• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dimana penelitian ini didominasi oleh proses pengumpulan data dan informasi yang bersifat kualitas dari suatu fenomena melalui observasi maupun wawancara. Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk menggali fenomena sosial yang ada secara cermat sehingga benar- benar menghasilkan jawaban penelitian yang komprehensif. Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif cenderung mengembangkan konsep dan menghimpun fakta sedalam- dalamnya, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis secara sistematis sebagaimana pendekatan statistik yang dapat diuji secara tepat.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, karena bertujuan memperoleh pemaparan yang objektif pada objek kajian dengan menggunakan model analisis framing William A. Gamson.. Disebut deskriptif karena sifat data yang dikumpulkan bercorak kualitatif, bukan kuantitatif karena menggunakan alat- alat pengukuran, sumber data yang utama dalam penelitian kualitatif bersifat deskriptif lebih banyak berupa gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam ukuran naratif (Sudjana 1989:148).

3.2Aspek Kajian

Bingkai Sumatera merupakan sebuah program news magazine, dibawakan oleh seorang presenter. Presenter akan menghantarkan beberapa liputan feature

menjadi isi dari program akan berbicara tentang keberagaman, aktivitas kehidupan, dan nilai inspiratif masyarakat Sumatera, dengan 4 tema besar, yakni budaya, kesehatan, pendidikan dan lingkungan hidup. Kemudian pada akhir program akan ada segmen khusus (diberi nama Potret). Sebuah segmen yang berisi liputan yang bersifat lebih ringan dan unik, dapat berupa liputan pariwisata dan sejarah, serta dikemas berbeda dari liputan-liputan sebelumnya.

Target pemirsa program ini adalah dewasa umum, namun tidak menutup kemungkinan dapat menjaring pemirsa usia remaja, serta aman untuk ditonton seluruh keluarga. Program ini bertujuan memberikan informasi kepada pemirsa tentang hal-hal positif yang ada di sekelilingnya, aktivitas positif keberagaman dan nilai inspiratif masyarakat disekitar lingkungannya. Program ini diharapkan dapat memberikan edukasi, informasi, dan hiburan serta dapat menjadi inspirasi bagi pemirsa.

Program Bingkai Sumatera bedurasi 24 menit. Merupakan program mingguan. Ditayangkan setiap hari Sabtu pukul 18:30 WIB, dan akan tayang ulang pada hari Sabtu pukul 23:30 WIB, Minggu pukul 07:00, Senin pada pukul 06.30 WIB, 11:00 WIB, Kamis pukul 11:30 WIB,Jumat pukul 07:30 WIB. Program Bingkai Sumatera telah tayang sejak tanggal 06 Maret 2010. Program ini disiarkan di wilayah Medan dan Jakarta.

3.3Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah key informan, mulai dari reporter, kamerawan yang merangkap editor gambar, editor online,produser dan asisten produser DAAI TV cabang Medan,berjumlah sekitar 4-7 orang. Semua informan adalah bagian dari

redaksi yang bertanggung jawab atas program Bingkai Sumatera, mulai dari awal proyeksi, hingga tayangan tersebut ditayangkan.

3.4Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah kartu data yang berisi format table mengenai perangkat framing Gamson dan Modigliani. Kemudian dideskripsikan bagaimana media mengkonstruksi berita.

Tabel 3.4 : Konstruksi Berita

Identitas No.Data: Data

Frame

Perangkat Framing (Framing Devices)

Reasoning Devices (Perangkat Penalaran)

Metaphors Roots

Catchphrases Appeals to principles Depiction Consequences

Exemplaar Visual Images

3.5 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor DAAI TV, Wisma BII Lt.8 Suite 801, Jalan Diponegoro No. 18, Medan, Sumatera Utara. Penelitian ini juga fleksibel dengan kesediaan waktu dan lokasi tempat informan berada, sehingga peneliti mengikuti kehendak informan dalam menentukan tempat untuk melakukan wawancara.

