• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku perawat pada pemenuhan kebutuhan personal hygiene pada pasien diruang Neurologi dan ruang Bedah Saraf RSUP H.Adam Malik Medan yang meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan perawat pada pemenuhan kebutuhan personal hygiene.

2. Populasi dan Sampel

2.1 Populasi

Populasi adalah seluruh objek dengan karateristik tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di Ruang Neurologi dan Ruang Bedah Saraf RSUP H. Adam Malik Medan. Setelah peneliti melakukan survei awal pada Desember 2013 ke RSUP H. Adam Malik Medan maka didapatkan data jumlah perawat di ruang neurologi dan ruang bedah saraf RSUP H. Adam Malik Medan yaitu 40 orang.

2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2002). Sampel harus bersifat representatif (mewakili semua populasi yang ada) dan jumlahnya harus cukup banyak (Nursalam, 2003). Jumlah sampel perawat yang digunakan sebanyak 40 orang.

Teknik pengambilan sampel untuk menilai pengetahuan, sikap dan tindakan perawat dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene menggunakan

total sampling, dimana keseluruhan populasi perawat dijadikan sampel. Seluruh perawat yang bekerja di ruang neurologi dan ruang bedah saraf dijadikan sampel penelitian. Total sampling dilakukan jika jumlah sampel yang diambil kurang dari 100 orang (Arikunto, 2009).

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan yang berada di Jl. Bunga Lau No.17 Medan. Adapun alasan pemilihan rumah sakit ini adalah belum pernah dilakukan penelitian tentang perilaku perawat pada pemenuhan kebutuhan personal hygiene, Alasan memilih tempat yaitu ruang rawat di rindu A dengan pasien tingkat ketergantungan tinggi yang seluruh aktivitas pasien dibantu oleh perawat. Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2013- April 2014.

4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari Fakultas Keperawatan USU dan RSUP H. Adam Malik Medan. Sebelum peneliti melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti memberikan penjelasan kepada responden tentang tujuan dan prosedur penelitian yang akan dilaksanakan dan meyakinkan responden bahwa responden bahwa informasi yang telah diberikan akan dirahasiakan dan tidak akan dipergunakan dalam hal yang merugikan

responden serta hanya dipergunakan untuk penelitian. Calon responden yang bersedia menandatangani surat persetujuan, tetapi jika tidak bersedia maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data yang diisi responden. Lembar hanya diberi kode tertentu.

5. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh informasi dari responden peneliti menggunakan alat pengumpulan data dalam bentuk kuesioner dan lembar observasi yang disusun sendiri oleh peneliti dengan berpedoman kepada tinjauan pustaka. Kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu kuesioner data demografi dan kuesioner untuk pengetahuan dan sikap. Instrumen untuk menilai perilaku terdiri dari tiga bagian yaitu kuesioner pengetahuan, kuesioner sikap perawat pada pemenuhan kebutuhan

personal hygiene pada pasien dan lembar observasi untuk tindakan perawat pada pemenuhan kebutuhan personal hygiene pada pasien.

5.1 Kuesioner Data Demografi

Kuesioner data demografi digunakan untuk mengkaji data demografi responden yaitu data demografi perawat sebagai responden untuk meneliti pengetahuan, sikap dan tindakan perawat dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene. Data demografi perawat meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, dan

5.2. Kuesioner Pengetahuan

Kuesioner penelitian tentang pengetahuan perawat pada pemenuhan kebutuhan personal hygiene pada pasien di ruang neurologi dan ruang bedah saraf, terdiri dari 22 pertanyaan dengan pilihan jawaban a, b, c. Jika jawaban benar= 1, salah= 0. Total skor diperoleh terendah 0 yang tertinggi 22. Semakin tinggi skor maka semakin baik pengetahuan perawat.

Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana (2002), adalah :

Rentang P =

Banyak kelas

Dengan P merupakan panjang kelas dengan rentang 0 dan 2 kategori kelas untuk menilai pengetahuan perawat pada pemenuhan personal hygiene yaitu pengetahuan baik dan tidak baik, maka didapatkan panjang kelas 2. menggunakan P = 2 dengan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas. Maka pengetahuan dikategorikan ordinal sebagai berikut : 0-10 adalah pengetahuan tidak baik, dan 11-22 adalah pengetahuan baik.

5.3. Kuesioner Sikap

Kuesioner penelitian tentang sikap perawat pada pemenuhan kebutuhan

personal hygiene terdiri dari 10 pernyataan. Penilaian menggunakan Skala Likert dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap- tiap item yaitu skor pernyataan positif yaitu sangat setuju= 4, setuju= 3, tidak setuju= 2, sangat tidak setuju= 1. Skor pernyataan negatif yaitu sangat setuju= 1, setuju= 2, tidak setuju

= 3, sangat tidak setuju= 4. Untuk pernyataan positif sebanyak 7 kuesioner yaitu pada nomor 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10 dan pernyataan negatif sebanyak 3 kuesioner pada nomor 1, 6, 9. Untuk menilai sikap perawat pada pemenuhan personal hygiene

pasien dengan kategori sikap positif jika score 25 - 40 dan negatif jika score 10 - 24.

5.4. Lembar Observasi Tindakan

Tindakan perawat pada pemenuhan kebutuhan personal hygiene pasien dinilai dengan menggunakan lembar observasi dengan menilai tiap jenis perawatan dilakukan atau tidak. Jenis perawatan yang diobservasi adalah perawatan kulit, perawatan mulut, perawatan rambut, perawatan kuku dan perawatan genitalia.

