• Tidak ada hasil yang ditemukan

A.Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional dan ex post facto. Metode korelasional dimaksudkan untuk mengungkap keterkaitan antara hubungan kegiatan Kelompok Kerja Guru dan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru, sebagaimana yang dikemukakan Suharsimi Arikunto (2006: 326) bahwa “ Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel”. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi dalam sebuah variabel dengan variasi lain dan besarnya atau tingginya hubungan dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Sedangkan Ex post facto menurut Nana Sujana dan Ibrahim (2001: 56) adalah “metode penelitian menunjuk kepada perlakuan atau manipulasi variabel bebas X telah terjadi sebelumnya sehingga peneliti tidak perlu memberikan perlakuan lagi, tinggal melihat efeknya pada variabel terikat”.

Tujuan penggunaan metode ex post facto untuk meneliti kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengamati terhadap akibat yang ada dengan mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Penelitan ini meneliti hubungan sebab akibat dengan cara mengamati kinerja

guru dengan mencari faktor yang mempengaruhi (penyebabnya) dilihat dari kegiatan Kelompok Kerja Guru dan supervisi kepala sekolah.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian pengaruh kegiatan kelompok kerja guru dan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru dapat diilustrasikan pada gambar 3.1. Hal ini menunjukan bahwa terdapat variabel yang mempengaruhi dan variabel yang dipengaruhi. Variabel-variabel tersebut penulis kelompokan menjadi variabel independent dan variabel dependent. Variabel independent meliputi kelompok kerja guru dan supervisi kepala sekolah, sedangkan variabel dependent adalah kinerja mengajar guru. Selain itu pula terdapat variabel sisa (residual variabel). Hubungan setiap variabel penelitian dapat penulis gambarkan sebagai berikut:

є

rx1y

R2x2x2y rx2y

Keterangan:

X1 = Kelompok Kerja Guru X2 = Supervisi Kepala Sekolah Y = Kinerja Mengajar Guru

Є = Variabel Sisa (Residual)

Gambar 3.1

Desain Penelitian (Riduwan, 2009: 139) Y

X2 X1

B.Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi diartikan oleh Djam’an Satori dan Aan Komariah (2009: 48) adalah “ sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari atas subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya”. Sedangkan menurut Walpole (Muhtadi, 2000: 66) adalah sebagai “the totality of observations with wich we are concerned”, dan mendifinisikan sebagai “keseluruhan unsur-unsur yang diamati atau dipelajari dan unsur menrupakan unit anaslisisnya”.

Dari pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa, populasi dalam penelitian meliputi segala sesuatu yang akan dijadikan subjek atau objek penelitian yang dikehendaki peneliti. Berkenaan dengan penelitian ini, maka yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah guru SD Negeri yang tergabung dalam 18 kelompok kerja guru (KKG) sebanyak 902 orang guru kelas yang terdapat di wilayah IV Kabupaten Sumedang dan tersebar di enam kecamatan, yaitu; Kecamatan Situraja, Cisitu, Darmaraja, Cibugel, Wado, dan Kecamatan Jatinunggal.

2. Sampel

Populasi guru SD di wilayah IV Kabupaten Sumedang cukup banyak, oleh karena itu penulis memandang perlu untuk menentukan sampel penelitian ini. Riduwan (2009: 56), dan Djam’an Satori dan Aan Komariah (2009: 48), mengatakan “Sampel adalah bagian dari populasi” Sampel penelitian adalah

sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.

Dalam penelitian besar ukuran sampel minimal ditentukan berdasarkan ukuran-ukuran yang diungkapkan Arikunto (1998: 120) bahwa “untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subjeknya kurang dari 100 orang lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 – 15%”.

