PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2015
DESA/KELURAHAN
: TIHINGAN
KECAMATAN
: BANJARANGKAN
KABUPATEN
: KLUNGKUNG
Disusun oleh :
I Gede Arya Megantara
1221105010
PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan KKN PPM di Desa
Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung tepat pada waktunya.
Dalam penyelesaian program KK dampingan ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak yaitu:
1. Bapak selaku dosen pembimbing lapangan Pande Gde Sasmita Julyantoro, S.Si.,M.Si
yang telah memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis
sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.
2. Bapak I Nyoman Suartika, SS selaku Kepala Desa Tihingan yang membantu penulis
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi penulis dalam pelaksanaan program di
KK Dampingan.
3. Bapak I Wayan Mandoran sebagai Kepala Keluarga Dampingan yang telah memberi
informasi mengenai keluarganya.
4. Bapak I Komang Budiarta selaku Kepala Dusun Dinas Banjar Tihingan yang telah
memberi informasi mengenai KK Dampingan.
5. Teman-teman satu kelompok yang sudah bekerjasama selama KKN PPM ini serta
pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari yang diharapkan oleh pembaca karena
keterbatasan kemampuan serta referensi yang penulis miliki. Penulis mengharapkan kritik
dan saran pada pembaca yang membangun. Penulis mengharapkan dapat memahami dan
menyelesaikan program non tema KKN dampingan. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan
terima kasih.
Tihingan, 25 Agustus 2016
Daftar Isi
Judul
Halaman Pengesahan ... i
Kata Pengantar ... ii
Daftar isi... iii
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 2
1.3 Pendapatan Keluarga Dampingan ... 3
1.4 Pengeluaran Kebutuhan ... 3
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga ... 5
2.2 Masalah Prioritas ... 6
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program ... 7
3.1.1 Program Pemberian Selimut dan Bantal ... 7
3.1.2 Program Bantuan Sembako... 8
3.1.3 Program Baju dan Lampu ... 8
3.2 Jadwal Kegiatan ... 8
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelaksanaan Program Kegiatan Pendampingan Keluarga ... 11
4.1.1 Waktu ... 11
4.1.2 Lokasi... 11
4.1.3 Pelaksanaan ... 11
4.2 Hasil Program Pendampingan Keluarga ... 11
Bab V PENUTUP
5.1 Simpulan ... 13
5.2 Rekomendasi ... 13
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Bab I akan memaparkan mengenai gambaran umum dari keluarga dampingan yang
diteliti oleh mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana. Program Keluarga Dampingan
merupakan salah program kerja yang wajib dilaksanakan oleh peserta KKN PPM XIII tahun
2016. Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk mempelajari permasalahan yang dighadapi oleh keluarga pra-sejahtera agar nantinya
mahasiswa dapat membantu mengidentifikasi masalah serta pemberian solusi sehingga dapat
bermanfaat meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan hidup keluarga dampingan oleh
mahasiswa yang telah ditunjuk. Penggambaran mengenai keluarga dampingan bertujuan
untuk menjelaskan program keluarga dampingan yang telah dilakukan oleh mahasiswa.
Adapun keluarga dampingan dalam penelitian ini adalah keluarga dari I Wayan Momdoran.
Gambaran umum terkait keluarga bapak I Wayan Mondoran akan dijelaskan secara terperinci
dalam pembahasan dibawah.
1.1Profil Keluarga Dampingan
No Nama Status
Umur
(Th)
Pendidikan Pekerjaan Ket
1
Keluarga bapak I Wayan Mondoran merupakan keluarga dampingan yang bertempat
tinggal di Banjar Dinas Mungguna, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan. Beliau tinggal
berdua dengan saudaranya yaitu Ibu Ni Nengah Muklik. Beliau dengan adiknya tidak kawin
sehingga tidak mempunyai anak.DI dalam satu pekarangan rumah terdapat 2 KK yaitu bapak
I Wayan Mondoran dengan sepupunya yaitu bapak I Nengah Kantoran.
Sehari-hari bapak I Wayan Mondoran bekerja sebagai petani di lahannya. Beliau
mempunyai lahan 14 are yang kepemilikannya dimiliki berdua dengan bapak I Wayan
Mondoran. Sedangkan ibu Ni Nengah Mungklik tidak bisa bekerja lagi karena umur, beliau
hanya membantu-bantu pekerjaan rumah seperti membantu keluarga bapak I Nengah
Kantoran memberi makan babi serta membersihkan rumah.
Untuk semua pengeluaran ditanggung oleh keluarga bapak I Nengah Kantoran yang
mempunyai ekonomi yang lebih mencukupi. Dalam bekerja bapak I Wayan Mondoran tidak
pernah mendapatkan hasil, semua hasil pertanian yang diperolehnya diberikan kepada
keluarga bapak I Nengah Kantoran.
