• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan syarat mutlak di dalam suatu penelitian ilmiah. Berbobot atau tidaknya suatu penelitian tergantung pada pertanggung jawaban metodologi penelitiannya. Penggunaan metodologi penelitian harus tepat dan mengarah pada tujuan serta dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Metodologi penelitian yang seperti kita kenal sekarang memberikan garis- garis yang cermat dan mengajukan syarat-syarat yang benar, maksudnya adalah untuk manjaga agar penelitian yang dicapai dari suatu penelitian memiliki harga ilmiaih yang setinggi-tingginya.

3.1 Populasi

Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi dengan sejumlah penduduk atau induvidu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama” (Sutrisno Hadi, 1987 : 220), sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang wilayah penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Dalam penelitian ini menggunakan populasi mahasiswa putra Pendidikan Kepelatihan Olahraga semester IV rombel dua tahun akademik 2008/2009.

29

3.2 Sampel Penelitian

Sampel menurut Arikunto (2006:131) adalah wakil populasi yang diteliti. Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sedangkan Sutrisno Hadi (2000: 221) menyatakan bahwa sampel adalah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi.

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra Pendidikan Kepelatihan Olahraga semester IV tahun akademik 2008/2009 dari jumlah 40 mahasiswa dan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 orang. Dalam mengambil sampel penelitian menggunakan teknik random sampling, karena mahasiswa semester IV ada 4 ro mbel sehingga untu k menentu kanya dengan cara random. Dari hasil ramdom ternyata yang digunakan adalah mahasiswa semester IV rombel dua, selian itu ju ga menggu nakan purposive sampling karena pemilihan sekelompok subyek berdasarkan ciri- ciri tertentu (Sutrisno Hadi, 2000:226) yaitu :

3.2.1 Usia 19-20 tahun

3.2.2 Sampel penelitian memiliki kemampuan yang sama

3.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah gejala-gejala yang bervariasi sebagai subyek penelitian atau apa yang terjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1996: 97). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat, yakni sebagai berikut:

30

3.3.1 Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan drive diumpan menyamping dan latihan drive diumpan depan belakang .

3.3.2 Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan melakukan drive dalam tenis.

3.4 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yang hendak menyelidiki apakah ada perbedaan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan diumpan menyamping dan latihan diumpan depan belakang, sedangkan variabel terikatnya adalah adalah kemampuan melakukan drive dalam tenis. Secara grafis rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 12 Rancangan Penelitian Pre X2 X1 YX1 YX2 Post

31

3.5 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik eksperimen adalah metode yang memberikan dan menggunakan sutau gejala yang disebut latihan atau percobaan. Dengan adanya latihan tersebut akan terikat adanya hubungan sebab akibat sebagai pengaruh dari pelaksanaan latihan. Sutrisno Hadi (1987: 89) menyatakan bahwa salah satu tugas yang penting dalam riset ilmiah adalah penetapan ada tidaknya hubungan sebab akibat antar fenomena dan membuat hukum tentang hubungan sebab akibat. Metode eksperimen adalah metode yang paling jitu untuk meneliti hubungan sebab akibat tersebut.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah ”Matched Subject Desaign” atau pola M-S, dengan pengertian : Matched Subject Desaign” yaitu eksperimen yang menggunakan dua kelompok sampel yang sudah disamakan subjek demi subyek sebelum perlakuan dilaksanakan. Yang disamakan adalah salah satu variabel atau lebih yang telah diketahui pengaruh terhadap hasil eksperimen yaitu variabel diluar atau faktor yang dieksperimenkan. (Sutrisno Hadi, 1987: 278).

Untuk menyamakan atau menyeimbangkan kedua grup tersebut dengan cara subjek matching ordinal pairing yaitu subjek yang hasilnya sama atau hampir sama pada tes awal kemudian dipasangkan dengan rumus abba, maka terbentuk 2 kelompok yang mempunyai tingkat kemampuan yang seimbang. Hal ini dapat dilihat dari mean dari kedua kelompok tersebut yang sama atau hampir sama.

32

Kedua kelompok yang memiliki tingkat kemampuan yang seimbang diundi. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama pada kedua kelompok untuk menjadi kelompok eksperimen mupun kelompok kontrol, sehingga subjektifitas peneliti tidak akan masuk di dalamnya. Sehingga akan dapat ditentukan kelompok mana yang kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.

