• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas pencegahan kekambuhan asma oleh pasien asma di Poliklinik RSUD Dr. Pirngadi Medan.

2. Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik sampling 2.1Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah penderita asma bronkial dewasa yang berobat di Poliklinik RSUD Dr. Pirngadi Medan. Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa jumlah penderita asma bronkial dewasa yang berobat di Poliklinik RSUD Dr. Pirngadi Medan pada tahun 2011 adalah 180 orang.

2.2Sampel Penelitian

Dalam Nursalam (2008), sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Jika besar populasi lebih kecil dari 1.000, dapat menggunakan rumus:

n = 1+� (�2)

keterangan:

n = besar sampel

N= besar populasi

d = tingkat signifikansi (0,05)

Diketahui:

N = 180 orang dalam 1 tahun, karena penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, maka besar populasi diperkirakan sebesar 45 orang.

n = 45 1+45(0,052)

n = 45 1,1125 n = 40,45

jadi besar sampel pada penelitian ini adalah 41 orang. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah penderita asma.

2.3Teknik sampling

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampling aksidental yaitu teknik penentuan sampel yang dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat dan sesuai dengan konteks penelitian. (Notoatmodjo, 2010).

3. Lokasi dan waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Poliklinik RSUD Dr. Pirngadi Medan. Peneliti memilih tempat ini karena RSUD Dr. Pirngadi Medan merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan pemerintah yang besar di Sumatera Utara, dimana dengan fasilitas yang tersedia, masyarakat atau penderita yang datang dengan berbagai penyakit dapat di jaring sesuai dengan unit yang tersedia dan dapat dijangkau oleh peneliti. Waktu penelitian ini dilakukan Juli s/d Oktober 2012.

4. Pertimbangan Etik

Pertimbangan etik dalam penelitian ini bertujuan untuk melindungi hak-hak subjektif untuk menjamin kerahasiaan identitas responden dan kemungkinan terjadinya ancaman terhadap responden, serta tidak mencampuri hal-hal yang bersifat pribadi (Nursalam, 2003). Sebelum pelaksanaan penelitian, responden diberikan penjelasan mengenai manfaat dan tujuan penelitian, selanjutnya responden diminta menjadi sampel dalam penelitian ini, kemudian responden membaca surat memahami isi surat persetujuan terlebih dahulu sebagai kesediaan menjadi responden. Responden mempunyai hak untuk memutuskan apakah ia bersedia menjadi subjek atau tidak tanpa adanya sanksi apapun dan tidak menimbulkan penderitaan bagi responden. Responden dilindungi dari semua kemungkinan dan berbagai resiko yang timbul akibat penelitian ini.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data (Notoadmodjo, 2010). Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan pengumpulan data berupa data demografi dan kuesioner. Untuk

memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan alat pengumpul data berupa kuisioner yang disusun sendiri oleh peneliti dengan berpedoman pada konsep dan tinjaun pustaka.

Instrumen terdiri dari 2 bagian, bagian pertama mengenai data demografi responden yaitu usia, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, dan sumber informasi mengenai asma. Data demografi responden ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik calon responden dan mendeskripsikan ditribusi frekuensi dan presentase demografi terhadap aktivitas pencegahan kekambuhan asma. Bagian kedua adalah kuisioner tentang aktivitas pencegahan kekambuhan asma. Aktivitas pencegahan kekambuhan asma adalah usaha yang dilakukan oleh pasien asma sebagai upaya untuk mencegah kekambuhan asma.

Aktivitas pencegahan kekambuhan asma yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kesehatan, menjaga kebersihan lingkungan, menghindarkan faktor pencetus serangan asma dan menggunakan obat-obat antiasma (Sundaru, 2007). Kuisioner tentang aktivitas pencegahan kekambuhan asma terdiri dari 19 pertanyaan, mengenai menjaga kesehatan terdapat pada pertanyaan nomor 2, 7, 11 dan 13. Mengenai menjaga kebersihan lingkungan terdapat pada pertanyaan nomor 1, 12 dan 18. Mengenai menhindari faktor pencetus terdapat pada pertanyaan nomor 3, 4, 5, 8, 14, 15 dan 17, dan yang terakhir mengenai penggunaan obat-obatan asma pada nomor 6, 9, 10, 16 dan 19.