1.2Ekonomi Keluarga Dampingan
Bapak I Wayan Mandoran bekerja sebagai seorang petani di lahannya miliknya yang
seluas 14 are dimana kepemilikan dari lahannya dibagi dua dengan keluarga bapak I Nengah
Kantoran. Ibu Ni Nengah Mungklik tidak bekerja karena faktor umur sehingga beliau tidak
kuat lagi untuk bekerja di sawah seperti dulu. Di rumah, ibu Ni Nengah Mungklik hanya
membantu-membantu pekerjaan rumah tangga dari keluarga bapak I Nengah Kantoran seperti
memberi makan babi milik bapak I Nengah Kantoran serta membersihkan halaman rumah.
Hasil yang didapat yang dari sawah semuanya dikelola oleh keluarga bapak I Nengah
Kantoran, itu karena semua pengeluaran dari keluarga bapak I Wayan Mondoran ditanggung
oleh keluarga bapak I Nengah Kantoran, seperti biaya untuk makan dan berobat jika ada
1.3Pendapatan Keluarga Dampingan
Keluarga bapak I Wayan Mondoran tidak memiliki pendapatan karena semua
pendapatan dari bertani diberikan kepada keluarga bapak I Nengah Kantoran untuk
mengelolanya sehingga keluarga bapak I Wayan Mondoran sangat bergantung pada keluarga
bapak I Nengah Kantoran. Ibu Ni Nengah Mungklik tidak bekerja, beliau hanya membantu
pekerjaan rumah tangga keluarga I Nengah Kantoran. Oleh karena itu beliau tidak
mempunyai pendapatan. Hasil dari penjualan babi yang dibantu memelihara oleh ibu Ni
Nengah Mungklik juga semuanya dikelola oleh keluarga bapak I Nengah Kantoran.
Keluarga bapak I Wayan Mandoran hanya akan mempunyai uang jika diberikan oleh
keluarga bapak I Nengah Kantoran. Ini karena keluarga bapak I Wayan Mandoran malu
untuk meminta uang, dan mereka berpikir bahwa hasil kerja mereka dipakai untuk
membiayai makan mereka yang ditanggung oleh keluarga bapak I Nengah Kantoran.
Sehingga keadaan rumah dan pakaian yang digunakan sudah menjadi kurang layak. Seperti
lampu rumah yang dibiarkan mati karena tidak mempunyai uang untuk membeli yang baru.
1.4Pengeluaran Kebutuhan
Pengeluaran dari keluarga I Wayan Mandoran semuanya ditanggung oleh keluarga I
Nengah Kantoran, ini karena keluarga I Wayan Mandoran sudah berumur sehingga sulit
untuk mengumpulkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Dulu saat masih
muda, keluarga bapak I Wayan Mandoran mengelola sendiri uangnya, tetapi karena
keterbatasan pengetahuan sehingga bapak I Wayan Mandoran dan ibu Ni Nengah Mungklik
tidak dapat membedakan uang sehingga sering ditipu saat berbelanja.
Sekarang karena sudah merasa agak berumur dan sudah tidak bisa lagi mengurus
kebutuhan rumah tangganya makanya keluarga bapak I Wayan Mandoran mau menerima
tangganya seperti makan bersama keluarga I Nengah Kantoran. Karena merasa tidak enak
sudah merepotkan keluarga bapak I Nengah Kantoran makanya hasil dari lahan yang dimiliki
bersama diberikan semua kepada keluarga bapak I Nengah Kantoran.
Untuk masalah kesehatan, keluarga bapak I Wayan Mandoran hampir tidak ada yang
sakit parah. Seperti sakit sesak nafas yang umum dialami oleh orang-orang tua saat bekerja
terlalu keras. Saat sakitpun keluarga I Nengah Kantoran mau membantu membiayainya,
mereka sudah menganggap I Wayan Mandoran dan adiknya Ni Nengah Mungklik sebagai
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Adapun permasalahan yang dialami oleh keluarga bapak I Wayan Mandoran akan
dipaparkan dalam table dibawah ini :
No Permasalahan Keterangan
1 Masalah Ekonomi Keluarga Bapak I Wayan Mandoran tidak
mempunyai pemasukan karena semua pendapatan
diberkan kepada bapak I Nengah Kantoran untuk
mengelolanya. Beliau setiap hari hanya membantu
merawat sawah bapak I Nengah Kantoran. Karena
tidak memiliki pemasukan, kehidupan keluarga
bapak I Wayan Mandoran sangat tergantung pada
keluarga bapak I Nengah Kantoran dan untuk
membeli sesuatu harus meminta uang kepada
keluarga bapak I Nengah Kantoran dan keluarga
bapak I Wayan Mandoran malu untuk meminta uang
sehingga barang-barangnya seperti selimut, bantal
dan baju sudah banyk yang tidak layak pakai.
