• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

3.3 Metode dan Teknik Analisis Data

Data yang sudah terkumpul akan dianalisis dengan metode atau teknik yang sesuai. Metode yang digunakan dalam menganalisis data yang telah terkumpul adalah metode padan. Menurut Sudaryanto (2015:15) metode padan adalah metode yang alat penentunya di luar, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan.

Metode tersebut didukung dengan teknik pilah. Teknik pilah digunakan untuk memilah data dan menggolongkan berdasarkan jenis kata. Penggolongan ini dilakukan agar dapat menganalisis data dari sinetron film Merry Riana :Mimpi Sejuta Dolar berdasarkan teori yang digunakan dalam penelitian ini. Dengan menggunakan daya pilah tersebut, maka dapat diketahui bahwa data itu ada yang berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata tugas. Demikian juga dengan penyisipan unsur-unsur lainnya yang berwujud frasa, baster, ungkapan atau idiom, dan klausa.

Berikut ini merupakan penggolongan data awal berdasarkan teori yang digunakan,

1. Iren : Ok, gue punya ide sih. Jadi, lo nginap di (1) dorm gue aja.

Berdasarkan contoh di atas, kata yang bercetak miring merupakan campur kode dengan penyisipan unsur-unsur yang berbentuk kata. Kata „dorm‟ termasuk dalam katabenda. Kata dorm berasal dari bahasa Inggris yang disingkat dari kata dormitory yang berarti „asrama‟.

2. Iren : (2) Good morning sunshine. Ehh gue mau (3) shooping nih, mau ikutan gak?

Berdasarkan contoh di atas, kata yang bercetak miring merupakan campur kode dengan penyisipan unsur-unsur yang berbentuk frasa. Kata good morning sunshine termasuk dalam kata kerja (nomina), berasal dari bahasa Inggris yang berarti „selamat pagi sinar matahari‟. Berbeda halnya dengan kata shooping termasuk dalam kata kerja (verba), berasal dari bahasa Inggris yang berarti

„belanja‟.

24

Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya campur kode adalah karena adanya hubungan timbal balik antara peranan (penutur), bentuk bahasa dan fungsi bahasa. Artinya penutur yang mempunyai latar belakang sosial tertentu, cenderung memilih bentuk campur kode tertentu untuk mendukung fungsi-fungsi tertentu. Pemilihan bentuk campur kode demikian dimaksudkan untuk menunjukkan status sosial dan identitas pribadinya di dalam masyarakat.

3.4 Metode dan Teknik Penyajian Data

Sudaryanto menjelaskan bahwa metode dan teknik penyajian data dibagi atas dua metode, yaitu metode formal dan informal. Metode penyajian data formal adalah perumusan dengan apa yang umum dikenal sebagai tanda dan lambang-lambang. Sedangkan metode penyajian data informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa, walaupun dengan terminologi yang teknis sifatnya.

Hasil penelitian campur kode pada film Merry Riana “Mimpi Sejuta Dolar”

disajikan dengan menggunakan metode informal dan tidak menggunakan lambang-lambang. Metode informal yang digunakan pada penelitian ini untuk menyajikan hasil analisis data yang berupa kata-kata biasa dalam terminologi sosiolinguistik. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini, peneliti akan menyajikan hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata.

Pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil penelitian bentuk-bentuk campur kode, jenis campur kode, dan faktor yang mempengaruhi campur kode dalam film Merry Rian “Mimpi Sejuta Dolar”.

4.1 Bentuk-Bentuk Campur Kode

Ilmu Sosiolinguistik memiliki bentuk-bentuk campur kode yang berkaitan dengan kehidupan manusia dan salah satunya yaitu dalam dunia peran atau perfilman. Dalam film Merry Riana “Mimpi Sejuta Dolar” terdapat beberapa bentuk campur yang dapat mempengaruhi komunikasi antara penutur satu dengan yang lainnya. Berdasarkan unsur-unsur kebahasaannya, bentuk-bentuk campur kode dibedakan menjadi beberapa macam yaitu :

4.1.1 Penyisipan Unsur-Unsur yang Berwujud Kata

Data 1

Iren : Alfa. Hai.

Alfa : Hai Ren.

Iren : Lagi baca apa ? Alfa : Murakami.

Iren : Mmm...Okay, sebenarnya gue lagi butuh bantuan lo. (4) So, gue punya teman, dia lagi butuh (5) guaranter. Mer (memanggil Merry)

Mery : Merry, Merry Riana.

Alfa : Alfa.

