• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEOR

B. Pengertian Training

3. Metode Training ESQ

Peserta akan dituntut untuk membangkitkan tujuh nilai dasar: Jujur, tanggung jawab, Visioner, Disiplin, kerja sama, adil, dan peduli. Nilai-nilai ini akan sesungguhnya sudah tertanam dalam diri manusia sejak lahir, melalui training ESQ ini peserta akan diarahkan untuk memiliki nilai-nilai dasar tersebut dan membantu untuk

5

The ESQ Way 165, Menuju Indonesia Emas (Jakarta: PT. Arga Bangun Bangsa) h. 7

6

membangkitkan kekuatan tersembunyi serta mengarahkan seluruh potensi dirinya untuk kehidupan dan pekerjaan yang lebih produktif.7 4. Materi Training ESQ

Training ESQ adalah sebuah training yang menyatukan tiga kecerdasan sekaligus, yaitu IQ, EQ, dan SQ. walau dinamakn training SDM (Sumber Daya Manusia), namun dalam training ini di perkuat dengan penjelasan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist. Training ini tentunya dijadikan sebagai media untuk berdakwah dan seperti halnya penuturan Ary Ginanjar dalam bukunya yang berjudul Rahasia Sukses dalam membangun Kecerdasan Emosi dan Sritual , kalau training ini ada Al-Qur’an ini bukan unruk golongan, tetapi untuk seluruh umat islam, bukan Al-Qur’an untuk Islam, bukan dunia untuk Islam, tapi Al- Qur’an untuk Islam dan Islam untuk dunia.

”terdapat tiga tahapan pemberian materi di Training ESQ, yaitu: Unleash Spritual Intellegent, dan Let’s Action

1) Unleash Spritual Intellegent

a) ESQ Backrond

Dalam ESQ Backrond, peserta diperkenalkan seputar ESQ denagn mempertanyakan “mengapa perlu ESQ?”

Pada materi ini peserta diberikan pengetahuan tentang fakta-fakta kemapuan kecerdasan spiritual, intelektual, dan

7

Ary Ginanjar, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spritual (Jakarta:

emosional dengan meenunjukan hasil-hasil penelitian tentang seberapa besar pengaruh antara ketiga kecerdasan ini menjadikan seorang pemimpin atau pengemban SDM.

b) ESQ Outer Journey

Outer Journey merupakan materi yang mengajak oeserta training masuk dalam dimensi rasa dan dimensi sriptual.

Tujuan Utama dari penyampaian Outer Journey ini adalah:

 Peserta memiliki kesadaran Illahiyah (God Conciousness) yaitu kesadaran tentang kesadaran tentang eksistensi Allah, Kebesaran Allah dan Keesaan Allah.

 Tumbuh keyakinan kepada Tuhan dalam hati para peserta.

c) ESQ Inner Journey

Setelah melihat keluar, kemudian training mulai memberikan materi yang mengajak peserta untuk memperhatikan dalam diri sendiri.

Tujuan Inner Journeyadalah:

1. Peserta memiliki God Conciousness: eksistensi Allah, kebesaran Allah, dan keesaan Allah

2. Peserta mampu mengenal dan merasakan sifat Allah didalam dirinya dan getarannya

3. Merasakan kebesaran Allah melalui suara hati manusia dan Asmaul Husna

4. Muhasabah dengan membandingkan betapatelah diabaikan dan dizholomi. sifat-sifat itu.\

d) Zero Mind Proces(Penjernihan Emosi)

Dalam diri seorang sebenarnya telah dikaruniai oleh tuhan sebuah jiwa, dimana jiwa tersebut tiap orang bebas memilih sikap, beraksi positif/negative, berhenti/melanjutkan, marah/sabar, reaktif/produktif, atau bahkan baik/ buruk.

Zero Mind Proces merupak sebuah rumus bagaimana

manusia mamou khususnya peserta menyadari kebenaran suara hati yang sama setiap orang. Adapun rumus ZMP itu adalah:

1 ---- = ~ 0

Angka berapaun jika dibagi dengan nol maka akan mendekati tak terhingga (~). Jika kita ikhlas dan jernih (=0) maka akan mendekati Yang Maha Tertinggi yaitu Allah.

Terdapat tujuh factor yang tanpa disadari membuat manusia buta hatinya, yaitu: Prasangka negative, Pengaruh Prinsip hidup, pengaruh penglaman, kepentingan, sudut pandang, pembanding, dan literature.

Ketujuh belenggu ini merupakan hal yang sangat mempengaruhi cara berfikir seseorang, oleh karena itu kemampuan melihat sesuatu secara jernih dan objektif harus di dahului oleh kemampuan menegenali factor yang mempengaruhi. Caranya adalah dengan mengembalikan manusia pada fitrah hatinya, sehingga mampu melihat dengan mata hati, memilih dengan cara yang adil dan bijaksana sesuai dengan suara hati sehingga keputusan yang diambil menjadi benar.

