• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. Desain Penelitian

Sesuai tujuan penelitian maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yaitu berfokus pada pengalaman seseorang yang bersifat universal, yang mengeksplorasi secara langsung, menganalisis, dan menggambarkan pengalaman seseorang yang diteliti melelui pengunkapan instuisi peneliti secara maksimal (Polit & Beck 2012) dalam Afiyanti & Rachmawati (2014).

Penelitian ini berfokus untuk mengindifikasi pengalaman perawatan luka yang dilakukan pada pasien fraktur terbuka di Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat. Dengan penelitian kualitatif, peneliti diharapkan mampu melakukan pendekatan diri dengan responden dan lingkungannya agar mampu mengungkapkan bahasa tutur, bahasa prilaku, maupun ungkapan-ungkapan yang berkembang dalam diri dan lingkungan responden (moleong, 2002).

3.2. Lokasi dan Waktu Peneliti

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat. Adapun alasan pemilihan lokasi adalah berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh peneliti di Kecamatan tersebut Insidensi fraktur terbuka pada Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat. Selain itu karakteristik pasien frakrur di daerah tersebut juga beragam sehingga diharapkan penelitian ini dapat mewakili pengalaman pasien fraktur dalam merawat luka dengan latar belakang budaya, suku, dan tingkat

kehidupan sosial yang berbeda. Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai Desember 2014.

3.3. Sampel

Jika dalam penelitin kuantitatif memiliki istilah responden pada sampel penelitian, maka dalam penelitian kualitatif digunakan istilah partisipan atau informan (Afiyanti & Rachmat), yang menggambarkan adanya kolaborasi peneliti dengan yang diteliti.

Pada penelitian ini jumlah sampel tidak diharuskan banyank dan tidak ditentukan banyaknya sampel asalkan sudah memenuhi kriteria, jumlah partisipan pada penelitian ini yaitu sebanyak 5 partisipan (Dukes, 1984). Dengan harapan terjadi saturasi data dengan jumlah sampel tersebut. Saturasi data maksudnya, kekhususan makna dari informasi yang diberikan oleh responden telah ditemukan. Peneliti melakukan kontak yang informasi dengan responden, berbincang-bincang dan menggunakan teknik purposive sampling yaitu peneliti memilih responden yang memenuhi kriteria sampel dan sesuai dengan kebutuhan penelitiakan dilibatkan sebagai subjek dalam penelitian, (Creswel, 2013).

Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Masyarakat yang menderita fraktur terbuka.

2) Responden yang sudah sembuh maupun belum sembuh pada lukanya. 3) Bersedia menjadi partisipan.

3.4. Pertimbangan Etik.

Dalam melakukan penelitian, peneliti menunjukkan surat permohonan kepada Dekan Falkutas Keperawatan untuk mendapatkan persetujuan penelitian. Setelaah mendapat persetujuan, peneliti memulai penelitian dengan menekankan masalah etik yang meliputi :

a) Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika responden bersedia berpartisipasi dalam penelitian maka responden harus menandatangani lembar persetujuan. Jika reponden menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya. b)Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden pada lembar pengumpulan

data demogrfi hanya nama inisial yang digunakan sehingga kerahasiaan identitas semua informasi yang diberikan tetap terjaga.

3.5. Instrumen Penelitian.

a) Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti langsung sebagai instrumen, dikarenakan peneliti yang langsung terjun dan langsung berhubungan kepada partisipan, khusus dalam melakukan wawancara untuk mengetahui bagaimana pengalaman seseorang sesuai dengan topik penelitian. b) Data demografi berisi pernyataan mengenai data umum responden pada

lembar pengumpulan data demografi berupa jenis kelamin, usia, agama, tingkat pendidikan, pekerjaan

c) Panduan wawancara berisi pertanyaan yang akan diajukan meliputi perawatan yang dilakukan penderita fraktur terbuka selama penyembuhan luka dan tujuan dari perawatan serta hal-hal yang berkaitan dengan perawatan luka pada penderita fraktur terbuka.

d) Transleter ( bahasa Jawa dan Batak Toba), Tape recorder, kamera, alat tulis.

