• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggal Lulus : 11 September

DAFTAR GAMBAR

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Pengujian alat elektronik logbook (e-logbook) ini dilakukan pada tanggal 15 Desember 2011 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Pengujian

tersebut merupakan uji coba alatdi lapangan untuk menilai kinerja alat e-logbook, berupa ketelitian dan ketepatan alat tersebut. Lokasi penelitian dapat dillihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

3.2. Alat dan Bahan

Rancang bangun e-logbook merupakan gabungan alat elektronik INOS- Data Loger dan GPS-Sounder. Alat elektronik tersebut disatukan secara sistem untuk menghasilkan data yang diperoleh dari GPS-Sounder kemudian data disimpan di INOS-Data Loger. INOS-Data Loger tersebut, selain berfungsi

sebagai penyimpanan data juga berfungsi sebagai pengirim data ke server melalui sistem satelit.

Komponen INOS-Data Loger yang dirilis oleh Workshop Akustik dan Instrumentasi Kelautan terdiri dari mikrokontroler ATMEGA8535, modem GPRS, antena GSM, LCD dan keypad. GPS Sounder yang digunakan dalam rancang bangun e-logbook adalah GPS Sounder Map Garmin 585 Fishfinder. GPS Sounder tersebut dilengkapi dengan antena GPS dan transduser (Gambar 3).

3.3. Deskripsi Sistem Kerja Alat E-Logbook

Kerangka sistem rancang bangun alat e-logbook dipadukan antara INOS- Data Loger dan GPS Sounder Map Garmin 585 Fishfinder. Alur kerja sistem e- logbook ini diawali dengan input data pada GPS Sounder Map Garmin 585 Fishfinder berupa data lintasan kapal diperoleh dari titik koordinat (latitude dan

longitude) pada antena GPS melalui sistem satelit. Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya, GPS receiver akan menerima sinyal tersebut lalu diolah dan dikirimkan ke output port serial sebagai data keluaran. Status data keluaran tersebut akan valid apabila telah mendapat sinyal tetap dari minimal empat buah satelit (Nugroho, 2008). Data suhu dan kedalaman diperoleh dari sensor suhu dan kedalaman pada transduser dual frekuensi yang berfungsi sebagai transmitter dan receiver gelombang akustik.

Mikrokontroler ATMEGA8535 yang terdapat di dalam sistem rancang bangun INOS-Data Loger menerima data dari GPS sounder. ATMEGA8535 menerima data dari GPS sounder dengan sistem komunikasi serial, yaitu

komunikasi data mikrokontroler dengan pengiriman data satu per satu sehingga menjadi satu baris data sebelum akhirnya diparsing oleh mikrokontroler. Sistem komunikasi serial menggunakan satu jalur kabel data, yaitu kabel data untuk pengiriman transmit pada GPS dan kabel data untuk penerimaan pada

mikrokontroler. ATMEGA8535 dilengkapi dengan fungsi komunikasi serial, dimana terdapat tiga format komunikasi yang dapat digunakan yaitu USART (Universal Synchronous and Asynchronous serial Receiver andTransmitter), SPI

(The Serial Peripheral Interface) dilihat pada Gambar 4.

GPSMap Garmin 585 Mikrokontroler ATMEGA8535 Modem GPRS Server (Website) Serial port Serial port Antena modem

Gambar 4. Alur Kerja Sistem Alat e-logbook

Data yang diterima mikrokontroler dalam bentuk kalimat NMEA-0183 yang dikeluarkan oleh GPS receiver yaitu data waktu (UTC time), posisi

koordinat (longitude/longitude), kecepatan kapal (knots) dan tanggal (ddmmyy) dengan format data $GPRMC. Data suhu diteruskan dengan format $SDMTW dan data kedalaman diteruskan dengan format $SDDBT. Data tersebut merupakan rekomendasi format data GPS National Marine Electronic Association (NMEA- 0813) yang dikirimkan oleh GPS Sounder ke mikrokontroler. Mikrokontroler dikondisikan untuk melakukan parsing terhadap data mentah dari GPS, data yang dilewati hanya format $GPRMC, $SDMTW dan $SDDBT . GPS yang digunakan yaitu PMB-648 memiliki fasilitas komunikasi RS232 dan menggunakan standar komunikasi NMEA-0813 seperti halnya di atas.

Perintah NMEA yang digunakan untuk pembacaan posisi dan kecepatan serta tanggal dan jam UTC yaitu $GPRMC menghasilkan keluaran seperti berikut:

Keterangan keluaran tersebut di atas dapat dijelaskan pada Tabel 3.

