i
PERBEDAAN KEMAMPUAN MELAKUKAN DRIVE ANTARA LATIHAN DIUMPAN MENYAMPING DAN DIUMPAN DEPAN BELAKANG
DALAM TENIS PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER IV JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
TAHUN AKADEMIK 2008/2009
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Meka Yulianto
6301405037
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
ii SARI
Meka Yulianto, 2009. Perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009?. 2.Manakah yang lebih efektif kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009?
Tujuan d alam penelitian ini : 1. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009. 2.Untuk mengetahui manakah yang lebih efektif kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra Semester IV Jurusan Pendididkan Kepelatihan Olahraga rombel dua Tahun Akademik 2008/2009. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang, jenis kelamin laki-laki dan dilatih oleh pelatih yang sama. Pengambilan sampel dengan purposive rand om sampling, yaitu dengan mengikutsertakan sebagian populasi berdasarkan ciri-ciri atau sifat tertentu. Untuk menyamakan atau menyeimbangkan kedua grup tersebut dengan cara subjek matching yaitu subjek yang hasilnya sama atau hampir sama pada tes awal kemudian dipasangkan dengan rumus abba, maka terbentuk dua kelompok yang mempunyai tingkat kemampuan yang setara. Hal ini dapat dilihat dari mean dari kedua kelompok tersebut yang sama atau hampir sama.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pola M-S. Pengolahan data menggunakan penghitungan statistik dengan t-tes rumus pendek dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (db) 14
Setelah data dianalisis dengan penghitungan statistik, diperoleh nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel yaitu 4,888 > 2,145 yang berarti ada perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis. Latihan diumpan menyamping lebih efektif daripada latihan diumpan depan belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah disetujui untuk diajukan dalam sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada :
Hari :
Tanggal :
Menyetujui
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Soedjatmiko, S.Pd, M.Pd Drs. Hermawan, M.Pd
NIP. 19720815 199702 1 001 NIP. 195904011 98803 1 001
Mengetahui, Ketua Jurusan PKLO
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Tanggal :
Panitia Ujian:
Ketua Panitia, Sekretaris,
Drs. Uen Hartiwan, M.Pd Drs. Nasuka, M.Kes NIP. 19530411 11830 1 001 NIP. 19590916 198511 1 001
Dewan Penguji,
1. Drs. Supriyadi, M.Pd (Ketua) NIP. 19470301 197301 1 001
2. Soedjatmiko, S.Pd, M.Pd (Anggota) NIP. 19720815 199702 1 001
v
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan lancar tanpa halangan yang berarti.
Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini atas bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan penulis menjadi mahasiswa UNNES.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNNES yang telah memberikan dorongan dan semangat untuk menyelesaikan skripsi.
4. Bapak Soedjatmiko, S.Pd, M.Pd, Dosen Pembimbing I yang telah sabar dalam memberikan petunjuk dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.
vi
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PKLO FIK UNNES yang memberikan bekal ilmu dan pengetahuan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
7. Teman-teman PKLO angkatan 2 005 yang selalu memberikan motivasi sehingga dapat tersusun skripsi ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian untuk penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Atas segala bantuan dan pengorbanan yang telah diberikan kepada penulis,
Penulis mendoakan semoga amal dan bantuan bapak, ibu dan saudara mendapat berkah yang melimpah dari Allah S.W.T.
Akhirnya penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca
Semarang, Agustus 2009
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
‘Hai orang-orang beriman! Mintalah pertolongan ( kepada Allah) dengan sabar dan sholat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar’. (Qs. Al Baqarah:153).
Persembahan :
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Genggaman eastern ... 14
2. Genggaman continental ... 15
3. Genggaman westrn ... 16
4. Posisi siap ... 17
5. Gerak ayunan ke belakang forehand drive ... 18
6. Gerak ayunan ke belakang backhand drive ... 19
7. Gerak ayunan ke depan forehand drive ... 20
8. Gerak ayunan ke depan backhand drive ... 21
9. Memukul bola pada puncak melambungnya ... 22
10. Ayunan lanjutan forehand drive ... 23
11. Ayunan lanjutan backhand drive ... 24
12. Rancangan Penelitian ... 30
12. Persiapan Tes ... 81
13. Pencatat nilai tes drive ... 81
14. Pengumpan tes drive ... 82
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Tabel penghitungan statistik dengan pola M-S ... 38
2. Daftar nama sample ... 45
3. Hasil tes awal ( pre test ) forehand drive ... 46
4. Hasil tes awal ( pre test ) backhand drive ... 47
5. Hasil tes awal drive ... 48
6. Rangking hasil tes awal ... 49
7. Rumus pasangan abba ... 50
8. Daftar kelompok berdasarkan tes awal ... 51
9. Penghitungan statistic berdasarkan tes awal... 52
9. Hasil tes akhir ( post test ) forehand drive kelompok eksperimen ... 53
10.Hasil tes akhir ( post test ) backhand drive kelompok eksperimen ... 54
11. Hasil tes akhir drive kelompok ekperimen ... 55
12. Hasil tes akhir ( post test ) forehand drive kelompok kontrol ... 56
13.Hasil tes akhir ( post test ) backhand drive kelompok kontrol ... 57
14. Hasil tes akhir drive kelompok kontrol ... 58
10. Hasil tes akhir antara kelompok eksperimen dan kontrol ... 59
11. Penghitungan statistik dari hasil tes akhir ... 60
12. Tabel nilai-nilai ... 64
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Penghitungan ststistik ... 61
2. Uji perbedaan mean ... 63
3. Surat usulan dosen pembimbing ... 66
4. Surat keputusan dekan fakultas ilmu keolahragaan ... 67
5. Surat permohonan ijin penelitian pendidikan ... 68
6. Sertifikat kalibrasi roll meter ... 69
7. Program latihan ... 71
8. Petunjuk pelaksanaan tes drive ... 78
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Tenis merupakan olahraga yang semakin diminati oleh masyarakat. Perkembangan ini disebabkan oleh karena tenis merupakan salah satu cabang olahraga yang dapat di mainkan oleh semua orang mulai dari anak-anak, orang dewasa sampai orang tua. Tenis telah mencapai tahap perkembangan yang sangat pesat dan menarik perhatian banyak orang. Pertandingan tingkat dunia banyak diselenggarakan sehingga mendorong meluasnya permainan olahraga ini ke seluruh dunia hingga akhirnya banyak yang gemar bermain tenis. Mereka berlatih dengan beragam tujuan, ada yang untuk menjaga kesehatan, berekreasi, pergaulan dengan orang lain dan tidak sedikit untuk mencapai prestasi.
Olahraga tenis dalam pengembangan dan peningkatanya mencakup beberapa aspek yaitu aspek fisik, aspek teknik, aspek taktik dan aspek psikis. Khususnya aspek teknik, seorang pemain dituntut untuk menguasai teknik-teknik dengan baik.
Selain itu para pelatih juga harus memperhatikan tingkat kebugaran para pemain apabila tingkat kebugaran pemain masih kurang dalam arti sedang berarti harus ditingkatkan tingkat kebugarannya lalu ditingkatkan latihan teknik, taktik, mental dan kondisi fisik.