26

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Iren yang mengalami campur kode di mana penutur menyisipkan kata (4) so dan (5) guaranter. Kedua kata tersebut merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia. Kata so apabila di artikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti

„jadi‟ dan kata ini termasuk dalam kata keterangan (adverbia). Sedangkan guaranter termasuk dalam kata benda (noun) yang memiliki arti sebagai

„penjamin‟.

Data 2

Alfa : Gue harus tau dia. (6) Sorry, nama lo siapa tadi ?. Gue harus tau Mery ini gak bakal ngerepotin gue sepanjang kuliah, dan kalau lo mau gue jadi (7) guaranter lo gue butuh kalau lo gak bakal kabur dari gue, harus tau duit lo berapa, sumber keuangan lo siapa, ada pemasukan perbulan atau enggak, gue butuh laporan keuangan lo.

Iren : Emang butuh segitunya ya, Fa?

Alfa : Ini Singapur ren, bukan Jakarta.

Mery : Eee...gue...

Iren : Bentar. Bentar. Fa, sini. Fa, (8) please dong tolongin Mery dan lo taukan di Jakarta lagi ada kerusuhan lagi dan sekarang lebih parah dari yang dulu.

Dia salah satu korbannya, Fa. Tolongin dia, at least sampai orang tuanya datang ke sini.

Pada data di atas terdapat beberapa dialog yang mengalami peristiwa campur kode yaitu kata (6) sorry, (7) guaranter, dan (8) please. Ketiga kata tersebut menyisip ke dalam bahasa Indonesia. Kata sorry memiliki arti „maaf‟ dan merupakan kata benda. Kata guaranter memiliki arti „penjamin‟ dan merupakan

kata benda. Sedangkan please merupakan kata kerja (verba) yang memiliki arti

„tolong‟ atau „mohon‟.

Data 3

Alfa : Hmmm. Gini deh, lo cari kerja dulu buktiin ke gue kalau lo bisa cari duit di sini terus balik lagi ke gue. Kalau lo bisa gue mau jadi (9) guaranter lo.

Mery : (10) No, no, no. Gak bisa dong, kan hari ini pendaftaran terakhir. Gimana dia bisa cari kerjaan secepat itu ?

Alfa : Ya buru-burulah kalau gitu.

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Alfa yang mengalami campur kode dimana penutur menyisipkan kata (9) guaranter. Kata tersebut merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia. Kata guaranter apabila di artikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti „penjamin‟.

Kata ini termasuk dalam kata benda (nomina). Sedangkan (10) no diartikan sebagai kata „tidak‟ dan digolongkan ke dalam kata keterangan (adverbia).

Data 4

Alfa : Good job.

Mery : (11) Thanks. Udah telat tapi.

Alfa : Nih, gak diliat dulu isi (12) formnya?

Mery : Alfa.

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Mery yang mengalami campur kode dimana penutur menyisipkan kata (11) thanks. Kata tersebut merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia. Kata thanks apabila di artikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti „terima kasih‟.

Kata ini termasuk dalam kata kerja (verba). Dalam percakapan di atas juga

28

ditemukan dialog Alfa yang mengalami campur kode yaitu (12) form. Kata tersebut merupakan bahasa Inggris yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia.

Kata form apabila di artikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti „blanko‟

atau „formulir‟. Jenis kata ini termasuk dalam kata benda (nomina).

Data 5

Iren : Kayaknya harus lo lihat dari track record nya deh, paling enggak ada alamat kantornya, (13) mail¸ (14) website.

Mery : Terus kalau misalnya. Ha ha ha. Masa bungkus kado di depan orang yang ulang tahun sih?

Iren : Ini buat Alfa.

Mery : Hah? Emang Alfa ulang tahun hari ini juga?

Iren : Enggak. Pengen beli aja buat dia.

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Iren yang mengalami campur kode dimana penutur menyisipkan kata (13) mail dan (14) website. Kata tersebut merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia. Kata mail apabila di artikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti

„surat elekronik‟.Sedangkan kata website dapat di artikan sebagai „situs web‟ atau

„situs internet‟. Kedua kata tesebut di golongkan ke dalam kata benda (nomina).

Data 6

Iren : Hai, fa.

Alfa : Hei.

Iren : Mmmm.

Alfa : Kenapa?.

Iren : Ini buat lo.

Alfa : Buat apa?.

Iren : Mmm. Gue lagi (15) shopping dan gue lagi iseng nyobain parfum. Pas gue nyium yang ini, gue keinget aja sama lo.

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Iren yang mengalami campur kode dimana penutur menyisipkan kata (15) shopping. Kata tersebut merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia. Kata shopping apabila di artikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti „belanja‟.