2) Let’s Action

Setelah mengenal suara hati, memnagun enam prisip mentalitas, maka lemgkah selanjutnya adalah bagaimana mengaplikasikan suara hati kedalam langkah aksi. Karena nilai-nilai itu harus dikeluarkan menjadi realitas dan aplikasi nyata. Untuk itu supaya tidak keluar dari garis orbit maka dituntut dengan lima langkah sehingga menjadi kebiasaan.

Lima langkah ini berada pada dimensi fisik agar tetap pada garis orbit. Adapun aksi-aksi tersebut adalah:

a) Mission Statement (Penetapan Misi)

Mission Statement yang dimaksud disini adalah tentang kebenaran isi Syahadat yang sebenarnya merupakan ketetapan dari Tuhan. Hal ini

dapat lebih menguatkan keyakinan seseorang tentang kebenaran rukun islam yang pertama yaitu Syahadat.

Menetapkan misi bahwa hidup adalah pengabdian pada Allah. Adapun pekerjaannya, dibidang apapun semuanya hanya karena Allah. Pernyataan misi hidup ini akan membangun sebuah keyakinan dalam berusaha, meberikan daya dorong yang kuat dalam mencapai tujaun.

b) Character Building

Melatih dan membentuk karakter dengan pengulangan sehingga terjadi internalisasi karakter. Salah satu melahirkan karakter unggul adalah dengan melakukan salat yang dilakukan secara konsisten.

”shalat adalah penelitian menyeluruh untuk menjaga serta meingkatkan kualitas kejernihan emosi dan spiritual sesorang. Dalam shalat, maka tujuan hidup ini ditanamkan didalamnya, sehingga terbangunlah kejelasan visi dan misi yang membuat manusia mantap dalam menjalani setiap aktivitas hidupnya.

c) Self Controlling (penegendalian diri)

Tujuan akhir pengemdalian diri yang dilatih dan dilambangkan dengan puasa sebenarnya adalah keberhasilan bukan sebuah pelarian diri dari kenyataan hidup di dunia yang seharusnya dihadapi.

Puasa tanpa didahului dengan niat, hanyalah mernghasilkan kesia- siaan. Hanya sebtas menahan nafsu (makan/minum) tanpa tujuan yang

jelas, untuk apa puasa dilakukan dan apa manfaat puasa itu diaplikasikan. Puasa adalah bentuk metode pelatihan penegendalian diri yang bertujuan untuk memelihara asset kita yang paling berharga, yaitu fitrah.

d) Sosial Strategi (ketangguhan Sosial)

Pada bagian ini, yaitu keyangguhan social yang berupa zakat, zakat pada hakikatnya adalah upaya menegeluarkan potensi Got Spot/ fitrah diri kearah kondisi nyata dalam bentuk aplikasi konkrit suara hati. Prinsip zakat sendiri adalah menegluarkan.

Jadi zakat adalah upaya memanggil serta merangsang spritualitas seseorang muncul kearah prmukaan. Disamping menegeluarkan potensi spiritual manusia, zakat pada prinsipnya mampu melakukan konsep pemeliharaan lingkungan social dengan prinsip member sehinga tercipta suat sinergi.

e) Total Action (Aplikasi Total)

“Haji merupakan suatu lambing dari puncak “ketangguhan pribadi dan puncak ketangguhan social. Pada hakikatnya semua nilai spiritual dan mentalitas yang sebelumnya berupa energy potensial harus berubah menjadi energy gerak. Nilai itu diaplikasikan melalui gerak kongkrit yang disimbolkan dengan haji.

“Secara prinsip, haji merupakan langkah yang berpusat pasa Allah Yang Maha Esa, dimann segala tujuan tidak lagi berprinsip kepada yang lain. Prinsip ini akan menghasilkan jiwa yang luar biasa. Haji adalah suatu transformasi prinsip dan langkah secara total (Tawaf), konsistensi perjuangan sa’I, evaluasi dan visualisasi serta mengenal jati diri spiritual ketika wukuf. Haji juga merupakan suatu penelitian sinergi dalam skala tertinggi, dan haji adalah persiapan fisik serta mental menghadapi berbagai tantangan masa depan sehingga memiliki jiwa visioner.

Adapun 7 nilai dasar yang terdapat dalam ESQ tersebut diambil dari Asmaul Husna yan harus dijunjung tinngi sebagai bentuk pengabdian manusia kepada sifat Allah yang terletak pada pusat orbit (God Spot) :

1. Jujur, adalah wujud pengabdian manusia kepada sifat Allah, Al- Mukmin.

2. Tanggung Jawab, adalah wujud pengabdian manusia kepada sifat Allah, Al-Wakiil.

3. Disiplin, adalah wujud pengabdian manusia kepada sifat Allah, Al- Matiin.

4. Kerja Sama, adalah wujud pengabdian manusia kepada sifat Allah, Al- Jamii’.

6. Visioner, adalah wujud pengabdian manusia kepada sifat Allah, Al- Akhir.

7. Peduli, adalah wujud pengabdian manusia kepada sifat Allah, Al- Bashir.

Ketujuh sifat inilah yang harus dijadikan values atau “nilai” bagi yang melaksanakan di samping nilai-nilai lainnya yang berjumlah 99 sebagai sumber pengabdian. 8

Dokumen terkait