Memperhatikan pernyataan di atas, karena jumlah populasi guru SD Negeri di wilayah IV Kabupaten Sumedang lebih dari 100 orang, maka penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Taro Yamane atau Slovin (Riduwan, 2010: 65) sebagai berikut:

Keterangan:

n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%)

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berkut: N = . = . , = , = 92

Dengan rumus di atas, maka diperoleh jumlah sampel yaitu guru SD Negeri yang tergabung dalam 18 KKG yang terdapat di wilayah IV Kabupaten Sumedang sebagai berikut:

N

n =

Tabel 3.1

Jumlah Populasi dan Sampel Guru SDN di 18 KKG se-wilayah IV Kabupaten Sumedang

No Nama KKG Jumlah Guru Jumlah

Populasi Sampel 1. KKG 1 Babakan Bandung Situraja 54 / 900 x 100 = 6 54 6

2. KKG 2 Pakemitan Situraja 51 / 900 x 100 = 5 51 5 3. KKG 3 Ambit Situraja 48 / 900 x 100 = 5 48 5 4. KKG 1 Corenda Cisitu 52 / 900 x 100 = 5 52 5 5. KKG 2 Sukajaya Cisitu 48 / 900 x 100 = 5 48 5 6. KKG 3 Nanggerang Cisitu 48 / 900 x 100 = 5 48 5 7 KKG 1 Cakrawati Darmaraja 52 / 900 x 100 = 5 52 5 8. KKG 2 Darmaraja 50 / 900 x 100 = 5 50 5 9. KKG 3 Sukaratu Darmaraja 50 / 900 x 100 = 5 50 5 10 KKG 1 Buahngariung Wado 48 / 900 x 100 = 5 48 5 11. KKG 2 Wado 53 / 900 x 100 = 6 53 6 12 KKG 3 Cikareo Wado 48 / 900 x 100 = 5 48 5 13 KKG 1 Cirayun Jatinunggal 54 / 900 x 100 = 6 54 6 14. KKG 2 Sirnasari Jatinunggal 50 / 900 x 100 = 5 50 5 15. KKG 3 Cipeundeuy Jatinunggal 51 / 900 x 100 = 5 51 5 16. KKG Cibugel 1 49 / 900 x 100 = 5 49 5 17. KKG Cibugel 2 48 / 900 x 100 = 5 48 5 18 KKG Cibugel 3 48 / 900 x 100 = 4 48 4 Jumlah Total 902 92

Jumlah sampel yang tersebar di SD Negeri se-wilayah IV Kabupaten Sumedang dengan menggunakan angket sebanyak 92 guru (responden).

C.Instrumen Penelitian

Yang dimaksud instrumen menurut Kountour (2004: 113) adalah “alat pengumpul data, diantaranya angket atau kuestioner”. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kedua-duanya (angket dan kuestioner). Kegiatan yang akan ditempuh dalam pengumpulan data pada penelitian ini, yaitu; a) menyusun indikator variabel penelitian, b) menyusun kisi-kisi instrumen, c) melakukan uji coba instrumen; dan melakukan validitas dan

reliabilitas instrumen. (lebih lengkapnya mengenai instrumen dapat dilihat pada lampiran).

D.Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan rumusan masalah dan untuk menguji hipotesis, maka instrumen pengumpul data yang akan digunakan untuk dapat menggali keterangan dan memperoleh data mengenai varibel-variabel dalam penelitian ini, yaitu kegiatan Kelompok Kerja Guru dan supervisi kepala sekolah instrumen pengumpul datanya adalah kuesioner.

Penggunan kuesioner sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini dilandasi oleh data empiris yang dihadapi peneliti. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hadjar (1996: 181) bahwa:

Angket (quesionere) merupakan sutu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topik tertentu yang diberikan kepada subjek, baik secara individu maupun kelompok untuk mendapatkan informasi tertentu. Untuk mendapat informasi dengan anket ini peneliti tidak perlu bertemu langsung dengan subjek, tetapi cukup dengan mengajukan pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk mendapatkan respon”.

Selain itu, pertimbangan yang dijadikan dasar dalam penggunaan kuesioner, sebagaimana diungkapkan oleh Arif (1982: 70) bahwa:

1.Agar hasil pengukuran terhadap variabel-variabel yang diteliti dapat dianalisa dan diolah secara statistik.

