasi

Penerimaan kas dari pelanggan xxx Pembayaran kas kepada pemasok (xxx) Pembayaran bunga (xxx) Hasil dari asuransi pabrik xxx Pembayaran pajak penghasilan (xxx)

Arus kas bersih dari Aktivitas Operasi xxx

Arus kas dari Aktivitas Investasi

Pembelian tanah, bangunan, peralatan (xxx) Hasil dari penjualan peralatan xxx Penerimaan bunga xxx Penerimaan deviden xxx

Arus kas bersih dari Aktivitas Investasi xxx

Arus kas dari Aktivitas Pendanaan

Hasil dari penerbitan modal xxx Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx Pembayaran hutang sewa guna usaha (xxx) Pembayaran deviden (xxx)

Arus kas bersih dari Aktivitas Pendanaan xxx

Kenaikan kas bersih dan setara kas xxx

Kas dan setara kas pada awal periode xxx

Mey Siskha Siregar : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Sewi Kawasan Industri MM 2100, 2008. USU Repository © 2009

2. Metode Tidak Langsung

Dalam Metode Tidak Langsung, pengaruh dari semua penangguhan penerimaan dan pengeluaran kas di masa lalu dan semua akurat dari penerimaan kas dan pengeluaran kas yang diharapkan pada masa yang akan datang dihilangkan dan laba bersih yang diperhitungkan laba rugi. Penyediaan ini dilakukan dengan menambahkan pos-pos yang tidak memerlukan pengeluaran kas kembali ke laba bersih serta penambahan dan pengurangan kenaikan maupun penurunan hutang dan piutang.

Keunggulan utama metode ini adalah bahwa hal ini memusatkan perbedaan antara laba bersih dan aliran kas bersih dari aktivitas operasi.

Arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh :

a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan.

b. Pos bukan kas, seperti: penyusutan, penyisihan, pajak yang ditangguhkan, keuntungan dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam rugi konsolidasi / perbandingan.

Arus kas bersih dari aktivitas operasi dapat dilaporkan (tidak langsung) dengan menyajikan pendapatan dengan beban yang diungkapkan dalam laporan laba rugi serta perubahan dalam persediaan, piutang usaha dan hutang usaha selama periode tertentu.

Sedangkan dengan cara pelaporan arus kas bentuk investasi dan pendanaan pada kedua metode, baik langsung maupun tidak langsung adalah sama. Jadi yang berbeda adalah metode pelaporan arus kas untuk kegiatan operasi perusahaan.

Lembaga keuangan mempunyai keinginan yang kuat terhadap metode tidak langsung karena menurut anggapan mereka metode ini lebih informatif. Meskipun lembaga keuangan yang menghendaki agar debiturnya menyusun laporan arus kas perusahaannya dengan metode langsung namun debiturnya tidak dapat begitu saja memenuhi keinginan kreditur, karena baginya lebih bermanfaat penggunaan metode tidak langsung ini mampu menggambarkan arus kas bersih dari kegiatan operasi juga pendekatan ini dapat lebih menarik perhatian dengan penyesuaian yang kompleks.

Metode tidak langsung juga memberikan informasi keuangan dalam penentuan laba / rugi yang menggunakan metode akrual basis, dimana metode ini merupakan petunjuk yang salah dalam penilaian atas arus kas dari operasi. Jika perusahaan terus memakai metode tidak langsung, maka harus ada pengungkapan yang terpisah mengenai perubahan-perubahan dalam perkiraan piutang, persediaan barang, investasi, biaya yang dibayar dimuka dan perkiraan aktiva lancar lainnya.

Perkiraan hutang dagang, gaji, sewa dan perkiraan hutang lancar lainnya untuk menentukan jumlah bersih perubahan kas dari kegiatan operasi dalam waktu hendak menyesuaikan pendapatan bersih dengan penerimaan dan pengeluaran bersih dari kegiatan operasi.

Dengan kenyataan-kenyataan tersebut di atas Financial Accounting Standard Board (FASB) menyarankan pemakai untuk menggunakan metode

Mey Siskha Siregar : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Sewi Kawasan Industri MM 2100, 2008. USU Repository © 2009

langsung secara konsisten, karena berguna untuk memproyeksikan perputaran kas dimana yang akan datang, sehingga dapat diambil keputusan ekonomi yang lebih akurat termasuk keputusan pemberian kredit.

