• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari PT. Kemasan Ciptatama Sempurna Ds Randupitu kec Gempol - Pasuruan. Pengambilan data diambil pada bagian produksi carton box. Sedangkan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2011 sampai data yang diperlukan sudah cukup.

3.2 Identifikasi Var iabel dan Definisi Oper asional Var iabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau kontstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.

3.2.1 Identifikasi Var iabel a. Var iabel Ter ikat

Lean / minimasi pemborosan (waste) b. Var iabel Bebas

Variabel bebas meliputi : 1. Menunggu (waiting)

2. Transportasi (transportation)

3. Prases yang tidak tepat (unappropriate processing) 4. Persediaan yang tidak perlu (unnecessary inventory) 5. Produksi yang berlebihan (over production)

6. Gerakan yang tidak perlu (unnecessary motion) 7. Kecacatan (defect)

3.2.2 Definisi Operasional Var iabel a. Var iabel Ter ikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas. Yang merupakan variabel terikat dalam penelitian ini adalah : Lean / minimasi pemborosan (waste). Peningkatan efisiensi waktu produksi merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Dengan mengurangi pemborosan dapat dikatakan bahwa waktu produksi akan lebih efisien sehingga produk atau komponen yang dihasilkan tepat pada waktunya.

b. Var iabel Bebas

Variabel bebas adalah suatu variabel yang mempunyai nilai berubah-ubah dan mempengaruhi variasi perberubah-ubahan nilai variabel terikat. 1) Waiting adalah proses menunggu kedatangan material, informasi,

peralatan dan perlengkapan.

2) Transportation bahan baku yang disediakan oleh vendor biasanya tidak dikirim ditempat pekerjaan tetapi ditampung dahulu di gudang kemudian diangkut menuju workshop.

3) Unappropriate processing terjadi dalam situasi dimana terdapat ketidaksempurnaan proses atau metode operasi produksi yang diakibatkan oleh pengguna tool yang tidak sesuai dengan fungsinya ataupun kesalahan produser atau system operasi.

4) Unnecessary inventory persediaan yang tidak perlu dapat berupa penyimpanan inventory melebihi volume gudang yang ditentukan, material yang rusak karena terlalu lama disimpan atau terlalu cepat dikeluarkan dari tempat penyimpanan, material yang sudah kadaluarsa.

5) Over Production produksi yang berlebihan merupakan hasil produksi yang tidak sesuai dengan permintaan, hal ini juga diakibatkan karena kesalahan perencanaan produksi.

6) Unnecesary motion gerakan yang tidak perlu adalah gerakan-gerakan ataupun kegiatan yang tidak seharusnya ada di dalam lantai produksi, salah satunya bercanda pada saat bekerja.

7) Defect cacat terjadi dalam empat cara yaitu Ketidaksempurnaan produk, kurangnya tenaga kerja pada saat proses berjalan, adanya alokasi tenaga kerja untuk proses pengerjaan ulang ( rework ) dan tenaga kerja menangani pekerjaan klain dari pelanggan.

3.3 Langkah – Langkah Pemecahan Masalah

`

Gambar 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Identifikasi Variabel

Pengumpulan Data - Data ahan dan aliran bahan - Data waktu produksi - Data pembobotan waste

Studi Lapangan Studi Pustaka

Mulai

Perhitungan nilai pembobotan waste

Pembuatan VALSAT

Pembuatan prosess activity mapping (PAM)

Pembahasan

- Pembahasan value stream dengan big mapping - Pembahasan VALSAT

- Pembahasan PAM

- Pembahasan tiap tipe aktivitas

- Pembahasan rekomendasi perbaikan tool PAM - Pembahasan pemborosan dan rekomendasi perbaikan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Penjelasan Flowchart Pemecahan Masalah 1. Mulai

Pada langkah ini merupakan awal dari proses pemecahan masalah dengan studi pengenalan dari perusahaan yang menjadi tempat penelitian.

2. Studi literatur

Studi literatur bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman landasan teori dari permasalahan yang akan diteliti, serta menunjang dan mempermudah bagi penelitian untuk merumuskan masalah penelitian tersebut, yang meliputi pendekatan lean manufacturing, pemborosan, tools yang digunakan untuk memecahkan permasalahan, seperti Big picture mapping dan VALSAT.

