METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan
untuk mengidentifikasi gambaran tingkat kecemasan orang tua dalam menghadapi
masalah perilaku sosial anak retardasi mental di Yayasan Pembinaan Anak Cacat
(YPAC) Medan.
4.2 Populasi dan Sampel Penelitian 4.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua dengan anak retardasi mental
di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan. Berdasarkan data yang
diperoleh, terdapat 110 orang anak retardasi mental tingkat ringan dan sedang
yang bersekolah di YPAC Medan.
4.2.2 Sampel
Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling yaitu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara
populasi sesuai dengan yang dikehendaki (Nursalam, 2011). Adapun kriteria
inklusi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Orang tua (Ibu) yang bersedia menjadi responden
2. Orang tua (Ibu) yang memiliki anak bersekolah di YPAC Medan
3. Orang tua (Ibu) yang memiliki anak retardasi mental sedang
Berdasarkan kriteria inklusi di atas, maka yang menjadi responden pada
penelitian ini berjumlah 57 orang yaitu seluruh ibu dengan anak retardasi mental
sedang. Data siswa diperoleh peneliti dari pihak sekolah dengan ketentuan bahwa
data tersebut dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian.
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Jl. Adinegoro No. 2 Medan. Adapun pemilihan lokasi adalah karena yayasan tersebut
memberikan pelayanan untuk anak-anak retardasi mental dan lokasi mudah
dijangkau oleh peneliti untuk mendapatkan sampel yang diinginkan. Penelitian ini
dilakukan pada bulan September 2013 hingga Juli 2014.
4.4 Pertimbangan Etik
Penelitian ini dilakukan setelah sidang proposal dan revisi proposal yang
dilakukan berdasarkan masukan dari dosen penguji, mendapat persetujuan dari
Komisi Etik Penelitian Kesehatan dan Dekan Fakultas Keperawatan USU, setelah
selesai melakukan uji reliabilitas instrumen di SLB TPI Amplas. Izin
pengumpulan data diperoleh dari Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC)
Medan. Peneliti mengakui hak-hak responden dalam menyatakan kesediaan atau
ketidaksediaannya untuk dijadikan subjek penelitian. terdapat beberapa hal
berkaitan dengan permasalah etik, Peneliti menyiapkan informed concent yang
akan ditandatangani berdasarkan keinginan responden tanpa ada paksaan. Peneliti
kesempatan untuk bertanya tentang penelitian yang dilakukan. Kuesioner juga
akan diberi kode tertentu yang hanya diketahui oleh peneliti agak tetap menjaga
kerahasiaannya (confidentiality). Semua data yang diperoleh dari responden
digunakan untuk kepentingan penelitian saja.
4.5 Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan alat
pengumpul data berupa kuesioner. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian, data
demografi dan kecemasan orangtua dalam menghadapi masalah perilaku sosial
anak retardasi mental.
Pada bagian pertama kuesioner berisi data demografi yang meliputi usia,
agama, suku, status perkawinan, pendidikan terakhir, pekerjaan orangtua,
penghasilan keluarga perbulan, jumlah anak, usia anak retardasi mental, jenis
kelamin anak retardasi mental. Data demografi ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik responden, mendeskripsikan distribusi frekuensi dan persentase
demografi responden.
Bagian kedua kuesioner disusun berdasarkan modifikasi dari Hamilton Anxiety
Rating Scale dan tinjauan pustaka. Kuesioner ini berisi 14 pernyataan untuk
menggambarkan tingkat kecemasan orangtua dalam menghadapi masalah perilaku
sosial anak retardasi mental.
Kuesioner disusun dalam bentuk pernyataan positif dengan menggunakan skala
Likert yang terdiri dari pilihan jawaban yaitu, Tidak pernah (TP) = 1,
Perhitungan penentuan interval kelas pada kuesioner ini menggunakan rumus
(Wahyuni, 2011), yaitu:
I (panjang kelas) = Rentang
Banyak Kelas
Kuesioner tingkat kecemasan orang tua dalam menghadapi masalah perilaku
sosial anak retardasi mental terdiri dari 14 pernyataan sehingga nilai tertinggi 56
dan nilai terendah 14 dan didapatkan rentang sebesar 42, dengan 3 banyak kelas
yaitu ringan, sedang dan berat didapatkan panjang kelas 14. Maka hasil ukur
didapatkan nilai 14-28 adalah cemas ringan, 29-42 adalah cemas sedang, 43-56
adalah cemas berat.