Ternyata dari hipotesis latihan drive diumpan menyamping lebih baik untuk kemampuan melakukan drive daripada drive diumpan depan belakang. Sedangkan untuk menentukan latihan dengan cara diundi setelah dibagi menjadi dua kelompok yang mempunyai kemampuan yang seimbang. Setelah diundi ternyata kelompok eksperimen akan diberikan latihan drive diumpan menyamping, sedangkan kelompok kontrol diberikan latihan drive diumpan depan belakang.

3.6 Instrumen penelitian

Instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.6.1 Tes drive

Test drive adalah suatu test untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam melakukan pukulan drive. Dalam hal ini penulis menggunakan Hewits Achievement Test yang disusun kembali oleh James S. Bosco dan William F. Gustafson (1983: 218). Tes ini mempunyai koefisian validitas 0,62 dan realibilitas 0,75.

33

Tujuan tes ini adalah untuk mengukur kemampuan seorang pemain dalam melakukan pukulan drive. Pada pelaksanaan instrument ini, semua sample melakukan pukulan drive sebanyak 20 kali, pelaksanaannya sebagai berikut: sebelum pelaksanaan, sample melakukan pemanasan selama 10 menit dan setelah itu instruktur memperagakan tes. Kemudian tiap anak siap melakukan tes, dimulai anak berdiri di belakang baseline dan di center mark kemudian memukul bola yang diumpan instruktur. Bola harus masuk di atas net dan di bawah tali yang direntangkan di atas net setinggi 2,13 m dari lantai. Hasil yang dicatat adalah jumlah bola masuk ke petak penskoran seperti pada gambar berikut:

Gambar. Tes Penempatan drive

Sumber : Chollins, D. Ray dan Hudges, Patrick B. A. Comprehensive Guide to Sport Skill Test & Measurment. (1987 : 433 )

34

3.7 Pelaksanaan penelitian

Penelitian ini dilakanakan dalam tahap-tahap sebagai berikut: 3.7.1 Persiapan Penelitian

Penelitian mengambil sample dari mahasiswa putra Pendidikan Kepelatihan Olahraga semester IV tahun akademik 2008/2009.

3.7.2 Pelaksanaan Penelitian

Secara keseluruhan penelitian ini dilaksanakan selama hampir 6 minggu, yang dimulai sejak tanggal 14 April 2009 sampai dengan 26 Mei 2009 yang terdiri dari:

3.7.2.1 Test Awal (Pre Test)

Test awal (Pre Test) dilaksanakan untuk mendapatkan data awal tentang kemampuan sampel dalam melakukan drive. Tes awal dilaksanakan pada tanggal 14 April 2009 di lapangan Fakultas Ilmu Keolahrahaan mulai pukul 15.30 wib sampai selesai.

Pelaksanaan tes awal yaitu sampel melakukan drive sebanyak 20 kali yang sebelumnya diberi kesempatan melakukan 2 kali pukulan drive sebagai percobaan. Sebelum tes awal dimulai, terlebih dahulu diadakan persiapan yaitu membuat batas garis untuk penempatan pukulan drive, menyiapkan petugas pelaksana dan formulir pencatatan hasil drive serta alat-alat lain yang diperlukan. Setelah itu sampel diberi penjelasan tentang petunjuk pelaksanaan tes drive setelah melakukan pemanasan

35

3.1.2.2. Perlakuan

Pada prinsipnya perlakuan disini adalah pelaksanaan program latihan untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan drive selama jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan frekuensi latihan sebanyak 3 kali dalam satu minggu yaitu pada hari selasa, kamis dan jum’at.

Peneliti menetapkan waktu latihan sebanyak 16 kali pertemuan ditambah 1 kali untuk tes terakhir (Post Test). Pemberian latihan dimulai tanggal 16 April 2009 sampai dengan tanggal 22 Mei 2009. Jam latihan untuk hari selasa, kamis dan jum’at pada pukul 15.30 wib.

Latihan dilakukan dengan tiga tahap yaitu : 3.1.2.2.1 Pemanasan

Pemanasan perlu dilakukan karena untuk menyiapkan kondisi badan sebelum melakukan latihan. Pemanasan meliputi lari kelililng lapangan, peregangan, melakukan stroke, dan latihan penunjang pukulan drive.

