• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam dokumen Dr. dr. Mintareja Teguh, Sp.OG(K) (Halaman 33-42)

4.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional analitik yaitu sampel penelitian diambil dari populasi terjangkau secara consecutive sampling/

berurutan pada satu waktu sehingga diperoleh kasus persalinan preterm dan kehamilan preterm tidak inpartu, kemudian masing-masing sampel diperiksa kadar MMP-9 dengan cara diambil darah dari vena cubiti sebanyak 5 cc.

Gambar 4.1. Rancangan Penelitian

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dikerjakan di Poliklinik (unit rawat jalan) dan Ruang bersalin RS Sanglah Denpasar dari bulan Januari 2012 sampai bulan Desember 2012 atau sampai jumlah sampel terpenuhi. Serum sampel diperiksa di Laboratorium Klinik Prodia Denpasar.

Populasi Terjangkau

Inpartu Tidak Inpartu

Matrix metalloproteinase-9

Matrix metalloproteinase-9 Consecutive

Sampling

Hamil Preterm

4.3. Populasi Penelitian

Semua ibu hamil yang datang ke poliklinik dan kamar bersalin RSUP Sanglah Denpasar dengan diagnosis kehamilan preterm tidak inpartu dan persalinan preterm.

4.4. Sampel Penelitian

Semua ibu hamil yang datang ke poliklinik dan kamar bersalin Kebidanan dan Kandungan RSUP Sanglah Denpasar dengan diagnosis hamil preterm tidak inpartu dan persalinan preterm yang memenuhi kriteria inklusi.

4.4.1 Kriteria Inklusi

1. Kehamilan tunggal dengan umur kehamilan dari 28 minggu sampai kurang dari 37 minggu

2. Janin hidup

3. Bersedia mengikuti penelitian 4.4.2 Kriteria Eksklusi :

1. Perdarahan antepartum.

2. Penyakit sistemik yang menyertai ibu hamil (kelainan jantung, diabetes melitus, hipertensi kronis, preeklamsia/eklamsia, anemia)

3. Riwayat persalinan preterm pada kehamilan sebelumnya atau pernah dirawat dengan partus prematurus iminens pada kehamilan ini

4. Polihidramnion

5. Diketahui mempunyai kelainan kongenital yang fatal pada janin sehingga ada indikasi untuk diterminasi tanpa memandang umur kehamilan

6. Riwayat mendapat pengobatan dengan antibiotika dalam satu minggu terakhir

4.5 Perhitungan Besar Sampel Penelitian

Besar sampel pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Zα/22

PQ

n =

d2 n = besar sampel Zα/2 = 1,96

P = 44 % (0,44) Q = 1-P = 0,56

d = tingkat ketepatan, 0,13

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas diperoleh besar sampel minimal penelitian ini adalah 56,01 sampel. Untuk menghindari adanya data yang tidak terbaca, maka ditambahkan 20 % sehingga menjadi 67,2 yang dibulatkan menjadi 68 sampel.

4.6. Identifikasi Variabel Penelitian 4.6.1 Variabel bebas

Kadar serum matrix metalloproteinase 9 (MMP-9) 4.6.2 Variabel tergantung

Persalinan preterm 4.6.3 Variabel terkontrol

Umur ibu, umur kehamilan dan paritas

4.6.4 Variabel perancu

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya persalinan preterm pada penelitian ini, antara lain:

1. Polihidramnion 2. Kehamilan kembar 3. Perdarahan ante partum

4. Riwayat abortus atau persalinan preterm sebelumnya 5. Penyakit sistemik pada ibu

6. Kelainan kongenital pada janin

4.7 Definisi Operasional Variabel

1. Umur ibu dihitung dari tanggal lahir atau yang tercantum dalam kartu tanda penduduk (KTP).

2. Umur kehamilan dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT) atau berdasarkan hasil pemeriksaan dengan alat USG yang dilakukan oleh dokter spesialis obstetri ginekologi (SpOG) yang dilakukan pada umur kehamilan sebelum 20 minggu.

3. Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan viable.

4. Kehamilan preterm adalah ibu hamil dengan umur kehamilan dari 28 minggu sampai 37 minggu.

5. Persalinan preterm spontan adalah adanya kontraksi uterus minimal 2 kali dalam 10 menit dengan pembukaan serviks ≥ 2 cm disertai penipisan serviks, keluar lendir campur darah pada umur kehamilan dari 28 minggu sampai 37minggu.

6. Kadar serum MMP-9 adalah kadar MMP-9 dari pemeriksaan sampel serum ibu hamil dengan cara megambil darah dari vena cubiti sebanyak 5 cc dan dimasukan ke dalam tabung SST (Serum Separator Tube), dibekukan selama 30 menit, selanjutnya di sentrifus selama 15 menit dengan 1000 x g. Kadar serum MMP-9 diukur dengan cara kit Quantikine Human MMP-9 (total) Immunoassay DMP900, diproduksi oleh R&D Systems,Inc, Minneapolis, United States of American. Kemudian menggunakan microplate reader untuk pengukuran panjang gelombang 450 nm.

7. Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta sebagian atau seluruhnya dari tempat implantasinya yang normal pada uterus sebelum janin dilahirkan, pada usia kehamilan diatas 20 minggu atau berat janin 500 gram.

8. Kelainan kongenital pada janin ialah kelainan kongenital mayor yang ditemukan dari pemeriksaan ultrasonografi oleh dokter SpOG atau setelah persalinan.

9. Polihidramnion adalah didapatkannya diameter vertikal kantong amnion > 8 cm pada pemeriksaan 1 kantong amnion dari pemeriksaan USG atau berdasarkan indeks cairan amnion yaitu : diameter vertikal kantong amnion terbesar pada 4 kuadran uterus > 25 cm.

