• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metodelogi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Adapun pengertian dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa (Rakhmat, 2002: 24). Metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta ataupun karakteristik populasi tertentu secara faktual dan cermat (Rakhmat, 2002: 22). Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yaitu data yang kongkrit (tangible) dan terukur (Ruslan, 2003: 28).

3.2 Definisi Operasional 3.2.1 Sikap

Sikap yang dimaksud peneliti dalam penelitian ini adalah sikap orangtua terhadap pemberitaan penyalahgunaan facebook dikalangan remaja di harian jawa pos yang diukur dengan mengenakan aspek sikap yang meliputi kognitif, afektif serta konatif. Aspek sikap kognitif yaitu pengetahuan orangtua tentang pemberitaan penyalahgunaan facebook dikalangan remaja atau sejauh mana orangtua mengerti informasi tentang pemberitaan tersebut. Pada aspek afektif yaitu mengetahui bagaimana perasaan orangtua tentang adanya pemberitaan penyalahgunaan facebook dikalangan remaja apakah senang atau tidak senang. Sedangkan aspek konatif adalah sejauh mana orangtua mau memanfaatkan

tentang adanya pemberitaan tersebut. Pengukuran adalah dengan menggunakan tingkat sangat setuju, setuju, tidak setuju, serta sangat tidak setuju. Untuk selanjutny dianalisis untuk mengetahui sikap orang tua dalam tiap aspek sikap.

Nilai untuk masing-masing jawaban adalah: a. Sangat Setuju (SS) = 4

b. Setuju (S) = 3

c. Tidak Setuju (TS) = 2 d. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

Untuk pilihan jawaban “Netral” sengaja tidak dicantumkan dalam kuesioner, responden di arahkan untuk tidak menjawab “Netral” dengan alasan: 1. Jawaban ini memiliki arti ganda, bias diartikan belum dapat memberikan

jawaban, netral atau ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda ini tidak diharapkan dalam instrumen.

2. Jawaban “Netral” menimbulakan kecenderungan untuk menjawab “Netral”, terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan jawabannya.

3. Jawaban “Netral” akan menghilangkan banyak data penelitian, sehingga mengurangi banyak informasi yang dapat dijaring dari responden (Hadi, 2000: 20).

Berdasarkan jumlah skor jawaban yang diterima dari masing-masing pertanyaan, maka selanjutnya diberikan batasan-batasan dalam menentukan lebar interval dari sikap yang diukur dari tiap aspek sikap yang terbentuk apakah positif, netral atau negatif, selanjutnya dari penilaian 3 aspek tersebut dapat ditentukan sikap orang tua yang terbentuk apakah itu positif, netral atau negatif. Jika aspek

yang terbentuk positif maka sikap yang terbentuk menyatakan sikap positif, Jika aspek yang terbentuk netral maka sikap yang terbentuk menyatakan sikap netral, dan Jika aspek yang terbentuk negatif dalam artian tidak mendukung maka sikap yang terbentuk menyatakan sikap negatif. Untuk mengetahui tingkatan tersebut dengan menggunakan rumus :

Skor Jawaban Tertinggi – Skor Jawaban terendah Jenjang yang diinginkan

Range = 60 – 15 3 = 45 = 15 3 SS = 4 x 15 = 60 (nilai tertinggi) S = 3 x 15 = 45 TS = 2 x 15 = 30 STS = 1 x 15 = 15(nilai terendah)

Jadi penentuan kategorinya adalah :

1. sikap negatif = 15 – 30 (terendah) 2. sikap netral = 31 – 45 (sedang) 3. sikap positif = 46 – 60 (tertinggi)

Kemudian apabila skor dan tingkat interval dari tiap-tiap kategori diketahui, maka hasil yang diperoleh akan diinterpretasikan dan di analisis.