Format Laporan Arus Kas dengan menggunakan Metode Tidak Langsung adalah sebagai berikut:

PT. XYZ Laporan Arus Kas

Periode yang berakhir 31 Desember 2000

Arus kas dari Aktivitas Operasi

Laba bersih xxx

Penyesuaian untuk :

Penyusutan xxx

Kerugian selisih kurs (xxx) Penghasilan investasi xxx Beban bunga xxx Kenaikan piutang dagang (xxx) Penurunan persediaan xxx Penurunan hutang dagang xxx Pembayaran bunga (xxx) Pembayaran pajak penghasilan (xxx) Hasil dari asuransi pabrik xxx

Arus kas bersih dari Aktivitas Operasi xxx

Arus kas dari Aktivitas Investasi

Pembelian tanah, bangunan dan peralatan (xxx) Hasil dari penjualan peralatan xxx

Penerimaan bunga xxx Penerimaan deviden xxx

Arus kas bersih dari Aktivitas Investasi xxx

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Hasil dari penerbitan modal saham xxx Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx Pembayaran hutang sewa guna usaha (xxx)

Pembayaran deviden (xxx)

Arus kas bersih dari Aktivitas Pendanaan xxx

Kenaikan bersih kas dan setara kas xxx

Kas dan setara kas pada awal periode xxx

Kas dan setara kas pada akhir periode xxx

Mey Siskha Siregar : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Sewi Kawasan Industri MM 2100, 2008. USU Repository © 2009

Tabel 1

PT. SEWI KAWASAN INDUSTRI MM 2100 NERACA

Per 31 Desember 2006

AKTIVA 2006

Aktiva Lancar

Kas (Bank) Surat Berharga (Efek) Piutang Usaha Persediaan

Jumlah Aktiva Lancar Aktiva Tetap Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan

Jumlah Aktiva Tetap

Jumlah Aktiva

Kewajiban & Modal

Hutang Usaha Hutang Lain-Lain Akumulasi Biaya yang belum dibayar Pajak Penghasilan yang belum dibayar

Jumlah Kewajiban Lancar MODAL Modal Saham Laba ditahan Jumlah Modal Total Pasiva 97,505,600 160,504,300 407,468,000 540,042,100 1,205,520,000 190,500,000 710,000,000 90,000,000 20,000,000 1,010,500,000 360,000,000 650,500,000 1,856,020,000 120,000,000 117,800,700 6,236,000 3,000,600 247,037,300 1,000,000,000 608,982,700 1,608,982,700 1,856,020,000

Tabel 2

PT. SEWI KAWASAN INDUSTRI MM 2100 NERACA

Per 31 Desember 2007

AKTIVA 2007

Aktiva Lancar

Kas (Bank)

Surat Berharga (Efek)

Piutang Usaha

Persediaan

Jumlah Aktiva Lancar

Aktiva Tetap Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan

Jumlah Aktiva Tetap

Jumlah Aktiva

Kewajiban & Modal

Hutang Usaha

Hutang Lain-Lain

Akumulasi Biaya yang belum dibayar

Pajak Penghasilan yang belum dibayar

Jumlah Kewajiban Lancar

MODAL Modal Saham Laba ditahan Jumlah Modal Jumlah Pasiva 65,502,000 92,110,270 380,349,730 602,040,000 1,140,002,000 190,500,000 705,000,000 90,000,000 20,000,000 1,005,500,000 300,000,000 705,500,800 1,845,502,000 133,800,600 274,500,400 6,044,418 3,000,000 417,345,418 1,000,000,000 428,156,582 1,428,156,582 1,845,502,000

Mey Siskha Siregar : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Sewi Kawasan Industri MM 2100, 2008. USU Repository © 2009

Tabel 3

PT. SEWI KAWASAN INDUSTRI MM 2100 LAPORAN LABA RUGI

Per 31 Desember 2006 & 2007

Uraian 2006 (Rp) 2007 (Rp) I. Pendapatan Penjualan Penjualan Potongan Penjualan Penjualan Bersih

