• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Prakiraan Dampak Penting .1 Iklim, Kualitas Udara dan Kebisingan

Dalam dokumen 2. KA-Andal (Halaman 35-40)

BAB III METODE STUDI

3.2 Metode Prakiraan Dampak Penting .1 Iklim, Kualitas Udara dan Kebisingan

a. Pengumpulan Data

Data iklim makro yang akan dikumpulkan adalah data sekunder tentang iklim, yaitu temperatur udara, curah hujan, kelembaban, arah angin dan kecepatan angina dalam periode tahun-tahun terakhir yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun yang terdekat dengan rencana lokasi kegiatan. Sedangkan untuk penentuan iklim

mikro, dilakukan pengukuran beberapa parameter bersamaan dengan pengambilan sampel udara. Parameter iklim mikro yang diukur adalah temperatur udara, kelembaban, kecepatan angin dan arah angin. Temperatur dan kelembaban udara diukur dengan alat termometer dan higrometer, sedangkan kecepatan angin menggunakan anemometer dan arah angin menggunakan penunjuk arah.

Pengambilan contoh udara untuk analisis gas NOx, SO2, CO H2S, NH3 dan debu diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan peralatan antara lain spectrophotometer dan High – Volume Sampler. Hasil pengukuran dianalisis di laboratorium. Sedangkan kebisingan diukur dengan Sound Level Meter. Pengambilan contoh uji udara dan kebisingan dilakukan pada siang hari. Pengumpulan data kualitas udara akan dilakukan pada beberapa lokasi yang telah ditentukan dengan parameter pengukuran meliputi parameter yang dapat bersumber dari gas buang kendaraan bermotor yang keluar dan masuk lokasi kegiatan.

b. Metode Analisis Data a. Iklim

Parameter-parameter iklim seperti curah hujan, temperatur udara, kelembaban udara, kecepatan dan arah angin kemudian dikaji dan dianalisis untuk menentukan tipe iklim. Penentuan tipe iklim di wilayah studi dan sekitarnya mengacu pada pembagian iklim menurut Schmidt dan Ferguson. Penentuan jenis iklim tersebut berdasarkan nilai Q (Quotient) yang perhitungannya seperti berikut ini :

Q = k/b dimana :

k = jumlah rata-rata bulan kering, yaitu jumlah curah hujan < 60 mm

b = jumlah rata-rata bulan basah, yaitu jumlah curah hujan > 100 mm

Dari nilai Q yang diperoleh, kemudian ditentukan tipe iklimnya yang dinyatakan dari iklim A yaitu paling basah sampai iklim H yang paling kering, dimana harga Q adalah sebagai berikut :

A : 0,000  Q < 0,143 Sangat basah B : 0,143  Q < 0,333 Basah C : 0,333  Q < 0,600 Agak basah D : 0,600  Q < 1,000 Agak kering E : 1,000  Q < 1,670 Kering F : 1,670  Q < 3,000 Sangat kering G : 3,000  Q < 7,000 Luar biasa kering H : 7,000  Q Sangat luar biasa kering

Metode dan peralatan yang digunakan untuk analisis parameter Pengukuan Iklim tertera pada Tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Metode Analisis dan Peralatan Pengukuran Iklim Parameter Metode Analisis Alat Analisis Kelembaban Udara Arah Angin Kecepatan Angin Tekanan Udara Suhu Udara Pengukuran langsung Analisis wind rose Analisis wind rose Analisis data Pengukuran langsung Higrometer Wind vane Anemometer Barometer Termometer

Metode dan peralatan yang digunakan untuk analisis parameter kualitas udara tertera pada Tabel 3.2

.

Tabel 3. 2 Metode Analisis dan Peralatan Sampling Kualitas Udara & Kebisingan

Parameter Metode Analisis Alat Analisis Debu NOx SO2 CO H2S NH3 Kebisingan Gravimetrik Saltzman Pararosanilin N D I R Mercurythiocyanate Nessler Direct reading

High Volume Sampler Spectrophotometer Spectrophotometer NDIR Analyzer Spectrofotometer Spectrofotometer Sound Level Meter

Hasil analisis laboratorium kemudian dibandingkan dengan baku mutu udara ambien nasional sesuai Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Sedangkan untuk analisis tingkat kebisingan dilakukan dengan cara pembacaan langsung pada alat sound level meter dan selanjutnya hasilnya di bandingkan dengan baku tingkat kebisingan yang mengacu pada Keputusan Menteri Negara LH. Nomor 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.

c. Lokasi

Penentuan lokasi titik pengambilan contoh uji udara dan kebisingan didasarkan dengan mempertimbangan kondisi kegiatan, sebaran dampak dan arah angin yang dominan serta mewakili berbagai tata guna lahan di tapak kegiatan dan daerah sekitarnya. Lokasi pengukuran kualitas dan kebisingan dilakukan pada lokasi titik masuk lokasi pembangunan Perumahan Villa Candra Residence Malang.

3.2.2 Hidrologi dan Kualitas Air a. Pengumpulan Data

Penyelidikan aspek hidrologi yang dianalisis terdiri dari kualitas air Permukaan yang berpotensi terpengaruh dari akibat adanya rencana

kegiatan. Untuk pengumpulan data sekunder akan dilakukan dengan mengumpulkan data berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang sudah ada di sekitar tapak lokasi yang pernah dilakukan.

b. Lokasi

Sampel badan air diambil dari badan air yang diperkirakan akan terkena dampak. Diharapkan dengan pengambilan di titik-titik tersebut akan dapat mewakili bagaimana keadaan sebelum ada kegiatan serta bagaimana dampak yang terjadi terhadap wilayah tersebut dengan adanya kegiatan tersebut

3.2.3 Geologi

a. Pengumpulan Data

Penelitian aspek geologi dikumpulkan/didapatkan melalui beberapa tahapan kegiatan, antara lain kegiatan survey data sekunder maupun data primer dilanjutkan dengan identifikasi dan analisis data. Data Primer : Pengamatan langsung di sekitar lokasi pembangunan. Data Sekunder : Hasil Penelitian-Penelitian yang representataif

mengenai kondisi di sekitar daerah pembangunan.

b. Analisis Data

Analisis dan identifikasi data aspek geologi dilakukan dengan cara :  Analisis Data-Data Sekunder

 Analisis Geologi (Data Primer) c. Lokasi

Lokasi dilakukan di lokasi Pembangunan Perumahan Villa Candra Residence Malang.

3.2.4 Aspek Tata Ruang dan Transportasi A. Pengumpulan Data

Data ruang dan lahan akan diperoleh melalui pengumpulan data sekunder dan hasil studi penelitian instansi yang terkait yaitu dari

BAPPEDA dan Dinas Perhubungan Kota Malang. Pengumpulan data primer dilakukan melalui pencacahan kendaraan (traffic counting) terklasifikasi pada titik pengamatan yang telah ditetapkan, baik pada ruas jalan maupun simpang yang diidentifikasi terkena dampak langsung terutama dilakukan pada kawasan di sekitar lokasi tapak yang diprakirakan akan terpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap berbagai kegiatan penduduk, khususnya pada pola pergerakan dalam kaitannnya dengan tata ruang serta masalah-masalah yang diprakirakan timbul akibat kegiatan. Sedangkan Data sekunder dilakukan dengan pengumpulan data instansi maupun studi literatur untuk mencari beberapa anologi bangkitan dan tarikan yang ditimbulkan oleh kegiatan di sekitar lokasi rencana PembangunanPerumahan Villa Candra Residence Malang.

Dalam dokumen 2. KA-Andal (Halaman 35-40)

Dokumen terkait