• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penentuan Daerah Penelitian

Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive yaitu secara sengaja, berdasarkan prasurvey yang dilakukan dengan tujuan-tujuan penelitian. Daerah ini diangkat menjadi daerah penelitian dengan pertimbangan bahwa berdasarkan data sekunder yang diperoleh, Desa Paluh Manan terletak di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deliserdang merupakan salah satu desa yang telah memperoleh dana Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) pada tahun 2008 dan telah mengusahakan dan mengembangkan dana Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) untuk kegiatan agribisnis. Tabel 1. Data Penerima PUAP Tahun 2008-2009 di Kecamatan Hamparan

Perak

No Nama Desa Nama Gapoktan Tahun

Penerimaam BLM PUAP

1 Paluh Manan Jaya Bersama 2008

2 Selemak Hikmah Tani 2008

3 Sialang Muda Sialang 2008

4 Sei Baharu Rahmat Tani 2008

5 Kota Datar Namora 2009

6 Kota Rantang Sinar Tani 2009

7 Desa Lama Sepakat Tani 2009

Sumber : Data primer (2012-2013)

Berdasarkan data di atas diperoleh keterangan bahwa Desa Paluh Manan merupakan salah satu Desa yang pertama kali mendapatkan bantuan dana PUAP yaitu pada tahun 2008.

Tabel 2. Data Kelompok Tani Penerima PUAP Tahun 2008-2009 di Desa Paluh Manan Gakoktan Jaya Bersama

No Nama Kelompok Tani

Jumlah Anggota Anggota yang menerima bantuan PUAP

1 Karya Tani 46 Orang 6 Orang

2 Harapan I 60 Orang 4 Orang

3 Harapan II 58 Orang 3 Orang

4 Harapan III 40 Orang 3 Orang

5 Lestari I 35 Orang 3 Orang

6 Lestari III 52 Orang 5 Orang

7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Murni I Murni II Bina Tani Tani Makmur Berkat Melati Pardomoan Suka Maju Tunas Mekar Dalu Dali 42 Orang 60 Orang 65 Orang 40 Orang 40 Orang 49 orang 57 Orang 60 Orang 38 Orang 63 Orang 7 Orang 2 Orang 6 Orang 2 Orang 2 Orang 7 Orang 5 Orang 5 Orang 3 Orang 4 Orang Jumlah

Sumber : Data primer (2012-2013) Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden dengan harapan agar peneliti memperoleh informasi secara langsung mengenai kinerja responden, karakteristik usaha, pendapatan usaha tani serta tanggapan terhadap program PUAP. Pengumpulan data dengan cara ini akan dibantu menggunakan kuisioner yang berisikan daftar-daftar pertanyaan yang relevan dengan tujuan penelitian. Penggunaan kuisioner bermanfaat sebagai pemandu

Metode Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini penarikan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling dimana cara pengambilan sampel dari anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkat) dalam anggota populasi tersebut. Dalam hal ini dilakukan apabila populasi homogen/sejenis (Riduan, 2010).

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah para petani padi sawah di Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang yaitu pada Gapoktan Jaya Bersama yang terdiri dari 16 kelompok tani,adapun populasi petani padi sawah yang mendapatkan bantuan dana PUAP didaerah penelitian adalah sebanyak 90 orang. Penetapan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Taro Yamane, hal ini dikarenakan jumlah populasi telah diketahui (Rahmat, 1998).

Besar Sampel:

N= �

�.� = 47

MetodePengolahan dan Analisis Data

Data yang telah terkumpul diolah terlebih dahulu agar data-data tersebut lebih sederhana dan rapi sehingga dalam penyajiannya nanti memudahkan peneliti untuk kemudian dianalisis. Tahap pengolahan data meliputi editing, tabulasi dan analisis. Setelah tahapan editing dan tabulasi selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah analisis. Tahap analisis data dilakukan dengan cara kuantitatif dan kualitatif.

Untuk mengetahui hipotesis 1 yaitu Kinerja Kelompok Tani penerima bantuan PUAP di daerah penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis CIPP.yang dianalisis adalah kinerja kelompok tani yang menerima bantuan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP). Data-data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dengan pengurus Kelompok Tani dan data-data sekunder didapat dari pihak yang bersangkutan.

Untuk mengetahui hipotesis 2 yaitu Dampak PUAP terhadap kinerja Kelompok Tani penerima bantuan PUAP digunakan analisis metode CIPP, yang dianalisis adalah kinerja Kelompok Tani dalam mengelola dan menyalurkan dana PUAP secara efektif berdasarkan kriteria penilaian baik dilihat dari pihak Kelompok Tani sendiri maupun dilihat dari pengguna dana PUAP sebelum maupun sesudah adanya program PUAP, dalam hal ini adalah petani, jawaban dari responden tersebut akan diskoringkan berdasarkan pemberian skor atas penilaian terhadap kinerja organisasi Kelompok Tani dengan kriteria pemberian skor adalah sebagai berikut.

