• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian ditentukan secara purposive yaitu di Desa Parulohan, Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan. Adapun dasar pemilihan daerah penelitian ini adalah karena di desa tersebut pada umumnya wanita ikut terlibat dalam usahatani kopi dan desa ini memiliki luas lahan untuk tanaman kopi yang paling luas yaitu 102 Ha dengan total luas lahan tanaman kopi di Kecamatan Lintong Nihuta 1.089 Ha. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel.2. Luas Lahan Tanaman Kopi di Kecamatan Lintong Nihuta

Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2007 No Nama Desa Luas Lahan (Ha) Persentase (%)

1 Sibuntuon Parpea 40 3,67 2 Sibuntuon Partur 50 4,59 3 Parulohan 102 9,37 4 Sigumpar 35 3,21 5 Siharjulu 26 2,39 6 Sitolu Bahal 58 5,33 7 Habeahan 65 5,97 8 Tapian Nauli 90 8,26 9 Pargaulan 49 4,50 10 Sigompul 37 3,40 11 Siponjot 91 8,36 12 Dolok Margu 56 5,14 13 Hutasoit I 37 3,40 14 Hutasoit II 40 3,67 15 Sitio II 33 3,03 16 Lobu Tua 39 3,58 17 Bonan Dolok 50 4,59 18 Nagasaribu I 41 3,76 19 Nagasaribu II 37 3,40 20 Nagasaribu III 25 2,30 21 Nagasaribu IV 48 4,41 22 Nagasaribu V 40 3,60 Total 1.089 100,00

Metode pengambilan Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah petani yang mengusahakan lahan dengan tanaman kopi yang berperan sebagai istri dan memiliki keluarga yang lengkap sebanyak 235 KK di Desa Parulohan, Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan. Pengambilan sampel dilakukan secara Stratified Random Sampling atas dasar strata luas lahan dengan jumlah petani sampel 30 KK.

Sampel dikelompokkan atas dua strata yakni lebih kecil dari 0,5 Ha dan lebih besar sama dengan 0,5 Ha. Di mana luas lahan yang dimaksud di sini adalah luas lahan yang ditanami tanaman kopi baik itu. Agar lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel.3. Penentuan Sampel penelitian di Desa Parulohan, Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan

Strata Luas Lahan

(Ha) Populasi Petani Kopi (KK) Sampel Penelitian (KK) I < 0,5 157 20 II ≥ 0,5 78 10 Total 235 30

(Sumber : Kepala Desa Parulohan) Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung kepada petani kopi sebagai responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah dibuat lebih dulu, sedangkan data sekunder diperoleh dari dinas terkait seperti kantor kecamatan Lintong Nihuta, Kantor Kepala Desa, Dinas Pertanian Humbang Hasundutan, dan buku pendukung penelitian.

Metode Analisis Data

Data dari lapangan diperoleh dan dikumpulkan maka :

a. Untuk identifikasi masalah 1 dianalisis dengan menggunakan Metode Deskriptif.

b. Untuk identifikasi masalah 2 dianalisis dengan Metode deskriptif, di mana hal-hal yang perlu dijelaskan adalah curahan tenaga kerja wanita pada setiap tahapan kegiatan pada usahatani kopi.

c. Untuk identifikasi masalah 3 dianalisis dengan menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda, dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS (Statitistical Product and Service Solution) dengan rumus matematisnya sebagai berikut :

= a0 + a1x1 + a2x2 + ………….+ akxk

Keterangan

= Curahan tenaga kerja wanita (HKP/ Tahun) a0 = Koefisien intercept

a1a2 ….ak = Koefisien regresi

x1 = Umur wanita (Tahun).

x2 = Tingkat pendidikan formal (Tahun)

x3 = Pengalaman bertani (Tahun)

x4 = Tingkat Kosmopolitan (Score).

Secara parsial diuji dengan membandingkan T-Hitung dengan T-Tabel 1 : = − − = − dk n k Sa a T i i Hitung

Keterangan

ai = Koefisien Regresi yang diperoleh dari sampel

Sai = Standart error untuk koefisien regresi sampel

Dengan Kriteria Uji :

T-Hitung < T-Tabel………Hipotesis H0 diterima

T-Hitung ≥ T-Tabel………Hipotesis H0 ditolak

Untuk mengetahui variabel tersebut berpengaruh terhadap curahan tenaga kerja wanita pada usahatani kopi dapat digunakan uji –F yaitu dengan rumus:

1 / / − − = k n JK k JK F res reg JKreg = a1∑x1i yi + a2∑x2iyi + ……..+ ak∑xkiyi JKres = ∑(yi – Yi )2 Keterangan:

JKreg = Jumlah kuadrat-kuadrat regresi

JKres = Jumlah kuadrat-kuadrat residu

k = Derajat bebas pembilang n = Derajat bebas penyebut Kriteria uji untuk serempak

F-Hitung < F-Tabel……….Hipotesis H0 diterima

F-hitung ≥ F-Tabel………. Hipotesis H0 ditolak

(Sudjana, 1992 : 347,388).

d. Untuk identifikasi masalah 4 dianalisis dengan menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda, dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS (Statitistical Product and Service Solution) dengan rumus matematisnya sebagai berikut :

