• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN 1. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental. Penelitian eksperimental yaitu penelitian dengan suatu treatment (Suparno, 2010:7). Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok treatment dan menyediakan kelompok kontrol sebagai perbandingan (Nazir, 2005). Hal yang akan dibandingkan antara kelompok treatment dan control dalam penelitian ini yaitu pemahaman siswa.

2. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan pada sebuah SMA yang berlokasi di Yogyakarta pada bulan September sampai Oktober 2013.

3. SAMPEL

Sampel adalah himpunan bagian dari populasi(Suparno, 2010:43). Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel yaitu kelas X1yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan dan kelas X2 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.

4. VARIABEL

 Variabel Bebas = Rancangan Pembelajaran.

 Variabel Terikat = Pemahaman Siswa. 5. DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan adalah Design Randomized Posttest Control Group. Terdiri dari dua grup, satu kelompok diberi treatment dan yang lain tidak. Lalu keduanya diukur (Suparno, 2010:142). Berikut ini skema desainnya:

Treatment group R X1 O ---Control Group R X2 O

6. TREATMENT

Treatmentadalah perlakuan peneliti kepada subyek yang akan diteliti agar nantinya didapatkan data yang diinginkan (Suparno, 2010:51). Tetapi dalam penelitian ini, Bapak Eko selaku guru matapelajaran fisika yang akan memberikan treatment. Hal ini dikarenakan Understanding by Design masih baru sehingga digunakan sebagai pembanding dengan pembelajaran yang biasa guru lakukan. Selain itu, karena guru memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam mengajar dan mengetahui kondisi keadaan siswa. Selain itu agar tidak terjadi bias penelitian. Kegiatan pembelajaran di kelas control mengacu pada RPP yang dibuat oleh guru sedangkan kegiatan pembelajaran di kelas treatment mengacu pada RPP dengan pendekatan Understanding by Designyang dibuat oleh peneliti.

7. METODE PENGUMPULAN DATA 6.1. Evaluasi

Untuk mengumpulkan data evaluasi, peneliti merancang tes tertulis yang dikerjakan masing-masing siswa. Tes ini diberikan diakhir pembelajaran.

6.2. Pengamatan

Pengamatan dilakukan secara langsung oleh peneliti yang dibantu observer. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan berpedoman pada lembar pengamatan yang telah disusun peneliti. Pengamatan digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan pendekatanUnderstanding by Design.

8. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu RPP, lembar pengamatan, dan soal evaluasi.

7.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Berikut kerangka RPP dengan pendekatan UbD ini yang digunakan pada kelastreatment(RPP terlampir):

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan :

Nama Sekolah :

Kelas / Program / Semester :

Alokasi waktu :

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Tujuan pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi Materi Ajar

Metode pembelajaran

Tahap 1–Menentukan Hasil yang dicapai Tujuan (G)

Pemahaman apa yang diinginkan (U)

Pertanyaan pokok apa yang akan membantu pencapaian pemahaman (Q)

Siswa akan mengetahui… (K) Siswa mampu untuk...(S)

Tahap 2–Menentukan Bukti Hasil Belajar Tugas apa yang dapat

menunjukkan bahwa siswa telah memahami (T)

Bukti Lain apa yang akan siswa tunjukkan jika siswa sukses dalam mendapatkan hasil yang diinginkan (OE)

Bagaimana siswa merefleksikan dan menilai diri sendiri mengenai pelajaran yang mereka terima?

Tahap 3–Menentukan Perencanaan Pengalaman Belajar Kegiatan Pembelajaran (L) WHERE TO:

7.2. Soal Evaluasi

Evaluasi digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebagai ukuran pemahaman. Soal evaluasi berupa esai yang terdiri dari 2 soal yang dibuat peneliti yaitu soal nomor 1 dan 4 dan 2 soal yang dibuat guru yaitu soal nomor 2 dan 3. Soal nomor 1 berbobot 33,3%, soal nomor 2 berbobot 18,2%, soal nomor 3 berbobot 27,3% dan soal nomor 4 berbobot 21,2%. Soal dari peneliti memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan soal dari guru. Hal ini dimaksutkan untuk mengetahui apakah siswa dapat menjawab soal dengan kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan soal yang biasa dibuat oleh guru.

