• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1Definisi Operasional dam Pengukuran Variabel

Definisi operasional bertujuan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada Tas Elizabeth Surabaya. Hal ini yang dilakukan untuk mencari pengaruh produk dan harga terhadap keputusan membeli dimana variabel-variabel tersebut adalah variabel bebas dan variabel terikat. Adapun variabel bebasnya adalah produk (X1), harga (X2), promosi (X3), dan distribusi (X4). Sedangkan variabel berikutnya adalah keputusan konsumen (Y).

Definisi operasional atas variabel-variabel tersebut dijabarkan sebagai berikut :

a. Variabel Bebas (X) 1. Produk (X1)

Adalah segala yang dapat ditawarkan di pasar, untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk yang disediakan oleh Tas Elizabeth Surabaya sangat bervariasi. Variabel tersebut diindikatori oleh jenis, kualitas dan komposisi produk, Cara pengukurannya dengan menggunakan skala Likert

Adapun indikator di dalam variabel produk antara lain :

a. Jenis produk, yaitu suatu produk yang mempunyai beragam jenis tipe dan model.

b. Kualitas produk yang mempunyai keunggulan dibanding produk lain.

c. Komposisi produk yang memiliki manfaat bagi konsumen.

Cara pengukuran variabel ini dengan menggunakan skala Likert dengan memberikan score sebagai berikut :

a. Sangat setuju = 5

b. Setuju = 4

c. Ragu-ragu = 3

d. Tidak setuju = 2 e. Sangat tidak setuju = 1 2. Harga (X2)

Adalah jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk dengan nilai yang sudah ditetapkan oleh Tas Elizabeth Surabaya. Variabel tersebut diindikatori oleh tingkat harga, kesesuaian harga, dan harga pesaing. Cara pengukurannya dengan menggunakan skala likert. Adapun indikator di dalam variabel harga antara lain :

a. Harga sesuai dengan ukuran produk yaitu harga yang ditetapkan berdasarkan atas ukuran dari produk tersebut.

b. Harga sesuai dengan mutu yaitu harga yang ditetapkan berdasarkan kualitas dari produk tersebut.

c. Harga pesaing yaitu harga yang ditetapkan kompetitif dengan pesaing.

Cara pengukuran variabel ini menggunakan skala likert dengan memberikan score sebagai berikut :

a. Sangat setuju = 5

b. Setuju = 4

c. Ragu-ragu = 3

d. Tidak setuju = 2 e. Sangat tidak setuju = 1 3. Promosi (X3)

Merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan Tas Elizabeth Surabaya untuk mengenalkan produk yang ditawarkan sehingga dapat menarik minat konsumen. Adapun indikator yang ada di dalam variabel promosi antara lain :

a. Manfaat promosi yang dilakukan oleh Tas Elizabeth melalui media terhadap informasi tentang produk kepada konsumen.

b. Promosi terhadap produk baru kepada konsumen. c. Pemberian promosi melalui discount.

Cara pengukuran variabel ini menggunakan skala Likert dengan memberikan score sebagai berikut :

a. Sangat setuju = 5

b. Setuju = 4

c. Ragu-ragu = 3

d. Tidak setuju = 2 e. Sangat tidak setuju = 1

4. Distribusi (X4)

Merupakan tempat untuk memperoleh produk Tas Elizabeth yang ditawarkan oleh Tas Elizabeth Surabaya sehingga sampai ke tangan konsumen. Adapun indikator di dalam variabel distribusi antara lain : a. Produk Tas Elizabeth mudah didapat.

b. Produk Tas Elizabeth selalu tersedia. c. Delivery service.

Cara pengukuran variabel ini menggunakan skala Likert dengan memberikan score sebagai berikut :

a. Sangat setuju = 5

b. Setuju = 4

c. Ragu-ragu = 3

d. Tidak setuju = 2 e. Sangat tidak setuju = 1

b. Keputusan Konsumen(Y)

Adalah suatu proses keputusan yang akan di ambil oleh konsumen setelah mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhinya dalam rangka membeli produk tas Elizabeth.

