• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) LPPM

Pusdiklat USU Medan.

3.2. Bahan dan Peralatan

Dalam penelitian ini bahan utama yang digunakan adalah LCPKS yang berasal

dari PKS Adolina PTP Nusntara IV. Bahan pendukung adalah Natrium bikarbonat (NaHCO3), Amonium bikarbonat (NH4HCO3), Larutan logam (FeCl2, NiCl.6H2O dan CoCl2.6H2O).

Peralatan yang digunakan adalah gravity thickener terbuat dari carbon steel

seperti disajikan pada Gambar 3.1. Proses analisa menggunakan oven, desikator,

cawan penguap, timbangan elektrik, penjepit tabung dan furnace.

Prosedur Percobaan dilaksanakan pada suatu rangkaian peralatan yang secara skematik disajikan pada Lampiran D. LCPKS segar dimasukkan ke dalam tangki umpan kemudian ditambahkan NaHCO3 dan larutan logam FeCl2 4H2O, NiCl2 6H2O, CoCl2 6H2O. Umpan kemudian dipompakan ke mixing tank selanjutnya dipompakan ke dalam fermentor untuk difermentasi, gas yang terbentuk dialirkan ke drain tank

16

untuk pemisahan gas dari uap air. Gas kemudian dialirkan ke tangki desulfurization untuk menghilangkan gas H2S selanjutnya disimpan dalam balon gas. Biogas yang dihasilkan dikompresikan menggunakan kompresor kedalam tabung gas. Pada akhirnya gas digunakan untuk menggerakkan generator listrik guna menghasilkan energi listrik. Keluaran fermentor tidak langsung dibuang begitu saja, tetapi

di-recycle kembali ke mixing tank setelah terlebih dahulu dilakukan pengendapan pada gravity thickener. Sedangkan overflow dialirkan ke tangki penampungan limbah

untuk seterusnya diolah menjadi pupuk cair.

Percobaan dilakukan dengan pH pada kisaran 6,5 sampai dengan 7,8 dan M-alkalinity dijaga ≥3.000 mg/l serta penambahan NaHCO3 sebanyak 2,5 g/L LCPKS. Penambahan NaHCO3 adalah untuk mempertahankan pH pada 6,8 sampai dengan 7,2 dan kandungan M-alkalinity ≥3.000 mg/l. Gravity thickener yang digunakan terbuat dari carbon steel yang dilengkapi dengan 5 buah keran yang berfungsi sebagai tempat pengambilan sampel percobaan. Jarak antara satu keran dengan keran lainnya adalah 20 cm.

Secara skematik tentang gravity thickener tanpa anulus dan dengan anulus seperti pada Gambar 3.2 dan Gambar 3.3 dapat dilihat bahwa gravity thickener yang digunakan berbentuk silinder dengan alas kerucut dan dilengkapi dengan strirer (pengaduk) dan anulus berdiameter 203 mm. Jarak gravity thickener dari lantai 500 mm, tinggi kerucut 300 mm dan tinggi silinder 1.800 mm dengan tinggi total tangki 2.300 mm.

3.3. Tahapan Penelitian

Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini adalah:

A. Pertama dilakukan prosedur loading up hingga mencapai target HRT 6 hari. B. Kemudian setelah dicapai HRT 6 hari, dilakukan pengukuran TS dan VS.

Percobaan dihentikan ketika telah dicapai data yang stabil yaitu 3 x HRT.

C. Untuk mencapai tujuan penelitian maka dilakukan serangkaian percobaan tahapan A dan B dengan memvariasikan diameter, recycle sludge dan sludge

level. Selanjutnya dilakukan pengukuran TS dan VS untuk masing-masing

variasi dan dilakukan pengolahan data sehingga dapat ditentukan gravity

thickener yang sesuai pada proses fermentasi dengan sistem recycle sludge.

