Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian, Laboratorium Biologi Tanah Departemen Ilmu Tanah, dan Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi, Universitas Sumatera Utara, mulai bulan Agustus 2007-Januari 2008
Bahan dan Alat Penelitian
Bahan
Bibit Mahoni (S. macrophylla king), mikoriza yang berasal dari
Laboratorium Bioteknologi Hutan Pusat Penelitian Bioteknologi (PPB) IPB
Bogor, dengan kandungan Glomus manihotis, G. etunicatum, Acaulospora
tuberculata, Gigaspora margarita, tanah gambut asal Dolok Sanggul sebagai
campuran media tumbuh, tanah ultisol yang diambil dari kawasan perumahan Simalingkar B sebagai campuran media tumbuh, air untuk menyiram bibit, polibag sebagai tempat meletakkan media tumbuh pupuk NPK (15:15:15) sebagai
pupuk dasar, KOH 10% HCL 2%, larutan staining (trypan blue 0,05 %, asam
laktat, glycerol, aquadest) dan larutan destaining (glycerol)
Alat
Jangka sorong yang digunakan untuk mengukur diameter mistar yang digunakan untuk mengukur tinggi tanaman, oven yang digunakan untuk
mengeringkan bibit mahoni, gembor untuk menyiram tanaman, tally sheet sebagai
tempat untuk mencatat data-data hasil pengamatan, spektrophotometer untuk
kaca preparat sebagai tempat untuk meletakkan sampel pada saat pengamatan,
pinset untuk menjepit, cover glass untuk menutup kaca preparat, kertas tissue
untuk membersihkan alat-alat, dan alat tulis.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Split Plot Design (Rancangan
Petak Terbagi) dengan 2 faktor dan ulangan sebanyak 3 kali (Gomez dan Gomez,
1995) di mana:
Faktor I: adalah petak utama (main plot) yaitu merupakan faktor yang kurang penting
Faktor pemberian mikoriza yaitu: Mo : tanpa pemberian mikoriza M1 : 50 g/polybag
M2 : 100 g/polybag
Faktor II: adalah petak kedua (sub plot) yaitu merupakan faktor yang penting Faktor pemberian gambut yaitu:
G0 = 100 % tanah ultisol
G1 = 75 % gambut dan 25% tanah ultisol
G2 = 50 % gambut dan 50 % tanah ultisol
G3 = 25 % gambut dan 75 % tanah ultisol
Jumlah kombinasi perlakuan tersebut adalah 3 x 5 = 15 perlakuan G0M0 G0M1 G0M2 G1M0 G1M1 G2M2 G2M0 G2M1 G2M2 G3M0 G3M1 G3M2 G4M0 G4M1 G4M2
Jumlah perlakuan = 15 unit
Ulangan = 3 unit
Jumlah tanaman seluruhnya = 45 tanaman
Model rancangan split plot design (rancangan petak terbagi) adalah sebagai berikut: Yijk = µ + Kk + Ai + δik + Bj + (AB)ij + €ijk
Keterangan
Yijk = nilai pengamatan /respon pada kelompok ke K yang memperoleh tahap ke i dari faktor a dan taraf ke j dari faktor b
µ = nilai tengah umum
K = kelompok dari pengaruh additive dari kelompok
Ai = pengaruh taraf ke-i dari faktor pemberian mikoriza
δik = pengaruh galat yang muncul pada taraf ke-i dari faktor a dalam
kelompok ke-K dari faktor utama
Bj = pengaruh taraf additif dari faktor pemberian gambut
(AB)ij = pengaruh taraf ke-i dari faktorpencampuran mikoriza dan pengaruh taraf
ke-j dari faktor pemberian gambut
€ijk = pengaruh sisa (galat percobaan) taraf ke-I dari factor pencampuran
Data ditransformasi dengan menggunakan transformasi akar kuadrat
( y +05 ). Hal ini dilakukan karena adanya kejadian yang berpeluang sangat
kecil (kurang dari 0,1 atau 10%) untuk menjadi kenyataan dan data yang diperoleh berkisaran antara 0-30% atau 70-100% sehingga perlu ditransformasi ke bentuk
transformasi akar kuadrat ( y +05). Data dianalisis keragamannya dan apabila
terdapat perbedaan yang nyata dilakukan uji lanjutan berdasarkan uji jarak Duncan’s (Gomez dan Gomez, 1995).