Kata tersebut di golongkan ke dalam kata kerja (verba).

Data 7

Alfa : Mer.

Mery : Eh, Alfa? Ayok apa?.

Alfa : Gue temenenin cari kerja.

Mery : Gak papa. Gak usah. Gue bisa nyari kerjaan sendiri kok.

Alfa : Temenin, kan gue (16) guaranter lo. Ayok.

Mery : Lo bukannya ada janji sama iren?

Alfa : Masih lama, nanti sore. Ayok.

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Alfa yang mengalami campur kode dimana penutur menyisipkan kata (16) guaranter. Kata tersebut merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia. Kata guaranter apabila di artikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti „penjamin‟.

Kata tersebut di golongkan ke dalam kata benda (nomina).

Data 8

Mery : Hai ren.

30

Iren : Mer.

Mery : Lo bukannya baru (17) shopping kemarin ini?

Iren : Iya. Tapi Alfa kan ngajak ngedate sama gue, jadi dari pada gue bete gue pergi (18) shopping. Tapi setelah gue menghabiskan lima ratus dolar, what ever what, tetap aja gue ngerasa bete.

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Mery dan Iren yang mengalami campur kode dimana penutur menyisipkan kata (17,18) shopping.

Kata tersebut merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia. Kata shopping apabila di artikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti „belanja‟. Kata tesebut di golongkan ke dalam kata kerja (verba).

Data 9

Alfa : Lo ngapain ikut-ikutan beginian? Menurut lo bisa gitu (19) invest $200 dapat $1.000.000 dalam lima tahun. Kalau kayak gitu semua orang juga bisa kaya.

Mery : Cuman orang yang mau gabung dan berusaha cari (20) member banyak yang akan kaya. Thats why i chose you to join. Gue udah cek semuanya fa.

(21) website, (22) email bahkan gue datang ke kantornya, di depan kantornya ada mobil mewah.

Alfa : Lo (23) invest?

Mery : Iya

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Alfa dan Mery yang mengalami campur kode dimana penutur menyisipkan kata (19,23) invest, (21) member, (22) website, (23) email. Kata tersebut merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia. Kata invest apabila di artikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti „berinvestasi‟. Kata tesebut di golongkan ke dalam

kata kerja (verba). Member dapat diartikan sebagai „anggota‟, website di artikan sebagai „situs web‟ atau „situs internet‟, dan email dapat di artikan sebagai „surat elektronik‟. Ketiga kata tesebut termasuk ke dalam kata benda (nomina).

Data 10

Mery : Jadi ini kerjaan lo, fa?

Alfa : Iya. Tapi seakarang jadi kerjaan lo.

Mery : Gak bisa gini, fa.

Alfa : Bisa mer. Kuliah lo kan masih lama. Lo lebih butuh dari gue. Gue gampang kok cari kerjaan lain, gue mau nyoba di gudang pabrik yang waktu itu. Udahlah mer, gue kan (24) guaranter lo. Kalau lo gak ada kerjaan kan gue juga yang repot kan yah?

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Alfa yang mengalami campur kode dimana penutur menyisipkan kata (24) guaranter. Kata tersebut merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia. Kata guaranter apabila di artikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti „penjamin‟.

Kata tesebut di golongkan ke dalam kata benda (nomina).

Data 11

Alfa : Mer.

Mery : Sebentar, ini (25) reminder. Gimana? Gimana?.

Alfa : Kalau kamu sibuk gak papa kok, lain waktu aja kita ngobrolnya.

Mery : Oh. No no no. Aku cuman lagi kepikiran terus sama kepikiran kita. Dari awal kita mulai bisnis bareng harusnya kita lebih.

Alfa : Lebih apa?.

32

Mery : Lebih berani.

Alfa : Berani?

Mery : Tadi (26) reminder perusahaan Air Lines ini udah sampe seharga ini sahamnya. Harusnya kita pasang aja di sini. Tapi kan kamu coba yang kecil-kecil dulu, tapi kalau menurut aku kita coba aja (27) invest di sini.

Gimana?

Alfa : Mer, kita udahan aja main sahamnya.

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Mery yang mengalami campur kode dimana penutur menyisipkan kata (25,26) reminder dan (27) invest.

Kata tersebut merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia. Kata reminder apabila di artikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti sebagai „pengingat‟. Kata tesebut di golongkan ke dalam kata benda (nomina).

Sedangkan invest dapat di artikan sebagai „berinvestasi‟ dan termasuk ke dalam kata kerja (verba).