- Skor 3 diberikan jika jawaban “a”. - Skor 2 diberikan jika jawaban “b”. - Skor 1 diberikan jika jawaban “c”.

Tabel 3. Indikator Kinerja Kelompok Tani di Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang

No Model CIPP

Indikator Kinerja Kelompok Tani

Penilaian Sebelum Sesudah 1 Context 1. Perencanaan peningkatan kesejahteraan petani A.Adanya perencanaan peningkatan kesejahteraan petani B. Kurangnya perencaanaan peningkatan kesejahteraan petani

C.Tidak adanmya perencanaan peniungkatan kesejahteraan petani

2. Perencanaan dalam pembuatan Rencana Usaha Bersama

A.Adanya perencanaan dalam pembuatan Rencana Usaha bersama

B. Kurangnya perencanaan dalam pembuatan Rencana Usaha Bersama

C.Tidak adanya perencanaan dalam pembuatan Rencana Usaha Bersama 3. Perencanaan untuk menampung dan menindak lanjuti segala aspirasi / keluhan petani

A.Adanya perencanaan untuk menampung dan

menindaklanjuti segala aspirasi/keluhan petani. B. Kurangnya perencanaan untuk

menampung dan menindaklanjuti segala aspirasi/keluhan petani. C.Tidak adanya perencanaan

untuk menampung dan menindaklanjuti segala aspirasi/keluhan petani. 2 Input 1. Adanya aktivitas

pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan para petani

A.Aktivitas pendidikan secara berkala dilakukan untuk menambah pengetahuan para petani

B. Aktivitas pendidikan hanya dilakukan jika diperlukan pada waktu-waktu tertentu C.Sama sekali tidak pernah

dilakukan akivitas pendidikan kepada para petani.

2. Rasa saling percaya antar petani di dalam kelompok tani

A.Adanya rasa saling percaya antar petani

B. Kurangnya rasa saling percaya antar petani

C.Tidak adanya rasa saling percaya antar petani 3. Kelompok tani

berperan dalam

pengembangan kinerja usaha tani.

A.Kelompok tani berperan dalam meningkatkan

produktivitas dan pendapatan. B. Kelompok tani tidak mampu

berperan dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan C.Kelompok tani tidak berperan

dalam meningkatkan

produktivitas dan pendapatan 3 Process 1. Pelaksanaan kegiatan

penyuluhan tentang peran program PUAP

A.Kelompok tani menjelaskan secara terperinci tentang peran PUAP bagi petani

B. Kelompok tani menjelaskan hanya apabila petani bertanya C.Kelompok tani tidak

menjelaskan peran PUAP bagi petani.

2. Alokasi bantuan kredit bagi petani sasaran.

A.Bantuan diberikan merata kepada petani.

B. Bantuan diberikan tidak merata kepada petani. C.Bantuan tidak jadi diberikan

kepada petani. 3. Pelaksanaan kegiatan

rapat kerja Kelompok Tani.

A.Kelompok Tani secara berkala melaksanakan rapat

B. Kelompok Tani hanya

kadang-kadang melaksanakan rapat

C.Kelompok Tani sama sekali tidak pernah melaksanakan rapat kerja.

4. Koordinasi antar individu di Kelompok

A.Adanya koordinasi yang baik antar individu di Kelompok

kemitraan baru.

C.Tidak terdapat kemitraan baru 6. Alokasi SDM yang

lebih baik.

A.Adanya alokasi SDM yang lebih baik

B. Kurangnya alokasi SDM yang lebih baik

C.Tidak adanya alokasi SDM yang lebih baik.

4 Product 1. Peningkatan

produktivitas petani.

A.Petani mengalami peningkatan produktivitas.

B. Petani mengalami peningkatan produktivitas dengan tingkat yang sama sebelum ada PUAP.

C.Petani sama sekali tidak mengalami peningkatan produktivitas.

2. Adanya peningkatan pendapatan petani

A.Petani mengalami peningkatan pendapatan (kenaikan harga jual padi hasil panen)

B. Peningkatan pendapatan yang diterima petani tidak terlalu berpengaruh terhadap

pemenuhan kebutuhan petani. C.Petani sama sekali tidak

mengalami peningkatan pendapatan Peningkatan kemampuan dalam berorganisasi. A.Adanya peningkatan kemampuan dalam berorganisasi

B. Hanya sedikit peningkatan kemampuan dalam

berorganisasi

C.Tidak adanya peningkatan kemampuan dalam

berorganisasi.