2 Masalah Keluarga Bapak I Wayan Mandoran dan adiknya ibu Ni
Nengah tidak menikah sehingga pada saat umurnya
sudah tua seperti sekarang tidak ada yang
Kantoran mau mengurus keluarga bapak I Wayan
Mandoran.
Tabel 1.2 Permasalahan Keluarga Bapak I Wayan Mandoran
2.2 Masalah Prioritas
Dari kedua masalah tersebut yang akan dijadikan masalah prioritas adalah masalah
ekonomi, memang keluarga bapak I Wayan Mandoran bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari
seperti makan dari pemberian keluarga bapak I Nengah Kantoran. Tetapi untuk keperluan
yang lain seperti kebutuhan sandang dan papan seperti membetulkan rumah dan membeli
selimut bapak I Wayan Mandoran tidak bisa karena tidak memiliki penghasilan. Untuk
meminta bapak I Wayan Mandoran sangat malu sehingga hanya jika diberikan uang oleh
keluarga bapak I Wayan Kantoran saja keluarga bapak I Wayan Mandoran bisa memiliki
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Melihat permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh keluarga bapak I Wayan
Mandoran, peneliti mengetahui bahwa permasalahan ekonomi yang dihadapi adalah
persoalan dalam memenuhi kebutuhan sandang dan papan. Dimana bapak Wayan Mandoran
dan adiknya, ibu Ni Nengah Mungklik sudah tidak lagi muda dan tidak memiliki anak karena
tidak menikah sehingga penulis berupaya memberikan solusi berupa motivasi dan solusi
terkait masalah ini berupa :
3.1.1 Program Pemberian Selimut dan Bantal
Program pemberian selimut dan bantal ini bertujuan agar bapak I Wayan Mandoran
dan Ibu Ni Nengah Mungklik bisa tidur dengan nyenyak. Karena dari survey yang penulis
lakukan, penulis melihat kondisi tempat tidur hanya seadanya saja. Memang sudah
beralaskan kasur, tetapi tidak memiliki bantal yang bagus, bantalnya hanya seadanya saja
bahkan sudah tergolong rusak. Selain itu untuk pak Wayan yang tidur di luar, beliau hanya
menggunakan kamben untuk mengurangi rasa dingin dan kondisi bantalnya pun sudah
tergolong tidak layak pakai.
Kaena masalah diatas maka penulis membuat program ini untuk membuat tidur dari
bapak Wayan dan ibu Nengah lebih nyenyak. Apalagi di usia yang sudah tidak muda lagi
sangat diperlukan istirahat yang cukup agar badan bisa tetap sehat. Dan juga khusus untuk
bapak Waya, dengan selimut yang diberikan agar bisa mengurangi rasa dingin pada malam
3.1.2 Program Bantuan Sembako
Program bantuan sembako bertujuan untuk memberikan bantuan langsung berupa
beras, minyak, telur, kopi, teh, dan gula. Bantuan sembako bermanfaat untuk dapat
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Selain itu dengan bantuan pemberian sembako ini
juga dapat memberikan asupan energi yng cukup untuk bapak Wayan dalam beraktivitas ke
sawah setiap hari, karena biasanya bapak Wayan dan ibu Nengah makan dengan lauk
seadanya saja. Selain itu juga dapat meringankan pengeluaran yang di keluarkan, sehingga
dapat dialihkan ke yang lain.
3.1.1 Program Pemberian Baju dan Lampu
Program bantu pemberian baju dan lampu karena dari survey yang dilakukan baju
yang dikenakan oleh bapak Wayan sudah agak usang, dan di kamar tempat tidur ibu Nengah
tidak memiliki lampu sehingga keadaannya menjadi gelap gulita. Dengan pemberian baju ini
nantinya diharapkan bisa membuat bapak Wayan dan ibu Nengah bisa memakai pakaian yang
layak untuk sehari-hari. Pemberian lampu bertujuan agar ruangan tempat tidur dari ibu
Nengah tidak gelap lagi sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa diminimalisir seperti
terpeleset karena lantai yang gelap.