3.6. Pemeriksaan Keabsahan Data

Lincoln & Guba dalam Trochim (2008) mengusulkan 4 kriteria untuk menilai kualitas penelitian kualitatif dan sebagai alternative dari kriteria yang telah terorientasi, yaitu credibility, transferability, dependability, confirmability. 3.6.1. Credibility

Credibility atau kredibilitas data dibuktikan melalui proses klarifikasi kepada partisipan. Data yang telah dihimpun oleh peneliti ditunjukkan kepada partisipan untuk dibaca ulang dan dilakukan verifikasi terhadap keakuratan data. Partisipan berhak melakukan perubahan. Data dinilai telah sesuai kemudian diparaf oleh partisipan pada naskah verbatim dan kemudian menandatangani persetujuan keakuratan data. Dalam penelitian ini terdapat perubahan.

3.6.2. Transferability

Transferability atau keteralihan merupakan validitas eksternal yang dinilai dari dapat atau tidaknya hasil penelitian untuk diterapkan pada tempat atau waktu yang lain dengan konteks situasi yang sama dengan saat penelitian dilakukan.

Untuk mencapai hal ini, peneliti menggali data-data subjektif melalui pendekatan yang mengutakan objektifitas.

3.6.3. Dependability

Dependability atau kebergantungan, bermakna sebagai realibilitas atau kestabilan data dari masa ke masa dan kondisi ke kondisi. Salah satu teknik mencapai dependability adalah inquiry audit, melibatkan suatu penelaahan data dan dokumen-dokumen yang mendukung secara menyeluruh dan detail oleh seorang penelaah eksternal (Polit & Beck, 2012). Penelaah yang dilibatkan ialah pembimbing penelitian dan dua orang rekan sejawat yang menggunakan metode kualitatif dalam penelitiannya. Dari proses inquiry audit ini dicapai kesepakatan akan adanya satu sub tema baru yang teridentifikasi yakni faktor spiritual sebagai kontrol glukosa darah.

3.6.4. Confirmability

Confirmability hampir sama dengan dependability test yaitu menguji hasil proses penelitian. Apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability. Oleh karena itu, dua pengujian ini seringkali dilakukan secara bersamaan.

Hasil dari penelitian dapat dipercaya dari berbagai pendapat partisipan dalam penelitian tersebut. Karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasa bagaiman pengalaman partisipan, sehingga partisipan yang dapat menilai secara sah bagaiman kreabilitas dari hasil penelitian.

3.7. Prosedur Pengambilan Data dan Pengumpulan Data.

Dalam penelitian ini, peneliti ikut terjun langsung dan aktif dengan subjek dan objek penelitian untuk mendapatkan informasi,pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan peneliti berinteraksi langsung terhadap partisipan (patton, 2002).

Melakukan pilot study, sebelum melakukan wawancara terhadap partisipan pertama, peneliti melakukan pilot study pada 1 partisipan yang bertujuan sebagai latihan dalam melakukan teknik wawancara. Setelah itu, hasil wawancara dari pilot study dibuat dalambentuk transkrip. Selanjutnya dikansulkan kepada pembimbing.

Pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 3.7.1. Setelah mendapatkan izin dari Dekan Falkutas Keperawatan USU dan Camat Kecamatan Kuala, peneliti mengadakan persetujuannya sebagai sampel peneliti.

3.7.2. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara : a) Menggunakan kuesioner dan demografi sebagai data darsar.

b) Depth interview yaitu wawancara mendalam dengan menggunakan tape recorder.

3.7.3. Sebelum memulai wawancara, peneliti memperkenalkan diri terlebih dahulu dan menjelaskan hal-hal yang terkait dengan penelitian .