Sikap orangtua terhadap pemberitaan penyalahgunaan facebook dikalangan remaja yang terdapat di harian Jawa Pos dikategorikan ke dalam tiga (3) kategori positif, kategori negatif, dan kategori netral. Dikatakan positif jika oarangtua banyak yang memanfaatkan adanya pemberitaan tersebut, sementara dikatakan negatif jika oarangtua tidak memanfaatkan adanya pemberitaan dan dikatakan netral jika orangtua masih tidak konsisten dengan adanya pemberitaan penyalahgunaan facebook.

3.2.2 Berita penyalahgunaan facebook di harian jawa pos

Berita penyalahgunaan facebook dikalangan remaja adalah sebuah berita yang bertujuan memberikan suatu informasi kepada pembaca jawa pos khususnya orangtua bahwa sebenarnya orangtua perlu mewaspadai putra-putri mereka dalam memngunakan situs pertemanan seperti facebook,hal ini juga dapat menjadi peringatan kepada orangtua agar selalu memberikan nasehat-nasehat kepada putra-putri mereka bahawa,dalam menggunakan facebook mereka perlu mengetahui bagaimana batasan-batasan dalam menjalin pertemanan di facebook, kita sendiri tidak juga sepenuhnya menyalahkan situs jejaringan fecebook yang saat-saat ini sedang marak dikalangan remaja, apalagi situs-situs seperti itu bagi para remaja menrupakan suatu hal baru dan patut untuk diikuti perkembangannya,disini orangtua juga diharapkan dapat megikuti perkembangan yang sedang berlangsung.

Sehingga nantinya apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan oarangtua dapat dengan sigap mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,dan nantinya orangtua dapat mengikuti perkembangan yang ada dan dapat membimbing putra-putri mereka yang masih remaja dalam menerima setiap informasi yang ada, karena remaja adalah merupakan sosok yang labil dan cenderung mereka ingin ikut-ikutan dan akhirnya apabila mereka tidak menyaring dengan baik setiap informasi yang masuk kedalam kehiudupan para remaja.

3.3 Pengukura Variabel

Variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya dalam bentuk skala (Rakhmat, 1999: 12). Dalam definisi operasional variabel ini akan dijelaskan variabel-variabel yang akan diamati yang menjadi obyek pengamatan dan penelitian dengan keterkaitan kesimpulan yang dikehendaki. Oleh karena itu variabel sikap orang tua terhadap pemberitaan penyalagunaan facebook di kalangan remaja di jawa pos diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut: 1. Komponen kognitif berkaitan dengan keyakinan atau kepercayaan orangtua

mengenai pemberitaan penyalahgunaan facebook dikalangan remaja .Pengetahuan seseorang didasarkan pada tingkat pendidikan. Jika tingkat pendidikan seseorang tinggi maka seseorang akan mudah untuk memahami suatu informasi. Pengetahuan ini kemudian akan memberikan keyakinan tertentu dalam diri individu terhadap objek sikap. Pengetahuan disini tentang pemberitaan adanya pemberitaan penyalahgunaan facebook dikalangan remaja yang diberitakan di harian jawa pos.

2. Komponen afektif dibentuk oleh perasaan terhadap objek. Komponen ini berkaitan dengan aspek emosional dari orangtua di Surabaya tentang pemberitaan penyalahgunaan facebook dikalangan remaja. Misalnya, seperti perasaan suka atau tidak suka terhadap pemberitaan tersebut.

3. Komponen konatif berkaitan dengan kecenderungan orangtua memberikan respon positif, netral, atau negative tentang pemberitaan penyalahgunaan facebook yang ada di harian jawa pos . Pada aspek ini seseorang berperilaku sesuai dengan keinginannya sendiri. Jika pemberitan ini memberi dampak positif maka orangtua akan memanfaatkan adanya pemberitaan ini. Jika respon yang diterima positif maka oarangtua mendukung serta memanfaatkan pemberitaan tersebut. Namun, bila orangtua bersikap negatif maka kecenderungannya akan mengkritik adanya pemberitaan tersebut. Sedangkan sikap netral akan muncul jika orangtua benar-benar memanfaatkan adanya pelayanan tersebut.

3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Dokumen terkait