II. Harga Pokok Penjualan

Biaya Iklan

Biaya Pemeliharaan Gedung Gaji Karyawan

Jumlah HPP Laba Kotor

III. Biaya Usaha

Biaya Penjualan

Biaya Administrasi&Umum Rekening Listrik, Air & Tel Penyusutan Aktiva Tetap Biaya Hutang Usaha Biaya Lain-Lain Jumlah Biaya Usaha Laba Bersih 1,831,527,200 - 1,831,527,200 357,450,000 178,550,000 358,398,450 894,398,450 937,128,750 100,765,000 25,215,675 30,525,675 151,114,700 15,275,000 5,250,000 328,146,050 608,982,700 860,522,107 - 860,522,107 75,150,000 25,370,000 60,250,000 160,770,000 699,752,107 75,250,000 30,150,250 10,750,575 151,114,700 2,755,000 1,575,000 271,595,525 428,156,582

Tabel 4

PT. SEWI KAWASAN INDUSTRI MM 2100 NERACA YANG DI PERBANDINGKAN

Per 31 Desember 2006 & 2007 Aktiva 2006 2007 Naik (Turun) Kewajiban 2006 2007 Naik (Turun) Aktiva Lancar Kas (Bank) 97,505,600 65,502,000 (32,003,600) Surat Berharga 160,504,300 92,110,270 (68,394,030) Piutang Usaha 407,468,000 380,349,730 (27,118,270) Persediaan 540,042,100 602,040,000 61,997,900 Jmlh Akt Lancar 1,205,520,000 1,140,002,000 (65,518,000) Aktiva Tetap Tanah 190,500,000 190,500,000 - Bangunan 710,000,000 705,000,000 5,000,000 Kendaraan 90,000,000 90,000,000 - Perl Kantor 20,000,000 20,000,000 - Akum Peny 1,010,500,000 1,005,500,000 5,000,000 Jmlh Akt Tetap Hutang Usaha 120,000,000 133,800,600 13,800,600 Hutang Lain-Lain 117,800,700 274,500,400 156,699,700 Ak Biaya blm byr 6,236,000 6,044,418 (191,582) Pjk Penghasilan blm byr 360,000,000 300,000,000 60,000,000 650,500,000 705,500,000 (55,000,000) Jumlah Aktiva 1,856,020,000 1,845,502,000 (120,518,000) 3,000,600 3,000,000 (600) Jumlah Kewajiban 247,037,300 417,345,418 170,308,118 MODAL Modal Saham 1,000,000,000 1,000,000,000 - Laba ditahan 608,982,700 428,156,582 (180,826,118) Jumlah Modal 1,608,982,700 1,428,156,582 (180,826,118) Total Pasiva 1,856,020,000 1,845,502,000 (10,518,000)

Mey Siskha Siregar : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Sewi Kawasan Industri MM 2100, 2008. USU Repository © 2009

Tabel 5

PT. SEWI KAWASAN INDUSTRI MM 2100 LAPORAN ARUS KAS

Per 31 Desember 2006 & 2007

AKTIVITAS OPERASI :

Laba Bersih Rp 428,156,582,00 Penyusutan Rp 60,000,000,00 Kenaikan Surat Berharga Rp (68,394,030.00) Kenaikan Piutang Rp (27,118,270.00) Penurunan Persediaan Rp 61,997,900.00

Kenaikan Hutang Usaha Rp 13,800,600.00 Penurunan Hutang Wesel Rp (156,699,700.00)

Kenaikan Akumulasi belum dibayar Rp 191,582.00 Kenaikan PPh belum dibayar Rp 600.00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Rp 311,935,264.00

AKTIVITAS INVESTASI :

Renovasi/Investasi Bangunan Rp (5.000,000.00)

Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi Rp (5,000,000.00)

AKTIVITAS PENDANAAN :

Perubahan Modal Rp -

Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Pendanaan Rp -

Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas

Kas dan Setara Kas Awal Tahun (1 Januari 2007) Rp 163,007,600.00 Kas dan Setara Kas Akhir Tahun (31 Desember 2007) Rp 97,505,600.00 Rp 65,502,000.00

Dokumen terkait