Dalam permainan tenis teknik dasar merupakan penentu bagi kelanjutan keberhasilan dalam menguasai permainan tenis. Teknik dasar harus diketahui, dipelajari, dimengerti dan dipraktekkan dengan benar, sehingga dapat menghidari
2
kesalahan-kesalahan cara memukul bola dalam permainan tenis. Robert Scharff (1981 : 24) menyatakan ada beberapa jenis pukulan ”Ada empat jenis pukulan dalam permainan tenis, yaitu : serve, forehand drive, backhand drive dan volly.”, sedangkan menurut Yudoprasetio (1981 : 43) menjelaskan sebagai berikut, ”Pukulan dalam permainan tenis digolongkan dalam tiga golongan yaitu: Groundstroke, Volly dan Overhead Stroke”, dengan demikian, dalam usaha
pengembangan teknik, latihan penguasan pukulan dasar merupakan salah satu landasan yang penting karena dengan teknik pukulan yang baik dan benar dapat meningkatkan kemampuan bermain secara optimal, maka seorang petenis harus dapat mengusai pukulan-pukulan tersebut untuk bermain tenis dengan baik.
Pukulan yang harus benar-benar dikuasai terlebih dahulu dalam tenis adalah pukulan drive. Pukulan drive merupakan pukulan yang penting untuk dikuasai karena pukulan ini merupakan dasar dari pukulan lain dalam permainan tenis. Sedangkan yang dimaksud dengan drive itu sendiri adalah suatu pukulan yang dilakukan terhadap bola yang sudah menyentuh lapangan. Drive yang dilakukan terhadap bola disamping kiri pemain yaitu backhand drive dan drive yang dilakukan terhadap bola disamping kanan pemain yaitu forehand drive.
3
menurut Scharff pengertian drive yaitu pukulan yang keras sekali pada bola yang melambung, forehand dan backhand.
Drive terdapat dua jenis pukulan yaitu forehand drive dan backhand drive.
Forehand drive adalah suatu pukulan yang dilakukan untuk mengenai bola yang
datang di sebelah kanan seorang pemain dan di sebalah kiri pemain yang kidal. (Scharff, 1981:148), sedangkan Jim Brown (2002 : XI) dalam bukunya “Tenis Tingkat Pemula” forehand drive adalah Pukulan yang dilakukan oleh pemain tangan kanan pada bola yang berada di sisi kanan tubuhnya; atau pukulan yang dilakukan oleh pemain kidal pada bola yang berada di sisi kiri tubuhnya.
Pendapat tentang backhand drive seperti yang dinyatakan Jim Brown (2002 : XI) backhand drive adalah pukulan yang dilakukan oleh pemain tangan kanan dengan lengan menyilang di depan tubuh kearah kiri; pukulan yang dilakukan oleh pemain kidal dengan lengan menyilang di depan tubuh kearah kanan, sedangkan menurut Scharff (1981 : 146) backhand drive adalah pukulan yang dilakukan dan rakret di muka badan. Tiap pukulan pada sisi kiri dari pemain yang memakai tangan kanan atau pada sisi kanan pemain kidal.
Adapun macam-macam variasi latihan dalam drive misalkan latihan drive diumpan menyamping dan diumpan depan belakang. Latihan drive diumpan menyamping yang dimaksud adalah latihan yang diterapkan dalam meningkatkan penguasaan pukulan drive latihan dengan menggunakan arah kesamping kanan dan kiri dalam permainan tenis dengan pemain berada di baseline.
4
bola diarahkan pada daerah depan, maka dapat dipukul dengan langkah-langkah kecil dan posisi badan menyamping. Latihan ini merupakan latihan dalam kemampuan mengarahkan pukulan arah sasaran jatuhnya bola
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul ”perbedaan latihan drive diumpan menyamping dan diumpan depan belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009”.
Sebagai alasan pemilihan judul penelitian tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1.1.1 Drive merupakan salah satu teknik dasar yang sangat penting dalam permainan tenis.
1.1.2 Drive merupakan pukulan yang dominan digunakan diantara pukulan dasar yang lain.
1.1.3 Perlu dicari metode melatih yang paling cocok untuk melatih Drive sehingga akan lebih efektif dan efisien.
1.2 Permasalahan
Sesuai dengan judul di atas maka timbul suatu pemikiran bagi penulis untuk meneliti masalah sebagai berikut:
5
mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009?
1.2.1 Manakah yang lebih efektif kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009.
1.3.2 Untuk mengetahui manakah yang lebih efektif kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang
dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009.
1.4 Penegasan Istilah
6
1. 4.1 Perbedaan.
Perbedaan menurut Poerwodarminto (1992:105) adalah suatu yang menjadikan berlainan antara ke dua hal. Perbedaan dalam penelitian ini adalah suatu yang menjadikan berlawanan antara dua hal yang diakibatkan latihan untuk memperoleh hasil maksimal dalam kemampuan melakukan drive pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009. 1.4.2 Kemampuan Melakukan Drive
Kemampuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2003 : 707 ) adalah kesanggupan atau kecakapan.
Kemampuan melakukan dalam penelitian ini adalah kesanggupan atau kecakapan mekakukan drive diumpan menyamping dan diumpan depan belakang .
1.4.3 Latihan
Pengertian latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam penelitian ini adalah suatu bentuk perlakuan untuk memperoleh kemampuan dalam melakukan drive.
1.4.4 Mahasiswa Semester IV
7
1.5 Manfaat Hasil Penelitian Penelitian ini diharapkan:
1.5.1 Dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan teori di bidang kepelatihan olahraga tenis, khususnya di Fakultas Ilmu Keolahragaan. 1.5.2 Dapat memberikan informasi kepada mahasiswa atau yang berkeinginan
8
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1. Landasan Teori
Tenis adalah sebuah olahraga yang menggunakan raket dan bola dan dimainkan di sebuah lapangan yang di bagi menjadi dua oleh sebuah jaring. Olahraga ini mempunyai lapangan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang 23,77 m dan untuk ukuran lebar yaitu untuk lebar lapangan tunggal 8,23 m dan untuk lapangan ganda lebarnya 10,97 m. Lapangan terbagi menjadi dua bagian yang sama panjang dengan dipisahkan oleh net yang melintang di tengah-tengah lapangan dengan tinggi di bagian tengah 0,91 m dan pada tiap-tiap tiang net 1,067 m. Permainan ini dilakukan di atas lapangan dengan permukaan keras (hard court) maupun lapangan rumput (grass court).
Tenis bisa dimainkan oleh dua orang yang saling berhadapan dalam permainan tunggal, baik tunggal putra maupun tunggal putri. Bisa juga dimainkan dalam permainan ganda baik ganda putra maupun campuran. Peralatan yang dibutuhkan untuk bisa memainkan olahraga ini adalah raket dan bola khusus untuk permainan tenis.
Penguasaan teknik dasar dan teknik-teknik pukulan yang baik merupakan salah satu landasan yang sangat penting agar dapat meningkatkan prestasi dalam bermain tenis. Untuk dapat bermain tenis dengan baik dan berprestasi optimal, seorang pemain harus menguasai teknik dasar dan teknik berbagai jenis pukulan yang ada disamping harus memiliki kemampuan fisik yang tepat dan mental
9
bertanding yang kuat. Untuk meningkatkan prestasi permainan tenis, pemain harus bisa menguasai teknik dasar dan teknik-teknik pukulan dengan baik.