Gambar 3.1 Gravity Thickener yang Digunakan dalam Penelitian ini Spesifikasi:  Tangki : Diameter = 35 cm Tinggi total = 230 cm  Motor : Daya = 1 hp Phase = 1 phase Putaran = 37,5 rpm Merk = Powerfull  Gear Box : Nisbah = 60:1

Merk = Sinoria (China)

18

Gambar 3.2 Skematik Gravity Thickener tanpa Anulus

Gambar 3.3 Skematik Gravity Thickener Beranulus

3.4. Prosedur Penelitian

3.4.1. Loading up hingga mencapai target HRT

Adapun prosedur loading up adalah sebagai berikut:

1. LCPKS yang telah difermentasi dimasukkan ke dalam tangki fermentor dan

diatur suhunya hingga mencapai 550C.

2. Kecepatan pengadukan di dalam fermentor diatur antara 100 rpm-200 rpm.

3. Pemasukan umpan dilakukan secara bertahap yaitu 1 kali sehari.

4. Percobaan dimulai setelah HRT 80 hari guna adaptasi bakteri metanogen dengan

umpan.

5. HRT diturunkan 0,2 kali dari HRT awal hingga mencapai target HRT 6 hari jika

pada hari berikutnya pH pada fermentor sudah stabil dan nilai M-Alkalinity tidak

turun.

3.4.2. Pengujian Sampel

Pengujian yang dilakukan adalah terdiri atas:

a. Analisa total solid (TS)

Total solid merupakan gabungan antara padatan tersuspensi (suspended solid)

dan padatan yang terlarut (dissolved solid). Analisa ini perlu dilakukan agar

dapat diketahui parameter yang dibutuhkan dalam proses fermentasi sehingga

diperoleh efisiensi proses.

b. Analisa abu dan volatile solid (VS)

Volatile solid (VS) merupakan materi organik atau padatan organik yang

menguap pada proses pembakaran diatas 7000C. Analisa VS ini perlu dilakukan untuk mengetahui banyaknya materi organik dalam limbah. Materi organik inilah yang akan dikonversikan menjadi biogas oleh metanobakter.

3.5. Jadwal Penelitian

Pelaksanaan penelitian selama 10 (sepuluh) bulan mulai bulan Februari s/d

November 2011. Jenis kegiatan dan jadwal pelaksanaannya dapat dilihat pada Tabel 3.1. 20

Tidak

Tidak

Ya Ya

Tabel 3.1 Jenis Kegiatan dan Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Survei dan persiapan penelitian

2 Pelaksanaan Penelitian dan pengumpulan data

3 Kompilasi data dan penarikan kesimpulan

4 Penulisan karya ilmiah

5 Penyusunan dan penyerahan laporan akhir

3.6. Flowchart Penelitian

3.6.1. Flowchart Tahapan Penelitian

Adapun flowchart tahapan penelitian adalah sebagai berikut:

Gambar 3.4 Flowchart tahapan penelitian Selesai

Apakah data sudah stabil?

Dianalisa TS dan VS pada variasi recycle sludge, diameter dan sludge level Apakah

tercapai target HRT 6?

Dilakukan variasi recycle sludge, diameter dan sludge level Loading Up

Mulai

Mulai

Cawan dipanaskan selama 2 jam pada suhu 7000C di dalam furnace

Cawan didinginkan di dalam desikator selama 10 menit

Cawan kosong ditimbang dan dicatat beratnya

Dimasukkan sampel sebanyak 10 ml ke dalam cawan

Cawan dipanaskan di dalam desikator pada suhu 1200C selama 4 jam

Cawan didinginkan di dalam desikator selama 10 menit

Cawan ditimbang, dicatat beratnya dan dihitung kadar TS

Cawan dipanaskan di dalam furnace selama 3 jam pada suhu 7000C

Cawan didinginkan di dalam desikator selama 10 menit

Cawan ditimbang, dicatat beratnya dan dihitung kadar VS

Selesai 3.6.2. Flowchart Analisa TS dan VS

Adapun flowchart analisa TS dan VS adalah sebagai berikut:

Gambar 3.5 Flowchart analisa total solid (TS) dan volatile solid (VS)

22

BAB IV

Dokumen terkait