Pelaksanaan Penelitian
Analisis Awal dan pH tersedia
Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan analisis awal untuk pH dan P tersedia, yang bertujuan untuk mengetahui pH dan jumlah P yang tersedia pada tanah gambut dan tanah ultisol (prosedur terlampir)
Persiapan Media Tumbuh
Contoh tanah diambil secara komposit sesuai dengan kebutuhan, yaitu 125 kg tanah gambut dan 125 kg tanah ultisol. Pengambilan tanah dilakukan pada tanah yang belum mendapat perlakuan, dengan cara mengambil tanah pada kedalaman 0-20 cm dan kemudian dikompositkan untuk menyeragamkan kondisi tanah. Kemudian tanah dimasukkan ke dalam polibag yang telah disediakan (ukuran 15 kg) diisi dengan tanah ultisol dan gambut (sebagai campuran media tumbuh) di mana jumlah dan perbandingannya disesuaikan dengan perlakuannya masing-masing. Perbandingan antara tanah ultisol dan gambut adalah: 100% : 0% 75% :25%, 50% : 50%, 25% : 75%, dan 0% : 100%.
Perkecambahan
Tanaman indikator terlebih dahulu dikecambahkan pada media perkecambahan dengan menggunakan pasir selama ± 4 minggu sebelum dipindahkan ke polybag. Setelah itu tanaman dapat langsung disapih dengan menanam 1 unit setiap polibag
Inokulasi Mikoriza dan Pemberian Pupuk Dasar
Pemberian pupuk dilakukan pada saat ditanam yaitu dengan membuat lubang pada media tumbuh dan setelah itu inokulasi mikoriza dilakukan sesuai dengan dosis masing-masing yaitu: 0 g, 50 g, dan 100 g. Mikoriza diletakkan ± 5 cm di bawah permukaan tanah.
Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan dengan melakukan penyiraman dua kali setiap hari pada pagi dan sore hari, sekaligus dilakukan penyiangan terhadap gulma yang ada di sekitar tumbuhan.
Parameter Pengamatan
Pengukuran Tinggi
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan 2 minggu setelah tanaman dipindahkan ke polibag. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan mengukur dari batas patok yang telah dibuat sampai batas titik tumbuh tanaman. Kemudian hasil pengukuran tinggi ditambah dengan tinggi patok yang telah dibuat.
Diameter batang
Diameter diukur dengan menggunakan jangka sorong yang diambil dengan dua arah yang tegak lurus yang diambil rata-ratanya. Pengukuran diameter
dilakukan bersamaan dengan pengukuran tinggi dua minggu setelah tanaman dipindahkan ke polybag. Pengukuran dilakukan setiap dua minggu sekali.
Berat Kering Total
Pengukuran berat kering total dilakukan dengan mengeringkan bagian akar
dan tajuk dengan suhu 70°C selama 48 jam kemudian dihitung dengan
menjumlahkan berat kering tajuk dan berat kering akar. Rasio Tajuk Akar
Rasio tajuk akar diperoleh dengan cara membagi berat kering tajuk dengan berat kering akar yaitu:
Rasio tajuk akar = Berat kering tajuk Berat kering akar Persen Kolonisasi Mikoriza
Perhitungan persentase kolonisasi akar menggunakan metode panjang slide dari Giovanetti. Kolonisasi akar ditandai dengan adanya hifa, vesikula dan
arbuskula atau salah satu dari ketiganya. Setiap bidang pandang (field of view)
mikroskop yang menunjukkan tanda kolonisasi akar diberi tanda (+) dan yang tidak diberi simbol (-). Pengamatan kolonisasi FMA pada akar tanaman sampel dapat dilakukan melalui teknik pewarnaan (staining akar), karena karateristik anatomi yang menyatakan ada tidaknya infeksi FMA tidak dapat dilihat secara langsung. Metode yang digunakan dalam pewarnaan akar sampel adalah metode
pewarnaan Kormanik dan Mc. Graw (1982) dalam Delvian (2003), yang secara
lengkap sebagai berikut:
- dipilih akar segar dan dicuci dengan air mengalir sampai bersih, sampel
- larutan KOH kemudian dibuang dan akar dicuci pada air mengalir selama 5-10 menit
- sampel akar direndam dalam larutan HCl 2% selama 30 menit dan pada
proses ini akar akan berwarna pucat atau putih. Larutan HCl 2 % kemudian dibuang dengan mengalirkannya secara perlahan-lahan
- akar sampel direndam dalam larutan staining selama 24 jam
- larutan staining kemudian diganti dengan larutan destaining untuk proses
pengurangan warna. Selanjutnya pengamatan untuk mengetahui persentase kolonisasi CMA pada akar siap dilakukan
- perhitungan persentase kolonisasi akar menggunakan metode panjang slide
Giovanetti dan Mosse (1980) dalam Delvian (2003), secara acak diambil
potongan-potongan akar yang telah diwarnai dengan panjang ± 1 cm sebanyak 10 potongan akar dan disusun pada kaca preparat kemudian diamati dengan mikroskop binokuler
Persentase kolonisasi akar dihitung dengan rumus: ∑field of view (+)
% kolonisasi = x 100%
∑field of view (+) dan (-) Serapan P Tanaman
Analisis serapan P tanaman dilakukan dengan menggunakan