Adapun indikator di dalam variabel harga antara lain

a. Memutuskan membeli karena pengaruh variabel produk pada Tas Elizabeth.

b. Memutuskan membeli karena pengaruh veriabel harga pada Tas Elizabeth.

c. Memutuskan membeli karena pengaruh variabel promosi pada Tas Elizabeth.

d. Memutuskan membeli karena pengaruh variabel distribusi pada Tas Elizabeth.

Cara pengukuran variabel ini menggunakan skala Likert dengan memberikan score sebagai berikut :

a. Sangat setuju = 5

b. Setuju = 4

c. Ragu-ragu = 3

d. Tidak setuju = 2

e. Sangat tidak setuju = 1

3.2Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.2.1 Populasi

Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian ( Ridwan, 2004 : 55 ). Populasi dalam penelitian adalah seluruh konsumen yang membeli Tas Elizabeth Surabaya selama masa penelitian berlangsung Selama 6bulan masa penelitian.

3.2.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut ( Sugiono, 2006 : 73 ) yaitu seluruh konsumen yang membeli Tas Elizabeth di Surabaya. Karena jumlah populasinya tidak diketahui secara pasti maka untuk menentukan sampel yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

n ≥ p.q e Z )2 2 1 ( (Husein Umar, 2002 : 114) Dimana : n = Jumlah sampel p = Proposi

q = Proposi sisa di dalam Populasi (1–p)

(p x q) = Karena proposi populasi dalam populasi yang tersedia tidak diketahui, maka variasi p dan q dapat diganti dengan harga maksimum yakni : (0,5 x 0,5 = 0.25). Z ½ = Derajat koefisien kontingensi 95% = 1.96

e = Prosentase perselisihan kemungkinan membuat kekeliruan dalam penentuan sampel = 0.1

Maka : n ≥ p.q e Z )2 2 1 ( n ≥ 0,5 x 0,5 1 . 0 96 . 1 n = 97

3.2.3 Teknik Penarikan Sampel

Yaitu penarikan sampel menggunakan sampling aksidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja konsumen yang datang dan membeli produk Elizabeth Surabaya yang secara kebetulan berdasarkan dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel ( Sugiono, 2006 :77).

3.3Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 J enis Data

Jenis data pada penelitian ini adalah data primer yaitu data yang dikumpulkan atau diperoleh secara langsung dengan cara memberikan kuesioner kepada konsumen yang berkunjung dan membeli produk pada Tas Elizabeth Surabaya yang dijadikan responden.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data yang diperoleh dari data primer yaitu konsumen-konsumen yang berkunjung dan membeli produk Tas Elizabeth Surabaya yang dijadikan responden pada Tas Elizabeth Surabaya dan yang ditetapkan yaitu konsumen yang datang langsung pada Tas Elizabeth Surabaya berdasarkan jawaban yang diberikan responden atas daftar pertanyaan atau kuesioner.

3.3.3 Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner yaitu pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden yang datang dan membeli produk Tas Elizabeth di Surabaya.

3.4Teknis Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1 Teknik Analisis Data

Prosedur perhitungan variabel terhadap indikator yang ada :

1. Setiap variabel mempunyai indikator, akan dibuat pertanyaan sesuai dengan indikator yang ada.

2. Data diambil dari pertanyaan-pertanyaan yang terlampir dalam kuesioner.

3. Kemudian hasil (score) dari angket atau kuesioner dibagi sesuai dengan jumlah pertanyaan.

4. Hasil dari pembagian tersebut merupakan nilai untuk masing-masing variabel.

3.4.2 Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi sebenarnya yang di ukur. Analisis validitas bertujuan untuk menguji apakah tiap butir pertanyaan benar-benar telah sahih, analisis ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara score item dengan score total item. Validitas data penelitian ditentukan

oleh proses pengukuran yang akurat. Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya di ukur dan sesuai dengan harapan peneliti. Dalam hal ini koefisien korelasi yang nilai signifikannya lebih kecil dari 5% (Level Significance) menunjukkan bahwa item-item tersebut sudah sahih sebagai pembentuk indikator.

