• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. Metode Perancangan dan penelitian yang diterapkan

Merancang memerlukan proses bertahap, sehinga memudahkan perancang dalam mengembangkan ide pemikiran. Metode perancangan berisi tentang paparan atau proses perancangan yang dimulai dari gagasan sampai perumusan konsep rancangan. Metode yang dilakukan dalam merancang Wahana Rekreasi Anak berbasis Profesi adalah metode deskriptif yaitu model yang mengidentifikasikan aksi dari peristiwa yang terjadi selama proses desain. Metode penelitian dengan pendekatan Bahavior setting menggunakan teknik

Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap research dan development (penelitian dan pengembangan). Pada tahap reseach ini dilakukan dengan tahapan penelitian deskriptif sedangkan tahap development penelitian yang menindaklajuti hasil penelitian dengan menghasilkan pengembangan. Produk itu berupa prototype, model desain atau sampai dengan produk material yang sudah jadi (sugiono, 2013).

Pada penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif menggunakan data yang dikumpulkan berupa dokumentasi, survey lapangan, maupun wawancara mendalam. Selanjutnya pada tahapan pengembangan development dilakukan dengan mendesain yang berupa sebuah solusi atas permasalahan yang ada. dilakukan dengan tahapan pra desain yaitu analisis secara arsitektural dan perumusan konsep. Proses analisis tersiri dari analisis yang berkaitan dengan tapak, ruang, bentuk serta sistem utilitas bangunan yang akan dijelaskan pada bahasan selanjutnya.

3.2. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pada penelitian ini dilakukan pengelompokan teknik pengumpulan data antara lain teknik pengumpulan data primer dan data sekunder.

3.2.1. Data Primer

Menurut S. Nasution dalam data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau lokasi penelitian yaitu perancang mendatangi langsung menuju objek. Ada 3 cara yang dilakukan yaitu :

1. Obeservasi

Pencarian data terkait dengan objek perancangan dengan melihat langsung lapangan tentang informasi yang dibutuhkan, seperti pada perancnagan Wahana Rekreasi Anak berbasis Profesi, observasi dilakukan dengan datang langsung pada objek serupa, untuk mengetahui kebutuhan ruang yang dibutuhkan.

50 Observasi juga dilakukan untuk menunjang tahap analisis tapak sehingga data mengenai kondisi tapak dapat langsung dnegan datang kelokasi dan merasakan langsung kondisinya. Observasi merupakan metode penggalian data yang dapat lebih bersifat kuantatif , karena diukur berdasarkan fakta yang ada secara objektif. Observasi dilakukan dibeberapa tempat, pertama lokasi tapak, kedua observasi dilakukan di studi banding objek sejenis dengan objek rancangan yaitu Kidzania Jakarta. Survei ini berfungsi untuk mendapatkan data mengenai : 1. Kondisi eksisting disekitar tapak seperti kondisi alam.

2. Untuk mengkaji kesesuaian tapak dengan ide gagasan rancangan.

3. Kebutuhan ruang dalam perancangan Wahana Rekreasi Anak berbasis Profesi.

2. Dokumentasi

Yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan pengambilan gambar pada projek dengan menggunakan alat berupa kamera maupun sketsa.Perancang mengambil foto dari beberapa tempat sebagai data yaitu lokasi tapak, serta foto-foto terkait dengan studi banding objek sejenis.

3.2.2. Data sekunder

Yaitu data pendukung dalam rancangan sebagai bahan acuan dalam merancang Wahana Rekreasi Anak berbasis Profesi. Adapun data yang dibutuhkan antara lain :

1. Studi Literatur

Studi literatur akan mengambil dari berbagai macam sumber lainnya yang terkait dengan objek perancangan maupun terkait dengan tema. Data-data dari buku-buku, artikel, tesis, dan lain sebagainya merupakan sumber penguat dalam perancangan. Data literatur yang dibutuhkan meliputi :  Data tentang kawasan tapak yang dipilih berupa peta kawasan yang akan

dibutuhkan dalam tahap analisis dan konsep.

 Data mengenai Wahana Rekreasi Anak berbasis Profesi.  Data tentang pendekatan rancangan berupa Behavior Setting.

 Data tentang peraturan pemerintah terkait dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu.

 Peta garis Kota Batu yang akan dibutuhkan dalam tahap analisis. 2. Studi Komparasi

Studi komparasi ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang bangunan dengan tema sejenis. Objek yang dijadikan studi komparasi adalah Kidzania di Jakarta. Dari studi komparasi ini akan diketahui beberapa prinsip dalam bangunan tesebut yang akhirnya akan membantu dalam proses Perancangan Wahan Rekreasi Anak berbasis Profesi.

51 3. Integrasi Keislaman

Kajian integrasi keislaman terkait dengan bagaimana pandangan Islam terhadap objek perancangan, dimana akan didapat nilai-nilai keislaman yang bersumber dari alquran dan hadis. Tujuannya adalah supaya dalam merancang tidak melanggar kaidah dalam alquran. Adapun kaidah al-Quran yang menjelaskan tentang bangunan yang dibangun haruslah tidah membahayakan dan tidak merugikan, Adapun Surat as-Syu‟ara‟ ayat 083 yang menjelaskan tentang untuk mejauhi hal yang merugikan :

“Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan.” (QS. as-Syu‟ara‟ 26: 183)

Dari ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan arsitektur islam memeliki prinsip yang pada bangunan tersebut tidak akan menimbulkan kerusakan, sehingga bangunan tersebut tidak bermanfaat untuk digunakan.