10. Kehamilan dengan anemia adalah kehamilan yang ditandai dengan kadar Hb

< 11gr % dinilai dengan alat Cell-Dyn 3700 di Lab.RSUP Sanglah.

11. Leukositosis maternal adalah jumlah sel leukosit > 15.000/mm3 yang diambil dari darah tepi ibu dan dinilai dengan alat Cell-Dyn 3700 di Lab.RSUP. Sanglah

12. Hipertensi Kronis : bila diketahui ibu menderita tekanan darah ≥ 140/90

mmHg, sebelum umur kehamilan 20 minggu atau sebelum hamil.

13. Preeklampsia : komplikasi kehamilan yang ditandai timbulnya hipertensi yaitu tekanan darah sistolik ≥ 140/90 mmHg disertai proteinuria pada umur kehamilan ≥ 20 minggu.

14. Eklampsia adalah kejang dan atau koma pada kehamilan, persalinan dan atau nifas, dengan gejala preeklampsia sebelumnya.

15. Kehamilan dengan Diabetes Mellitus adalah adanya intoleransi karbohidrat, baik ringan (Toleransi Glukosa Terganggu = TGT), maupun berat (Diabetes Mellitus) yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat kehamilan berlangsung dan memenuhi kriteria WHO.

16. Kehamilan dengan Penyakit Jantung adalah kehamilan yang disertai dengan gangguan fungsi jantung berdasarkan kriteria New York Heart Assocciation (NYHA).

17. Riwayat persalinan preterm sebelumnya, ialah ibu hamil yang pada kehamilan sebelumnya pernah melahirkan pada umur kehamilan 28 sampai kurang dari 37 minggu atau berat badan lahir < 2500 gram.

18. Hamil Kembar adalah kehamilan dengan lebih dari satu janin yang ditemukan dari pemeriksaan ultrasonografi oleh dokter SpOG.

4.8 Alur Penelitian

Ibu-ibu hamil pada populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi dan bersedia ikut serta dalam penelitian (telah menandatangani formulir yang telah disediakan) diambil sampel darahnya, selanjutnya semua sampel penelitian dikelola sesuai dengan Pedoman Diagnosis dan Terapi

Bag/SMF Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan FK UNUD/RSUP Sanglah Denpasar. Secara skematis alur penelitian dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2. Alur Penelitian

4.9 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data

Ibu hamil yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian akan diberikan penjelasan tentang penelitian. Apabila setuju ikut serta dalam penelitian, mereka diminta menandatangani formulir persetujuan ikut serta dalam penelitian yang telah disediakan.

Ibu hamil preterm dengan atau tanpa tanda-tanda persalinan yang ANC di poliklinik dan VK IRD RS

Sanglah Denpasar

Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada sampel adalah, sebagai berikut:

1. Anamnesis yang meliputi nama, umur, alamat, pendidikan, paritas, hari pertama haid terakhir, USG, riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya dan riwayat penyakit yang pernah diderita.

2. Pemeriksaan fisik yang meliputi kesadaran, tekanan darah, nadi, pernafasan dan pemeriksaan status generalis dilanjutkan dengan pemeriksaan status obstetri.

3. Sampel akan diambil oleh petugas laboratorium klinik Prodia untuk pemeriksaan kadar serum MMP-9.

4. Pemeriksaan kadar serum MMP-9, dikerjakan dengan metode Quantikine Human MMP-9 (total) Immunoassay DMP900, diproduksi oleh R&D Systems,Inc, Minneapolis, United States of American. Dilakukan pengambilan darah vena cubiti sebanyak 5 cc dan dimasukan ke dalam tabung SST (Serum Separator Tube) yang telah disediakan dan biarkan membeku selama 30 menit sebelum disentrifugasi. Selanjutnya tabung dengan darah beku di sentrifus selama 15 menit dengan 1000 x g. Serum yang terbentuk diambil dan diperiksa secepatnya atau dibekukan dan disimpan pada suhu ≤ -200 C. Serum yang terkumpul selanjutnya ditentukan kadar serum MMP-9 dengan cara quantitative sandwich enzyme immunoassay technique. Kadar ditentukan dengan densitas optikal yang dinilai dalam 30 menit dengan menggunakan microplate reader 450 nm, kemudian dikoreksi dengan 540 nm atau 570 nm.

5. Hasil pemeriksaan kadar serum MMP-9 akan dikumpulkan dan dilakukan analisa statistik dengan menggunakan program SPSS for windows.

Semua kehamilan preterm dikelola sesuai dengan pedoman diagnosis dan terapi (protap) yang sudah ada. Sampel darah akan diambil dengan menggunakan spuit sekali pakai 5 ml, kemudian diberi label nomor sampel dan selanjutnya dibawa ke laboratorium klinik Prodia untuk diperiksa kadar serum MMP-9.

Ibu hamil preterm dengan tanda-tanda persalinan akan mendapat terapi deksamethason serta tokolitik, sampel darahnya akan terlebih dahulu diambil sebelum pemberian deksamethason. Hasilnya kemudian akan dikumpulkan dalam lembar pengumpulan data. Data yang telah terkumpul akan ditabulasi dan dianalisa.

4.10 Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan program komputer SPSS for windows versi 17.0. Data yang diperoleh dianalisis sebagai berikut :

1. Analisis deskriptif yang meliputi variabel umur ibu, umur kehamilan dan paritas

2. Uji normalitas dengan kolmogorov-Smirnov 3. Uji homogenitas dengan Levene’s

4. Uji komperasi dengan t-independent sampel test

BAB V

Dalam dokumen Dr. dr. Mintareja Teguh, Sp.OG(K) (Halaman 33-42)

Dokumen terkait