Adapun persamaan rumus yang digunakan: Rumus : Rxy = } ) ( { )} ( { ) ( ) ( 2 2 2 2 y y n y x n y x xy n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ Dimana :

Rxy = koefisien korelasi antara item dengan skor total. X = skor jawaban setiap item.

Y = skor total.

n = jumlah subyek uji coba. 3.4.3 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya atau dapat di andalkan. Dengan perkataan lain, hasil pengukuran tetap konsistensi bila dilakukan pengukuran yang sama. (Sumarsono, 2002 : 34).

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

    ∑−       − = 1 2 2 1 ot ob k k α Keterangan:

α = Reliabilitas instrumen Alpha Cronbach. k = Banyaknya butir pertanyaan.

Ot2 = Varian total.

ob2 = Jumlah varian butir. 3.4.4 Asumsi Klasik

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat nilai variabel untuk permodelan dalam analisis regresi linier berganda ataupun mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, multikolinier dan heteroskedastisitas dalam hasil estimasi, karena apabila terjadi penyimpangan terhadap asumsi klasik tersebut, uji F dan uji t yang dilakukan sebelumnya menjadi tidak valid dan secara statistik dapat mengacaukan kesimpulan yang diperoleh untuk itu dilakukan uji asumsinya. Tujuan utama penggunaan uji asumsi klasik adalah untuk mendapatkan koefisien regresi yang terbaik linier dan tidak bias (BLUE : Best Linier Unbiased Estimator).

1. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol. Menurut Imam Ghozali (2005 : 91), untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah :

a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi impiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel independent.

b. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.

c. Besaran VIF (Variance Inflation Faktor) dan Tolerance. 1. Mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1.

2. Mempunyai angka Tolerance mendekati 1.

2. Normalitas

Pengujian terhadap normalitas dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi data. Suatu data dikatakan terdistribusi secara normal apabila data mengikuti bentuk distribusi normal, yaitu memusat pada nilai rata-rata medium (Santosa dan Ashari, 2005 :231). Salah satu cara untuk mengetahui bentuk distribusi data adalah dengan menggunakan plot probabilitas normal (normal probability plot). Dalam plot ini, masing-masing nilai pengamatan dipasangkan dengan nilai harapan dari distribusi normal.

Adapun dasar pengambilan keputusan menurut Sulaiman (2004 : 89) adalah sebagai berikut :

a. Jika titik-titik (data) menyebar di sekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika titik-titik (data) menyebar jauh dari garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Menurut Imam Ghozali (2001 : 105), deteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu.

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.4.5 Teknik Analisis Regresi Linier Berganda

Sesuai dengan tujuan penelitian maka metode analisis data dan uji statistika yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, Teknik analisis regresi linier berganda digunakan untuk menentukan arah dan besarnya pengaruh produk, harga, promosi, dan distribusi. Yang bentuk persamaannya adalah :

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e (Rambat Lupiyoadi, 2001 : 199) Dimana : Y = Keputusan Konsumen X1 = Produk X2 = Harga X3 = Promosi X4 = Distribusi

β0 = Konstanta dari persamaan regresi

β1β2β3β4 = Koefisien regresi untuk variabel X1X2X3X4

e = Faktor pengganggu atau standar error 3.4.6 Uji Hipotesis

a. Uji F

Untuk menguji adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat secara Simultan digunakan uji F dengan rumus :

1. Fhitung Fhit = ) ( / / l k n SSres k SSreg − − (Freddy Rangkuti, 2005 : 154) Dimana :

Ssreg = ∑ (Yi – Y)2 = Jumlah kuadrat regresi Ssres = ∑ (Yi – Y)2 = Jumlah kuadrat galat

k = Jumlah Variabel Bebas

n = Jumlah Sampel

2. Merumuskan Hipotesis Statistik

H0 : β = 0, maka tidak ada pengaruh yang nyata (signifikan antar variabel dan variabel terikat.

H1 : β ≠ 0, maka ada pengaruh yang nyata (signifikan) antara variabel bebas dan variabel terikat.