2.1.1 Teknik Dasar Permainan Tenis Lapangan
Dalam bermain tenis yang baik dan benar, teknik dasar dalam bermain harus benar-benar di kuasai oleh pemain. Menurut Bey Magethi (1990: 31) apapun tingkatan permainan anda, ada beberapa prinsip dasar yang harus anda kuasai dalam bermain tenis. Teknik pukulan yang bagus didasarkan pada memukul pada tempat dan waktu yang tepat, tetapi yang penting anda harus berada dalam keseimbangan yang baik, bergerak dengan baik kearah bola, dan mengerti dimana bola dan raket akan bertemu dan membuat titik pertemuan (titik kontak) sehingga anda dapat menghasilkan pukulan yang keras dan terarah. Lardner (1987: 9) menyebutkan bahwa ada 6 macam pukulan dasar dalam tenis yaitu; forehand, backhand, service, volley, lob dan smash. Sedangkan menurut Yudoprasetio (1981: 43), pukulan-pukulan dalam tenis lapangan digolongkan dalam tiga golongan yaitu ground stroke, volley dan overhead stroke. Pendapat lain, pukulan yang harus dikuasai dalam permainan tenis lapangan ada beberapa macam, yaitu: serve, forehand dan backhand drive, volley, smash, dropshot dan lob. Diantara pukulan tersebut terdapat empat pukulan dasar dalam permainan
10
Pukulan forehand menurut Ladrner (1987: 31) adalah merupakan pukulan yang paling umum dipakai dalam tenis. Sedangkan Scharff menyebutkan ”Forehand drive adalah yang penting bagi seorang pemula. Tujuannya ialah mengembalikan pada sisi badan sebelah kanan pada orang biasa dan sebelah kiri pada orang kidal.
Pukulan backhand drive seperti yang dinyatakan Jim Brown ( 2002 : XI ) backhand drive adalah pukulan yang dilakukan oleh pemain tangan kanan dengan
lengan menyilang di depan tubuh kearah kiri; pukulan yang dilakukan oleh pemain kidal dengan lengan menyilang di depan tubuh kearah kanan, sedangkan menurut Scharff (1981 : 146 ) backhand drive adalah pukulan yang dilakukan dan rakret di muka badan. Tiap pukulan pada sisi kiri dari pemain yang memakai tangan kanan atau pada sisi kanan pemain kidal.
Pukulan servis adalah pukulan yang sangat penting dalam permainan karena selain sebagai pukulan pembuka, saat ini servis juga di gunakan untuk memenangkan suatu permainan (Katili, 1976: 57)., sedangkan Scharff (1981: 60) menyebutkan servis adalah pukulan untuk memulai permainan. Ini merupakan suatu pukulan dimana pemain seluruhya menguasai bola.
11
Lob merupakan pukulan lamban yang digunakan untuk memaksa pemain
yang bermain agresif di depan net untuk mundur dari posisinya yang menyerang dari depan net. Lob juga dapat memberi waktu untuk bernafas dan merubah keadaan apabila anda tertekan di bagian belakang lapangan. Juga dapat merubah posisi pemain dari posisi bertahan menjadi posisi menyerang (Bey Magehti, 1990 : 79). Sedangkan menurut Mottram (1986: 85) pukulan lob adalah pukulan yang naik ke udara dan diarahkan supaya jatuh sedekat mungkin dengan baseline lawan.
Pukulan overhead smash adalah pukulan yang dilakukan terhadap bola yang berposisi agak tinggi di atas kepala (Katili, 1976 : 57), sedangkan menurut Scharff (1981:85), overhead smash adalah pukulan untuk mematikan, dan smash yang cermat dan gigih adalah jawaban atas lob lawan.
2.1.2 Pengertian Drive
Pukulan drive merupakan pukulan yang penting untuk dikuasai karena pukulan ini adalah pukulan dasar dari pukulan yang lain dalam tenis. Sedangkan yang dimaksud disini adalah suatu pukulan yang dilakukan terhadap bola yang sudah menyentuh tanah.
12
2.1.3 Macam-macam Drive
Dalam drive ada dua pukulan yang harus dikuasai yaitu forehand drive dan backhand drive, maka dapat dijelaskan sebagai berikut :
2.1.3.1 Forehand drive
Forehand drive adalah suatu pukulan yang dilakukan untuk mengenai bola
yang datang di sebelah kanan seorang pemain dan di sebalah kiri pemain yang kidal. (Scharff, 1981:148), sedangkan menurut Jim Brown (2002 : XI) mengatakan forehand drive adalah Pukulan yang dilakukan oleh pemain tangan kanan pada bola yang berada di sisi kanan tubuhnya; atau pukulan yang dilakukan oleh pemain kidal pada bola yang berada di sisi kiri tubuhnya. Dengan menguasai dan mempelajari forehand drive dengan baik dan benar, maka akan berpengaruh banyak terhadap pukulan yang lainya dalam tenis lapangan.
2.1.3.2 Backhand Drive
Backhand drive adalah pukulan yang dilakukan dan rakret di muka badan.
Tiap pukulan pada sisi kiri dari pemain yang memakai tangan kanan atau pada sisi kanan pemain kidal. ( Scharff, 1981:146 ) Sedangkan menurut Jim Brown ( 2002 : XI ) backhand drive adalah pukulan yang dilakukan oleh pemain tangan kanan dengan lengan menyilang di depan tubuh kearah kiri; pukulan yang dilakukan oleh pemain kidal dengan lengan menyilang di depan tubuh kearah kanan.
13
Sedangkan backhand drive adalah pukulan yang dilakukan dan rakret di muka badan. Tiap pukulan pada sisi kiri dari pemain yang memakai tangan kanan atau pada sisi kanan pemain kidal.
2.1.4 Teknik Drive
Drive mempunyai bebarapa teknik mulai dari pegangan raket, cara berdiri,
ayunan kebelakang, ayunan ke depan, saat pukulan (impact) sampai gerakan lanjutan. (Schraff, 1981:29). Untuk lebih jelasnya maka diuraikan satu-persatu seperti berikut ini :
2.1.4.1 Pegangan Drive.
Dalam permainan tenis, raket dipegang dengan jari-jari dan telapak tangan kanan atau kiri. Suatu pukulan yang tepat dan baik, karena menggunakan pegangan yang benar dan tepat. Pegangan yang benar dan tepat memperoleh rasa pegangan yang enak ditangan dan dapat memukul bola kearah yang dikehendaki. Ada tiga macam gengaman yang digunakan untuk melakukan drive yaitu “Eastern, Continental dan Western. (Schraff, 1981:24).
2.1.4.1.1 Genggaman Eastern.
Eastern grip diperoleh dengan memegang leher (throat) dari raket dengan
14
gagang. Telapak tangan harus dekat pada bagaian yang rata dengan gagang itu. Seumpamanya kita “berjabat tangan” dengan raket itu. (Schraff, 1981:26).