$GPRMC merupakan header dari kalimat NMEA, artinya setelah $GPRMC hingga tanda akhir kalimat <CR><LF> merupakan satu bentuk kalimat NMEA dengan format dan urutan tertentu sesuai yang ditetapkan oleh standar. Pembatas antara data satu dan data yang lain dalam satu kalimat yaitu menggunakan tanda koma (“,”). Pembacaan kalimat NMEA tersebut oleh mikrokontroler dimulai

dengan mendeteksi header data yaitu $GPRMC kemudian urutan berikutnya adalah UTC Time, disambung oleh satu karakter status kemudian pembacaan

latitude disambung oleh satu karakter kemudian longitude disambung oleh satu karakter lagi baru kemudian pembacaan speed dan seterusnya berdasarkan urutan kalimat NMEA tersebut (Iqbal, 2011).

Tabel 3. Penjelasan NMEA $GPRMC

Nama Contoh Unit Penjelasan

Message ID $GPRMC RMC protocol header

UTC Time 161229.487 Hhmmss.ss

Status A A=data valid or V data tidak

valid

Latitude A3723.2475 ddmm.mmmm

N/S indicator N N=North atau S=South

Longitude 12158.3416 dddmm.mmmm

E/W indicator W E=East atau W=West

Speed Over Ground 0.13 Knots

Course Over Ground 309.62 Derajat True

Date 120598 Ddmmyy

Magnetic Variation Derajat E=east atau W=west

Mode A A=Autonomous, D=DGPS,

E=DR

Checksum *10

<CR><LF> Tanda Akhir

Pembacaan data dengan bentuk format kalimat NMEA-0813 dalam program mikrokontroler ATMEGA8535 dimulai ketika data masuk pada memori mikrokontroler. Mikrokontroler akan membaca kalimat dari GPS, jika “OK” sistem akan dapat diteruskan, jika tidak sistem tidak dapat diteruskan dan akan kembali terus menerus sampai status GPS “OK”. Perintah mikrokontroler pada modem GPRS menggunakan perintah AT-Command SIM300 lewat komunikasi serial RS232. Mikrokontroler melakukan inisialisasi atau pengaturan awal modem untuk memastikan modem siap untuk menerima data jika “OK” selanjutnya

mikrokontroler mambaca kalimat keypad yang terdiri dari dua alur kalimat yaitu menu input dan menu GPS yang telah diparsing sebelumnya.

Pembacaan menu GPS yaitu kalimat NMEA-0813 yang diterima dari

receiver GPS tersebut akan langsung dikirimkan ke website, sedangkan pada menu input yang ditampilkan pada display LCD (Liquid Crystal Display) dilakukan scanning keypad yaitu input data manual oleh keypad berupa data jumlah ikan, berat ikan dan jenis ikan lalu dikirimkan ke website. Pengiriman kalimat data tersebut akan dikirimkan jika status “OK”, jika tidak sistem

pembacaan kalimat akan dikembalikan (looping) ke proses baca keyped. Diagram alir mikrokontroler dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Diagram Alir Mikrokontroler GPS Sounder dan Data Loger

dinyalakan

Data Loger Mengontrol Proses Penyimpanan dan Pengiriman

data ke website Mulai Data Input Manual Data GPS Receiver Penerimaan Data Website Selesai Penerimaan Data dari Antena GPS dan Transduser pada GPS

Pengirimana data ke website melalui sistem GPRS yaitu meneruskan data baris kalimat dari sistem mikrokontroler ke tempat web server dengan menggunakan media transmisi GPRS. Data yang diterima web server tersebut akan disimpan di dalam database MYSQL dengan pemprograman PHP. Web client akan melakukan koneksi ke web server (Database MYSQL) untuk mengambil data terbaru yang disimpan di web server, lalu data tersebut ditampilkan di web client.

3.4 Uji Coba Alat E-logbook

Alat elektronik logbook (e-logbook) diujicobakan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI-Jakarta pada tanggal 15 Desember 2011. Uji coba lapangan tersebut dilakukan untuk mengukur sejauh mana fungsi keseluruhan sistem e-logbook dari segi ketelitian alat dan kemudahan penggunaan oleh nelayan sehingga dapat digunakan secara efektif dan efisien dalam kegiatan penangkapan ikan. Pengujian alat e-logbook dilakukan pengambilan data lintasan kapal sekitar Pulau Pramuka dan Pulau Panggang sampai ke Pulau Karang Beras. Kapal yang digunakan adalah kapal motor dengan tipe kapal kurang dari 10 GT yang dominan di Kepulauan Seribu.

