• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metodologi Penelitian

. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom

Action Research (CAR) dan di Indonesia dikenal dengan sebutan PTK. Namanya sendiri sebetulnya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya. Menurut Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi (dalam Mulyasa,

: - ) ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka

ada tiga pengertian pula yang dapat diterangkan, yaitu sebagai berikut :

a. Penelitian, adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan

aturan metodologi tertentu untu memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan, adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

denga tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.

c. Kelas, adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seseorang guru. Kelas bukan wujud ruangan tetapi sekelompok siswa yang sedang belajar.

. Penelitian Tindakan Kelas

Merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

mutu pembelajaran dikelas (Basrowi dan Suwandi, ). Penerapan

PTK dalam penelitian ini didasarkan pada temuan permasalahan dalam bentuk problem pembelajaran yaitu tingkat pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA yang masih rendah dan adanya keinginan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan melakukan kegiatan Subjek Penelitian.

Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas V MI Muhammadiyah

Ngasinan yang berjumlah siswa, laki-laki siswa dan perempuan

siswa dan guru yang mengampu mata pelajaran IPA kelas V. Peneliti menggunakan pola observasi yaitu peneliti yang mengamati dan guru

sebagai pelaku. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester

tahun ajaran .

. Langkah-langkah Penelitian

Arikunto ( : ), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting,

(pengamatan), dan reflection (refleksi). Adapun skema dan penjelasan untuk masing-masing tahapan, sebagai berikut:

Gambar . Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas

arikunto ( )

a. Perencanaan Tindakan (Planning)

Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Ada empat kegiatan dalam

tahap perencanaan yaitu : ) menentukan target kompetensi, )

mendesain pembelajaran yaitu membuat skenario pembelajaran dengan penerapan pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah dan

Perencanaan

SIKLUS I

Refleksi Pelaksanaa

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaa

pendekatan keterampilan proses (silabus, RPP, alat pembelajaran),

) mendesain alat tes, dan ) membuat jadwal pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa

penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada RPP dan perencanaan tindakan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.

c. Pengamatan (Observation)

Observasi hasil tindakan dilakukan selama pelaksanaan

tindakan dengan catatan guru mengikuti teknik pengajaran yang dirancang peneliti. Instrumen observasi menggunakan pedoman observasi yang berisikan indikator yang didesain berdasarkan fokus penelitian. Dalam hal ini berisi indikator yang mewakili data. Tujuan pedoman tersebut untuk mendiskripsikan hal-hal yang terjadi dalam proses penelitian tindakan. Di samping itu peneliti juga menggunakan alat bantu rekam yaitu kamera dan video untuk menambah validitas data. Pemantauan terfokus pada kegiatan siswa dan kegiatan guru yaitu mencatat apa yang dilihat, didengar, dan diamati selama proses pembelajaran berlangsung dalam bentuk catatan lapangan.

d. Refleksi (Reflection)

Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan

dilakukan tindakan khususnya dalam tingkat pemahaman siswa. Dengan refleksi akan diperoleh masukan yang dapat untuk memperbaiki tindakan berikutnya. Adapun bahan yang direfleksikan adalah hasil dari langkah perencanaan, pelaksanaan tindakan dan

pengamatan (observasi). Kemudian hasil catatan tersebut

didiskusikan bersama-sama antara peneliti dan guru (pola kolaboratif). Hasil yang dicapai dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.

. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan adalah :

a. Lembar observasi, alat yang digunakan untuk mengamati secara

langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

b. Soal tertulis, digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa

nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi dalam mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana.

c. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dapat membantu

peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Instrumen yang akan peneliti kumpulkan dalam teknik dokumentasi adalah RPP, nilai siswa sebelum penerapan Alat Peraga dan foto atau gambar selama proses belajar mengajar berlangsung sebagai tanda bukti konkret dalam pelaksanaan penelitian.

. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :

a. Observasi, peneliti melakukan pengamatan selama proses penelitian

tindakan kelas dilakukan.

b. Tes tertulis, tes ini dilakukan terhadap siswa untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam mata pelajaran IPA dan untuk mendapatkan data kuantitatif dari siswa dalam materi pesawat sederhana.

c. Dokumentasi, dilakukan untuk merekam kegiatan siswa dan guru

dalam proses pembelajaran berupa foto dan gambar hidup (Hartiny,

: ). Instrumen yang dapat peneliti kumpulkan dalam teknik

dokumentasi adalah RPP, nilai siswa sebelum penerapan metode Alat Peraga, dan foto atau gambar selama proses belajar mengajar berlangsung sebagai tanda bukti konkret dalam pelaksanaan penelitian.

. Analisis Data Penelitian

Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan oleh

sekolah yakni sebesar . Oleh karena itu setiap siswa dikatakan tuntas

belajarnya atau mencapai KKM jika nilai perolehan siswa ≥ .

Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya atau belum

Selanjutnya, untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus digunakan tolok ukur kriteria ketuntasan klasikal. Adapun KKM

yang dipilih sebesar (Trianto, : ).

Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis dengan:

a. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut:

:

Nilai rata-rata

∑ = Jumlah semua nilai siswa

= Jumlah siswa

b. Rumus presentase ketuntasan klasikal sebagai berikut:

P = x % Keterangan:

P = Persentase

= Jumlah siswa yang tuntas belajar

= Jumlah semua siswa (Djamarah, : - ).

Dokumen terkait