3. Studi lapangan

Langkah ini merupakan pengambilan data dengan cara pemahaman proses produksi perusahaan. Data yang diambil adalah data yang diperlukan oleh peneliti untuk menyelesaikan permasalahan yang diangkat dari obyek tersebut. Sehingga nantinya dapat memberikan, jawaban dari masalah tersebut.

4. Merumuskan masalah dan, menetapkan tujuan penelitian

Langkah ini merupakan perumusan masalah yang disusun berdasarkan latar belakang dari masalah yang ada kemudian ditentukan metode yang tepat dalam penyelesaian permasalahan tersebut, dan menetapkan tujuan penelitian agar dapat diketahui penyebab terjadinya waste serta dapat memberikan usulan perbaikan pada perusahaan.

5. Identifikasi variabel

Langkah ini merupakan pengidentifikasian variabel-variabel yang berhubungan dengan pemecahan masalah.

6. Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dilakukan setelah melakukan identifikasi terhadap variabel-variabel yang akan diteliti. Proses pengumpulan data dibutuhkan dalam proses penelitian untuk selanjutnya diolah untuk memecahkan permasalahan yang terjadi.

7. Pembobotan waste (pemborosan)

Mengidentifikasi penyebab terjadinya waste (pemborosan) melalui penyebab primer dan penyebab sekundernya. Hal ini dilakukan secara brainstorming pada karyawan yang melakukan operasi pada masing-masing stasiun kerja. 8. Penentuan / Pembuatan VALSAT

Menentukan kegagalan hingga keakar-akar penyebabnya dengan menggambarkannya kedalam VALSAT beserta symbol - symbol logika dari akar penyebab tersebut sampai menuju pada pemborosan yang tidak diinginkan.

9. Perhitungan Waktu Produksi

Proses menentukan berapa nilai waktu siklus, waktu normal dan waktu baku yang nantinya digunakan pada langkah selanjutnya dalam big mapping

10.Penentukan Value Stream dengan Big Mapping

Selanjutnya VALSAT tersebut dievaluasi dengan menggunakan Value Stream dengan Big Mapping.

11.Pembahasan

Langkah selanjutnya adalah menganalisa semua data agar lebih sesuai dengan yang telah ditetapkan dan setelah data tersebut valid langkah selanjutnya adalah melakukan pembahasan. Selanjutnya VALSAT di analisa untuk mengetahui proses yang terjadi dengan Process Activity Mapping, analisa tipe

aktivitas dan rekomendasi perbaikan.Dari hasil analisa sebelumnya selanjutnya dilakukan analisa pemborosan berdasarkan sebab terjadinya pemborosan dengan menggunakan metode fishbone atau diagram sebab akibat. Langkah yang terakhir adalah memberikan usulan perbaikan dengan menggunakan correction action terhadap peristiwa top event agar dapat mengendalikan kegagalan produk selama proses produksi.

12.Kesimpulan dan saran

Langkah ini memberikan ringkasan ulang atau kesimpulan terutama mengenai hal-hal penting yang menjadi tujuan penelitian yang dilakukan. selain itu juga memberikan saran-saran demi perbaikan perusahaan.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.4.1 Penelitian Pustaka

Penelitian pustaka digunakan untuk memperoleh konsep, teori serta metode yang berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian, juga penelitian - penzlitian sebelumnya. Penelitian pustaka yang berhubungan dalam penelitian ini adalah konsep Lean, pengertian Lean Manufacturing, Waste ( pemborosan ), tools - tools yang digunakan seperti Big Picture Mapping, VALSAT, diagram sebab akibat, teori produk, serta peneliti terdahulu.

3.5.2 Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan bertujuan untuk mendapatkan informasi dari perusahaan mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun metode - metode yang telah dilakukar. untuk mendapatkan informasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Metode wawancara

Wawancara merupakan suatu langkah dalam penelitian yang berupa penggunaan proses komunikasi verbal untuk mengumpulkan informasi dari seseorang atau kelompok orang. Wawancara dilakukan dengan kepala bagian produksi dan karyawan lain sebagai operator mesin.

2. Metode pengamatan

Pengamatan biasanya digunakan sebagai alat pengumpulan data untuk obyek yang belum banyak diketahui. Observasi bertujuan untuk mengamati jalannya proses produksi secara langsung agar lebih mengerti dan memahami bentuk pemborosan yang terjadi.