Instalasi alat e-logbook harus dilakukan pada saat kapal bersandar di dermaga atau pada kondisi kapal sedang berhenti, karena untuk memudahkan pemasangan transduser yang diletakkan pada 1/3 dari bagian bawah kapal tegak lurus dengan permukaan air. Pemasangan transduser sebisa mungkin ditempatkan jauh dari baling-baling kapal untuk meminimalisir adanya gangguan suara yang tidak diinginkan dari baling-baling kapal. Menurut Simmonds dan MacLennan

(2005) pemasangan transduser secara tradisional diletakkan pada bagian bawah badan kapal. Transduser diletakkan di atas lunas kapal agar alat tersebut

terlindungi pada saat pengukuran. Setelah itu, sambungkan semua port untuk mengaktifkan alat tersebut.

Gambar 6. Ilustrasi Instalasi Pemasangan Transduser di Kapal

Instalasi pemasangan transduser ditampilkan pada Gambar 6. Port pada GPS Map Garmin 585 disambungkan dengan antena GPS dan port lainnya disambungkan dengan port pada INOS-Data Loger, kemudian port lainnya pada INOS-Data Loger disambungkan dengan accu 17 AH dengan tegangan 12 Volt sebagai sumber energi utama bagi sistem e-logbook. Setelah tersambung, maka INOS-Data Loger akan menyala dan memberikan perintah “MOHON GPS SOUNDER DINYALAKAN”. E-logbook tersebut secara sistem sudah siap mengambil data input yang akan diterima langsug oleh server. Sinyal antena GPS sangat mempengaruhi pengiriman data input ke server.

3.5. Analisis Data

Analisis data lapangan yang diperoleh selama pengambilan data di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta dapat diakses melalui website

Website tersebut dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan tim Workshop Akustik dan Instrumentasi Kelautan FPIK-IPB.

Akurasi GPSMap pada alat e-logbook diujicoba dengan melakukan pengukuran di satu titik pada lokasi berbeda yang dipengaruhi gangguan sinyal satelit GPS yang diterima, dilihat dari jarak setiap plot selama 10 menit pada satu titik pengukuran. Analisis ketepatan dan efektifitas pengiriman data yang diterima website

diperoleh dari memori penyimpanan GPS Sounder dengan data yang diterima

website. Data posisi pada memori GPS receiver dan data posisi pada website

diolah menggunakan softwareArcGIS 10, sehingga dapat ditampilkan peta

overlay lintasan kapal dari memori GPS Sounder dengan data hasil pengiriman yang diterima website.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pemasangan Alat E-Logbook di Lapangan

Pemasangan alat e-logbook dimulai dengan menyambungkan GPS Map Garmin 585 yang sudah tersambung transduser dan antena GPS dengan INOS- Data Loger. Pemasangan e-logbook dilakukan di kapal pada saat kapal sedang berhenti, hal itu untuk memudahkan pemasangan transduser yang tegak lurus dengan permukaan air laut. Pemasangan e-logbook dapat dilihat pada Gambar 7a dan 7b.

Gambar 7a. Pemasangan Komponen Alat e-logbook

Gambar 7b. Pemasangan alat e-logbook di kapal

4.2. Hasil Uji Coba Akurasi Posisi GPS

Pengujian akurasi ketelitian posisi yang dikeluarkan oleh GPS dilakukan dengan uji coba pengukuran pada titik tetap, dimana e-logbook diletakan pada titik tetap selama 10 menit dan melakukan pengukuran posisi secara terus- menerus. Percobaan ini dilakukan pada tiga titik yang berbeda yaitu di samping gedung, daerah terbuka dan di bawah pohon. Hal ini dilakukan untuk melihat nilai kesalahan posisi pembacaan yang dihasilkan akibat gangguan dari penerimaan sinyal GPS. Tabel 4 merupakan hasil uji coba pencatatan posisi GPS.