3. Kriteria Pengujian

H0 diterima jika Fhitung ≤ F tabel, artinya secara simultan tidak ada pengaruh nyata antara variabel bebas dan variabel terikat. H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel, artinya secara simultan ada pengaruh nyata antara variabel bebas dan variabel terikat.

4. Daerah kritis Ho

Ho diterima jika Fhit ≤ F tab

Ho ditolak jika Fhit > Ftab

5. Menentukan level of significant (a) sebesar 5%, dengan : Df = n – k – l

Dimana :

n = Jumlah Sampel

k = Jumlah parameter regresi Confidence interval sebesar 95%

b. Uji t

1. Uji thitung

Untuk pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial menggunakan uji t adalah untuk mengetahui pengaruh produk, harga, promosi dan distribusi secara sendiri-sendiri terhadap keputusan konsumen.

thitung = ) ( i Se i

β

β

(Freddy Rangkuti, 2005 : 155) Dimana :

thitung = t hasil perhitungan βI = Koefisien regresi

Se (βi) = Koefisien regresi standart error 2. Merumuskan Hipotesis

H0 : β = 0, maka tidak ada pengaruh yang nyata antara variabel bebas ‘dan variabel terikat.

H1 : β ≠ 0, maka ada pengaruh yang nyata antara variabel bebas dan variabel terikat.

3. Kriteria pengujian

a. Ho diterima dan H1 ditolak jika –ttabel ≤ t hitung ≤ t tabel, artinya secara parsial tidak berpengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.

b. Ho ditolak dan H1 diterima jika thitung < -ttabel atau thitung>ttabel, artinya secara parsial terdapat pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.

4. Daerah kritis Uji t

5. Menentukan level of significant (a) sebesar 5%, dengan : Df = n – k – l

Dimana :

n = Jumlah Sampel

k = Jumlah parameter regresi Confidence interval sebesar 95%

4.1 Gambar an Umum Tas Elizabeth. 4.1.1 Sejar ah Tas Elizabeth.

Perusahaan Tas Elizabeth Surabaya yang berada Jl. Ibu Inggit Garnarsih (Ciateul) 15 Bandung, Jawa Barat Indonesia pada awalnya adalah perusahaan yang berskala rumah tangga yang didirikan oleh pasangan suami istri Handoko Subali dan Elizabeth Halim. Pasangan ini ingin berwiraswasta dan mandiri tanpa mengandalkan biaya dari orang tua. Handoko Subali telah mempunyai pengalaman kerja sebagai buruh dan wiraniaga pabrik tas dan koper selama bertahun-tahun sehingga mencoba untuk merintis usaha dibidang yang sama. Modal pertama yang mereka peroleh berasal dari pinjaman seorang teman dengan nilai seharga dengan 5 kilogram korek api. Dari modal tersebut mereka mulai memproduksi tas pertamanya berupa tas travel, tepatnya pada tanggal 02 September 1961 dengan dibantu seorang pegawai.

Tas travel produksi pertamanya masih tanpa merek dan dipasarkan langsung ke beberapa toko di Bandung. Diluar dugaan ternyata antusiasme konsumen terhadap produk buatan mereka sangat tinggi. Mereka pun secara bertahap mulai menambah pegawai menjadi 30 orang, menambah kapasitas produksi, model dan jenis tas. Elizabeth didirikan pada tahun 1963 sebagai

pembuat beragam tas, mulai dari tas wanita, tas kantor, tas pesta, tas sekolah, koper dan lain-lain.

Pada tanggal 01 Januari 1997 tas produksi mereka mulai dipatenkan dengan merek Elizabeth . Kemudian pada tanggal 2 Maret 1997 diresmikanlah showroom berlantai lima seluas 4000 m2 di Jl. Ibu Inggit Garnarsih No 15 Bandung oleh Bapak Walikota Bandung, Wahyu Hamijaya. Di tahun yang sama, 4 Desember 1997, Handoko Subali dianugerahi penghargaan dari Presiden, UPAKARTI, diberikan kepada individu yang telah berhasil membawa perusahaannya ke tingkat lebih tinggi dan menciptakan lapangan kerja baru. Pada 10 November 2000, Elizabeth dianugerahi penghargaan “ Enterprise 50” (Semangat Wirausaha Indonesia) oleh Andersen Consulting. “Enterprise 50” merupakan penghargaan yang diberikan kepada 50 perusahaan skala menengah teratas yang dianggap produktif.