Data 12

Mery : Aku udah bilang aku yang bayar fa.

Alfa : I‟m done with you.

Mery : Alfa, aku akan tetap (28) invest ke perusahaan Air Lines itu. Aku akan segera melunasi student loan aku, biar gak ngebebanin kamu lagi.

Alfa : Okay.

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Mery yang mengalami campur kode dimana penutur menyisipkan kata (28) invest. Kata tersebut merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia. Kata

invest apabila di artikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti sebagai

„berinvestasi‟. Kata tesebut di golongkan ke dalam kata kerja (verba).

Data 13

Mery : Fa.

Alfa : Keep it.

Mery : Tapi ini punya kamu fa, aku gak punya uang untuk bayarin ini.

Alfa : Bukan masalah harganya, kalau ada apa-apa lagi kamu bisa nelfon aku.

Kalau kamu udah lulus dan aku bukan (29) guaranter kamu lagi, kamu boleh balikin.

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Alfa yang mengalami campur kode dimana penutur menyisipkan kata (29) guaranter. Kata tersebut merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia. Kata guaranter apabila di artikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti „penjamin‟.

Kata tesebut di golongkan ke dalam kata benda (nomina).

Bentuk campur kode yang terjadi pada film Mery Riana Mimpi Sejuta Dolar di jumpai beberapa penyisipan unsur dalam bentuk kata. Kata yang muncul dalam beberapa dialog tersebut adalah kata benda dan kata kerja. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata tersebut dapat dilihat pada data dibawah ini:

No. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata Jumlah

1 . Kata Benda (Nomina) 16

2 . Kata Kerja (Verba) 12

3 . Kata Adverbia 2

34

Dari tabel di atas dapat dilihat dan disimpulkan bahwa, saat terjadinya Dialog dalam film Mery Riana Mimpi Sejuta Dolar jenis kata yang sering muncul adalah pertama kata benda (nomina), kedua kata kerja, dan ketiga kata adverbia.

keempat kata adjektiva.

4.1.2 Penyisipan Unsur-Unsur yang Berwujud Frasa

Data 14

Alfa : Lo di sini pernah kerja ?.

Mery : Enggak.

Alfa : Berarti lo cuman ngarepin biaya sehari-hari dari (30) student loan lo doang?.

Mery : Iya.

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Alfa yang mengalami campur kode dimana penutur menyisipkan kata (30) student loan. Kata tersebut merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia. Kata student loan apabila di artikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti sebagai

„pinjaman mahasiswa‟. Student loan termasuk kedalam frasa nomina.

Data 15

Iren : Dia butuh (31) work permit kan untuk kerja di sini?

Alfa : Ada kerjaan yang bisa nerima (32) student past. Kalau dia berani ngambil (33) student loan, yah gak bisa manja gini. Kalau gak suka cara gue yah cari yang lain aja.

Mery : Lo pegang uang gue, nih dompet nanti gue isi . Iren : Mer. Mery.

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Iren dan Alfa yang mengalami campur kode dimana penutur menyisipkan kata (31) work permit dan (32,33) student loan. Kata tersebut merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia. Work permit apabila di artikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti sebagai „kartu pelajar‟. Student loan dapat diartikan sebagai „pinjaman mahasiswa‟. Work permit dan student loan termasuk ke dalam campur kode berbentuk frasa nomina.

Data 16

Mery : Kalau gitu gue harus benar-benar ngirit dong? Yah mungkin untuk penduduk asli singapu gampang kali yah kan?.

Iren : Yah yang namanya penduduk asli sih kalau mau ngapa-ngapain di negaranya mereka sendiri pasti lebih gampang mer. Tapi Singapur itu termasuk toleran lohi mean for student kayak kita aja bisa dapat (34) student loan kan? Coba kamu di Indonesia.

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Iren yang mengalami campur kode dimana penutur menyisipkan (34) student loan. Kata tersebut merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia.

Student loan dapat diartikan sebagai „pinjaman mahasiswa‟ dan termasuk ke dalam campur kode berbentuk frasa nomina.

Data 17

Papa : Papa sama mama belum bisa nyusul, uangnya belum cair ria.

Mery : Terus sekarang dimana? Di rumah?

Papa : Ini lagi di Semarang di rumah Om Ling nungguin kerusuhan selesai. Kamu

36

itu tinggal dimana sih?

Mery : Papa jangan kaget yah, pa. Ra akhirnya ambil kuliah di sini, makanya bisa tinggal satu asrama sama Iren. Ria ambil (35) student loan.

