• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penentuan daerah penelitian ditentukan secara purposive (sengaja) di Desa Sidoarjo Dua Ramunia Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang dengan pertimbangan desa tersebut merupakan desa yang memiliki produktivitas padi paling tinggi.

Metode Penentuan Sampel

Sampel ditetapkan dengan menggunakan metode penentuan sampel acak sederhana (simple random sampling) yaitu penarikan sampel dengan menggunakan acak sederhana yang dianggap sudah mewakili seluruh penduduk di daerah penelitian. Populasi rumah tangga di Desa Sidoarjo Dua Ramunia sebanyak 879 rumah tangga. Dari seluruh populasi penduduk Desa Sidoarjo Dua Ramunia diambil 30 rumah tangga sebagai sampel. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah ≥ 30 sampel sesuai dengan Teori Bailey yang menyatakan untuk penelitian yang menggunakan analisa statistik ukuran sampel paling minimum 30 (Hasan, 2002).

Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait dengan penelitian ini seperti

Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, Badan Ketahanan Pangan Kota Medan, Badan Pusat Statistik Medan, serta literatur pendukung lainnya.

Metode Analisis Data

Untuk identifikasi masalah 1 dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif untuk menggambarkan pola konsumsi di daerah penelitian.

Untuk identifikasi masalah 2 dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif untuk menggambarkan tingkat konsumsi di daerah penelitian.

Untuk identifikasi masalah 3, digunakan Alat uji statistik yang Analisis Regresi Berganda (Multiple Regression Analysis) untuk menguji variabel bebas (umur, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan) terhadap variable terikat (tingkat konsumsi beras) dengan menggunakan analisis Regresi Linear Berganda (Multiple Regression Analysis) dengan menggunakan

SPSS (Statistical Product and Services Solution). Dapat ditunjukkan dengan rumus:

Regresi linear berganda

Y = b0 + b1X1 +b2X2+ b3X3+b4X4

Dimana Y = Tingkat Konsumsi Beras b0 = Parameter Intercept

b1, b2,b3, b4,b5 = Parameter Koefisien Regresi X1 = Umur (Tahun)

X2 = Jumlah Anggota Keluarga (Kapita) X3 = Tingkat Pendidikan (Tahun)

1. Uji F (Uji secara Simultan)

Uji F dilakukan untuk melihat secara simultan (bersama-sama) apakah ada pengaruh dari variabel bebas (umur, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan) terhadap variabel terikat (tingkat konsumsi beras). Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah:

H0:b1,b2,b3,b4=0 (artinya umur, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan,

dan tingkat pendapatan secara bersama-sama/serempak tidak

berpengaruh terhadap tingkat konsumsi beras)

H0:b1,b2,b3,b4,≠ 0 (artinya umur, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan,

dan tingkat pendapatan secara bersama-sama/serempak

berpengaruh terhadap tingkat konsumsi beras)

Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel dengan kriteria pengambilan keputusan, yaitu:

- H0: diterima jika Fhitung > Ftabel dengan tingkat kepercayaan (confidence level)

95% atau α = 0,05.

- H0: ditolak (H1 diterima) jika Fhitung ≤ Ftabel dengan tingkat kepercayaan

Nilai Fhitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:

F hitung = R2/k _________

( 1-R2 ) / ( n – k – 1 )

Di mana :

R = koefisien korelasi ganda

k = jumlah variabel independen

n = jumlah anggota sampel

2. Uji t (Uji secara Parsial)

Uji t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh dari Variabel bebas yaitu umur, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan terhadap variabel terikat yaitu tingkat konsumsi beras.

Model hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah:

H0:b1=0 (artinya umur, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat konsumsi beras)

H0:b1 ≠0 (artinya umur, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan secara parsial berpengaruh terhadap tingkat konsumsi beras)

Nilai t-hitung akan dibandingkan dengan nilai t-tabel dengan kriteria pengambilan keputusan, yaitu:

H0 : diterima jika t-hitung < t-tabel pada α = 0,05.

H0: ditolak (Ha diterima) jika t-hitung > t-tabel pada α = 0,05.

Nilai thitung dapat diperoleh dengan

menggunakan rumus:

t = (rp √n-2)/1 - rp2

Di mana :

t = nilai thitung

rp = korelasi parsial yang ditemukan

n = jumlah sampel

Model yang sudah terbentuk adalah model persamaan regresi linear majemuk. Dalam regresi linear selain dikenal uji kesesuaian secara serempak maupun parsial ada juga uji asumsi klasik yang akan dibahas sebagai berikut.