Selain itu pegangan eastern mempunyai kelebihan yaitu menguntungkan untuk memukul bola-bola tinggi maupun rendah dalam tenis. Sedangkan kelebihan lain pegangan ini, bukan saja melayani bola yang mengandung berbagai macam putaran, melainkan memberikan pula pukulan top spin, flat, slice dan chop. (Gambar 1 )
Gambar 1. Genggaman Eastern
Sumber : Scharff, Bimbingan Main Tenis, 1981:25 2.1.4.1.2. Genggaman Continental
15
Gambar 2. Genggaman Continental
Sumber : Scharff, Bimbingan Main Tenis, 1981:27 2.1.4.1.3 Genggaman Western
Memgang raket dengan pola western yang paling mudah adalah dengan meletakan raket di tanah dan kemudian memungutnya. (Schraff, 1981 : 28). Cara ini baik untuk bola tinggi dan bola setinggi pingang namun sukar untuk bola yang rendah. (Gambar 3)
Gambar 3. Genggaman Western
16
Pegangan yang cocok untuk forehand drive adalah pegangan eastern. Sedangkan untuk backhand drive adalah pegangan continental, dengan menggunakan pegangan yang benar maka permainanya akan baik dan mempunyai power yang lebih besar.
2.1.4.2 Cara Berdiri ( Sikap )
Untuk melakukan tiap pukulan sebelumnya mengambil posisi siap untuk melakukan pemukulan. Robert Scharff (1981:29) memaparkan bagaimana posisi siap forehend drive maupun backhand drive yaitu “Menghadap net sepenuhnya dengan dengan dua kaki mengangkang santai dan dengan berat badan sama berat pada kedua belah kaki. Ayunkan leher raket ditangan kiri dan arahkan kepalanya ke net. Mata harus terus tertuju kebola. Badan tetap santai, lutut sedikit ditekukan dan punggung sebelah atas lurus sementara agak membungkuk. Tiap selesai memukul anda harus kembali keposisi begini. Dari posisi siaga ini bebas untuk berputar dan bergerak ke semua penjuru.” (Gambar 4)
Gambar 4. Posisi Siap
17
2.1.4.3 Ayunan Ke Belakang
Ayunan belakang forehand drive yaitu sambil berdiri dan berputar, ayunkan raket belakang dengan gerakan rata, lurus ke belakang dan horizontal dari tangan. Pindahkan berat badan berangsur-angsur ke kaki belakang. Gerakan ini serentak dan bersamaan dengan laju bola yang datang. Panjang tarikan ke belakang, berat badan harus terus berpindah ke kaki kanan, lutut membengkok sedikit sementara mata menatap bola yang datang. Kalau ada waktu tariklah raket sejauh mungkin ke belakang. (Scharft, 1981 : 30)
18
Gambar 5.
Gerak Ayunan Ke Belakang Forehand Drive Sumber : Jim Brown, Tenis Tingkat Pemula, 2002:32
19
Gambar 6
Gerak Ayunan Ke Belakang Backhand Drive
Sumber: Barron’s. Tennis Course Techniques and Tactics Vol. 1 (2000:84) 2.1.4.4 Ayunan Ke Depan
Ayunan ke depan foprehand drive dimulai dengan menurunkan raket sedikit lebih rendah dari bola yang akan dipukul, dan diawali dengan melangkahkan kaki ke kiri ke muka, bahu kiri harus sudah terarah kejaring dan sekaligus diikuti ayunan lengan ke depan dibarengi dengan pemutaran badan ke kiri
20
Gambar 7.
Ayunan Ke Depan Forehand Drive
Sumber : Barron’s. Tennis Course Techniques and Tactics Vol. 1 (2000:80&84) Gerak memutar daun raket mengitari bola bagian atas, tidak dilaksanakan dengan memutar pergelangan tangan namun dengan memutar lengan bagian bawah sedangkan tangan menggenggam raket dengan erat, sedangkan untuk backhand drive lepaskan tangan kiri dari leher raket, lalu ayunkan lengan berserta
raket ke arah net dengan gerak mendatar sejajar dengan bola yang datang atau sedikit dibawahnya. Gerakan ini jangan pula dilebih-lebihkan, nanti akan terjadi spin terlalu banyak.begitu raket mendekatri titik benturan, berat badan
21
Gambar 8
Ayunan Ke Depan Backhand Drive
Sumber : Barron’s. Tennis Course Techniques and Tactics Vol. 1 (2000:32)
2.1.4.5 Saat Pukulan (Impact)
22
Gambar 9.
Memukul Bola pada Puncak Melambungnya Sumber : Scharff, Bimbingan Main Tenis, 1981:32 2.1.4.6 Gerakan Lanjutan (follow through)
Bagian akhir ayunan memukul bola disebut follow through, ini dibutuhkan untuk mempengaruhi panjangnya maupun arah bola pada pukulan drive.
23
Gambar 10
Ayunan lanjutan Forehand Drive
Sumber : Scharff, Bimbingan Main Tenis, 1981:30
24
Gambar 11
Ayunan Lanjutan Backhand Drive
Sumber : Barron’s. Tennis Course Techniques and Tactics Vol. 1 (2000:84&85)
2.1.5 Latihan Drive Diumpan Menyamping
Latihan drive diumpan menyamping yang di maksud adalah latihan yang diterapkan dalam meningkatkan penguasaan pukulan drive latihan dengan menggunakan arah kesamping kanan dan kiri dalam permainan tenis dengan pemain berada di baseline.
25
Keuntungan kemampuan latihan diumpan menyamping yaitu bola lebih mudah untuk dipukul, posisi pemain tidak terlalu banyak bergerak, mempunyai motivasi yang kuat karena ada teman yang mengumpannya, secara teknis dapat meningkatkan mutu pukulan drive, waktu penguasaan teknik drive relatif lebih cepat, faktor kesulitannya relatif lebih sedikit, frekuensi saat melakukan teknik pukulan lebih cepat dan banyak serta pemain tidak cepat lelah karena tidak mengalami banyak pergerakan.
Kerugian latihan drive diumpan menyamping adalah subjek dalam melakukan latihan akan merasa cepat jenuh, karena hanya melakukan satu gerakan pukulan drive saja, dan arahnya hanya kesamping kanan dan kiri saja.
2.1.6 Latihan Drive Diumpan Depan Belakang
Latihan drive diumpan depan belakang adalah memukul bola dengan bergerak maju mundur dan mengarahkan bola pada daerah yang telah di tentukan secara berulang-ulang dalam satu tahap.
26
sedemikian rupa sehingga pada saat memantul ke atas, lakukan pukulan. Pada saat posisi siap pukul, posisi kaki kiri di depan. Tekuk ke dua kaki dengan berat badan bertumpu pada kaki kiri. Setelah melakukan penyesuaian langkah dengan posisi pemain badan menyamping dan sudah pada posisi siap memukul, ikuti dengan langkah kaki kanan sebagai akhiran. Setelah melakukan pukulan dengan posisi pemain maju dilanjutkan dengan mempersiapkan pukulan selanjutnya dalam hal ini posisi pemain mundur. Jangan menebak ketika bola datang melainkan membaca bola dengan akurat.
Kesimpulan dari uraian di atas adalah bahwa latihan drive diumpan depan belakang adalah merupakan salah satu bentuk variasi latihan guna menambah atau meningkatkan kemampuan pukulan bola. Dalam hal ini, bola yang dipukul dan diarahkan pada daerah sasaran yang dilakukan secara berulang-ulang dalam satu tahap latihan.