Saat ini, popularitas Tas Elizabeth di Surabaya semakin meningkat dan kami terus tergerak untuk memperbanyak jenis aksesoris wanita. Produk kami mencakup tas, sepatu, dompet, kaca mata, perhiasan modis dan ikat pinggang.

4.1.2 Visi & Misi 4.1.2.1 Visi

4.1.2.2 Misi

Adalah, menyediakan produk yang layak dan berkualitas untuk konsumen yang mementingkan nilai. Akan terus menawarkan pilihan yang beragam dari banyak tas dengan harga yang pantas. Dan juga akan terus menerus memfokuskan diri pada kepuasan konsumen.

4.2 Diskripsi Identitas Responden

Deskripsi identitas berdasarkan karakteristik responden merupakan ciri-ciri responden berdasarkan identitas yang dimiliki masing-masing responden. Karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin jabatan, dan pekerjaan responden. Berikut karakteristik responden yang disajikan dalam tabel frekuensi berikut :

4.2.1 Diskripsi Identifikasi jawaban Responden Berdasarkan Klasifikasi Usia.

Berdasarkan hasil data jawaban responden, kuesioner yang dikumpulkan sebanyak 97 kuesioner, maka hasil jawaban kuisioner dari indentifikasi berdasarkan usia responden Tas Elizabeth Surabaya ditunjukan pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1.

Identifikasi Berdasar kan Klasifikasi Usia Responden Usia Fr ekuensi Persentase Kurang dari 20 Tahun 12 12,37%

20 – 30 Tahun 23 23,71%

30 – 40 Tahun 29 29,90%

40 – 50 Tahun 22 22,68%

Lebih dari 50 Tahun 11 11,34%

Total 97 100%

Berdasarkan data pada tabel 4.1, menunjukan bahwa identifikasi usia responden Tas Elizabeth Surabaya yang paling besar adalah responden pada usia antara 30 – 40 tahun sebesar 29,9% atau 29 responden.

4.2.2 Diskripsi Identifikasi Responden Berdasar kan J enis Kelamin

Berdasarkan hasil data jawaban kuesioner yang dikumpulkan sebayak 97 kuesioner, maka hasil dari indentifikasi karakteristik responden Tas Elizabeth Surabaya berdasarkan klasifikasi jenis kelamin ditunjukan pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Indentifikasi Berdasar kan J enis Kelamin Responden J enis Kelamin Fr ekuensi Persentase

Laki-Laki 27 27,84%

Wanita 70 72,16%

Total 97 100%

Sumber : Hasil pengumpulan data kuesioner

Berdasarkan data pada tabel 4.2, indentifikasi berdasarkan jenis kelamin responden Tas Elizabeth Surabaya yang paling banyak adalah responden wanita yaitu sebesar 72,16% atau 70 responden

4.2.3 Diskripsi Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan r esponden Berdasarkan data kuesioner yang dikumpulkan sebayak 97 kuesioner, maka hasil dari indentifikasi karakteristik responden Tas Elizabeth Surabaya berdasarkan klasifikasi pekerjaan responden ditunjukan pada tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3

Indentifikasi Berdasar kan Pekerjaan Responden Pekerjaan Fr ekuensi Persentase

Pegawai Negeri 23 23,7% Pegawai Swasta 19 19,6% Pegawai BUMN 11 11,3% Mahasiswa 12 12,4% ABRI 14 14,4% Pensiunan 9 9,28% Lain-lain 4 4,12% Total 97 100%

Sumber : Hasil pengumpulan data kuesioner

Berdasarkan data pada tabel 4.3 tersebut, menunjukan bahwa responden tas Elizabeth dengan pekerjaan pegawai Negeri yang paling banyak adalah sebesar 23, 7% atau 23 responden.