7.3. Lembar Pengamatan

Lembar pengamatan digunakan untuk mengukur keaktifan siswa selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar pengamatan berisi aspek-aspek yang diamati selama proses pembelajaran. Tabel yang digunakan untuk lembar pengamatan keaktifan dapat dilihat di bawah ini:

Tabel 2.1 Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa

Hari/tanggal :

No. siswa

Aspek yang diamati

1 2 3 4

1 2 dst… Jumlah

8. VALIDITAS

Validitas menunjuk pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Kesimpulannya valid bila sesuai dengan tujuan penelitian (Suparno. 2010: 68). Pada penelitian ini, validitas yang digunakan adalah content validity(validitas isi). Instrumen pada penelitian ini tidak diujicobakan terlebih dahulu namun sudah dikonsultasikan pada dosen pembimbing dan guru pendamping. Untuk menjamin validitas instrumen penelitian, yaitu soal evaluasi, maka peneliti perlu menyusun kisi-kisi sebagai berikut:

Tabel 2.2 Kisi-kisi Soal Evaluasi Sub Topik Indikator Nomor soal GLBB

a. Menghitung nilai percepatan dan perlambatan pada GLBB

3a 4b b. Menggambarkan grafik kecepatan terhadap

waktu.

4a

c. Menjelaskan grafik kecepatan terhadap waktu. 3b d. Mengaplikasikan persamaan ke dalam

permecahan masalah.

1 2

9. METODE ANALISIS DATA 9.1. Analisis Data Evaluasi

9.1.1. Klasifikasi Tingkat Pemahaman Siswa

Dalam menganalisa data hasil belajar dilakukan melalui dua tahap, yaitu (1) menentukan skor setiap soal dan (2) menghitung skor total. Skor total diperoleh dengan menjumlahkan skor seluruh soal. Skor total menyatakan tingkat kebenaran jawaban siswa secara keseluruhan (Budi, 2007).

Tabel 2.3 Skoring Soal Evaluasi

S

Sedangkan untuk penskoran untuk masing-masing soal diuraikan sebagai berikut:

Tabel 2.4 Penskoran masing-masing soal No Soal Pembahasan Rincian Skor Skor Total 1 Diketahui: h = 100 m g = 10 m/s2 vo= 0 1 poin 11 poin Nomor Kode soal siswa 1 2 3 4 Skor Total 11 6 9 7 33 1 2

No Soal Pembahasan Rincian Skor Skor Total ditanya :

a. kecepatan benda saat t = 2 s b.jarak tempuh benda selama 2 s c. ketinggian benda saat t = 2 sekon

d. kecepatan benda saat tiba di tanah

e. waktu yang diperlukan benda hingga tiba di tanah penyelesaian a. vt= vo+ gt vt= 0 + (10)(2) =20 m/s b. h = vot +1/2gt2 h =1/2(10)(2)2 h =20 m

c. ketinggian benda saat t = 2 sekon

ketinggian benda saat t = 2 sekon adalah tinggi mula-mula dikurangi jarak yang telah ditempuh benda.

h = 100− 20 =80 m d. kecepatan benda saat tiba di

tanah vt2= vo2+ 2gh vt2= (0) + 2gh vt=√(2gh) vt=[(2)(10)(100)]=20√5 m/s 1 poin 2 poin 2 poin 1 poin 2 poin

No Soal Pembahasan Rincian Skor Skor Total e. waktu yang diperlukan benda

hingga tiba di tanah vt= v0+ gt 20√5 = (0) + (10) t t =2√5 s 2 poin 2 Diketahui: vt = 72 km/jam = 20 m/s vo= 0 t = 5 s ditanya: jarak s = . . . ? penyelesaian: vt= vo+ at (20 m/s) = 0 + (–a) (5 s) a = m/s=–4 m/s2 v2= vo2+ 2as (20 m/s)2= 0 + 2 (4 m/s2) s s = m 2/s2 = 50 m 1 poin 1 poin 2 poin 2 poin 6 poin 3

Nilai percepatan bagian:

i. a = = = =13.3 m/s2 ii. a = = =0 m/s2 iii. a = = = –20 m/s2

Jenis gerak bagian: iv. A–B :glbb dipercepat v. B–C :glb vi. C–D :glbb diperlambat 2 poin 2 poin 2 poin 3 poin 9 poin

No Soal Pembahasan Rincian Skor Skor Total 4 a. b. i. a= = m/s=6,67 m/s2 ii.a= = m/s=–4 m/s2 3 poin 2 poin 2 poin 7 poin Jumlah 33 poin Keterangan:

 Jika siswa menuliskan struktur dengan benar (ada “diketahui dan ditanya”) diberi skor 2 (untuk soal nomor 1 dan 2)

 Jika siswa menuliskan persamaan yang digunakan untuk menjawab soal dengan tepat diberi skor 1.