Keuntungan kemampuan latihan diumpan depan belakang yaitu dapat melatih fisik dan melatih stamina stamina sehingga dalam bermain tenis tidak cepat lelah.
27
2.2 Hipotesis
Menurut Sutrisno Hadi (1994 : 257), hipotesis adalah : ”Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kebenarannya”. menurut Suharsimi Arikunto (1996:67), hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Sesuai keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan anggapan atau dugaan sementara atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang ada dalam penelitian, yang masih perlu dibuktikan kebenarannya melalui perhitungan statistik dari data yang diperoleh.
Berdasarkan hasil analisis dari kedua pukulan bahwa pada drive diumpan menyamping, bola lebih mudah terkontrol untuk menempatkan bola, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
2.2.1 Ada perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian merupakan syarat mutlak di dalam suatu penelitian ilmiah. Berbobot atau tidaknya suatu penelitian tergantung pada pertanggung jawaban metodologi penelitiannya. Penggunaan metodologi penelitian harus tepat dan mengarah pada tujuan serta dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Metodologi penelitian yang seperti kita kenal sekarang memberikan garis-garis yang cermat dan mengajukan syarat-syarat yang benar, maksudnya adalah untuk manjaga agar penelitian yang dicapai dari suatu penelitian memiliki harga ilmiaih yang setinggi-tingginya.
3.1 Populasi
Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi dengan sejumlah penduduk atau induvidu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama” (Sutrisno Hadi, 1987 : 220), sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang wilayah penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Dalam penelitian ini menggunakan populasi mahasiswa putra Pendidikan Kepelatihan Olahraga semester IV rombel dua tahun akademik 2008/2009.
29
3.2 Sampel Penelitian
Sampel menurut Arikunto (2006:131) adalah wakil populasi yang diteliti. Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sedangkan Sutrisno Hadi (2000: 221) menyatakan bahwa sampel adalah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi.
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra Pendidikan Kepelatihan Olahraga semester IV tahun akademik 2008/2009 dari jumlah 40 mahasiswa dan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 orang. Dalam mengambil sampel penelitian menggunakan teknik random sampling, karena mahasiswa semester IV ada 4 ro mbel sehingga untu k menentu kanya dengan cara random. Dari hasil ramdom ternyata yang digunakan adalah mahasiswa semester IV rombel dua, selian itu ju ga menggu nakan purposive sampling karena pemilihan sekelompok subyek berdasarkan
ciri-ciri tertentu (Sutrisno Hadi, 2000:226) yaitu : 3.2.1 Usia 19-20 tahun
3.2.2 Sampel penelitian memiliki kemampuan yang sama
3.3 Variabel Penelitian
30
3.3.1 Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan drive diumpan menyamping dan latihan drive diumpan depan belakang .
3.3.2 Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan melakukan drive dalam tenis.
3.4 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yang hendak menyelidiki apakah ada perbedaan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan diumpan menyamping dan latihan diumpan depan belakang, sedangkan variabel terikatnya adalah adalah kemampuan melakukan drive dalam tenis. Secara grafis rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 12 Rancangan Penelitian Pre
X2
X1 YX1
YX2
31
3.5 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik eksperimen adalah metode yang memberikan dan menggunakan sutau gejala yang disebut latihan atau percobaan. Dengan adanya latihan tersebut akan terikat adanya hubungan sebab akibat sebagai pengaruh dari pelaksanaan latihan. Sutrisno Hadi (1987: 89) menyatakan bahwa salah satu tugas yang penting dalam riset ilmiah adalah penetapan ada tidaknya hubungan sebab akibat antar fenomena dan membuat hukum tentang hubungan sebab akibat. Metode eksperimen adalah metode yang paling jitu untuk meneliti hubungan sebab akibat tersebut.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah ”Matched Subject Desaign” atau pola M-S, dengan pengertian : Matched Subject Desaign” yaitu
eksperimen yang menggunakan dua kelompok sampel yang sudah disamakan subjek demi subyek sebelum perlakuan dilaksanakan. Yang disamakan adalah salah satu variabel atau lebih yang telah diketahui pengaruh terhadap hasil eksperimen yaitu variabel diluar atau faktor yang dieksperimenkan. (Sutrisno Hadi, 1987: 278).
32
Kedua kelompok yang memiliki tingkat kemampuan yang seimbang diundi. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama pada kedua kelompok untuk menjadi kelompok eksperimen mupun kelompok kontrol, sehingga subjektifitas peneliti tidak akan masuk di dalamnya. Sehingga akan dapat ditentukan kelompok mana yang kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.
Ternyata dari hipotesis latihan drive diumpan menyamping lebih baik untuk kemampuan melakukan drive daripada drive diumpan depan belakang. Sedangkan untuk menentukan latihan dengan cara diundi setelah dibagi menjadi dua kelompok yang mempunyai kemampuan yang seimbang. Setelah diundi ternyata kelompok eksperimen akan diberikan latihan drive diumpan menyamping, sedangkan kelompok kontrol diberikan latihan drive diumpan depan belakang.
3.6 Instrumen penelitian
Instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.6.1 Tes drive
Test drive adalah suatu test untuk mengetahui kemampuan seseorang
dalam melakukan pukulan drive. Dalam hal ini penulis menggunakan Hewits Achievement Test yang disusun kembali oleh James S. Bosco dan William F.
33
Tujuan tes ini adalah untuk mengukur kemampuan seorang pemain dalam melakukan pukulan drive. Pada pelaksanaan instrument ini, semua sample melakukan pukulan drive sebanyak 20 kali, pelaksanaannya sebagai berikut: sebelum pelaksanaan, sample melakukan pemanasan selama 10 menit dan setelah itu instruktur memperagakan tes. Kemudian tiap anak siap melakukan tes, dimulai anak berdiri di belakang baseline dan di center mark kemudian memukul bola yang diumpan instruktur. Bola harus masuk di atas net dan di bawah tali yang direntangkan di atas net setinggi 2,13 m dari lantai. Hasil yang dicatat adalah jumlah bola masuk ke petak penskoran seperti pada gambar berikut:
Gambar. Tes Penempatan drive
34
3.7 Pelaksanaan penelitian
Penelitian ini dilakanakan dalam tahap-tahap sebagai berikut: 3.7.1 Persiapan Penelitian
Penelitian mengambil sample dari mahasiswa putra Pendidikan Kepelatihan Olahraga semester IV tahun akademik 2008/2009.
3.7.2 Pelaksanaan Penelitian
Secara keseluruhan penelitian ini dilaksanakan selama hampir 6 minggu, yang dimulai sejak tanggal 14 April 2009 sampai dengan 26 Mei 2009 yang terdiri dari:
3.7.2.1 Test Awal (Pre Test)
Test awal (Pre Test) dilaksanakan untuk mendapatkan data awal tentang kemampuan sampel dalam melakukan drive. Tes awal dilaksanakan pada tanggal 14 April 2009 di lapangan Fakultas Ilmu Keolahrahaan mulai pukul 15.30 wib sampai selesai.
35
3.1.2.2. Perlakuan
Pada prinsipnya perlakuan disini adalah pelaksanaan program latihan untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan drive selama jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan frekuensi latihan sebanyak 3 kali dalam satu minggu yaitu pada hari selasa, kamis dan jum’at.
