• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN TEORI

C. Metode Proyek

17

Beberapa metode pengajaran dapat diterapkan dalam pembelajaran anak usia dini. Salah satu metode yang dilakukan guru dalam membimbing peserta didik adalah metode proyek. Metode proyek merupakan salah satu metode pengajaran yang disarankan untuk digunakan pada pendidikan prasekolah. Metode proyek ini dikembangkan oleh William H. Kilpatrich (1974). Pengembangan metode tersebut mengacu kepada konsep learning by doing yang dikemukakan oleh John Dewey (1944). Menurut Moeslichatoen (2004: 137), metode proyek merupakan salah satu cara pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan anak dengan persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan secara berkelompok. Melalui metode proyek anak dapat memecahkan masalah dengan berdiskusi dengan kelompoknya. Guru hanya sebagai fasilitator yang menyediakan alat dan bahan untuk melaksanakan”proyek” berdasarkan minat dan kebutuhan anak.

Di dalam kehidupan kelompok, masing-masing anak belajar untuk dapat mengatur diri sendiri agar dapat membina persahabatan, berperan serta dalam kegiatan kelompok.Memecahkan masalah yang dihadapi kelompok, dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama (Gordon, 1985: 17). Dengan menggunakan metode proyek, anak memperoleh pengalaman belajar, dapat terciptanya tanggung jawab.Metode proyek melatih anak untuk percaya diri, disiplin, bertanggung jawab atas masalah yang dihadapi. Diharapkan anak dapat terlatih memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Roestiyah (1994: 81), metode proyek berarti rencana, suatu problem atau kesulitan, dan bentuk pengajaran dimana murid mengelola sendiri. Anak-anak dapat di latih memecahkan masalah yang di hadapi, guru hanya mendampingi peserta didik.

18

Peserta didik merasa tertantang dan menarik untuk belajar, rasa ingin tahu anak bertambah besar.

Pelajaran melalui metode proyek dilakukan dengan cara menghubungkan sebanyak mungkin dengan pengetahuan yang telah diperoleh anak didik. Prinsip metode proyek adalah membahas suatu unit bahan pelajaran, ditinjau dari mata pelajaran lain (Syaiful Bahri, 2005: 233), Masing-masing anak mempertanggung jawabkan hasil yang di peroleh dalam diskusi kelompok maupun dalam proses mengerjakan proyek. Di sini salah satu anak menjadi pemimpin untuk memimpin jalannya pekerjaan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode proyek adalah metode pembelajaran untuk memberikan anak pengalaman belajar dengan persoalan kehidupan sehari-hari yang harus dipecahkan secara berkelompok dan bertahap.

2. Manfaat Metode Proyek

Dalam Moeslichatoen (2004: 142), beberapa manfaat metode proyek bagia anak TK, yaitu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, anak memperoleh pengalaman belajar dalam mengembangkan sifat positif dalam kegiatan belajar dengan anak lain, dapat membangkitkan kegiatan mental yang mendorong anak untuk menghilangkan ketegangan atau keadaan yang mengganggu dengan menggunakan cara-cara yang sudah dikuasai untuk diterapkan di situasi sekarang untuk menghilangkan ketegangan itu secara kreatif, dapat mengembangkan dan membina sikap kerja sama dan interaksi sosial

19

diantara anak-anak yang terlibat dalam proyek dan memberi kesempatan anak untuk mengembangkan etos kerja pada diri anak.

Menurut Yeni dan Euis (2005: 71), manfaat yang dapat kita ambil dari metode proyek ini, baik ditinjau dari pengembangan pribadi, sosial, intelektual, maupun pengembangan kreativitas, diantaranya:

a. Memberikan pengalaman kepada anak dalam mengatur dan mendistribusikan kegiatan.

b. Belajar bertanggungjawab terhadap pekerjaan masing-masing.

c. Memupuk semangat gotong royong dan kerjasama diantara anak-anak yang terlibat.

d. Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan dalam melaksanakan pekerjaan dengan cermat.

e. Mampu mengeksplorasi bakat, minat, dan kemampuan anak.

f. Memberikan peluang kepada setiap anak baik individual maupun kelompok untuk mengembangkan kemampuan yang telah dimilikinya, keterampilan yang sudah dikuasainya yang pada akhirnya dapat mewujudkan daya kreativitasnya secara optimal.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa manfaat dengan menggunakan metode proyek sebagai berikut, belajar bertanggungjawab atas pekerjaannya, membantu anak memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, membina sikap kerjasama dan interaksi sosial, mampu mengeksplorasi bakat, minat, dan kebutuhan anak.