4.6 Validitas dan Reliabilitas
4.6.1 Validitas
Validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas mengukur dua hal penting
yang harus dipenuhi yaitu relevan isi dan relevan cara dan sasaran (Nursalam,
2011). Validitas instrumen telah diuji kelayakannya oleh ahli dibidangnya yaitu
dosen S2 Departemen Keperawatan Jiwa Fakultas Keperawatan USU. Uji
validitas instrumen berupa uji validitas isi dan berjumlah 14 pernyataan.
Awalnya kuesioner berjumlah 15 item pernyataan. Perubahan yang dilakukan
adalah mengurangi 1 pernyataan menjadi 14 dari 15 pernyataan karena dinilai
selanjutnya adalah memperbaiki beberapa kata dan seluruh pernyataan dinilai
valid dan diberi nilai 4 kecuali item nomor 5 dan 13 yang diberi nilai 3. Jika
dihitung nilai validitasnya yaitu nilai skor hitung (54) dibagi nilai tertinggi (56)
adalah 0,96, sehingga dinyatakan kuesioner telah valid secara validitas isi oleh
ahlinya.
4.6.2 Reliabilitas
Kuesioner gambaran tingkat kecemasan orangtua dalam menghadapi
masalah perilaku sosial anak retardasi mental disusun sendiri oleh peneliti
berdasarkan modifikasi dari Hamilton Anxiety Rating Scale dan tinjauan
pustaka sehingga perlu dilakukan uji reliabilitas untuk menunjukkan sejauh
mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji
reliabilitas dilakukan di tempat yang berbeda dari tempat penelitian yang
sebenarnya dengan ciri sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi, sehingga
dapat dilihat hasilnya konsisten atau tidak. Uji reliabilitas telah dilakukan di
SLB TPI Amplas, Medan dan dilakukan kepada 17 orang tua (ibu) anak
retardasi mental yang sesuai dengan kriteria penelitian menggunakan rumus
Cronbach Alpha dan didapatkan nilai 0,9. Instrumen dinyatakan layak
digunakan karena instrumen penelitian yang di uji bernilai >0,70.
4.7 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah terlebih dahulu peneliti mengajukan
Universitas Sumatera Utara) dan permohonan izin penelitian yang diperoleh
dikirimkan ke tempat penelitian (YPAC Jl. Adinegoro No. 2 Medan ).
Setelah mendapat izin dari yayasan, peneliti mengambil data kepada responden
dengan terlebih dahulu menjelaskan pada responden tentang tujuan, manfaat
penelitian dan cara pengisian kuesioner. Calon responden yang bersedia menjadi
responden diminta untuk menandatangani surat persetujuan atau dengan
memberikan persetujuan secara verbal atau lisan. Selanjutnya responden diminta
untuk mengisi kuesioner dan peneliti akan mengingatkan kepada responden agar
kuesioner diisi secara teliti dan cermat serta diberikan kesempatan untuk bertanya
bila tidak mengerti. Setelah semua responden mengisi kuesioner, maka peneliti
mengumpulkan data untuk dianalisa.
Namun dalam pelaksanaan pengumpulan data dijumpai kendala yaitu ada
beberapa responden yang tidak dapat langsung dijumpai oleh peneliti untuk
mengisi kuesioner. Hal ini disebabkan ada beberapa anak yang diantar oleh
saudara atau berangkat sendiri ke sekolah, sehingga orang tua yaitu ibu anak
retardasi mental tidak lagi mengantar atau menunggu anaknya di sekolah. Peneliti
akhirnya menitipkan kuesioner kepada guru di kelas sehingga anak dapat
memberikan kuesioner kepada orang tua.
4.8 Analisa Data
Analisa data dilakukan setelah semua data telah terkumpul melalui beberapa
tahap dimulai dari editing untuk memeriksa kelengkapan identitas dan data
dilanjutkan diberi kode (coding) dan dikemas dalam tabulasi data (tabulating).
Selanjutnya data-data tersebut dimasukkan (entry) ke dalam master table atau
database komputer dan diolah dengan menggunakan teknik analisa univariat yang
dilakukan pada satu variabel dari hasil penelitian untuk menghasilkan distribusi
dan persentase dari variabel tersebut. Teknis analisis yang dilakukan adalah teknik
analisis kuantitatif karena data yang akan diolah berbentuk angka.
Analisa data untuk mencari tingkat kecemasan orang tua dalam menghadapi
masalah perilaku sosial anak retardasi mental menggunakan statistik deskriptif
dengan tujuan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaiman adanya. Data demografi akan dipresentasikan dalam bentuk distribusi