Tabel 4. Hasil Uji Coba Penentuan Posisi pada Titik Tetap

Titik Lintang Bujur

1 Maksimum -6033’29,59” 106043’27,6” (Samping Minimum -6033’30,53” 106043’24,9”

Gedung) Range (Meter) 28.86 m 82.14 m 2 Maksimum -6033’22,14” 106043’28,8” (Di Bawah Minimum -6033’22,61” 106043’27,9”

Pohon) Range (Meter) 14.43 m 29,97 m 3 Maksimum -6033’27,36” 106043’54,9”

(Terbuka) Minimum -6033’27,29” 106043’54,7”

Range (Meter) 2.22 m 5.55 m

Lokasi pengukuran GPS yang berbeda bertujuan untuk melihat akurasi GPS yang digunakan pada komponen alat e-logbook. Pengukuran tersebut dilakukan di tiga tempat berbeda di sekitar Kampus IPB Dramaga, berhubungan dengan penerimaan satelit GPS dengan gangguan sinyal. Wilayah 1 merupakan lokasi titik pengukuran di dekat gedung, wilayah 2 titik pengukuran di bawah pohon, dan lokasi 3 titik pengukuran di lapangan terbuka (Tabel 4).

Pengukuran GPS dilakukan selama 10 menit di satu titik pada wilayah yang berbeda. Hasil ketiga titik tersebut memperlihatkan bahwa posisi yang dikeluarkan GPS memiliki nilai jarak maksimum 82,14 m terjadi pada wilayah terhalang gedung yang merupakan gangguan paling besar dari ketiga titik yang diuji, namun pada daerah terbuka (wilayah 1) kesalahan posisi minimum yaitu 2,2 m yang merupakan titik yang dianggap tidak memiliki gangguan sinyal. Wilayah 3 yang merupakan titik pengukuran di lapangan terbuka, penerimaan satelit lebih banyak yaitu 12 satelit dibandingkan dengan wilayah 1 dan wilayah yang

terhalang oleh gedung dan pohon, sehingga sinyal satelit yang diterima GPS pada wilayah 3 lebih konsisten dibandingkan pada wilayah 1 dan 2 (Gambar 8).

2

1

Gambar 8. Titik Pengukuran Hasil Uji Coba di Sekitar Kampus IPB

4.3. Deskripsi Data Hasil Alat E-Logbook

Data hasil pengukuran e-logbook merupakan data langsung yang

diterima server melalui sistem satelit (Modem GPRS). Data tersebut dapat diakses

melalui websitpage menu

yang ditampilkan yaitu profil kapal, data track kapal, dan data input ikan.

Peta lintasan kapal ditampilkan dengan Google Map, sehingga kita dapat melihat lintasanarea pengambilan data (Gambar 9). Data yang diterima oleh server dari GPS sounder di lapang akan langsung diplotkan di Google Map. Titik koordinat tersebut menentukan area potensi sumber daya ikan. Hasil data lintasan kapal yang merupakan data langsung yang diterima server yang berbasis satelit (GPRS).

Gambar 9. Tampilan Peta Lintasan Kapal pada Website

Peta lintasan kapal pada Gambar 9 merupakan contoh samplingarea

pengambilan data menggunakan e-logbook di sekitar barat Gosong Pramuka melewati utara Pulau Panggang atau selatan Pulau Karya sampai sebelah utara Pulau Karang Beras. Simbol yang berbentuk seperti balon yang ada di peta adalah titik pengambilan data yang diterima oleh server di website. Titik-titik

pengambilan data tersebut diterima oleh server sekitar 3-4 menit pada website. Kerapatan data yang terlihat pada peta lintasan kapal berbeda antara lintasan kapal di area barat Gosong Pramuka sampai utara Pulau Panggang atau selatan Pulau Karya dengan kerapatan data pada lintasan kapal di utara Pulau Karang Beras. Data lintasan kapal yang diperoleh dari utara Pulau Karang Beras terlihat bahwa jarak perolehan data tidak konsisten dibandingkan dengan data

lintasan sekitar barat Gosong Pramuka sampai utara Pulau Panggang atau selatan Pulau Karya. Perbedaan kerapatan data pada peta lintasan kapal tersebut karena alat e-logbook yang mengirim data ke server tergantung oleh sinyal yang diterima modem yang terdapat pada INOS-Data Loger dengan asumsi kecepatan kapal tetap. Sinyal pada Perairan sekitar barat Gosong Pramuka sampai utara Pulau Panggang lebih baik karena area tersebut lebih dekat dengan daratan yang disinyalir terdapat pemancar di beberapa pulau tersebut dibandingkan dengan sinyal pada perairan utara Pulau Karang Beras yang merupakan perairan terbuka.

