• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konversi Lahan Pertanian

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasanya dilakukan oleh peneliti (Umar, 2005). Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara pada yang melakukan usahatani di kawasan perumahan Seroja dan pemilik atau penghuni rumah di perumahan Seroja serta tokoh masyarakat dan pejabat pemerintahan.

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram (Umar, 2005). Data sekunder diperlukan untuk melengkapi hasil wawancara, meliputi administrasi kelurahan, data statistik kelurahan, internet, dan data relevan lain untuk penelitian ini. Data sekunder diperoleh dari berbagai instansi terkait seperti Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Padangsidimpuan, Kantor Pemerintahan Kecamatan Batunadua, Kantor Kelurahan Batunadua Jae dan Kelurahan Tenggara, instansi-instansi terkait serta studi literatur.

Penelitian lapangan dilakukan dimulai pada pertengahan bulan Juni 2014 hingga selesai. Daerah penelitian dilaksanakan di kawasan Kecamatan Batunadua, Provinsi Sumatera Utara. Pemilihan Kecamatan Batunadua sebagai lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) berdasarkan penggunaan lahan di lokasi tersebut.

3.3. Populasi dan Sampel

Keberhasilan dalam pengumpulan data merupakan syarat bagi keberhasilan suatu penelitian. Sedangkan keberhasilan dalam pengumpulan data tergantung pada metode yang digunakan. Berkaitan dengan hal tersebut maka pengumpulan data diperukan guna mendapatka data-data yang biyektif dan lengkap sesuai dengan permasalahn yang diambil. Metode pengumpulan data merupakaan suatu cara untuk memperoleh kenyataan yang mengungkapkan data-data yang diperlikan dalam suatu penelitian. Dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan metode dokumentasi, yaitu suatu cara memperoleh data atau informasi tentang hal-hal yang ada kaitanya dengan penelitian dengan jalan melihat kembali laporan tertulis yang lalu, baik berupa angka maupun keterangan (Arikunto 1998: 131).

Populasi pada penelitian ini merupakan petani yang melakukan usahatani di sekitar perumahan Seroja dan pemilik atau penghuni rumah di perumahan Seroja. Populasi merupakan totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (Hasan, 2002). Penelitian yang telah dilaksanakan mengambil 50 responden yang berasal dari petani dan pemilik atau penghuni rumah di sekitar perumahan Seroja. Responden yang diambil

dari masing-masing populasi tersebut berjumlah 25 orang untuk mendapatkan perbandingan yang proporsional antar populasi.

Penentuan jumlah sampel responden sebanyak 25 orang berdasarkan atas standar minimal penelitian survei yaitu berdasarkan pada populasi menyebar normal. Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga mewakili karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi (Hasan, 2002).

Pengambilan data primer dilakukan melalui wawancara dan kuesioner kepada responden, pihak pemerintah dan tokoh masyarakat. Responden merupakan pihak yang memberikan keterangan mengenai diri dan keluarganya dengan informasi yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan penelitian. Responden pada populasi pertama merupakan petani yang setelah pembangunan perumahan Seroja masih melakukan pengolahan lahan dan memanfaatkan hasil dari lahan produktif yang tidak dibebaskan atau tidak terkonversi di sekitar kawasan perumahan Seroja. Responden pada populasi pertama digunakan untuk menghitung usahatani yang berlangsung pada saat penelitian berjalan.

Hasil wawancara dan kuesioner pada responden petani yang tidak terkonversi juga digunakan untuk mendapatkan gambaran mengenai jumlah produksi dan penerimaan petani yang hilang akibat pembangunan perumahan Seroja dengan asumsi bahwa rata-rata produktifitas lahan pertanian yang saat ini masih berjalan sama dengan produktifitas pada lahan yang terkonversi. Responden dari populasi kedua merupakan pemilik atau penghuni rumah yang berada di perumahan Seroja.