Untuk mengetahui hasil penjumlahan seluruh skor dari masing-masing indikator kinerja Kelompok Tani dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Skor Penilaian Kinerja Kelompok Tani No. Model CIPP Jumlah

Parameter Skor Rentang

1. Context 3 1 – 3 3 – 9 2. Input 3 1 – 3 3 – 9 3. Process 6 1 – 6 6 – 18 4. Product 3 1 – 3 3 – 9

Total 15 - 15 – 45

Setelah seluruh skor jawaban responden dijumlahkan, kemudian panjang kelas dapat dihitung dengan range dibagi jumlah kelas. Range adalah jarak atau selisih antara data terbesar dan terkecil (Subagyo,1992).

Setelah seluruh hasil skor didapat maka dilakukan interpretasi terhadap kinerja Kelompok Tani di daerah penelitian dengan menggunakan kriteria uji.

- Skor 35,1– 45 = Kinerja Kelompok Tani di daerah penelitian berjalan dengan baik.

- Skor 25,1 – 35 = Kinerja Kelompok Tani di daerah penelitian kurang berjalan dengan baik.

- Skor 15– 25 = Kinerja Kelompok Tani di daerah penelitian tidak berjalan dengan baik.

Untuk mengetahui hipotesis 3 yaitu Dampak PUAP terhadap pendapatan usaha tani anggota Kelompok Tani setelah mendapatkan dana PUAP dengan sebelum mendapat dana PUAP, dengan membandingkan pendapatan petani sebelum

program PUAP. Perhitungan pendapatan usahatani dilakukan dengan menggunakan formulasi

P = TP – (Bt + Btt)

Dimana : P = Pendapatan bersih usahatani (Rp) TP = Total penerimaan usahatani (Rp) Bt = Biaya tunai (Rp)

Btt = Biaya tidak tunai (Rp) Uji t-hitung statistik

Untuk menguji perbedaan tingkat pendapatan sebelum dan sesudah adanya program PUAP, akan dilakukan dengan uji beda statistik t-hitung dengan sampel berpasangan (Walpole, 1995). Formulasinya sebagai berikut :

t hitung =

�−�0

��/ √�

;

db = n-1, dimana

d-d0 = Rata-rata tingkat pendapatan setelah ada dana pinjaman - sebelum ada dana pinjaman

Sd = Standar deviasi n = Jumlah observasi db = Derajat bebas

Hipotesis awal yaitu menunjukkan tidak ada perbedaan tingkat pendapatan sebelum dan sesudah adanya program PUAP. Sementara itu hipotesis akhir adalah menunjukkan adanya perbedaan tingkat pendapatan sebelum dan sesudah adanya program PUAP. Hipotesis tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :

H0 : μ1 = μ2 atau μD = μ1- μ2 = 0 H1 : μ2 > μ1 atau μD = μ2 - μ1 > 0

Dimana :

μ1 = Pendapatan usaha sebelum mendapatkan pinjaman μ2 = Pendapatan usaha setelah mendapatkan pinjaman Kriteria Uji :

Ho ditolak apabila t-hitung > t-tabel, db = n-1, α= 0.05 Ho diterima apabila t-hitung < t-tabel, db = n-1, α= 0.05

Penggunaan α sebesar 5% dalam uji statistik t-hitung sesuai dengan

kebutuhan peneliti yang juga didasarkan pada pernyataan Usman, dkk (2008), bahwa dalam penelitian sosial, besarnya α yang digunakan dapat bernilai 1% atau

5%. Penentuan besarnya alpha tersebut tergantung kepada peneliti. Hasil pengolahan data

kemudian dianalisis secara tabulasi silang dan diinterpretasikan secara deskriptif. Defenisi dan Batasan Operasional

Defenisi

1. PUAP adalah sebuah program pemerintah dalam bentuk fasilitasi bantuan modal usaha untuk petani, baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani pada desa tertinggal.

2. Gapoktan adalah kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.

5. Rencana Usaha Bersama (RUB) adalah rencana usaha untuk pengembangan agribisnis yang disusun oleh GAPOKTAN berdasarkan kelayakan usaha dan potensi desa.

Batas Operasional

1. Penelitian ini dilakukan di Desa Paluhmanan Kecamatan Hamparan Perak Kabupten Deli Serdang

2. Petani sampel adalah petani yang menerima dana PUAP tahun 2008. 3. Jumlah sampel yang diteliti adalah sebanyak 47 sampel.

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

Dokumen terkait