Pege menu pada website

kapal dengan tiga pilihan menu yaitu profil kapal (Gambar 10a), data alat Tangkap (Gambar 10b), data track kapal (Gambar 10c), dan data input ikan (Gambar 10d). Page menu tersebut menampilkan data dari setiap titik- titik pada lintasan kapal yang terdapat di peta lintasan kapal. page menu pada website

tersebut dapat dilihat pada Gambar 10a, 10b, 10c, dan 10d.

Gambar 10b. Menu Daftar Alat Tangkap

Gambar 10c. Data Track Kapal

Gambar 10d. Page Menu Data pada Website Tampilan Page menu pada (Gambar 10a) yang pertama adalah menu Profil Kapal, menu tersebut terdiri dari data umum dan data alat tangkap yang diisi sesuai dengan profil masing-masing kapal sesuai dengan identitas alat e- logbook (id alat) yang digunakan. Menu Profil Kapal tersebut diisi oleh pengelola

website setelah mendata kapal yang menggunakan alat e-logbook.

Menuselanjutnya yang terdapat pada website adalah Data Track Kapal (Gambar 10c), data yang ditampilkan pada menu Data Track Kapal yaitu nomor id

alat, tanggal (dd/mm/yy), Jam(GMT+7), Latitude (desimal degree), Longitude (decimal degree), suhu, kedalaman dan kecepatan kapal (knot). Nomor (No) merupakan nomor data yang diterima oleh server pada website, penomoran tersebut sesuai dengan id alat e-logbook yang digunakan pada kapal yang telah diprogram, id alat e-logbook yang digunakan dalam pengujian ini adalah id alat 17. Tanggal pengambilan data ditampilkan pada data tanggal. Kalimat data tanggal yang benar adalah sesuai dengan format kalimat yang diprogram pada website yaitu (dd/mm/yy), contoh data tanggal yang sesuai pada nomor “4369” yaitu

Data kedalaman dan kecepatan pada website (Gambar 10d) di atas kosong disebabkan oleh pengiriman kalimat data dari mikrokontroler mengalami gangguan. Gangguan tersebut menyebabkan kalimat data yang dikirimkan ke

website menjadi terpotong atau tertimpa karena pengaruh sinyal yang buruk atau (21/02/12). Data tanggal yang lain tidak sesuai dengan format kalimat disebabkan oleh kesalahan pengiriman format data dari mikrokontroler ATMEGA8535.

pemasangan kabel/komponen yang tidak sesuai pada bagian pengantarmukaan GPSMap dengan mikrokontroler. Hal ini juga disebabkan karena pemorgraman sistem pengiriman data pada mikrokontroler yang belum sesuai dengan sistem kerja setiap komponen pada alat e-logbook.

Data input ikan menampilkan data yang diperoleh dari input data manual pada alat e-logbook di lapangan. Data yang ditampilkan yaitu nomor id alat, tanggal (dd/mm/yy), Jam(GMT+7), Latitude (desimal degree), Longitude (desimaldegree), jumlah ikan (ekor), berat ikan (kg), jenis ikan, dan lokasi penangkapan (Gambar 10). Data tersebut kosong karena pada penelitian ini tidak

melakukan kegiatan penangkapan ikan. Proses pengiriman data input ikan tersebut sama seperti data yang dikirimkan oleh GPSMap.

Sistem alat e-logbook dilengkapi dengan memori penyimpanan data pada GPSMap Sounder sebesar 4 GB. Memori tersebut dapat menyimpan data

GPSMap Sounder yang diterima setiap 3-5 menit sekitar 30 hari. GPSMap Sounder akan selalu menyimpan data awal walaupun kalimat data tersebut gagal dikirimkan ke website karena tidak mendapatkan sinyal.

4.3. Perbandingan Data Lintasan Kapal pada Memori GPS dan Data

Lintasan Kapal pada Website

Peta posisi lintasan kapal pada (Gambar 11) menunjukan perbandingan hasil perolehan data posisi (latitude dan longitude)yang disimpan pada GPSMap Sounder Garmin 585 dengan data yang diterima website. Data posisi lintasan kapal hasil pengukuran GPS Sounder disimpan dalam memori data penyimpanan pada GPS receiver. Data tersebut adalah data input awal yang akan dikirimkan ke

website melalui sistem GPRS, sehingga jika dibandingkan dengan data yang diterima oleh website, dapat mengukur akurasi pengiriman data ke website.