3.3. Teknik Analisis

Sebagai pertimbangan dalam merancang perlu dilakukan analisi untuk memberi alternatif dari berbagai sisi dalam peracangan. Analisis merupakan proses dari pengolahan data menjadi sebuah alternatif pilihan yang kemudian ditentukan salah satu untuk diterapkan pada perancangan. Pada perancangan Wahana Rekreasi Anak berbasis Profesi analisis meliputi :

1. Analisi Tapak

Analisis tapak merupakan tanggapan perancang terhadap kondisi eksisting tapak yang telah dipilih sebagai lokasi Perancangan Wahan Rekreasi Anak berbasis Profesi. Dimana tapak terpilih adalah yang memiliki potensi terhadap pariwisata edukasi. Analisis tapak yaitu tekait dengan beberapa aspek antara lain:

 Bentuk dan dimensi tapak  Batas-batas tapak

 Potensi tapak  View

 Pengaruh iklim pada tapak  Udara dan kebisingan

 Orientasi dan penetapan masa bangunan terhadap tapak

Data diatas diperoleh dari hasil observasi, sehingga akan ditemukan permasalhan yang mencakup hal-hal diatas. Data-data tersebut akan

52 diwujudkan kedalam alternatif yang kemudian dipilih salah satu yang terbaik untuk diterapkan pada objek rancangan. Lokasi perancangan sendiri memilih di daerah Batu karena memiliki potensi pengembangan dan branding kota pariwisata Jawa Timur.

2. Analisis Fungsi

Menjadi satu rangkaian dengan analisis pengguna dan aktivitas untuk menghasilkan analisis ruang. Analisis fungsi dilakukan untuk menentukan fungsi primer, sekunder, serta fungsi penunjang dai objek rancangan tersebut. Ourput dari analisis fungsi adalah berupa pengguna dan aktivitas yang kemudian dianalisa lebih lanjut pada tahap selanjutnya.

3. Analisis Pengguna dan Aktivitas

Analisis fungsi merupakan analisis terhadap fungsi bangunan, analisis fungsi terbagi menjadi 3 yaitu : primer, sekunder serta penunjang. Dari sini akan didapat mengenai fungsi-fungsi yang sesuai terhadap objek rancangan. Secara garis besar fungsi yang terkait antara lain sebagai tempat pengenalan profesi orang dewasa terhadap anak-anak.

4. Analisi Ruang

Analisis ruang merupakan lanjutan dari analisis aktivitas dan pengguna, dimana akan diketahui ruang-ruang apa saja yang dibutuhkan dalam objek perancangan ini. Analisis ruang meliputi analisis hubungan antar ruang, besaran ruang dan lain-lain.

5. Analisi Bentuk

Analisis bentuk merupakan analisis terhadap bentu-bentuk yang muncul dari analisis- analisis lainnya serta kesesuaian dengan tema dan yang diambil yaitu Behaviour Setting. Analisis ini meliputi bentuk bangunan dengan memperhitungkan kebutuhan aktivitas pengguna.

6. Analisi Struktur

Analisis struktur merupakan analisis terhadap pemakaian sistem struktur yang cocok dalam Perancangan Wahan Rekreasi Anak berbasis Profesi. Dimana sistem struktur yang dipakai adalah didominasi oleh material yang safety untuk anak-anak.

7. Analisis Utilitas

Utilitas merupakan sistem yang diterapkan pada bangunan untuk mewujudkan kenyamanan pengguna terhadap objek, sehingga utilitas menjadi sangat penting dalam sebuah perancangan. Analisis utilitas dilakukan untuk mempertimbangkan sistem utilitas yang akan diterapkan pada objek.

53 Pertimbangan tersebut disesuaikan dengan efiensi pengguna dan kemudahan dalam perawatan. Analisis utilitas meliputi : lumbing, elektrikal, dan mekanikal, serta transportasi vertikal.

3.3 Teknik Sintesis (Konsep )

Setelah melukan tahap analisis yang menghasilkan bebrapa alternatif dalam berbagai aspek perancangan, ditentukanlah salah satu yang terbaik dari beberapa alternatif untuk dijadikan konsep. pendekatan perancangan akan menjadi landasan dalam penentuan alternatiif-alternatif tersebut, sehingga terwujudnya bangunan dengan penerapan prinsip-prinsip sesuai dengan pendekatan yang diterapkan. Tahap ini merupakan penentu bagaimana hasil dari rancangan Wahana Rekreasi Anak berbasis Profesi dengan pendekatan Behavior setting. Adapun pembagian konsep dasar, konsep tapak, konsep ruang, konsep bentuk konsep struktur serta konsep utilitas.

54 3.4 Diagram Alur Pola Pikir Perancangan

Skema 3.1 Diagram Alur Pola Pikir Perancangan Sumber : Analisa, 2016

Perumusan Ide/

Dokumen terkait