4.3Penyajian Data

Analisa diskripsi digunakan untuk mendiskripsikan atau menggambarkan tanggapan responden terhadap masing-masing variabel penelitian sesuai dengan penjelasan pada bab sebelumnya, diketahui variabel bebas (x) yang digunakan adalah Produk, Harga, Promosi, Distribusi sedangkan variabel terikat (y) yang digunakan adalah Keputusan konsumen dalam memebeli Tas Elizabeth Surabaya.

4.3.1 Diskripsi Variabel Pr oduk (X1)

Hasil tanggapan responden terhadap produk (X1) dapat dilihat pada tabel. 4.4 sebagai berikut:

Tabel. 4.4

Tanggapan Responden Dengan Variabel Pr oduk (X1)

Item Indikator Skor Total

STS TS N S SS

X1.1

Jenis produk, yaitu suatu produk yang mempunyai beragam jenis tipe dan model

0 6 21 51 19 97

Prosentase 0 6,19 21,65 52,58 19,59 100%

X1.2

Kualitas produk yang mempunyai

keunggulan dibanding produk lain 0 4 23 51 19 97

Prosentase 0 4,12 23,71 52,58 19,59 100%

X1.3 Komposisi produk yang memiliki

manfaat bagi konsumen 0 4 36 52 5 97

Prosentase 0 4,12 37,11 53,61 5,15 100%

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan tabel 4.4, yang merupakan jawaban-jabawan responden yang telah di kuantifikasikan menggunakan skala likert sehingga dapat dibahas data terhadap masing-masing indikator Produk (X1). Dari tabel di atas dapat diketahui jawaban sebagai berikut:.

1. Untuk indikator “Jenis produk, yaitu suatu produk yang mempunyai beragam jenis tipe dan model”, sebagian besar responden menjawab setuju dengan jumlah sebayak 51 orang atau sebesar 52,58%.

2. Untuk indikator “Kualitas produk yang mempunyai keunggulan dibanding produk lain ”, sebagian besar responden menjawab setuju dengan jumlah sebayak 51 orang atau sebesar 52,58%.

3. Untuk indikator “Komposisi produk yang memiliki manfaat bagi konsumen”, sebagian besar responden menjawab setuju dengan jumlah sebayak 52 orang atau sebesar 53,61%.

4.3.2 Diskripsi Variabel Harga (X2)

Hasil tanggapan responden terhadap Harga (X2) dapat dilihat pada tabel. 4.5 dibawah ini :

Tabel. 4.5

Tanggapan Responden DenganVariabel Harga (X2)

Item Indikator Skor Total

STS TS N S SS

X2.1

Harga sesuai dengan ukuran produk yaitu harga yang ditetapkan berdasarkan atas ukuran dari produk tersebut

0 6 20 39 32 97

Prosentase 0 6,19 20,62 40,21 32,99 100%

X2.2

Harga sesuai dengan mutu yaitu harga yang ditetapkan berdasarkan kualitas dari produk tersebut

0 7 20 33 37 97

Prosentase 0 7,22 20,62 34,02 38,14 100%

X2.3

Harga pesaing yaitu harga yang ditetapkan kompetitif dengan pesaing

0 8 42 38 9 97

Prosentase 0 8,25 43,30 39,18 9,28 100%

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan tabel 4.5, dapat dibahas data terhadap masing-masing indikator Harga (X2) sebagai berikut:

1. Untuk indikator “Harga sesuai dengan ukuran produk yaitu harga yang ditetapkan berdasarkan atas ukuran dari produk tersebut”, sebagian besar responden menjawab setuju dengan jumlah sebayak 39 orang atau sebesar 40, 21%.

2. Untuk indikator “Harga sesuai dengan mutu yaitu harga yang ditetapkan berdasarkan kualitas dari produk tersebut”, sebagian besar responden menjawab sangat setuju dengan jumlah sebayak 37 orang atau sebesar 38, 14%.