3.2 Jadwal Kegiatan
Bertemu kepala dusun banjar Mungguna dan
berkunjung ke rumah KK dampingan
3
2 26/7/2016 13.00
Survey KK dampingan di dusun Pau dan
Tihingan
3
4 10/8/2016 07.00 Mengunjungi KK dampingan 4
5 12/8/2016 10.00 Membantu KK Dampingan memetik sayur 6
6 12/8/2016 17.000
10 18/8/2016 08.00 Membantu KK Dampingan memetik bunga 6
11 18/8/2016 17.00
Membantu KK Dampingan menyapu
halaman
3
12 19/8/2016 16.00
Diskusi dan menanyakan permasalah dengan
KK Dampingan
banten untuk hari raya Anggarakasih
8
15 23/8/2016 08.00
Memberikan opsi mengenai solusi atas
18 26/8/2016 06.00
Mengunjungi KK dampingan sambil
membantu ibu Ni Nengah Mungklik
mengerjakan pekerjaan rumah tangga
Pemberian bantuan sembako, selimut, baju,
lampu dan bantal
6
21 28/8/2016 06.00
Melihat apakah bantuan kita berguna apa
tidak bagi KK dampingan
2
22 28/8/2016 17.00
Perpisahan dan pamitan dengan KK
dampingan
6
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA
PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1. Pelaksanaan Program Kegiatan Pendampingan Keluarga
4.1.1. Waktu
Pelaksanaan program pemberian selimut, bantal, baju, lampu, dan sembako
dilaksanakan dalam waktu 1 hari yakni Tanggal 27 Agustus 2016 pada pukul 07.00 WITA.
4.1.2. Lokasi
Lokasi pelaksanaan semua program tersebut, bertempat di rumah Bapak I Wayan
Mandoran yang beralamat di Dusun Mungguna, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan,
Kabupaten Klungkung.
4.1.3. Pelaksanaan
Pelaksanaan program pemberian selimut, bantal, baju, lampu, dan sembako dilakukan
bersama dengan bapak I Wayan Mandoran dan ibu Ni Nengah Mungklik, diberikan langsung
kepada keluarga bapak I Wayan Mandoran di rumah beliau.
4.2 Hasil Program Pendampingan Keluarga
Melalui program pemberian selimut dan bantal dapat memberikan kenyamanan
kepada bapak Wayan Mandoran yang tidur di luar sehingga beliau tidak kedinginan lagi
karena biasanya beliau hanya menggunakan kamben untuk menghangatkan tubuhnya saat
dingin. Hasil emberian baju adalah keluarga bapak I Wayan Mandoran menjadi punya lebih
banyak baju yang layak pakai. Pemberian lampu menyebabkan kamar dari keluarga bapak I
Wayan Mandoran tempat ibu Ni Nengah Mungklik biasanya tidur bisa terang sehingga bisa
pemberian Untuk program bantuan sembako memberikan juga hasil yang positif, karena
keluarga Bapak I Wayan Mandoran dapat memasak makanan yang cukup seimbang antara
protein, karbohidrat, serta bervitamin.
4.3 Kendala Program Pendampingan Keluarga
Kendala yang dihadapi yaitu peneliti kurang dapat medampingi atau membantu
pekerjaan bapak I Wayan Mandoran dan ibu Nengah Mungklik. Hal ini dikarenakan tempat
waktu yang berbarengan dengan program kerja KKN, sehingga sulit untuk ikut mendampingi
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Secara umum, kesimpulan yang didapat melalui program KK dampingan ini adalah
dapat membantu dan mempelajari permasalahan yang dihadapi dalam sebuah keluarga.
Keluarga bapak I Wayan Mandoran merupakan warga yang sangat kurang mampu. Faktor
umur menjadikan bapak Wayan sudah tidak bisa secara optimal lagi dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Selain itu faktor tidak menikah juga menjadi faktor penting mengapa
keluarga bapak Wayan Mandoran sampai bisa kurang mampu. Jika menikah maka bapak
Wayan pasti bisa memliki anak yang bisa mengurusnya saat masa tua bukan malah seperti
sekarang yang masih harus bekerja saat usia sudah senja. Solusi yang dapat diberikan hanya
pemberian barang-barang seperti sembako, baju, selimut, bantal dan lampu.
5.2 Rekomendasi
Rekomendasi yang peneliti sarankan adalah agar bapak Wayan Mandoran bisa
mmeerhatikan kesehatannya, jangan terus memaksakan diri untuk bekerja ke sawah. Juga
Lampiran 1.
Gambar 1. Susasana saat kunjungan pertama dengan KK dampingan
Gambar 2. Keadaan kamar keluarga bapak I Wayan Mandoran
Gambar 4. Membantu pekerjaan rumah tangga ibu Ni Nengah Mungklik
Gambar 5. Keadaan dapur keluarga bapak I Wayan Mandoran
Gambar 7. Keadaan kamar mandi bapak I Nengah Kantoran tempat keluarga bapak I Wayan
Mandoran MCK
Gambar 8. Suasana saat pemberian bantuan, disaksikan juga oleh bapak I Nengah Kantoran
Gambar 9. Suasana saat pemberian bantuan bersama ibu Ni Nengah Mungklik dan bapak I