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis data

Konversi lahan pertanian yang terjadi di Kecamatan batunadua untuk pembangunan perumahan Seroja dalam penelitian ini akan dilihat dari dua sisi. Pertama, konversi lahan pertanian yang terjadi disebabkan oleh adanya factor kebijakan pemerintah yang mendorong terjadinya konversi.Kedua, konversi lahan pertanian yang terjadi menimbulkan berbagai macam dampak yang dirasakan oleh petani maupun bagi kawasan sekitarnya. Dampak-dampak yang akan dianalisis dalam penelitian ini antara lain hilangnya produksi padi, hilangnya penerimaan petani dan terjadinya perubahan nilai land rent antara sebelum dan sesudah terjadinya konversi.

3.5. Teknik Analisis

Pengambilan data pada petani yang lahannya tidak terkonversi dan pemilik atau penghuni rumah di perumahan Seroja dilakukan secara purposive sampling. Teknik purposive sampling dalam pengambilan sampel petani yang tidak terkonversi berdasarkan kriteria petani yang melakukan usahatani pada lahan pertanian di sekitar kawasan perumahan Seroja. Sedangkan sampel pemilik rumah dilakukan berdasarkan kriteria pemilik atau penghuni yang sudah menempati rumah di perumahan Seroja.

Purposive sampling merupakan bentuk sampling nonpropability. Teknik pengambilan sampel pada sampling tidak acak menyebabkan setiap elemen dari populasi yang akan diteliti tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih

sebagai sampel. Salah satu kelemahan dari sampling tidak acak adalah hasil dari sampling ini memiliki sifat subjektif. Penelitian yang telah dilaksanakan menggunakan metode sampling nonpropability dikarenakan jumlah masing-masing populasi yang akan diteliti tidak dapat ditentukan secara pasti.

3.6. Analisis dan Pembahasan

3.6.1. Analisis uji beda rata-rata

Dampak konversi lahan pertanian terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Batunadua, maka yang dianalisis adalah perbedaan pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah mengkonversi lahan pertanian, yaitu: Sebagai berikut: t = |Y2 Y1 ��2 1 �1+ 1 �2

Dimana: Y

�1 = rata-rata kondisi kesejahteraan masyarakat sebelum terjadinya konversi lahan pertanian

Y

�2 = rata-rata kondisi kesejahteraan masyarakat sesudah terjadinya konversi lahan pertanian

2 = Varians gabungan

n = banyak sampel

3.6.2. Uji t (Uji Parsial)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial (individual) menerangkan variasi dependen. Kriteria pengujiannya adalah :

a. H0: βi = 0 artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

b. Ha : βi ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang secara

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Ketentuan:

H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%

Haditerima jika thitung > ttabel pada α = 5% 3.7. Batasan Operasional

Untuk mengarahkan dan menghindari salah pengertian dalam pelaksanaan penelitian ini, maka dibuat batasan operasional. Khusus untuk dampak sebelum dan sesudah terjadinya konversi lahan pertanian.

3.8. Defenisi Operasional

1. Konversi Lahan ( )

Konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula (seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain yang

membawa dampak negatif ( masalah ) terhadap lingkungan dan potensi lahan tersebut.

2. Kesejahteraan (Y)

Kegiatan pembangunan yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat baik dari segi ekonomi maupun sosial.

Tabel 3.1

Defenisi Operasional Variabel

No. Variabel Defenisi Operasional Indikator Pengukuran 1). Dampak

sebelum

Perubahan pertumbuhan

ekonomi dan sosial ditengah masyarakat sebelum adanya aktivitas pertambangan Kesejahteraan masyarakat Skala Rasio 2). Dampak sesudah Perubahan pertumbuhan

ekonomi dan sosial ditengah masyarakat sesudah adanya aktivitas pertambangan Kesejahteraan masyarakat Skala Rasio 3). Kesejahtera -an masyarakat Kegiatan pembangunan yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat 1. Ekonomi 2. Sosial Skala Rasio

BAB IV

Dokumen terkait