3.6 Subjek atau Informan Penelitian

Riset kualitatif tidak bertujuan untuk membuat generalisasi hasil riset. Hasil riset lebih bersifat kontekstual dan kausistik, yang berlaku pada waktu dan tempat tertentu sewaktu penelitian dilakukan. Karena itu, pada riset kualitatif tidak dikenal istilah sampel. Sampel pada riset kualitatif disebut subjek penelitian atau informan, yaitu orang-orang yang dipilih untuk diwawancarai atau diobservasi sesuai tujuan riset. Disebut subjek riset bukan objek karena informan dianggap aktif menkonstruksi realitas, bukan sekedar objek yang hanya mengisi kuesioner (Kriyantono, 2006:161).

Subjek penelitian adalah key informan, mulai dari reporter, kamerawan yang merangkap editor gambar, editor online,produser dan asisten produser DAAI TV cabang Medan,berjumlah sekitar 4-7 orang. Semua informan adalah bagian dari redaksi yang bertanggung jawab atas program Bingkai Sumatera, mulai dari awal proyeksi, hingga tayangan tersebut ditayangkan.

Merujuk pada hal tersebut, maka peneliti menggunakan teknik sampling

purposive. Teknik ini cocok digunakan untuk penelitian kualitatif atau penelitian yang tidak melakukan generalisasi. Purposive sampling merupakan salah satu teknik pengambilan sampel yang sering digunakan dalam penelitian. Secara bahasa, kata purposive berarti sengaja. Jadi, secara sederhananya purposive sampling berarti teknik pengambilan sampel secara sengaja. Maksudnya, peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan tertentu. Jadi, sampel diambil tidak secara acak, tapi ditentukan oleh peneliti. Sesuai dengan namanya, teknik ini disebut juga dengan judgemental sampling atau sampel pertimbangan bertujuan. Dasar penetuan sampelnya adalah tujuan penelitian.

Sampel ini digunakan jika dalam upaya memperoleh data tentang fenomena atau masalah yang diteliti memerlukan sumber data yang memilki kualifikasi spesifik atau kriteria khusus berdasarkan penilaian tertentu, tingkat signifikansi tertentu.

3.7 Metode Pengumpulan Data

a. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu pengumpulan data secara langsung dengan cara observasi dan wawancara dengan informan. Untuk menghindari ketidakvalidan data, peneliti melakukan wawancara secara mendalam kepada narasumber maupun para ahli dibidang redaksi media massa, khususnya televisi, guna mendapatkan data yang sebenarnya dan sesuai dengan tujuan penelitian.

b. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara menghimpun data yang diperoleh dari kajian literatur-literatur serta bacaan yang relevan dengan masalah penelitian.

3.8 Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 1995:263). Sedangkan Moleong mendefinisikan analisis data sebagai proses pengorganisasian dan pengurutan data ke dalam pola, kategori, dan satu uraian dasar sehingga dapat ditemukan dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong, 2005:280).

Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif yang merupakan pengukuran dengan menggunakan data-data nominal yang menyangkut klasifikasi

atau kategorisasi sejumlah variabel ke dalam beberapa sub kelas nominal. Melalui pendekatan deduktif, data yang diperoleh dari lapangan diambil kesimpulan yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum kemudian disajikan dalam bentuk narasi. Singkatnya data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka. Data itu telah dikumpulkan dengan berbagai macam cara (observasi, wawancara, intisari dokumen, pita rekaman) dan diproses sebelum digunakan, yang kemudian dianalisis untuk memperoleh hasil penelitian.

Untuk studi kualitatif, jumlah informan dan individu yang menjadi informan dipilih sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Orang-orang yang dapat dijadikan informan adalah orang yang memiliki pengalaman sesuai dengan penelitian, orang-orang dengan peran tertentu dan tentu saja mudah untuk diakses.

Melalui metode kualitatif kita dapat mengenal orang (subjek) secara pribadi dan melihat mereka mengembangkan defenisi mereka sendiri tentang dunia ini. Kita dapat merasakan apa yang mereka alami dalam pergaulan dengan masyarakat mereka sehari-hari. Metode kualitatif memungkinkan kita menyelidiki konsep-konsep yang dalam pendekatan penelitian lainnya, intinya akan hilang. Konsep-konsep seperti keindahan, rasa sakit, keimanan, penderitaan, frustrasi, harapan, dan kasih sayang, dapat diselidiki sebagaimana orang-orang sesungguhnya dalam kehidupan mereka sehari-hari (Bogdan, 1992:5).

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN