Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yang mengevaluasi hubungan antara indeks DMFT dan indeks PUFA dengan Indeks Massa Tubuh pada murid SMP di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor. Pengambilan data variabel independen dan dependen dilakukan dalam waktu bersamaan.
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah sekolah SMP Swasta Angkasa Lanud dan SMP Methodist 4 di Kecamatan Medan Polonia dan SMP Budi Insani dan SMP Darma di Medan Johor. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016. Pengolahan dan analisis data dilakukan pada bulan Februari 2016.
Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah murid-murid di SMP Kecamatan Medan Polonia dan Kecamatan Medan Johor. Sampel penelitan ini adalah anak-anak usia 12- 14 tahun pada SMP di Kecamatan Medan Polonia dan Kecamatan Medan Johor. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik multistage random yang dilakukan pada 21 kecamatan di kota Medan diperoleh satu kecamatan di lingkar luar dan satu kecamatan lingkar dalam kota Medan, Kecamatan Medan Johor dan Kecamatan Medan Polonia. Setelah itu dipilih beberapa sekolah dari masing-masing kecamatan lingkar luar dan lingkar dalam dan pengambilan sampel dari beberapa sekolah tersebut dilakukan pada setiap sekolah dan setiap kelas hingga jumlah sampel yang dibutuhkan terpenuhi. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan memilih semua murid yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.
21
(Zα + Zβ)2
S2 (x1-x2)2
Rumus besar sampel yang digunakan: n1 = n2 = 2 = 2 = 2 = 97,76 = 98 Keterangan:
Zα = derivate baku alfa ( 5 %) =1,96 Zβ = derivate baku beta ( 20%) = 0,84
S = Simpangan baku gabungan
X1-X2 = Selisih minimal rerata yang dianggap bermakna
Nilai S gabungan didapatkan dari penelusuran pustaka penelitian sebelumnya.1 Berdasarkan penelusuran pustaka didapati data sebagai berikut :
(Sg)2 = = = = 5,05 (1,96+0,84)2 5,05 (0,9)2 7,84 x 5,05 0,81 S12x (n-1) + S22 x (n-1) n1 + n2 – 2 2,92(2022-1)+1,32(2022-1) 2022+2022-2 16996,61 + 3415,49 4042
22
Keterangan:
n1 = Besar sampel pada penelitian 1 = 2022 anak n2 = Besar sampel pada penelitian 2 = 2022 anak S1 = Standar deviasi dari penelitian 1 = 2,9 S2 = Standar deviasi dari penelitian 2=1,3
Besar sampel minimal pada tiap kelompok 98 orang. Besar sampel ini ditambahkan 10% untuk menghindari dropout sehingga peneliti mengambil sampel sebanyak 108 orang untuk tiap kelompok. Kelompok 1 adalah 108 orang anak yang hanya memiliki DMFT dari 1 sampai 2 dan tidak memiliki PUFA. Kelompok 2 adalah 108 orang anak yang hanya memiliki DMFT lebih dari 2 dan tidak memiliki PUFA. Kelompok 3 adalah 108 orang anak yang memiliki PUFA minimal 1. Jumlah total sampel penelitian adalah 324 orang.
Kriteria Inklusi
- Anak berusia di antara 12 tahun dan 14 tahun. - Anak yang hanya memiliki gigi permanen. - Anak dalam keadaan sehat.
- Anak memiliki karies minimal pada satu buah gigi. Kriteria Ekslusi
- Anak tidak bersedia diperiksa rongga mulutnya. - Anak memakai pesawat ortodonti.
- Anak tidak mendapat izin dari orangtua.
Variabel dan Definisi Operasional Variabel penelitian
Variabel Independen : Jenis kelamin, usia, karies yang diukur dengan indeks DMFT dan karies dengan infeksi odontogenik menggunakan indeks PUFA. Variabel Dependen : Indeks Massa Tubuh (IMT) yang diukur dari Berat Badan (BB) dalam satuan kg dan Tinggi Badan (TB) dalam satuan m.
23
Definisi Operasional 3,28,29,30,34
No. Variabel Definisi Operasional Cara Pemeriksaan Kategori Skala Ukur 1. Jenis Kelamin Jenis kelamin responden yang diperoleh sejak lahir yaitu laki-laki atau perempuan.
Kuesioner
1 = Laki-laki
2 = Perempuan Nominal
2. Usia
Usia responden yang mengikuti penelitian dihitung berdasarkan tanggal, bulan dan tahun kelahiran sampai penelitian dilakukan dan dikelompokkan ke usia 12-14 tahun. Kuesioner 1. 12 tahun 2. 13 tahun 3. 14 tahun Ordinal 3. Indeks Massa Tubuh (IMT)
Indeks Massa Tubuh dipakai untuk menentukan pengukuran berat badan yang
disesuaikan dengan tinggi badan dan usia untuk mendapatkan kategori status berat badan dilihat dari tabel KEMENKES. 1. Pengukuran berat badan dengan menggunakan timbangan (kg) 2. Pengukuran tinggi badan dengan menggunakan statiometer (m) 1. IMT <-2 : dibawah normal 2. IMT -2 SD – 1 SD : normal 3. IMT >1 SD : diatas normal Ordinal 4. Skor DMFT Penjumlahan skor karies gigi permanen dengan kriteria :
a. D (Decay) yaitu
gigi yang mengalami karies
yang masih bisa ditambal dan gigi dengan tumpatan
sementara. b. M (Missing)
yaitu gigi permanen yang telah hilang atau
harus dicabut karena karies. Pemeriksaan klinis 1. DMFT ≤ 2 2. DMFT > 2 Rasio
24
No. Variabel Definisi Operasional Cara Pemeriksaan Kategori Skala Ukur c. F ( Filling) yaitu gigi dengan telah ditambal dengan tumpatan permanen dan tambalan masih dalam keadaan baik. 5. Rerata Skor DMFT tanpa PUFA Perhitungan rerata skor karies yang dinilai berdasarkan kriteria D,M, dan F. Pemeriksaan klinis Rasio 6. Skor PUFA Penjumlahan skor karies yang tidak dirawat pada gigi permanen dengan kriteria : • P : Kamar pulpa yang terbuka terlihat atau ketika struktur mahkota gigi telah dihancurkan oleh proses karies dan hanya fragmen gigi atau akar yang tersisa.
• U : Ulserasi
terjadi apabila terdapat tepi tajam gigi yang dislokasi atau terdapat fragmen akar yang telah menyebabkan ulserasi traumatis dari jaringan lunak disekitarnya, misalnya di lidah /mukosa bukal. Pemeriksaan klinis DMFT + PUFA Rasio
25
No. Variabel Definisi Operasional Cara Pemeriksaan Kategori Skala Ukur • F : Terdapat saluran tempat keluar pus / nanah dan berhubungan pada gigi dengan pulpa terbuka. • A : Terdapat pembengkakan yang mengandung pus/nanah pada gigi dengan pulpa terbuka. 7. Rerata Skor PUFA Perhitungan rerata skor PUFA yang dinilai berdasarkan keterlibatan pulpa (P), ulser (U), fistel (F), dan abses (A).
Pemeriksaan
klinis - Rasio
Metode Pengumpulan Data/ Pelaksanaan Penelitian Prosedur pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan surat izin penelitian dari Departemen Kesehatan Gigi Anak. 2. Menyerahkan ke PD I untuk mendapatkan surat izin penelitian ke Dinas Pendidikan dan Komisi Etik.
3. Dinas Pendidikan mengeluarkan surat untuk sekolah yang akan dilakukan penelitian. Komisi Etik mengeluarkan surat izin melakukan penelitian (Ethical Clearance).
4. Mendapat persetujuan dan waktu pelaksanaan penelitian dari Kepala Sekolah SMP, orang tua/wali beserta anak dikumpulkan untuk diberikan penjelasan tentang penelitian dan Informed Consent yang akan ditandatangani. Penelitian
26
dilakukan di kelas yang ditentukan oleh Kepala Sekolah setelah Informed Consent ditandatangani.