Peneliti menetapkan waktu latihan sebanyak 16 kali pertemuan ditambah 1 kali untuk tes terakhir (Post Test). Pemberian latihan dimulai tanggal 16 April 2009 sampai dengan tanggal 22 Mei 2009. Jam latihan untuk hari selasa, kamis dan jum’at pada pukul 15.30 wib.
Latihan dilakukan dengan tiga tahap yaitu : 3.1.2.2.1 Pemanasan
Pemanasan perlu dilakukan karena untuk menyiapkan kondisi badan sebelum melakukan latihan. Pemanasan meliputi lari kelililng lapangan, peregangan, melakukan stroke, dan latihan penunjang pukulan drive.
3.1.2.2.2 Latihan Inti
Latihan inti ditujukan untuk melaksanakan program latihan yang telah disusun. Dalam latihan ini terbentuk dua kelompok yaitu kelompok eksperimen yang diberikan latihan diumpan menyamping dan kelompok kontrol yang diberi latihan dengan diumpan depan belakang.
3.1.2.2.3 Latihan Penenangan
36
Dalam penenangan ini juga diberikan koreksi tentang kesalahan yang terjadi selama latihan.
3.7.2.3 Tes Akhir (Post Test)
Setelah tes menjalani latihan selama 16 kali pertemuan maka pada tanggal 26 Mei 2009 diadakan tes akhir yang bertujuan untuk mengetahui hasil latihan yang dicapai tes dari tiap-tiap kelompok setelah melaksanakan program latihan. Sama seperti halnya pada tes awal, pada tes akhir ini, pengukuran dilakukan dengan menggunakan Hewits Achievement Test.
3.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian. 3.8.1 Faktor kesungguhan
Faktor kesungguhan dalam pelaksanaan penelitian dari masing-masing sampel tidaklah sama, untuk itu penulis dalam pelaksanaan tes selalu mengawasi dan mengontrol setiap aktivitas yang dilakukan dengan melibatkan dosen pembimbing untuk mengarahkan kegiatan sampel pada tujuan yang akan dicapai. 3.8.2 Faktor penggunaan alat
37
3.8.3 Faktor pemberian materi
Pemberian materi dalam pelaksanaan tes mempunyai peran yang besar dalam pencapaian hasil yang optimal. Usaha yang ditempuh agar penyampaian materi tes dapat diterima seluruh sampel dengan jelas, sebelum pelaksaan tes diberikan petunjuk penggunaan alat tes dan contoh yang benar tentang penggunaan masing-masing alat tersebut.
3.8.4 Faktor kemampuan sampel
Masing-masing sampel memiliki kemampuan dasar yang berbeda, baik dalam penerimaan materi secara lisan maupun kemampuan dalam penggunaan alat tes.
3.9 Analisis Data
Analisis data merupakan langkah yang penting dalam penelitian karena merupakan upaya dalam mencari dan menata data-data hasil penelitian secara sistematis. Dengan analisis data maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian yang sudah dilaksanakan.
Setelah diperoleh hasil test akhir kemampuan drive yang terdapat pada lampiran, maka perlu matching dengan selalu menggunakan rumus t-test pada correlated sample. Untuk menyelesaikan ini ada dua rumus yang tersedia”. Diuji
38
memperoleh hasil yang sama (memperoleh nilai t yang sama), maka penulis memilih menggunakan rumus pendek untuk mengolah data, sebab lebih efisien penggunannya. Untuk menjabarkan data tes akhir ke dalam rumus diperlukan tabel persiapan seperti dibawahini:
Tabel perhitungan statistik dengan pola M-S (Sutrisno Hadi, 2004:230 )
t =
Mk : Mean Kelompok Kontrol Me : Mean Kelompok Eksperimen
2b : Jumlah deviasi dari mean perbedaan
39
(Sutrisno Hadi, 2004:226)
Sedangkan untuk mencari MD digunakan rumus sebagai berikut:
MB = N
B
Keterangan:
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Setelah diadakanya tes akhir dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, maka diperoleh data-data hasil tes dari tiap-tiap induvidu pada masing-masing kelompok.
Berdasarkan hasil penghitungan ststistik diperoleh nilai t sebesar 4,888 hasil ini menunjukkan angka yang lebih besardari nilai t-tabel yang besarnya 2,145 yang diuji berdasarkan taras signifikasi 5% dengan derajat kebebasan (db) 14.
Berdasarkan penghitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel, yaitu 4,888 > 2,145, maka :
4.1.1 Hipotesis yang menyatakan bahwa : “ada perbedaan kemampuan melakukan drive antara latihan diumpan menyamping dan diumpan depan belakang dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009, diterima. 4.1.2 Berdasarkan hasil uji beda mean yang diperoleh dari kedua kelompok,
diketahui bahwa mean kelompok eksperimen lebih besar daripada mean kelompok kontrol atau 37.6 > 30, sehingga dapat diketahui bahwa kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol, berarti latihan diumpan menyamping lebih efektif daripada latihan diumpan depan belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis pada
41
mahasiswa putra Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga semester IV tahun akademik 2008/2009.
4.2. Pembahasan.
Ada faktor yang menyebabkan perbedaan dari hasil latihan drive diumpan menyamping dan diumpan depan belakang terhadap kemampuan drive dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/2009. Walaupun dari kedua latihan menggunakan variasi teknik drive, namun terdapat perbedaan pada posisi menerima bola. Drive diumpan menyamping dalam pelaksanaanya, pada waktu menerima bola hanya menunggu datangnya bola lalu bergerak kesamping, sedangkan drive diumpan depan belakng dalam pelaksanaanya, pada waktu menerima bola harus maju dan mundur lagi untuk menerima bola yang kedua
Drive diumpan menyamping memiliki faktor yang menguntungkan karena
drive diumpan menyamping yaitu bola lebih mudah untuk dipukul, posisi pemain
tidak terlalu banyak bergerak, tidak menghabiskan tenaga. Sedangkan drive diumpan depan belakang harus bisa mengontrol tenaga untuk menghasilkan penempatan yang baik dan memerlukan fisik yang kuat karena berlari kedepan untuk menyambut datangnya bola, sehingga untuk kemampuan untuk penempatan kurang optimal.
42
4.2.1 Faktor kesungguhan
Faktor kesungguhan dalam pelaksanaan penelitian dari masing-masing sampel tidaklah sama, untuk itu penulis dalam pelaksanaan tes selalu mengawasi dan mengontrol setiap aktivitas yang dilakukan dengan melibatkan dosen pembimbing untuk mengarahkan kegiatan sampel pada tujuan yang akan dicapai. 4.2.2 Faktor pemberian materi
Pemberian materi dalam pelaksanaan tes mempunyai peran yang besar dalam pencapaian hasil yang optimal. Usaha yang ditempuh agar penyampaian materi tes dapat diterima seluruh sampel dengan jelas, sebelum pelaksaan tes diberikan petunjuk penggunaan alat tes dan contoh yang benar tentang penggunaan masing-masing alat tersebut.