Untuk mengetahui aktivitas pencegahan kekambuhan asma oleh pasien asma di poliklinik RSUD Dr. Pirngadi Medan digunakan tiga kategori yaitu baik,

dan dikategorikan buruk apabila skornya 0-6. Skala penilaian dengan menggunakan skala gutman, dimana skala ini bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban. Apabila ‘Ya’ maka skornya 1 dan “Tidak” maka skornya 0.

6. Uji Validitas dan Reliabilitas 6.1Uji Validitas

Uji validitas berkaitan dengan keabsahan suatu kuesioner dimana uji validitas ini dapat mengukur butir - butir pertanyaan dalam prinsip mengukur apa yang hendak diukur. Peneliti menggunakan uji validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal adalah validitas isi yang telah dikonsultasikan kepada dosen yang ahli di bidang keperawatan dasar. Validitas eksternal yaitu instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data variabel. Pengukuran validitas dalam pengukuran ini menggunakan proses komputerisasi dengan jumlah responden 20 orang pasien asma di Poliklinik RSUD Dr. Pirngadi dengan koefisien lebih besar dari 0,468, hal ini berarti instrumen telah valid.

6.2Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen pengukuran mengacu pada kemampuannya untuk mendapatkan hasil yang konsisten saat dipakai ulang. Sebuah instrumen disebut reliabel jika instrumen tersebut dapat melakukan apa yang seharusnya dilakukan dengan cara yang sama. (Dempsey, 2004).

Peneliti melakukan uji reliabilitas terhadap 20 orang pasien asma di Poliklinik RSUD Dr. Pirngadi Medan. Hasil yang didapat dianalisa melalui program statistik dengan menggunakan komputerisasi yaitu dengan cronbach

alpha 0,755 dimana lebih besar dari 0,632, hal ini berarti instrumen telah reliabel (Notoadmojo, 2006).

7. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat surat izin penelitian dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara lalu mengirim surat penelitian ke Poliklinik RSUD Dr. Pirngadi Medan, dan setelah mendapatkan izin penelitian dari RSUD Dr. Pirngadi Medan, peneliti melakukan penelitian dengan terlebih dahulu meminta persetujuan kepada pasien untuk dijadikan sampel dengan mengisi lembar persetujuan / inform consent.

Lembar persetujuan yang ditanda tangani menyatakan pasien bersedia menjadi responden dan mengerti tujuan dari penelitian, lalu responden mengisi kuisoner di dampingi oleh peneliti. Apabila responden kurang mengerti tentang kuisoner dapat menanyakan kembali kepada peneliti, lalu setelah instrumen diisi dikumpulkan kembali oleh peneliti dan memeriksa kembali kelengkapan instrumen yang telah diisi.

8. Analisa Data

Setelah data terkumpul, analisa data dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain tahap pertama editing yaitu mengecek nama dan kelengkapan identitas maupun data responden serta memastikan semua jawaban telah diisi sesuai petunjuk. Tahap kedua coding yaitu memberi kode atau angka pada kuesioner untuk mempermudah pada saat mengadakan tabulasi dan analisa. Tahap ketiga

komputer. Tahap keempat adalah cleaning adalah mengecek kembali data yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau tidak. Dan tahap kelima adalah saving yaitu penyimpan data untuk siap dianalisis. (Notoatmodjo, 2010).

Pada penelitian ini analisa data yang digunakan adalah analisa data univariat (deskriptif) yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisa univariat pada umumnya hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel. Misalnya distribusi frekuensi responden berdasarkan: umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan sebagainya. (Notoatmodjo, 2010).

Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa data deskriptif dengan menggunakan crosstabs. Dalam menggunakan hasil ukur, digunakan rumus ������������ (�) =������������

����������� = 19

3 = 6,3 ���� 7 , sehingga didapatkan kategori buruk dengan skor 0-6, kategori cukup dengan skor 7-13, dan kategori baik dengan skor 14-19.

Jenis data yang akan diperoleh adalah jenis katagorik dengan skala pengukuran yang digunakan adalah jenis skala interval. Untuk data demografi dan kuesioner ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase untuk melihat gambaran aktivitas pencegahan kekambuhan asma oleh pasien asma di Poliklinik RSUD Dr. Pirngadi Medan.

Dokumen terkait