5.Pengisian kuesioner disertai pengambilan data tinggi badan dan berat badan anak. Mengukur tinggi badan menggunakan statiometer merek GEA, pengukuran berat badan dengan timbangan badan digital merek GEA, selanjutnya data diisi menggunakan pensil dan pulpen pada lembar pemeriksaan.
6. Pemeriksaan rongga mulut anak menggunakan masker dan sarungtangan. mengetahui jumlah DMFT dan jumlah PUFA menggunakan sonde, kaca mulut, pinset, dan headlamp, selanjutnya data diisi pada lembar pemeriksaan.
7.Alat yang telah dipakai untuk setiap anak, disterilisasi kedalam gelas yang berisi larutan antiseptik dikeringkan dengan tissue.
Pengolahan dan Analisis Data
Data diperiksa kembali apakah telah lengkap dan terisi seluruhnya. Pengolahan data dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:
a. Editing (Penyuntingan data): untuk mengetahui dan memeriksa apakah data yang terkumpul sudah diteliti semua atau belum.
b. Coding (Membuat lembaran kode): mengklasifikasikan jawaban dengan memberi kode pada masing-masing jawaban.
c. Data entry (Memasukkan data): mengisi kolom-kolom lembar kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.
d. Saving: Proses penyimpanan data sebelum data diolah atau dianalisis.
e. Tabulasi: proses menyusun data dalam bentuk tabel, selanjutnya diolah dengan bantuan komputer.
f. Cleaning: kegiatan pengetikan kembali data yang sudah di entry untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak.
27
Setelah tahap-tahap tersebut dilakukan, berikutnya, data diolah secara statistik. Uji statistik yang dilakukan meliputi :
Variabel Univariat
a. Uji univariat deskriptif
- Untuk mengetahui karakteristik subjek penelitian berdasarkan usia dan jenis kelamin.
- Untuk mengetahui status karies DMFT tanpa PUFA dan PUFA pada tiap kelompok.
Variabel Bivariat a.Uji Chi-Square
- Untuk mengetahui perbedaan Indeks Massa Tubuh (IMT) antara kelompok DMFT ≤ 2tanpa PUFA, DMFT > 2 tanpa PUFA dan DMFT + PUFA.
b. Uji Kruskal-Wallis (Data tidak terdistribusi normal)
- Untuk mengetahui perbedaan indeks DMFT berdasarkan usia. - Untuk mengetahui perbedaan indeks PUFA berdasarkan usia. c. Uji Mann Whitney (Data tidak terdistribusi normal)
- Untuk mengetahui perbedaan indeks DMFT berdasarkan jenis kelamin. - Untuk mengetahui perbedaan indeks PUFA berdasarkan jenis kelamin. d. Uji Spearman (Data tidak terdistribusi normal)
- Untuk mengetahui korelasi DMFT dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). - Untuk mengetahui korelasi PUFA dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). Nilai p dianggap bermakna apabila p < 0,05 dengan interval kepercayaan 95%.
Etika Penelitian
Etika penelitian dalam penelitian ini mencakup hal sebagai berikut : 1. Kelayakan Etik (Ethical Clearance)
Kelayakan etik adalah keterangan tertulis yang menyatakan bahwa penelitian layak dilaksanakan setelah memenuhi persyaratan tertentu. Peneliti mengajukan
28
surat permohonan atas kelayakan etik disertai dengan proposal penelitian kepada ketua tim kelayakan etik di Fakultas Kedokteran USU.
2. Lembar persetujuan (Informed Consent)
Peneliti memberikan penjelasan mengenai tujuan, manfaat, dan pelaksanaan penelitian kepada responden penelitian dan orangtua. Bagi responden dan orangtua yang menyetujui setelah penjelasan, peneliti memberikan lembar persetujuan agar dapat ditandatangani oleh orangtuanya sehingga dapat berpartisipasi dalam kegiatan penelitian.
29
BAB 4