3.7.4. Partisipan menjawab pertanyaan yang terdapat pada lembar data demografi sesuai dengan petunjuk pada masing-masing bagian

3.7.6. Peneliti menulis dan memebaca transkrip, jika ada hal-hal yang kurang jelas akan dilakukan wawancara ulang.

3.7.7. Peneliti menganalisa data yang ditemukan dan mengelompokkan data lalu menguraikan data ke dalam bentuk narasi semua tema, kelompok tema, kategori tema.

3.7.8. Peneliti membahas hasil peneliti sesuai dengan analisa data yang telah dilakukan.

3.7.9. Pengumpulan data telah selesai jika saturasi data tercapai.

3.8. Pengolahan Data dan Analisa Data.

Analisa data dilakukan bersamaan pada saat transkripsi data pertama dilakukan. Data diseleks kata perkata. Metode Collaizi dimodifikasi untuk menganalisa data. Metode Collaizi digunakan karena cocok dengan pendekatan interpretive (menafsirkan) pada penelitian kualitatif. Ini adalah salah satu metode yang umum untuk analisa data yang direkomendasikan untuk studi fenomenologi (Talbot, 1995). Proses analisanya meliputi:

3.8.1. Membaca semua deskripsi untuk mendapatkan perasaan partisipan. Dalam langkah pertama ini, peneliti memebaca semua daskripsi juga mendengar kan tape recorder beberapa waktu untuk mendapatkan rasa keakraban terhadap makna ekspresi partisipan dan untuk kepekaan peneliti terhadap cara setiap partisipan berbicara.

3.8.2. Mengutip frase atau kalimat yang secara langsung menyinggung fenomena. Dalam langkah ini, frase dan kalimat signifikan yang

menyinggung tentang perawatan luka pada pasien fraktur terbuka dikutip. Pernyataan signifikan diformulasikan kedalam bentuk yang lebih umum atau dinyatakan kembali untuk mentransformasikan bahasa konkret partisipan kedalam bahasa ilmiah.

3.8.3. Formulasi arti dari setiap pernyataan yang signifikan. Dalam langkah ini peryataan dan pernyataan kembali yang signifikan dipelajari untuk diambil dan direkam pengertiannya. Setiap formulasi makna dikembangkam dengan konsiderasi dari pernyataan terdahulu dan mengikutinya supaya konteks dipertahankan.

3.8.4. Mengorganisasikan kumpulan makna formulasi tersebut kedalam kelompok. Tema. Dalam langkah ini, peneliti mengidenfikasi tema dari makna yang diformulasikan ke dalam kelompok dan kategori untuk mendapatkan tema yang umum pada deskripsi semua partisipan.

3.8.5. Menghilangkan hasil deskripsi yang lengkap. Dalam langkah analisis ini, deskripsi mendalam tentang perawatan luka pada pasienfraktur terbuka diproleh, yaitu integrasi naratif dari semua tema, kelompok tema dan kategori tema.

3.8.6. Formula deskripsi mendalam dengan pernyataan tegas dari struktur penting fenomena tersebut. Dalam langkah ini peneliti mengembangkan deskripsi mendalam untuk memperoleh pengetahuan dalam struktur pengalamaan hidup. Peneliti memformasikan struktur essensial dari perawatan luka menurut perfektif persepsi masyarakat dari deskripsi mendalam.

Bagan 3.8. Analisa Data dalam Pendekatan Fenomenologi (Creswell, 2013)

3.9. Tingkat Kepercayaan Data

Tingkat kepercayaan data dipertahankan dengan cara member checking. Dalam hal ini member checking diartikan sebagai partisipan memveryfikasikan data dan menguraikan. Peneliti bertemu, memeberi fotokopi trankrip, lalu mendiskusikan kembali dengan partisipan, selanjutnya mendiskusikan kembali member chiking yang telah dilakukan dengan dosen pembimbing.

Esensi fenomena  Interpretasi  data  Deskripsi Teks/  wawancara  Bracketing  pribadi  Pernyataan  signifikan  Unit  Makna  (tema) 

BAB 4

Dokumen terkait