4.2.3 Faktor kemampuan sampel
Masing-masing sampel memiliki kemampuan dasar yang berbeda, baik dalam penerimaan materi secara lisan maupun kemampuan dalam penggunaan alat tes
Faktor inilah yang menyebabkan hasil dari kedua latihan yaitu antara drive diumpan menyamping dan diumpan depan belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/2009 terdapat perbedaan yang meyakinkan.
43
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil analisis diperoleh simpulan penelitian sebagai berikut:
5.1.1 Ada perbedaan latihan drive diumpan menyamping dan diumpan depan belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/2009
5.1.2 Latihan diumpan menyamping lebih efektif daripada latihan diumpan depan belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/2009.
5.2 Saran
5.2.1 Untuk meningkatkan kemampuan drive dapat digunakan latihan dengan diumpan menyamping karena dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa latihan dengan diumpan menyamping lebih baik daripada latihan dengan diumpan depan belakang.
5.2.2 Bagi peneliti yang lain yang akan melakukan penelitian sejenis, sebaiknya menggunakan hasil penelitian ini dan penelitian terdahulu sebagai referensi sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih sempurna.
44
DAFTAR PUSTAKA
Barron’s. 2000. Tennis Crouse Techniques and Tactics Vol 1. Hongkong : Barron’s Education Series, Inc
B.Yudoprasetyo. 1981. Belajar Tenis Jilid 1. Jakarta: Bahtara Karya Angkasa. Bosco, S. James and Gustafson, F. William. 1983. Measurment and Evaluation in
Physical Education Fitness and Sport. USA
Brown, Jim. 2002. Tenis Tingkat Pemula. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Chollins, D. Ray dan Hudges, Patrick B. 1987. A. Comprehensive Guide to Sport Skill Test & Measurment. Charles Thomas Publiser.
Handono, Murti. 2002. Tenis Sebagai Prestasi dan Profesi. Jakarta : Tyas Biratno Pallal.
J. E. Hewitt. 1966. Tennis Achievement Test. Courtesy of Aapher. Katili, A.A. 1973. Olahraga Tenis. Jakarta : Bumi Restu Offset.
Lardner, Rex. 1992. Teknik Dasar Tenis Strategi dan Teknik yang AkuratSemarang : Dahara Prize
Magethi, Bey. 1990. Tenis Para Bintang. Bandung : Angkasa
Mortam, Tony. 1996. Fundamental Tenis Resep Meraih Kemenangan. Semarang : Dahara Prize
Pedoman penyusunan Skripsi Mahasiswa Program Strata 1 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negri Semarang. 2000
Sajoto, M. 1995 Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga.Semarang : Dahara Prize
Scharff, Robert. 1981 Bimbingan Main Tenis Cepat dan Mudah, Jakarta: Mutiara Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta
: Rineka Cipta
Sutrisno Hadi, 2004. Statistik 2. Yogjakarta : Andi
45
DAFTAR NAMA SAMPEL
NO NAMA KETERANGAN
1 Krisnawan Laksito Adi Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
2 Syaful Huda Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
3 Anggra Sandjaya S Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
4 Tika Salasa Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
5 Robby Darmawan Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
6 Rifan Sagita Pratama Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
7 Bondan Wahyu W Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
8 Andi Fahrur Rozi Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
9 Hendra Yusuf S Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
10 Anjas Rismadiar B Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
11 Agung Setiaji Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
12 Bondan Sanggara Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
13 Arif Afendi Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
14 Lilik Sigiarto Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
15 Aditya Kuswardana Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
16 Eko Wahyu P Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
17 Rizki Yulian S Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
18 Joko Santoso Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
19 Ana Taufani Ibnu B Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
20 Callixtus Fedy P Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
21 Wijanarko Prabowo Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
22 Hadi Prasetya Utomo Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
23 Selamet Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
24 Ragil Priyanto Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
25 Andy Budi P Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
26 Scritzyan Meifany A N K Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
27 Yanuar Iskhaq Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
28 Jamaludin Yusuf Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
29 Fredi Irawan Rombel 2 TP Tenis Lap. Semester IV
46
HASIL
TES AWAL ( PRE TEST ) FOREHAND DRIVE
47
HASIL
TES AWAL ( PRE TEST ) BACKHAND DRIVE
51
DAFTAR KELOMPOK BERDASARKAN TES AWAL
Kelompok A Kelompok B
No
No
Tes Nama Hasil No
No
Tes Nama Hasil
1 6 Rifan Sagita P 46 1 1 Krisnawan L 38
2 7 Bondan Wahyu 35 2 16 Eko Wahyu P 37
3 22 Hadi Prasetya U 35 3 12 Bondan Sanggara 34
4 4 Tika Salasa 29 4 5 Robby Darmawan 32
5 13 Arif Afendi 28 5 15 Aditya K 27
6 30 Andi M 26 6 8 Andi Fahrur Rozi 26
7 9 Hendra Yusuf S 25 7 25 Andy Budi P 24
8 27 Yanuar Iskhaq 23 8 11 Agung Setiaji 23
9 21 Wijanarko P 21 9 29 Fredi Irawan 21
10 14 Lilik Sigiarto 20 10 2 Syaful Huda 20
11 18 Joko Santoso 20 11 19 Ana Taufani Ibnu 20
12 26 Scritzyan M 19 12 24 Ragil Priyanto 20
13 28 Jamaludin Yusuf 19 13 20 Callixtus Fedy P 18
14 3 Anggra Sandjaya 16 14 23 Selamet 18
15 10 Anjas Rismadiar 16 15 17 Rizki Yulian S 12
Jumlah 378 Jumlah 370
52
PERHITUNGAN STATISTIK DARI HASIL TES AWAL (PRE TEST)
53
HASIL
TES AKHIR ( POST TEST ) FOREHAND DRIVE KELOMPOK EKSPERIMEN
No No
Tes Nama