3. Untuk indikator “Harga pesaing yaitu harga yang ditetapkan kompetitif dengan pesaing”, sebagian besar responden menjawab cukup setuju dengan jumlah sebayak 42 orang atau sebesar 43,30%.

1.3.3 Diskripsi Variabel Pr omosi (X3)

Hasil tanggapan responden terhadap Promosi (X3) dapat dilihat pada tabel. 4.6 berikut ini :

Tabel. 4.6

Tanggapan Responden dengan Variabel Promosi (X3)

Item Indikator Skor Total

STS TS N S SS

X3.1

Manfaat promosi yang dilakukan oleh Tas Elizabeth melalui media terhadap informasi tentang produk kepada konsumen

0 5 29 49 14 97

Prosentase 0 5,15 29,9 50,52 14,43 100%

X3.2 Promosi terhadap produk baru

kepada konsumen 0 5 35 55 2 97

Prosentase 0 5,15 36,08 56,7 2,06 100%

X3.3 Pemberian promosi melalui discont 0 5 32 52 8 97

Prosentase 0 5,15 32,99 53,61 8,25 100%

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan tabel 4.6, dapat dibahas data terhadap masing-masing indikator Promosi (X3) yaitu:

1. Untuk indikator “Manfaat promosi yang dilakukan oleh Tas Elizabeth melalui media terhadap informasi tentang produk kepada konsumen”, sebagian besar responden menjawab setuju dengan jumlah sebayak 49 orang atau sebesar 50,52%.

2. Untuk indikator “Promosi terhadap produk baru kepada konsumen”, sebagian besar responden menjawab setuju dengan jumlah sebayak 55 orang atau sebesar 56,7%.

3. Untuk indikator “Pemberian promosi melalui discount”, sebagian besar responden menjawab setuju dengan jumlah sebayak 52 orang atau sebesar 53,61%.

4.3.4 Diskripsi Variabel Distribusi (X4)

Hasil tanggapan responden terhadap Distribusi (X4) dapat dilihat pada tabel. 4.7 dibawah ini :

Tabel. 4.7

Tanggapan Responden Dengan Variabel Distribusi (X4)

Item Indikator Skor Total

STS TS N S SS

X4.1

Produk Tas Elizabeth mudah

didapat 0 9 17 45 26 97

Prosentase 0 9,28 17,53 46,39 26,8 100%

X4.2 Produk Tas Elizabeth selalu

tersedia 0 5 20 43 29 97

Prosentase 0 5,15 20,62 44,33 29,9 100%

X4.3 Delivery service 0 5 30 50 12 97

Prosentase 0 5,15 30,93 51,55 12,37 100%

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan tabel 4.7, dapat dibahas data terhadap masing-masing indikator Distribusi (X4) sebagai berikut:.

1. Untuk indikator “Produk Tas Elizabeth mudah didapat”, sebagian besar responden menjawab setuju dengan jumlah sebayak 45 orang atau sebesar 46,39%.

2. Untuk indikator “Produk Tas Elizabeth selalu tersedia”, sebagian besar responden menjawab setuju dengan jumlah sebayak 43 orang atau sebesar 44,33%.

3. Untuk indikator ” Delivery service”, sebagian besar responden menjawab setuju dengan jumlah sebayak 50 orang atau sebesar 51,55%.

4.3.5 Diskripsi Variabel Keputusan Konsumen (Y)

Hasil tanggapan responden terhadap Keputusan Konsumen (Y) dapat dilihat pada tabel. 4.8 di bawah ini :

Tabel. 4.8

Tanggapan Responden Dengan Keputusan Konsumen per Indikator (Y)

Item Indikator Skor Total

STS TS N S SS

Y1.1 Memutuskan membeli karena pengaruh

variabel produk pada Tas Elizabeth 0 4 15 40 38 97

Prosentase 0 4,12 15,46 41,24 39,18 100%

Y1.2 Memutuskan membeli karena pengaruh

veriabel harga pada Tas Elizabeth 0 4 18 31 44 97

Prosentase 0 4,12 18,56 31,96 45,36 100%

Y1.3 Memutuskan membeli karena pengaruh

Dokumen terkait