Uji Asumsi Klasik

Dalam regresi linier majemuk ditemukan berbagai permasalahan. Digunakannya beberapa variabel bebas mengakibatkan berpeluangnya variabel bebas tersebut saling berkorelasi, atau yang dikenal dengan multikolinearitas

diantara variabel bebas dan dikenal juga istilah heteroskedatisitasyaitu bila varian tidak konstan atau beruba-ubah. Bila kedua hal itu terjadi, maka akan mengganggu ketepatan model yang dibuat.

Multikolinearitas

Dalam membuat regresi berganda, variabel bebas yang baik adalah variabel bebas yang mempunyai hubungan dengan variabel terikat, tetapi tidak mempunyai hubungan dengan variabel bebas lainnya sebab apabila ada variabel bebas yang memiliki hubungan dengan variabel bebas lainnya akan mengakibatan multikolinearitas. Adapun dampak dari multikolinearitas adalah sebagai berikut

1. Variasi dugaan OLS besar

2. Interval kepercayaan membesar (variasi yang besar menyebabkan standard error besar, selanjutnya menyebabkan interval kepercayaan membesar)

3. Uji-t tidak signifikan

4. R2 tinggi, secara serempak pengaruh variabel bebas melalui uji F nyata, tetapi secara parsial tidak banyak variabel yang nyata dari uji-t. 5. Hasil dugaan parameter tidak sesuai dengan substansi, sehingga dapat

menyesatkan interpretasi.

6. Hal lain yang terkadang terjadi adalah angka estimasi koefisien regresi yang didapat akan mempunyai nilai yang tidak sesuai dengan substansi, atau kondisi yang dapat diduga atau dirasakan dengan akal sehat, sehingga dapat menyesatkan interpretasi.(Supriana, 2009)

Heteroskedastisitas

Dalam praktiknya heterokesdastis banyak ditemui pada data cross-section

karena pengamatan dilakukan pada individu-individu yang berbeda-beda pada saat yang sama akan tetapi bukan berarti tidak ada dalam data time series.

Beberapa alasan mengapa heteroskesdastis menjadi begitu penting diperhatikan ketika mengestimasi koefisien regresi dengan OLS adalah karena ditemukan akibat dari varian koefisien regresi yang lebih besar, maka akan mengandung berbagai konsekuensi lain (Nachrowi dan Usman, 2006).

Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk memeriksa apakah error mendekati distribusi normal. Pada SPSS 16, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data berdistribusi tidak normal, sedangkan apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal.

Defenisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman mengenai pengertian tentang istilah – istilah dalam penelitian dan untuk mengetahuinya, maka dibuat defenisi dan batasan Operasional Sebagai Berikut :

Definisi

1. Pangan adalah kebutuhan yang paling mendasar bagi sumber daya manusia suatu bangsa.

3. Konsumsi adalah kegiatan yang memanfaatkan , menghabiskan kegunaan barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan demi menjaga kelangsungan hidup.

4. Pola konsumsi pangan adalah alokasi dan komposisi atau bentuk konsumsi tiap jenis pangan yang dikonsumsi masyarakat sehari-harinya.

5. Tingkat konsumsi beras adalah jumlah beras yang dikonsumsi masyarakat sehari-harinya

6. Pola pangan harapan adalah susunan jenis-jenis pangan yang ditentukan oleh pemerintah bersama dengan jumlah pada tiap jenis pangan yang dianggap sesuai untuk masyarakat

7. Konsumsi Ideal adalah jumlah konsumsi yang berada pada rentang pola pangan harapan(-4Gr/Kap/Hari<Pola Pangan Harapan<4Gr/Kap/Hari).

8. Indikator adalah perbandingan tingkat konsumsi beras Nasional, tingkat konsumsi beras Provinsi Sumatera Utara, dan tingkat konsumsi beras Kabupaten Deli Serdang dengan tingkat konsumsi beras di daerah penelitian. 9. Umur (X1) adalah usia konsumen yang dihitung dari tanggal lahirnya sampai

saat dilakukan penelitian yang dengan satuan tahun

10.Jumlah anggota keluarga (X2) adalah banyaknya anggota keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak yang dihitung dalam jumlah jiwa

11.Tingkat pendidikan (X3) adalah tingkat pendidikan formal yang pernah dijalani responden

12.Tingkat pendapatan (X4) adalah selisih antara total penerimaan dengan total biaya dalam jumlah Rupiah

Batasan Operasional

1. Penelitian dilakukan di Desa Sidoarjo Dua Ramunia Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang secara purposive dengan memperoleh dari data instansi yang terkait dengan penelitian.

2. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 dan merupakan penduduk yang bertempat tinggal di Desa Sidoarjo Dua Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

BAB IV

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK

Dokumen terkait