 Jika siswa melakukan operasi perhitungan dengan benar diberi skor 1.

 Jika siswa salah menuliskan persamaan/ tidak menuliskan jawaban diberi skor 0.

Setelah diperoleh skor total jawaban siswa selanjutnya mengklasifikasikan presentase tingkat kebenaran jawaban siswa ke dalam 5 tingkat pemahaman. Pengklasifikasian ini diadopsi dari skripsi

pada Kelas X TPA SMA Pangudi Luhur Muntilan Menggunakan

Metode Problem Solving”. Tingkat pemahaman siswa secara umum

diklasifikasikan menjadi: sangat paham, paham, cukup paham, kurang paham, tidak paham.

Pengklasifikasian dilakukan melalui proses penentuan passing scoredan menentukan aturan konversi (Budi. 2007: 92).Passing score

adalah skor terendah untuk nilai cukup yang ditentukan dari nilai KKM = 75. Langkah pengklasifikasian yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut :

 Passing score dipilih 75%

 Aturan konversi

Untuk kelompok atas yaitu cukup paham, paham dan sangat paham ada 3 klasifikasi. Lebar interval skor: 100-74=26, maka setiap klasifikasi menempati interval skor yang lebarnya 26:3=8 dan sisa 2. Ditetapkan tingkat pemahaman sangat baik menempati interval skor yang lebarnya 8, sedangkan baik dan cukup masing-masing menempati interval skor 9. Jadi tingkat pemahaman dengan interval 75%-83% adalah cukup paham; 84%-92% adalah paham; 93%-100% adalah sangat paham. Ditetapkan untuk tingkat pemahaman kurang paham adalah 51%, sehingga menempati interval skor 51%-74% dan tidak paham 1%-50%.

Tabel 2.5 Klasifikasi Tingkat Pemahaman

No Interval Skor (%) Tingkat Pemahaman Siswa

1 1-50 Tidak paham

2 51-74 Kurang paham

3 75-83 Cukup paham

4 84-92 Paham

5 93-100 Sangat paham

Dengan pedoman tabel klasifikasi tersebut, tingkat pemahaman siswa tentang GLBB dapat ditentukan berdasarkan hasil skor (%) yang diperoleh siswa.

9.1.2. T-Test untuk Dua KelompokIndependent

T-Test digunakan untuk mengetes dua kelompok yang

independent, tidak saling tergantung. Dua kelompok independent,

dapat berupa dua kelompok yang terpisah atau dua kelompok berbeda yang dites (Suparno, 2007:32).

9.1.2.1. Perbandingan nilai kelas secara keseluruhan antara kelas kontrol dan kelastreatment.

9.1.2.2. Perbandingan nilai dari soal yang dibuat oleh guru antara kelas kontrol dan kelastreatment.

9.1.2.3. Perbandingan nilai dari soal yang dibuat oleh peneliti antara kelas kontrol dan kelastreatment.

Langkah-langkah analisis data dengan program SPSS:

 Buka program SPSS  Masukkan data  Klik menuANALYZE  PilihCOMPARE MEANS

 PilihINDEPENDENT SAMPLE T-TEST

 Masukkan data: skor pada Test Variable; kode pada Grouping Variable;define groupdiisi 1 dan 2

 Klik OK

Dengan menggunakan SPSS diperoleh nilai t dan p. Jika p<α

(α=0.005), maka siginifikan yang artinya ada perbedaan pemahaman antara dua kelompok. Jika p>α(α=0.005), maka tidak siginifikan yang artinya tidak ada perbedaan pemahaman antara dua kelompok (Suparno, 2007:32).

9.2. Analisis Data Lembar Pengamatan

Dalam pembelajaran, peneliti dibantu oleh 2 observer untuk mengamati proses berlangsungnya pembelajaran dan mengisi lembar pengamatan sebagai data keaktifan siswa. Dari hasil pengamatan akan dapat dilihat jumlah siswa yang aktif pada setiap aspek. Untuk menganalisisnya dilakukan dengan cara menghitung presentase keaktifan setiap aspeknya.

Yang kemudian ditentukan ke dalam tabel kriteria keaktifan siswa dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 2.6 Kriteria Keaktifan Siswa

No Presentase (%) Kriteria Keaktifan Siswa

1 1-20 Tidak aktif

2 21-40 Kurang aktif

3 41-60 Cukup aktif

4 61-80 Aktif

34

Dokumen terkait