= a0 + a1x1 + a2x2 + ………….+ akxk

Keterangan:

= Curahan tenaga kerja wanita (HKP/ Tahun) a0 = Koefisien intercept

a1a2 ….ak = Koefisien regresi

x1 =Luas lahan (Ha).

x2 = Jumlah tanggungan (Jiwa)

x3 = Ketersediaan tenaga kerja dalam keluarga (HKP / Tahun)

x4 = Pendapatan diluar usahatani kopi (Rp / Tahun)

Secara parsial diuji dengan membandingkan T-Hitung dengan T-Tabel 1 : = − − = − dk n k Sa a T i i Hitung Keterangan

ai = Koefisien Regresi yang diperoleh dari sampel

Sai = Standart error untuk koefisien regresi sampel

Dengan Kriteria Uji :

T-Hitung < T-Tabel………Hipotesis H0 diterima

Untuk mengetahui variabel tersebut berpengaruh terhadap curahan tenaga kerja wanita pada usahatani kopi dapat digunakan uji –F yaitu dengan rumus:

1 / / − − = k n JK k JK F res reg JKreg = a1∑x1i yi + a2∑x2iyi + ……..+ ak∑xkiyi JKres = ∑(yi – Yi )2 Keterangan:

JKreg = Jumlah kuadrat-kuadrat regresi

JKres = Jumlah kuadrat-kuadrat residu

k = Derajat bebas pembilang n = Derajat bebas penyebut

Kriteria uji untuk serempak

F-Hitung < F-Tabel……….Hipotesis H0 diterima

F-hitung ≥ F-Tabel………. Hipotesis H0 ditolak

(Sudjana, 1992:347,388).

e. Untuk identifikasi masalah 5 dianalisis dengan menggunakan Metode Penskalaan LIKERT dengan kriteria sebagai berikut :

A = Sangat Setuju

B = Setuju

C = Ragu-ragu D = Tidak Setuju

E = Sangat Tidak Setuju

Skor standart yang digunakan adalah Skor T yaitu :

⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − + = S X x T 50 10 Keterangan : T = Skor standart x = Skor responden

X = Rata-rata skor kelompok S = Deviasi standart kelompok Dengan kriteria uji :

T > 50 = Sikap positif T ≤ 50 = Sikap negatif (Azwar, 1995 : 156).

f. Untuk identifikasi masalah 6 dan 7 dianalisis dengan Metode Deskriptif.

Defenisi Dan Batasan Operasional

Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpahaman dalam penelitian maka dibuat defenisi dan batasan operasional sebagai berikut:

Defenisi

1. Peran adalah bagian yang dimainkan seseorang pada setiap keadaan dan cara bertingkah laku untuk menyelaraskan diri dengan keadaan.

2. Rumah tangga adalah kesatuan sosial ekonomi dan anggotanya berdiam dalam satu rumah atau bagian dari rumah.

3. Tingkat kosmopolitan adalah tingkat keterbukaan petani terhadap dunia luar, yang diukur berdasarkan banyaknya melakukan kunjungan keluar

desa serta penggunaan sarana informasi melalui media cetak dan frekuensi petani menggunakan media elektronik.

4. Sikap adalah pernyataan evaluatif baik yang menguntungkan atau tidak menguntungkan mengenai objek, orang, atau peristiwa.

Batasan Operasional

1. Petani Sampel adalah istri petani yang membudidayakan tanaman kopi, sekaligus menjadi tenaga kerja pada usahataninya.

2. Tempat penelitian berada di Desa Parulohan, Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan.

3. Waktu penelitian direncanakan pada tahun 2008-Selesai.

4. Peran ganda yang dimaksud peneliti adalah peranan wanita sebagai ibu rumah tangga dan petani pada usahatani kopi.

5. Curahan tenaga kerja wanita adalah besarnya penggunaan tenaga kerja oleh istri yang berperan sebagai petani pada usahatani kopi.

6. Produksi adalah hasil usahatani kopi yang di hitung dalam satuan kg. 7. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya curahan tenaga kerja wanita

pada usahatani kopi adalah ;

a. Faktor sosial (umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, tingkat kosmopolitan)

b. Faktor ekonomi ( luas lahan, jumlah tanggungan, ketersediaan tenaga kerja dalam keluarga, pendapatan diluar usahatani kopi). 8. Umur adalah usia petani sampel yang berumur ≥ 15 tahun dan masih

produktif.

9. Tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan formal yang pernah dijalani oleh petani sampel misalnya : SD, SMP,SMA atau sederajat yang biasanya dinyatakan dalam tahun.

10.Pengalaman bertani adalah lamanya petani sampel mengusahakan usahatani kopi yang dinyatakan dalam tahun.

11.Luas lahan adalah luas lahan yang ditanami tanaman kopi yang dinyatakan dalam satuan hektar.

12.Jumlah tanggungan adalah banyaknya yang ditanggung oleh kepala keluarga dalam sebuah rumah tangga.

13.Ketersediaan tenaga kerja dalam keluarga adalah jumlah tenaga kerja yang dapat bekerja pada usahatani kopi yang berasal dari dalam keluarga. 14.Pendapatan diluar usahatani kopi adalah pendapatan yang diperolah petani

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN

Dokumen terkait