• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif Notoatmodjo (2010), menyatakan bahwa peneitian deskriptif merupakan suatau metode penelitian yang dilakukan untuk membuat gambaran tentang suatu kedaan secara objektif. penelitian ini bertujuan melihat gambaran aktivitas hidup sehari- hari dengan gangguan penglihatan pada lansia di Kelurahan Ujung Padang Kota Padangsidimpuan.

4.2 Populasi dan Sampel 4.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2005).Populasi dari penelitian ini adalah lansia yang berdomisili di Kelurahan Ujung Padang, Kota Padangsidimpuan sebanyak 153 orang.

4.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi dimana pemilihannya menggunakan sampling tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili suatu populasi tertentu. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi (Nursalam, 2008).

Adapun kriteria sampel dalam jenis penelitian ini adalah: 1) Lanjut usia yang berusia 60 tahun ke atas

2) Bersedia menjadi responden penelitian

Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini berdasarkan pada rumusan Arikunto, yaitu jika jumlah subjek lebih dari 100 orang maka jumlah sampel dapat diambil 25-30% dari jumlah subjek (Arikunto, 2005). Dalam penelitian ini diambil sampel sebesar 30% dari populasi yaitu sebesar 153 orang, maka jumlah sampel yang diambil adalah 46 orang.

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kelurahan Ujung Padang, Kota Padangsidimpuan. Lokasi ini dipilih karena peniliti berdomisili di wilayah ini sehingga memudahkan dalam pengambilan responden penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Desember 2013.

4.4 Pertimbangan Etik

Penelitian ini akan dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari Fakultas Keperawatan dan izin dari Kelurahan Ujung Padang Kota Padangsidimpuan. Setelah diberi ijin selanjutnya peneliti memberikan penjelasan kepada responden tentang maksud, tujuan, manfaat dan efek serta prosedur penelitian. Tindakan selanjutnya peneliti memberikan penjelasan tentang cara pengisian instrumen dan apabila bersedia menjadi responden dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan. Responden berhak untuk menolak terlibat dalam penelitan ini, atau menarik kesediaannya pada proses pengumpulan data. Peneliti tidak akan memaksa dan akan tetap menghormati hak responden tersebut.

Selama pengambilan data tidak ada efek yang merugikan terhadap para lansia yang menjadi responden. Penelitian tidak menimbulkan sakit secara fisik dan tekanan psikologi pada responden yang akan diteliti. Kerahasiaan responden, akan dijaga oleh peneliti dengan tidak mencantumkan nama lengkap, tetapi hanya mencantumkan inisial nama responden atau memberi kode pada masing-masing lembar pengumpulan data. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu saja yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.

Penelitian dilakukan setelah mendapatkan surat izin komisi etik keperawatan USU.

4.5 Instrumen Penelitian

Peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa observasi dan kuesioner untuk memperoleh informasi dengan berpedoman pada konsep dan tinjauan pustaka. Instrumen penelitian ini terdiri dari dua bagian.

Bagian pertama kuesioner data demografi (KDD). Kuisioner terdiri dari 4 pertanyaan yang meliputi jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan sebelumnya , dan alat bantu penglihatan yang digunakan.

Tahap observasi merupakan cara pengumpulan data dengan melakukan pemeriksaan secara langsung untuk mengidentifikasi ganguan penglihatan dengan Normal vision dengan 6/6 - 6/21 (jarak meter) atau 20/20-20/70 (jarak feet), low vision dengan 6/24 - 6/60 (jarak meter) atau 20/80 - 20/200 (jarak feet), blindness

Kuesioner aktivitas sehari-hari (KAS) meliputi kemampuan transfer (tidur- duduk), mobilisasi dengan mempergunakan kursi roda atau tidak, penggunaan toilet seperti pergi ke atau dari toilet, melepas atau mengenakan celana, menyeka dan menyiram, membersihkan diri, mengontrol BAB, mengontrol BAK, mandi, berpakaian, makan dan naik turun tangga. Kuesioner aktivitas kehidupan sehari- hari diukur dengan menggunakan indeks barthel yaitu, ketergantungan total dengan skor 0-4, ketergantungan berat dengan skor 5-8, ketergantungan sedang dengan skor 9-11, ketergantungan ringan dengan skor 12-19, mandiri dengan skor 20. Pertanyaan yang diajukan terdiri dari 10 butir yang merupakan pertanyaan terstruktur yaitu menjawab sesuai dengan pedoman yang sudah ditetapkan.

4.6 Validitas Penelitian

Kuesioner ini diadopsi langsung dari indeks barthel dengan menerjemahkan indeks barthel ke dalam bahasa Indonesia. Kuesioner ini telah diuji validitas oleh Agung (2006) dengan Coefficient Alpha Cronbach 0,938.

4.7 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan wawancara terstuktur berupa kuesioner yang dapat menggambarkan kemampuan aktivitas sehari-hari pada lansia. Peneliti mengumpulkan data dengan menemui responden dari rumah ke rumah. Pengumpulan data akan dilaksanakan mulai September-Desember 2013. Setelah menemukan calon responden pertama-tama peneliti menjelaskan kepada calon responden tentang prosedur, manfaat penelitian, dan cara pengisian kuisioner. Kemudian Peneliti meminta kesediaan calon responden untuk mengikuti penelitian dengan menandatangani Informed

Concent. Setelah mendapatkan persetujuan responden pengumpulan data dimulai. Sebelum mengisi kuisioner peneliti melakukan pemeriksaan visus mata terlebih dahulu di pekarangan rumah (tempat yang cukup terang). Dalam pengumpulan data ini observasi dilakukan dengan pengukuran visus mata menggunakan Snellen Chart pada jarak 6 meter apabila lansia masih dapat melihat huruf. Dengan uji hitung jari pada jarak 3 meter bila lansia tidak dapat mengenal huruf terbesar dan uji lambaian tangan dengan jarak 1 meter. Apabila lambaian tangan belum terlihat maka senter mata responden dan tanyakan apakah responden dapat melihat sinar senter.

Lalu pengisian kuesioner dilakukan dengan cara peneliti membaca kuesioner dan responden menjawab pertanyaan. Jawaban yang diberikan oleh responden juga disesuaikan peneliti dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada saat pengisian kuesioner berlangsung.

4.8 Analisa Data

Setelah semua data terkumpul maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahap. Pertama editing yaitu mengecek nama, kelengkapan identitas dan data responden serta mamastikan bahwa semua jawaban telah diisi sesuai petunjuk. Kedua coding yaitu memberi kode atau angka tertentu untuk mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisa data. Ketiga tabulating

yaitu membuat tabel-tabel yang berisikan data yang telah diberi kode sesuai dengan analisa yang dibutuhkan dan menampilkan tabel distribusi frekuensi.

Dokumen terkait