2. Dengan alat pengumpul data tersebut memungkinkan dapat diperoleh data yang objektif.

3. Dengan alat pengumpul data itu, memungkinkan penelitian dilakukan dengan mudah serta lebih dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga. Sedangkan metode untuk menguji reliabilitas dan konsistensi data penelitian ini, akan menggunakan metode retest. Sebagaimana yang ungkapkan Kountour (2004: 181) bahwa “Retest method adalah suatu cara untuk menguji

realibilitas suatu test dengan cara melakukan pengujian dua kali untuk test yang sama pada orang yang sama”. Untuk mengukur apakah hasil dari pengujian pertama sama dengan hasil dari pengujian kedua digunakan Pearson product moment correlation (r)

Kemudian untuk mengungkap data mengenai variabel penelitian ini akan menggunakan Model Skala Likert. Penggunaan Skala Likert ini agar responden dapat memberikan respon terhadap statemen-statemen dengan memberikan salah satu jawaban dari 5 alternatif jawaban pada masing-masing statemen/pertanyaan. Tiap-tiap respon diasosiasikan dengan suatu nilai dan nilai individual ditentukan dengan menjumlah nilai masing-masing statemen. Untuk nilai positif dimulai dari sangat setuju = 5, setuju = 4, ragu-ragu = 3, tidak setuju = 2, dan sangat tidak setuju = 1. Sedangkan untuk statemen yang negatif nilai itu akan terbalik yaitu; sangat setuju = 1, setuju = 2, ragu-ragu = 3, tidak setuju = 4, dan sangat tidak setuju = 5.

Teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data adalah a) Studi dokumentasi, dan b) Teknik angket.

E.Teknik Analisis Data

Mengacu kepada metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode korelasional dan ex post facto, yakni untuk mengetahui hubungan antara variabel penelitian, maka teknik analisis data yang akan digunakan adalah teknik skala interval atau rasio yakni dengan menggunakan Pearson product moment correlation atau linear regression, hal ini bertujuan untuk menganalisis ada atau tidaknya hubungan/ korelasi antara variabel penelitian.

Statistik-statistik yang digunakan untuk analisis data korelasi dapat dilhat pada bagan berikut ini:

Bagan 3.1

Statistik untuk Analasis Data Korelasi (Kountour, 2004: 181) 1. Analisis validitas

Untuk mengukur validitas data pada penelitian ini dengan teknik korelasi product moment dari Pearson, akan menggunakan rumus:

n ∑ − ∑ . ∑

r xy =

{ n.∑X

2

– (∑X)

2

}.{n.∑Y

2

– (∑Y)

2

}

Keterangan:

n = Jumlah responden

∑XY = Jumlah perkalian skor X dan Y

∑ X = Jumlah skor tiap butir

∑Y = Jumlah skor total

∑X2 = Jumlah kuadrat skor tiap butir

∑Y2 = Jumlah kuadrat skor total

Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1≤ r ≤ + 1). Apabila nilai r = - 1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan donsultasikab dengan tebel interpretasi Nilai r sebagai berikut : Analiasis Data Korelasi Nominal (chi-square) Nominal (chi-square) Interval/Ratio (Pearson's r, linear regression)

Tabel 3.2

Interpretasi Koefiien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Pengaruh

Antara 0,80 sampai dengan 1,000 Antara 0,60 sampai dengan 0,799 Antara 0,40 sampai dengan 0,599 Antara 0,20 sampai dengan 0,399 Antara 0,00 sampai dengan 0,199

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Sumber :Riduwan (2009 : 110) 2. Analisis reliabilitas

Untuk menguji reliabiltas apakah angket yang disusun cukup dipercaya sebagai alat pengumpul data, sehingga kebenaran yang diperoleh melalui hasil penelitian tidak diragukan orang lain, maka akan digunakan rumus-rumus sebagaimana yang dikemukakan oleh Riduwan (2009: 125) sebagai berikut:

k

s

1

r

11 =

[ ] [ ]

k – 1

s

t

Keterangan: r 11 = Reliabilitas instrumen

K = Jumlah item/butir pertanyaan atau banyaknya soal

s

1 = Jumlah varian skor tiap-tiap butir

Dokumen terkait