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Mery yang mengalami campur kode dimana penutur menyisipkan (35) student loan. Kata tersebut merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia.

Student loan dapat diartikan sebagai „pinjaman mahasiswa‟ dan termasuk ke dalam campur kode berbentuk frasa nomina.

Data 18

Iren : Kayaknya harus lo lihat dari(36) track record nya deh, paling enggak ada alamat kantornya, mail,website.

Mery : Terus kalau misalnya. Ha ha ha. Masa bungkus kado di depan orang yang ulang tahun sih?

Iren : Ini buat Alfa.

Mery : Hah? Emang Alfa ulang tahun hari ini juga?

Iren : Enggak. Pengen beli aja buat dia.

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Iren yang mengalami campur kode dimana penutur menyisipkan (35) track record. Kata tersebut merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia.

Track record dapat diartikan sebagai „rekam jejak‟. Rekam jejak adalah catatan yang menggambarkan pencapaian nyata seseorang, misalnya prestasi apa saja yang telah didapatnya. Track record termasuk ke dalam campur kode berbentuk frasa nomina.

Data 19

Alfa : Rata-rata semua kerjaan itu butuh (36) work permit. Kalau ada yang nerima (37) student pass, biasanya kerjaan berat.

Mery : Kerjaan berat?

Alfa : Tahan dikit, tahan dikit ini. Ini kenceng banget ni. Gimana?

Mery : Udah, udah enakan.

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Alfa yang mengalami campur kode dimana penutur menyisipkan (36) work permit dan (37) student pass.

Kata tersebut merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia. Work permit dapat diartikan sebagai „izin kerja (surat izin kerja)‟.

Student pass dapat di artikan sebagai „kartu pelajar‟. Keduanya termasuk ke dalam campur kode berbentuk frasa nomina.

Data 20

Mery : Lo punya (38) hard drive kan?

Iren : Ada. Kenapa?

Mery : Gue mau nitip data-data gue. Gue mau jual laptop.

Iren : Hah? Lo ngapain jual laptop? Lo kalau butuh duit ada kok. Lo mau pinjam?

Mery : Enggaklah ren. Gue udah banyak ngutang.

Iren : Ya udah lo mau minjam (39) hard drive nya?

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Alfa yang mengalami campur kode dimana penutur menyisipkan (38,39) hard drive. Kata tersebut merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia.

Hard drive dapat diartikan sebagai „perangkat keras‟. Hard drive (perangkat keras)

38

ini merupakan alat yang biasa dipakai untuk menyimpan file atau data. Frasa ini termasuk ke dalam campur kode berbentuk frasa nomina.

Data 21

Mery : Fa, gue kira ini awalgue bisa sukses fa. Gue pengen bisa ngelunasin semua (40) study loan sendiri tanpa ngebebani siapa-siapa dan ngandelin siapa- siapa.

Alfa : Iya.

Mery : Gue udah jual laptop papa fa.

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Mery yang mengalami campur kode dimana penutur menyisipkan (40) student loan. Kata tersebut merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia.

Student loan dapat diartikan sebagai „pinjaman mahasiswa‟ dan termasuk ke dalam campur kode berbentuk frasa nomina.

Data 22

Mery : Aku udah bilang aku yang bayar fa.

Alfa : I‟m done with you.

Mery : Alfa, aku akan tetap invest ke perusahaan Air Lines itu. Aku akan segera melunasi (41) student loan aku, biar gak ngebebanin kamu lagi.

Alfa : Okay.

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Mery yang mengalami campur kode dimana penutur menyisipkan (41) student loan. Student loan merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia.

Student loan dapat diartikan sebagai „pinjaman mahasiswa‟ dan termasuk ke dalam campur kode berbentuk frasa nomina.

Data 23

Mery : Terimakasih ren. Terimakasih banget.

Iren : Mer, justru gue yang makasih sama lo. Lo udah ngajarin gue banyak hal dan gue sebenarnya mau balikin ini ke elo.

Mery : Oh my god. Ini (42) hard drive yang berisi foto keluarga gue kan?

Iren : Iya.

Mery : Terimakasih ren. Lo benar-benar malaikat.

Berdasarkan percakapan di atas terdapat dialog Alfa yang mengalami campur kode dimana penutur menyisipkan (42) hard drive. Kata tersebut merupakan bahasa asing (Inggris) yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia.

Hard drive dapat diartikan sebagai „perangkat keras‟. Hard drive (perangkat keras)

Hard drive dapat diartikan sebagai „perangkat keras‟. Hard drive (perangkat keras)

Dokumen terkait