3.5Metode Pengolahan Data

Pada penelitian ini tahap pengolahan data menggunakan pengolahan data kuisioner, tool Big Picture Mapping /BPM, dan pengolahan data Value Stream Analysis Tools (VALSAT). Pengolahan data tersebut akan dijelaskan seperti berikut :

3.5.1 Pengolahan data dengan Big Pictur e Mapping

Big picture Mapping adalah suatu tool yang diadopsi dari Sistem Produksi Toyota yang dapat digunakan untuk menggambarkan suatu sistem secara

keseluruhan beserta aliran nilai (value stream) yang terdapat dalam perusahaan, atau Big Picture Mapping merupakan tool yang digunakan untuk menggambarkan sistem secara keseluruhan dan value stream sistem produksi, dimana tool ini diharapkan mampu memberikan gambaran dan pemahaman secara umum dari sistem produksi perusahaan (dalam hal memproduksi karton). Adapun langkah-langkah yang. dilakukan untuk membentuk Big Picture Mapping adalah sebagai berikut :

a) Mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan

b) Menambahkan aliran informasi yang melintasi proses yang ditinjau c) Menambahkan aliran fisik pada peta tersebut

d) Menghubungkan aliran fisik dan aliran informasi

e) Melengkapi peta di atas dengan informasi Lead time clan value adding time dari keseluruhan proses

3.5.2 Pengolahan data dengan VALSAT

Merupakan tools yang tepat. Terdapat 7 (tujuh) detail mapping tools yang mempunyai kemampuan dan manfaat masing-masing untuk memetakan waste. Masing-masing tools mempunyai kemampuan bobot low, medium, high sesuai ketentuan peringkatnya sekaligus menunjukkan skor yang dapat mengindikasikan sedikit atau besarnya pengaruh pemborosan pada mapping yang dipilih. Adapun tools yang digunakan dalam VALSAT beserta kemampuan bobotnya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Value Stream-Analysis Tools Waste / structure Process activity mapping Supply chain response matrix Production variety funnel Quality filter mapping Demand amplification mapping Decisio n point analysis Physical structure Waiting H H L M M Transportation H L Over production L M L M M Unnecessary inventory M H M H M L Defect L H Unappropriate processing H M L L Unnecessary motion H L - H

Notes : H : high correlation and usefulness M : medium correlation and usefulness L : low correlation and usefulness

Keterangan : H (high correlation) : faktor pengali = 9 M (medium correlation) : faktor pengati = 3 L (low correlation) : faktor pengali = 1

Pengolahan data dengan VALSAT merupakan sebuah pendekatan yang digunakan dengan melakukan pembobotan waste-waste, kemudian dari pembobotan tersebut dilakukan pemilihan terhadap tool dengan menggunakan matrik. Berikut, gambar matrix matrix yang digunakan untuk pemilihan tool:

Waste structure Weight Tools [B] Competitor analysis [A] [E] [C] [D] Total weight [F]

Gambar 3.2 Matr ix VALSAT

Sumber : Hines dan Rich; 1997. "The Seven Value Stream Mapping Tools. Dari matriks diatas bagian E diisi dengan bobot dari setiap waste, dimana maksimum untuk bobot dari setiap waste adalah 6, sedangkan untuk bagian F diisi dengan melakukan perkalian antara bobot waste dengan nilai korelasi antara waste dengan masing-masing tool. Dimana korelasi setiap waste terdapat korelasi high dengan nilai 9, medium dengan nilai 3 dan low dengan nilai 1. Nilai korelasi yang dibuat oleh Hines dan Rich (1997) dimasukkan pada tabel 3.1 the seven value stream mapping.

3.5.3 Pengolahan data Waktu Pr oduksi

Melakukan penghitungan waktu siklus, waktu normal dan waktu baku dengan menggunakan rumusan sebagai berikut :

1. Menghitung Waktu Siklus

N X Ws =

i

Dimana : Ws = Waktu Siklus

Xi = Pengambilan sampel waktu ke-i N = Jumlah sampel

2. Menghitung Waktu Normal Wn = Ws × p

Dimana : Wn = Waktu Normal Ws = Waktu Siklus p = Performance 3. Menghitung Waktu Baku

Dokumen terkait