Tes Forehand Drive Skor Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 6 Rifan Sagita P 3 4 2 2.5 5 3 5 2 2 5 33.5
2 7 Bondan Wahyu 2 2 0 3 5 1 2 1 5 5 26
3 22 Hadi Prasetya U 2 2 2 1 0 3 3 3 2.5 3 21.5
4 4 Tika Salasa 1.5 2 3 2 1 3 1.5 2 1 2 19
5 13 Arif Afendi 1 0 2 2 2.5 1.5 4 2 2 1.5 18.5
6 30 Andi M 1 2 1 3 3 3 1.5 2 1.5 2 20
7 9 Hendra Yusuf S 2 2 1 5 1.5 3 1.5 1.5 2 3 22.5
8 27 Yanuar Iskhaq 1 2 2 3 1.5 2.5 2 4 2 1 21
9 21 Wijanarko P 0 1 3 2 4 2 1 3 2 1 19
10 14 Lilik Sigiarto 1 1 3 2 3 4 0 4 2 1 21
11 18 Joko Santoso 1 3 1 2 3 1 1.5 1.5 2 3 19
12 26 Scritzyan M 1 3 2 5 2 1 1.5 2 1 1 19.5
54
HASIL
55
HASIL TES AKHIRDRIVE KELOMPOK EKSPERIMEN
No No Tes Nama Skor Total
1 6 Rifan Sagita P 56
2 7 Bondan Wahyu 33
3 22 Hadi Prasetya U 38
4 4 Tika Salasa 41
5 13 Arif Afendi 39
6 30 Andi M 41
7 9 Hendra Yusuf S 43
8 27 Yanuar Iskhaq 40
9 21 Wijanarko P 37
10 14 Lilik Sigiarto 28
11 18 Joko Santoso 30
12 26 Scritzyan M 34
13 28 Jamaludin Yusuf 31
14 3 Anggra Sandjaya 36
56
HASIL
57
HASIL
TES AKHIR ( POST TEST ) BACKHAND DRIVE KELOMPOK KONTROL
No No Tes Nama
Tes Backhand Drive
Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 Krisnawan L 2 1.5 2 1 0 2 1.5 1.5 1 1 13.5
2 16 Eko Wahyu P 1 1 0 1 2 0 3 1 2 2 13
3 12 Bondan Sanggara 1 3 1 1 1.5 1 1.5 3 2 1.5 16.5 4 5 Robby Darmawan 1 3 1 2 1.5 2 1 2.5 2 1 17
5 15 Aditya K 0 1 1 2 2.5 1 2 2 0 2 13.5
6 8 Andi Fahrur Rozi 1 3 2 1.5 1 2 3 2 1 2 18.5
7 25 Andy Budi P 2 2.5 3 2 2 1.5 3 3 3 2 24
8 11 Agung Setiaji 2 0 2 1 2 1.5 1 1.5 2 2 15
9 29 Fredi Irawan 0 2 1 1 0 1 1 0 2 2 10
10 2 Syaful Huda 1 1.5 1 1 0 2 2 1 1.5 3 14
11 19 Ana Taufani Ibnu 2 1 1 1 2 1.5 2.5 1.5 3 2 17.5 12 24 Ragil Priyanto 1.5 0 1 0 2 2 3 2 1.5 1.5 14.5 13 20 Callixtus Fedy P 1 2 1.5 1 1.5 1 1 2 1 2 14
14 23 Selamet 1 4 2 2 0 2 2 1.5 1 0 15.5
58
HASIL TES AKHIR DRIVE KELOMPOK KONTROL
No No Tes Nama Skor Total
1 1 Krisnawan L 34
2 16 Eko Wahyu P 35
3 12 Bondan Sanggara 27
4 5 Robby Darmawan 31
5 15 Aditya K 31
6 8 Andi Fahrur Rozi 35
7 25 Andy Budi P 38
8 11 Agung Setiaji 34
9 29 Fredi Irawan 23
10 2 Syaful Huda 30
11 19 Ana Taufani Ibnu 28
12 24 Ragil Priyanto 24
13 20 Callixtus Fedy P 25
14 23 Selamet 28
59
HASIL TES AKHIR
ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL Kelompok A (Kelompok Esperimen) Kelompok B ( Kelompok Kontrol )
60
PERHITUNGAN STATISTIK DARI HASIL TES AKHIR (POST TEST)
61
PERHITUNGAN STATISTIK
Untuk mengetahui perbedaan latihan drive diumpan menyamping dan diumpan depan belakang terhadap kemampuan melakukan drive dalam tenis pada mahasiswa putra semester IV Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun Akademik 2008/ 2009, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut :
Dari hasil pada tabel perhitungan akhir dapat diketahui :
Data-data tersebut dimasukkkan kedalam rumus t-test dengan rumus pendek sehingga diperoleh nilai t sebagi berikut :
62
t = 1.555
6 . 7
t = 4.888
Jadi hasil nilai t-test hasil adalah 4.888
63
UJI PERBEDAAN MEAN
Untuk mengetahui yang lebih baik antara latihan drive diumpan menyamping dan drive diumpan depan belakang terhadap kemampuan melakukan drive, dilakukan uji perbedaan mean, yaitu :
MK = ∑ K ME = ∑ E
N N
= 450 = 564
15 15
= 30 ` = 37.6
64
NILAI-NILAI t-test
65
DAFTAR NAMA DOSEN PEMBIMBING DAN PETUGAS LAPANGAN
NO NAMA JABATAN
1 Soedjatmiko, S.Pd.,M.Pd Dosen Pembimbing I
2 Drs. Hermawan M.Pd Dosen Pembimbing II
3 Meka Yulianto Peneliti
4 Ahmad Fahmi Pengumpan Bola
5 Meilinda Pencatat hasil test
6 Sri Handayani Pencatat hasil test
7 Gigih Sarwo Perlengkapan
8 Angga Agusta Perlengkapan
9 Husni Fahritsani Pembantu umum
10 Dony Sapta Pembantu umum
71
PROGAM LATIHAN
KEMAMPUAN MELAKUKAN DRIVE ANTARA LATIHAN DIUMPAN MENYAMPING DAN DIUMPAN DEPAN BELAKANG DALAM TENIS PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER IV JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
OLAHRAGA TAHUN AKADEMIK 2008/ 2009
No Tahap Pertemuan
72
pukulan bola,ke arah lapangan tunggal. Setelah memukul bola pemain harus kemabali
73
garis baseline. Ketika diumpan, pemain bergerak menyamping dan memukul ke arah sasaran pukulan bola,ke arah lapangan tunggal. Setelah memukul bola pemain harus kemabali ketempat awal
A
B
74 dengan forehand drive, setelah itu secepatnya pemin bergerak kearah sebaliknya untuk memukul bola dengan backhand drive. Setelah memkul bola
75
menit. mundur untuk memukul
bola ke empat dengan pukulan backhand. Setelah selesai memukul bola ke empat pemain kembali ke posisi awal. A
A
B
77
KETERANGAN :
A = PENERIMA
B = PENGUMPAN
1,2,3,4 & 5 = NILAI = BOLA
= JALUR LARI PENERIMA
= LEMPARAN BOLA
= LEMPARAN NILAI 6 Post Test Untuk
78
Untuk kelancaran penelitian, dalam pelaksanaannya dibantu oleh pelatih dan asisten pelatih, petugasa lapangan dan rekan mahasiswa yang sebelumnya telah diberi penjelasan mengenai tugas dan tujuan penelitian.
E. PELAKSANAAN
79
10 menit. Setelah selesai pemanasan tiap anak siap melakukan tes, dimulai anak berdiri di seberang net pada titik pertemuan garis pangkal atau baseline. Pengumpan berada di seberang net pada titik silang garis servis.
Dengan menggunakan raket, pemgumpan memberi bola percobaan sebanyak 2 kali kearah yang dites. Kemudian anak melakukan pukulan drive dan mengarahkan melewati net ke dalam daerah penelitian.
Selanjutnya pengumpan memberikan bola sebanyak 10 kali untuk dihitung hasil tesnya.
F. PENILAIAN
80
G. LAPANGAN TES DRIVE
Gambar. Tes Penempatan drive
Sumber : Bosco, S. James and Gustafson, F. William. Measurment and Evaluation in Physical Education Fitness and Sport. (1983 : 443)
Keterangan :
a. Dipasang tali membentang ± 15 meter diatas net b. Jarak antara tepi net dengan tali setinggi 7 feet c. 2,3,4 dan 5 = Nilai sasaran pukulan forehand drive d. Lebar nilai sasaran
1) Point 2 pertama adalah 4 feet 6 inches 2) Point 3 pertama adalah 4 feet 6 inches 3) Point 4 adalah 4 feet 6 inches
4) Point 5 adalah 4 feet 6 inches A = Tester / Sempel