3.1.2.2.2 Latihan Inti

Latihan inti ditujukan untuk melaksanakan program latihan yang telah disusun. Dalam latihan ini terbentuk dua kelompok yaitu kelompok eksperimen yang diberikan latihan diumpan menyamping dan kelompok kontrol yang diberi latihan dengan diumpan depan belakang.

3.1.2.2.3 Latihan Penenangan

Penenangan bertujuan untuk memulihkan kondisi badan pada keadaan setelah latihan sehingga ketegangan otot akan berkurang secara berangsur-angsur.

36

Dalam penenangan ini juga diberikan koreksi tentang kesalahan yang terjadi selama latihan.

3.7.2.3 Tes Akhir (Post Test)

Setelah tes menjalani latihan selama 16 kali pertemuan maka pada tanggal 26 Mei 2009 diadakan tes akhir yang bertujuan untuk mengetahui hasil latihan yang dicapai tes dari tiap-tiap kelompok setelah melaksanakan program latihan. Sama seperti halnya pada tes awal, pada tes akhir ini, pengukuran dilakukan dengan menggunakan Hewits Achievement Test.

3.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian. 3.8.1 Faktor kesungguhan

Faktor kesungguhan dalam pelaksanaan penelitian dari masing-masing sampel tidaklah sama, untuk itu penulis dalam pelaksanaan tes selalu mengawasi dan mengontrol setiap aktivitas yang dilakukan dengan melibatkan dosen pembimbing untuk mengarahkan kegiatan sampel pada tujuan yang akan dicapai. 3.8.2 Faktor penggunaan alat

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan alat-alat yang telah ditetapkan dengan harapan dapat memperlancar jalannya penelitian Sebelum sampel diberi perlakuan, terlebih dahulu penulis memberikan informasi dan untuk tidak melakukan aktivitas yang melelahkan. contoh penggunaan alat-alat tersebut sehingga di dalam pelaksanaan penelitian tidak terdapat kesalahan.

37

3.8.3 Faktor pemberian materi

Pemberian materi dalam pelaksanaan tes mempunyai peran yang besar dalam pencapaian hasil yang optimal. Usaha yang ditempuh agar penyampaian materi tes dapat diterima seluruh sampel dengan jelas, sebelum pelaksaan tes diberikan petunjuk penggunaan alat tes dan contoh yang benar tentang penggunaan masing-masing alat tersebut.

3.8.4 Faktor kemampuan sampel

Masing-masing sampel memiliki kemampuan dasar yang berbeda, baik dalam penerimaan materi secara lisan maupun kemampuan dalam penggunaan alat tes.

3.9 Analisis Data

Analisis data merupakan langkah yang penting dalam penelitian karena merupakan upaya dalam mencari dan menata data-data hasil penelitian secara sistematis. Dengan analisis data maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian yang sudah dilaksanakan.

Setelah diperoleh hasil test akhir kemampuan drive yang terdapat pada lampiran, maka perlu matching dengan selalu menggunakan rumus t-test pada correlated sample. Untuk menyelesaikan ini ada dua rumus yang tersedia”. Diuji signifikansinya dengan menggunakan rumus t-test dengan rumus pendek. Sutrisno Hadi (1986 : 486) berpendapat: ”Analisa terhadap hasil eksperimen didasarkan atas subyek". Kedua rumus itu adalah rumus panjang (long method) dan rumus pendek (short method). Dengan rumus panjang maupun rumus pendek akan

38

memperoleh hasil yang sama (memperoleh nilai t yang sama), maka penulis memilih menggunakan rumus pendek untuk mengolah data, sebab lebih efisien penggunannya. Untuk menjabarkan data tes akhir ke dalam rumus diperlukan tabel persiapan seperti dibawahini:

No Pasangan Subyek K – E K E B (K – E) b (B – MB) b2 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 N

K

E

B

b0

2 b Tabel 1

Tabel perhitungan statistik dengan pola M-S (Sutrisno Hadi, 2004:230 )

t =

)

1

(

2

N

N

b

M

M

k e

Keterangan: Keterangan :

Mk : Mean Kelompok Kontrol Me : Mean Kelompok Eksperimen

2

b : Jumlah deviasi dari mean perbedaan N : Jumlah pasangan

39

(Sutrisno Hadi, 2004:226)

Sedangkan untuk mencari MD digunakan rumus sebagai berikut: MB =

N B

Keterangan:

B = jumlah perbedaan dari masing-masing pasangan subyek N = jumlah subyek

40

Dokumen terkait