Perbedaan kesesuaian pola dan kerapatan data posisi lintasan kapal dari data yang diterima website dengan pola lintasan kapal dari data memori GPS Sounder karena alat e-logbook yang mengirim data ke server tergantung oleh sinyal yang diterima modem GPRS yang terdapat pada INOS-Data Loger. Pengaruh buruknya sinyal yang diterima oleh modem GPRS sebagai media pengiriman data melaui sistem GPRS ke website karena ketersediaan tower

mempengaruhi sistem kerja alat e-logbook dalam pengiriman data awal dari GPS Sounder ke database pada website.

Proses pengiriman data ke website merupakan baris kalimat data

keluaran GPSMap Sounder yang sesuai dengan pengantarmukaan (interface) pada mikrokontroler yaitu kalimat NMEA-0183. Kalimat data tersebut yaitu data waktu (UTC time), posisi koordinat (longitude/longitude), kecepatan kapal (knots) dan tanggal (ddmmyy) dengan format data $GPRMC. Data suhu diteruskan dengan format $SDMTW dan data kedalaman diteruskan dengan format $SDDBT. Data tersebut merupakan rekomendasi format data GPS National Marine Electronic Association (NMEA-0813) yang dikirimkan oleh GPS Sounder ke

37 Gambar 11. Overlay Peta Lintasan Kapal

Timur

Mikrokontroler ATMega8535 yang digunakan merupakan sebuah modul

single chip dengan basis mikrokontroler AVR dan memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi data serial RS-232. Rangkaian komunikasi serial merupakan pengantarmukaan antara perangkat satu dan perangkat lain untuk dapat melakukan komunikasi serial. Sistem pengantarmukaan pada alat e-logbook

memiliki dua buah rangkaian komunikasi serial, yaitu sebagai antarmuka antara GPS receiver dengan mikrokontroler dan antara mikrokontroler dengan modem GPRS. Rangkaian serial memiliki IC MAX232 yang berfungsi untuk mengubah level tegangan Transmitor-Transistor Logic (TTL) ke RS-232 atau sebaliknya.

Proses pengiriman kalimat data dari mikrokontroler diteruskan ke modem GPRS untuk dikirimkan ke website. Modem GPRS yang digunakan merupakan modem telepon seluler menggunakan sistem komunikasi packet switch

sebagai cara untuk mentransmisikan datanya. Packetswitch adalah sebuah sistem di mana data yang akan ditransmisikan dibagi menjadi bagian-bagian kecil (paket) lalu ditransmisikan dan diubah kembali menjadi data semula. Sistem ini dapat mentransmisikan ribuan bahkan jutaan paket per detik.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Peralatan e-logbook menunjukkan kinerja yang bagus dalam ketepatan dan efektifitas pengiriman data yang pada saat dioperasikan di lapangan. Namun demikian masih memiliki kelemahan karena masih sangat tergantung dengan jaringan sinyal GPRS dari tower pemancar sinyal yang tersedia di wilayah pesisir. Alat e-logbook pun sangat bergantung pada daya tahan accu yang digunakan, alat ini menggunakan accu 12 Volt 17Ampere Hour sebagai sumber energi listrik sistem e-logbook selama 1 hari.

5.2. Saran

Peralatan e-logbook yang sangat tergantung dengan ketersedian sinyal GPRS ini perlu dicoba untuk mengganti sistem pengiriman data ke website dari sistem GPRS ke sistem satelit. Hal tersebut karena ketersediaan jaringan satelit yang lebih banyak dan cakupan yang lebih luas dibandingkan jaringan sinyal GPRS.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, HZ. 2001. Survei Dengan GPS. Institut Teknologi Bandung. Jawa Barat. Carvalho, G. R. and L. Hauser. 1995, Molecular Genetics and the Stock Concept

in Fisheries, Molecular Genetics in Fisheries edited by Gary R. Carvalho and Tony J. Picher, Chapman and Hall, pp.55-79. Dirjen Perikanan. 1995. “Kebijakan Pemanfaatan dan pengelolaan Potensi

Sumber Daya Perikanan laut.” Mimeo Makalah pada Seminar Dua Hari DPR-RI tentang Sumber Daya kelautan 30-31 Januari.

Easton, R.L, 1980, The Navigation Technology Program, In Global Positioning Systme. Paperss Published in Navigation, Vol I. The Institute of Navigation, Washington, D.C.

Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2008. Evaluasi Kebijakan dalam Rangka Implementasi Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS 1982) di Indonesia. Indonesia.

Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumberdaya Ikan Laut. 1998, Potensi dan Penyebaran Sumberdaya Ikan Laut di Perairan Indonesia, LIPI. Jakarta.

Dokumen terkait