LANDASAN TEORI
2.5. Analisis Peluang Pasar
2.6.2. Metode Peramalan
Metode peramalan dapat diklasifikasi atas dua kelompok besar yaitu metode kualtatif dan kuantitaif. Kedua kelompok tersebut memberikan hasil peramalan yang kuantitatif. Perbedaannya terletak pada pertimbangan akal sehat (human judgement) dan pengalaman. Model kuantitatif adalah sebuah prosedur formal yang menggunakan model matematik dan data masa lalu untuk memproyeksikan kebutuhan dimasa yang akan datang (Sinulingga, 2013).
2.6.2.1. Metode Kualitatif
Metode kualitatif pada umunya digunakan apabila data kuantitatif tentang permintaan masa lalu tidak tersedia atau akurasinya tidak memadai.
Misalnya peramalan tentang permintaan produk baru yang akan dikembangkan, jelas data masa lalu tidak tersedia, kalau kondisi lingkungnan masa yang akan datang sama sekali yang sudah berbeda dengan kondisi masa lalu maka keberadaan data masa lalu itu tidak akan menolong peramalan permintaan masa yang akan datang.
Apabila data masa lalu tidak tersedia atau tidak memadai maka satu-satunya metode adalah kualitatif. Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan yaitu pertama peramalan berdasarkan penaksiran secara langsung digunakan sebagai dasar koreksi terhadap hasil peramalan. Metode peramalan yang umum yang digunakan dalam perencaan produksi ialah :
1. Keputusan Manajemen
Keputusan manajemen yang sering juga disebut dengan jury of executive opinion merupakan metode umum yang paling umum digunakan dalam memperkirakan besarnya permintaan produk untuk jangka panjang.
Sekelompok anggota eksekutif dari bagian marketing, engineering, manufacturing, beretemu dan berdiskusi tentang isu-isu yang terkait dengan perusahaan dan melakukan perkiraan ke depan tentang besarnya permintaan sehunungan dengan isu-isu yang dibahas.
2. Teknik Delphi
Untuk melakukan permalan jangka panjang dalam lingkungn yang cukup kompleks yaitu perkembangan yang kompleks yaitu perkembangan teknologi yang pesar, perubahan kondisi ekonomi global dan suasana geopolitik yang berubah cepat, sering dibutuhkan sering dibutuhkan pembentukan sebuah panel yang beranggotakan para palar atau ahli dari berbagai latar belakang pengalaman dari luar perusahaan. Untul menghindarkan kemungkinan munculnya pihak dominan maka para pakar ini tidak dipertemukan satu sama lain bahkan mungkin pula tidak saling mengetahui keterlibatan masing-masing.
Mereka secara terpisah diminta memberikan pendapat masing-masing terhadap sejumlah hal yang diajukan sebagai pertanyaan. Jawaban dari setiap anggota panel dianalisa, dan dihitung rata-ratanya dn kemudian kepada panelis yang memberikan jawaban yang mempunyai deviasi yang tinggi diminta untuk memberikan alasan.
3. Gabungan Pendapat Tenaga Penjual
Para penjual karena selalu berada pada posisi paling epan di pasar memahami benar perilaku pembeli. Apabila mereka diberi kesempatan menyampaikan pendapat sesuai dengan pengalaman masing-masing dan pendapat mereka digabung secara bersama akan diperoleh sebuah hasil peramalan yang cukup terpecaya. Namun demikian, penggunaan data perkiraan berdasarkan pendapat para tenaga penjual ini dapat mengandung penyimpangan karena faktor subjektivitas masing-masing tenaga penjual tersebut.
4. Riset Pasar
Riset pasar adalah pengumpulan data secara sistematis dan analisis terhadap fakta-fakta yang berhubungan dengan pemasaran. Maksudnya ialah mencari solusi terhadap masalah yang berhubungan dengan produk dan metode marketing. Salah satu bentuk riset pasar ialah survei pelanggan dimana informasi mengenai preferensi pelanggan dicari dengan menyampaikan kuesioner kepada sejumlah pelanggan yang ditentukan sebagai sampel. Riset pasar sering digunakan untuk meramalkan jumlah permintaan terhadap produk baru.
5. Analogia Historis
Pertumbuhan permintaan terhadpa produk baru kadang-kadang diramalkan berdasarkan metode analogis historis dari produk dan teknologi yang terkait dengan produk tersebut. Misalnya, peramalan tentang jumlah permintaan terhadap videocassette recorders dilakukan berdasarkan pertumbuha permintaan terhadap televisi hitam putih dan televisi berwarna.
6. Kurva Siklus Daur Hidup
Kurva daur hidup sering dikembangkan untuk produk-produk yang baru. Kurva ini terutama untuk peramalan permintaan produk-produk yang mempunyai daur hidup beberapa tahun seperti microcomputer dan produk- produk lainnya.
Kurva daur hidup juga sering disebut dengan kurva-S. Permintaan pada awalnya cukup rendah, kemudian berumbuh pada kecepatan tertentu dan kemudian menurun pada saat pasar telah memasuki fase kejenuhan dan kemudian mendatar.
2.6.2.2. Metode Kuantitatif
Peramalan berdasarkan metode kuantitatif mempunyai asumsi bahwa data permintaan masa lalu dari produk atau item yang diramalkan mempunyai pola yang diperkirakan masih berlanjut ke masa yang akan datang. Pola permintaan tersebut mungkin kurang jelas terlihat karena faktor random yang menghasilkan fluktuasi. Peramalan mencakup analisis masa lalu untuk menemukan pola permintaan pada masa yang akan datang. Karena metode peramalan intrinsik ini didasarkan pada asumsi bahwa pada asumsi bahwa pola permintaan masa lalu mampu memproyeksian titik belok yaitu perubahan permintaan secara tiba-tiba. Untuk peramalan jangka pendek masalah demikian tidak akan ditemui.
1. Analisis Time Series
Analisis time series menemukan bagaimana indikator produk tertentu bervariasi terhadap waktu. Time series adalah serangkaian observasi terhadapa
suatu variabel tertentu yang dilakukan secara diskrit. Analisis time series mengasumsikan bahwa time series dapat didekomposisikan ke dalam sejumlah komponen atau faktor-faktor terkait dan kemudian masing-masing komponen diidentifikasikan.
Dengan menggunakan faktor-faktor diatas, model peramalan berdasarkan time series dapat dijelaskan sebagai berikut :
Y=TCSR dimana, Y = nilai peramalan
T = trend
C = siklus variasi sekitar trend S = variasi musiman
R = residu atau variasi lainnya yang tidak dapat dijelaskan a. Trend (T)
Trend ialah salah satu komponen peramalan yang menunjukkan kecenderungan yang dapat dilihat dari pola permintaan masa lalu. Bila tisak ada trend naka permintaan bersifat konstan.
b. Siklus (C)
Siklus adalah pergerakan yang bergantian antara puncak dan lembah.
c. Variasi musiman (S)
Variasi musiman adalah pola permintaan tinggi dan rendah yang terjadi berulang-ulang setiap tahun. Variasi ini pada umumnya terjadi karena faktor musim, baik karena iklim mupun kebiasaan manusia misalnya musim lebaran, musim liburan, tahun baru, natal lain-lain yang terjadi setiap tahun.
d. Residu (R)
Residu menggambarkan kesempatan terjadinya variasi karena faktor random. Variasi ini tidak dapat dijelaskan oleh trend, siklus atau pun pergerakan musiman. Residu ini tidak dapat diramalakn karena tidak diketahui faktro penyebab terjadinya.