• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Desain penelitian

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas tidur dan gambaran faktor-faktor gangguan tidur pada penderita penyakit diabetes mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor.

2. Populasi dan sampel penelitian

2.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah semua penderita penyakit diabetes mellitus yang berobat atau berkunjung ke Puskesmas Medan Johor dengan rentang usia 30-55 tahun. Rata-rata jumlah populasi penderita penyakit DM perbulannya adalah 360 orang (Rekam Medik Puskesmas Medan Johor, 2007).

2.2 Sampel penelitian

Dalam menentukan besar sampel dipertimbangkan berbagai faktor, salah satunya pertimbangan berdasarkan pertimbangan/pengalaman peneliti. Besarnya jumlah sampel untuk penelitian deskriptif adalah 10% dari populasi (Dempsey & Dempsey, 2002). Rata-rata jumlah populasi penderita penyakit DM perbulannya adalah 360 orang (Rekam Medik Puskesmas Medan Johor, 2007). Maka sampel yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah 36 orang.

Pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling sesuai dengan kriteria penelitian yang telah ditentukan. Selanjutnya jumlah sampel yang

masuk dalam kriteria penelitian akan dipilih menjadi sampel penelitian. Adapun kriteria yang ditentukan untuk subjek penelitian adalah sebagai berikut:

1) Penderita penyakit diabetes mellitus dengan rentang usia 30 – 55 tahun.

2) Penderita masih tinggal di alamat yang telah diberikan kepada peneliti dan belum meninggal dunia.

3) Bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

4) Penderita tidak dalam keadaan sakit yang kronik berdasarkan informasi dari responden.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2011 di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor. Puskesmas Medan Johor dipilih sebagai lokasi penelitian karena puskesmas tersebut merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan masyarakat dan didapatkan data dari penelitian sebelumnya tentang penyakit DM, Puskesmas ini termasuk Puskesmas dengan kunjungan penderita DM yang memadai dalam penelitian ini.

4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan izin dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, izin dari Dinas Kesehatan Kota Medan, dan izin dari Puskesmas Medan Johor. Dalam melakukan penelitian ini, ada beberapa pertimbangan etik yang harus diperhatikan, yaitu hak kebebasan dan kerahasiaan menjadi responden, serta bebas dari rasa sakit baik secara fisik maupun tekanan psikologis.

Lembar persetujuan diberikan kepada responden sebagai subjek penelitian. Peneliti menjelaskan tentang maksud, tujuan, dan prosedur penelitian yang dilakukan. Jika klien bersedia menjadi responden, maka responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent) atau memberikan persetujuan secara lisan. Penelitian ini sifatnya partisipasi sehingga jika pasien menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya. Untuk tetap menjaga kerahasiaan responden, maka peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, tapi dengan memberi kode pada masing-masing lembar tersebut. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti, dan hanya kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian ini.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuesioner yang diadopsi dan dimodifikasi oleh peneliti dengan mengacu kepada tinjauan pustaka. Instrumen penelitian terdiri dari 3 bagian, yaitu Kuesiner Data Demografi (KDD), Kuesioner Kualitas Tidur (KKT) dan Kuesioner Faktor-faktor Gangguan Tidur (KFGT).

5.1Kuesioner Data Demografi (KDD)

Kuesioner Data Demografi responden meliputi jenis kelamin, usia, agama, suku, pendidikan, pekerjaan, penghasilan perbulan, lokasi tempat tinggal, jumlah teman tidur dalam satu kamar, dan tempat tidur.

5.2Kuesioner Kualitas Tidur (KKT)

Kuesioner Kualitas Tidur terdiri dari 7 aspek parameter tidur, yaitu lamanya waktu tidur pada malam hari, waktu yang diperlukan untuk memulai tidur, frekuensi terbangun pada malam hari, kepulasan tidur, rasa segar setelah terbangun dari tidur, rasa kelelahan setelah terbangun dari tidur, dan rasa berenergi saat beraktifitas kembali setelah bangun dari tidur. Kuesioner ini diadopsi dari The Sleep Quality Questionaires (SQQ) (Karota-Bukit, 2003). Kuesioner ini telah dimodifikasi dalam versi Bahasa Indonesia yaitu Kuesioner Kualitas Tidur (KKT). KKT terdiri dari 7 item yang disusun berdasarkan pilihan berganda. Sedangkan pada item ke 8 adalah pengukuran subjektivitas dari klien tentang baik atau buruk kualitas tidur yang dialami.

5.3Kuesioner Faktor-faktor Gangguan Tidur (KFGT)

Kuesioner Faktor-faktor Gangguan Tidur berisi beberapa pertanyaan yang dibagi dalam 2 komponen faktor-faktor gangguan tidur klien, yaitu faktor fisik dan faktor lingkungan. Peneliti memodifikasi kuesioner ini dari tinjauan pustaka (Southwell & Wistow, 1995; Karota-Bukit, 2003; Suryani, 2004). Kuesioner ini terdiri dari 14 item, yaitu 7 item untuk faktor fisik dan 7 item untuk faktor lingkungan sedangkan faktor psikososial tidak diukur pada penelitian ini. Pertanyaan dalam KFGT diawali dengan pertanyaan tentang pengalaman yang dialami oleh responden dengan pertanyaan ya atau tidak terhadap faktor fisik dan faktor lingkungan. Selanjutnya bila responden mengalami faktor tersebut, maka dinilai tingkat gangguan tidurnya berdasarkan 4 tingkat gangguan tidur. Nilai 1

adalah tidak ada gangguan tidur, nilai 2 untuk gangguan tidur ringan, nilai 3 untuk gangguan tidur sedang dan nilai 4 untuk gangguan tidur berat.

6. Teknik Pengumpulan Data

Persiapan awal mulai dilakukan dengan mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada Institusi Pendidikan (Fakultas Keperawatan). Rekomendasi dari Fak. Keperawatan USU kemudian dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kota Medan untuk diteruskan ke Puskesmas Medan Johor sebagai tempat penelitian. Setelah mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan Kota Medan dan Puskesmas Medan Johor, peneliti melaksanakan pengumpulan data.

Peneliti datang ke Puskesmas Medan Johor, kemudian menunggu calon responden yang datang berkunjung ke Puskesmas. Apabila calon responden tidak datang dalam waktu 1 bulan maka peneliti mendatangi rumah calon responden sesuai dengan alamat yang telah diberikan kepada peneliti. Peneliti menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan, manfaat, dan prosedur pengisian kuesioner. Calon responden yang bersedia diminta untuk menandatangani

informed consent. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan peneliti atau mengisi sendiri kuesioner yang telah diberikan oleh peneliti. Kemudian peneliti mengidentifikasi kualitas tidur dan faktor-faktor yang mengganggu tidur klien.

7. Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahap. Pertama, memeriksa nama dan kelengkapan identitas dan data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi. Dilanjutkan dengan mengklarifikasi pengolahan data dengan menggunakan teknik komputerisasi.

Dari hasil pengolahan data tersebut, maka diketahui frekuensi dan persentase untuk mendiskripsikan tentang data demografi, kualitas tidur dan faktor-faktor gangguan tidur. Mean dan Standard Deviasi (SD) untuk mendiskripsikan data demografi yaitu usia. Data kualitas tidur yaitu lamanya waktu untuk tertidur, waktu yang dibutuhkan untuk tertidur.

BAB 5

Dokumen terkait