20 3. Tujuan Kegiatan Proyek Bagi Anak

Setiap metode pembelajaran masing-masing memiliki tujuan, seperti halnya metode proyek yang memiliki tujuan. Sesuai dengan manfaat penggunaan untuk mengembangkan metode proyek bagi anak, adapun tujuan dari metode proyek diterapkan pada anak usia dini menurut Moeslichatoen (2012: 143), sebagai berikut:

a. Mengembangkan kemampuan mengadakan hubungan dengan anak lain dalam kelompok, yang dapat menimbulkan kecenderungan berpikir, merasakan dan bertindak lebih kepada tujuan kelompok dari pada diri sendiri.

b. Memberi pengalaman belajar untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan penalaran.

Menurut Masitoh, Ocih Setiasih, dan Heny Djoehaeni (2005: 200) mengemukakan bahwa tujuan metode proyek bagi anak TK yaitu untuk meningkatkan kemampuan anak untuk bersosialisasi dengan teman sebaya, melatih anak untuk mengembangkan kemampuan anak untuk bekerjasama dengan teman dalam satu kelompok, dan metode proyek juga bertujuan untuk mengembangkan aspek moral anak dan mengembangkan siap disiplin anak terhadap tugas yang telah diberikan.

4. Kekurangan dan Kelebihan Metode Proyek

Menurut Syaiful Bahri (2005: 234), metode proyek memiliki kekurangan dan kelebihannya. Berikut kekurangan metode proyek menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002: 95) yaitu:

21 a. Kekurangan Metode Proyek

1) Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertical maupun horizontal, belum menunjang pelaksaan metode ini.

2) Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini.

3) Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan.

4) Bahan pelajaran terlalu luas sehingga dapat mengaburkan pokok proyek yang dibahas.

b. Kelebihan Metode Proyek

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, (2002: 94), kelebihan metode proyek yaitu:

1) Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyeluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan.

2) Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.

3) Metode proyek sesuai dengan prinsip-prinsip didaktik modern yang dalam pengajaran perlu diperhatikan:

22

b. Bahan pelajaran tak terlepas dari kehidupan sehari-hari yang penuh dengan masalah.

c. Pengembangan aktivitas, kreativitas, dan pengalaman siswa banyak dilakukan. d. Agar teori dan praktek, sekolah dan kehidupan masyarakat menjadi satu

kesatuan yang tidak terpisahkan.

5. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Proyek

Langkah-langkah pelaksanaan metode proyek bagi anak Taman Kanak-kanak ada 3 tahap yaitu merancang persiapan yang dilakukan guru, merancang pelaksanaan kegiatan bagi anak, dan merancang penilaian kegiatan bagi anak. a. Rancangan Persiapan yang Dilakukan Guru menurut Moeslichatoen R (2004:

145-146) ada beberapa hal dalam merancang persiapan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengna menggunakan metode proyek yaitu :

1. Menetapkan tujuan dan tema kegiatan pengajaran dengan menggunakan metode proyek.

2. Menetapkan rancangan bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan proyek. 3. Menetapkan rancangan pengelompokkan anak untuk melaksanakan kegiatan

proyek.

4. Menetapkan rancangan lengkah-langkah kegiatan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

5. Menetapkan rancangan penilaian kegiatan pengajaran dengan metode proyek.

23

Menurut Moeslichatoen R (2004: 150), langkah-langkah pelaksanaan metode proyek ada 5 (lima) yaitu:

1. Menentukan tujuan dan tema kegiatan proyek yang harus dilakukan anak secara mandiri atau tim kecil (2 atau 3 orang anak) dan dapat disesuaikan sesuai jumlah anak-anak pembagian kelompok.

2. Menetapkan hasil yang diharapakan untuk masing-masing kegiatan sesuai dengan tujuan.

3. Menentukan cara mengerjakan masing-masing bagian pekerjaan yang harus diselesaikan.

4. Menentukan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.

5. Memadukan kegiatan-kegiatan untuk menghasilkan sesuatu karya sesuai dengan tujuan pengajaran yang ingin dicapai.

c. Kegiatan Penutup

Kegiatan proyek diakhiri dengan merapikan alat dan bahan secara bersama-sama, dan guru membahas tentang kegiatan yang sudah dilaksanakan anak-anak.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan langkah-langkah dalam kegiatan proyek adalah sebagai berikut perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Dokumen terkait