6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Kuesioner penelitian ini dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka, oleh sebab itu peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui seberapa besar kemampuan alat ukur dalam mengukur secara konsisten sasaran yang diukur.Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Uji validitas penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji validitas isi (content validity) yang di uji oleh ahlinya atau expert judgment. Pada penelitian ini, peneliti menunjukkan kuesioner yang telah disusun kepada ahlinya, setelah kuesioner dikoreksi atau divalidasi oleh ahlinya, peneliti memperbaiki kuesioner

sesuai saran ahli. Hasil uji validitas didapatkan hasil content validity index (CVI)

dengan nilai 0,975 yang didapat dengan nilai rentang 3 dan 4 dengan perbaikan untuk mempermudah pemahaman dalam penggunaan instrumen.

Uji reliabilitas instrumen adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dalam ruang lingkup yang sama (Notoatmodjo, 2005). Peneliti melakukan uji reliabilitas sebelum pengumpulan data. Responden untuk reliabilitas berbeda dengan responden penelitian. Peneliti melakukan uji reliabilitas di RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan jumlah 20 responden. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji reliabilitas Kuder Richardson (KR 21) untuk menguji reliabilitas kuesioner pengetahuan perawat dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene pada pasien di ruang neurologi dan ruang bedah saraf dengan jumlah 22 pertanyaan dengan hasil uji reliabilitas 0.7418 dimana lebih besar dari r tabel = 0.632. Instrumen dinyatakan reliabel jika nilai r hitung > dari nilai r tabel dan instrumen pengetahuan perawat pada pemenuhan kebutuhan

personal hygiene pada pasien telah reliabel. Peneliti menggunakan uji reliabilitas

Cronbach Alpha untuk menguji reliabilitas kuesioner sikap perawat pada pemenuhan kebutuhan personal hygiene pada pasien dengan jumlah 10 pernyataan dengan hasil uji reliabilitas 0,785. Bila angka reliabilitas instrumen lebih dari 0,70 maka alat ukur akan dikatakan reliabel (Arikunto, 2006). Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0,785 maka instrumen dinyatakan reliabel.

7. Pengumpulan Data

Penelitian dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan izin penelitian dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, kemudian peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada RSUP H. Adam Malik Medan. Setelah mendapatkan izin maka peneliti melakukan pengumpulan data. Peneliti mencari perawat yang bekerja diruang Neurologi dan ruang Bedah Saraf, setelah peneliti menemukan responden, peneliti memperkenalkan diri kepada responden selanjutnya peneliti menjelaskan tujuan, manfaat, surat persetujuan menjadi responden dan cara pengisian kuesioner. Peneliti menjadikan seluruh perawat yang bekerja di ruang neurologi dan ruang bedah saraf menjadi responden karena peneliti menggunakan metode total sampling.

Setelah peneliti menjelaskan tujuan dan cara pengisian kuesioner, peneliti memberikan lembar persetujuan kepada responden. Responden yang bersedia menandatangani surat persetujuan penelitian dan responden yang menolak untuk menjadi responden penelitian dapat menolak. Peneliti memberikan kuesioner kepada responden yang bersedia, dan responden dipersilahkan untuk mengisi kuesioner. Peneliti memberikan waktu untuk responden mengisi kuesioner. Dalam pengisian kuesioner ini, membutuhkan waktu 10-15 menit untuk masing- masing responden yang bersedia mengisi langsung dan setelah selesai diisi, kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti untuk mentabulasi data dengan teknik komputerisasi. Pada saat pengambilan kuesioner peneliti melihat

kelengkapan jawaban responden, jika ada pernyataan yang belum diisi oleh responden maka peneliti menjelaskan maksud dari pernyataan tersebut, sehingga semua pernyataan terjawab, dan peneliti mengumpulkan semua kuesioner.

Untuk tindakan perawat peneliti melakukan observasi. Peneliti menemui kepala ruang kemudian meminta izin untuk melakukan penelitian diruangan tersebut. Peneliti menjelaskan kepada kepala ruang tentang tujuan dan manfaat penelitian. Peneliti kemudian bertanya kepada perawat pada jam berapa dilakukan personal hygiene. Setelah mengetahui jadwal tindakan personal hygiene, kemudian peneliti melakukan observasi diruang tersebut sesuai waktu yang telah ditetapkan. Untuk lembar observasi peneliti memberikan tanda centang (√) pada kolom ya jika perawat melakukan dan pada kolom tidak jika perawat tidak melakukan tindakan yang ada pada format lembar observasi. Peneliti melakukan observasi enam hari dalam satu minggu selama satu bulan dan peneliti menjadikan perawat sebagai sampel untuk diobservasi. Setelah observasi selesai dilakukan, selanjutnya seluruh data dikumpul untuk di analisa.

8. Analisa Data

Setelah semua data terkumpul maka peneliti menganalisa data yang dimulai dari tahap penyuntingan data (Editing) dengan memeriksa kembali semua kuesioner yang telah diisi oleh responden, dengan maksud untuk memeriksa apakah setiap kuesioner telah diisi sesuai dengan petunjuk, kemudian membuat kode (Coding) dengan memberikan kode tertentu pada kuesioner yang telah diajukan untuk mempermudah sewaktu mengadakan tabulasi dan analisa data,

memasukkan data (Data Entry) dengan mengisi kolom atau kotak lembar kode sesuai jawaban masing-masing pertanyaan, Tabulasi dengan membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan penelitian. Setelah data terkumpul, maka analisa data dilakukan melalui pengolahan data secara komputerisasi. Setelah data ditabulasi maka dilakukan analisis terhadap masing- masing variabel. Untuk variabel pengetahuan skala ukur yang digunakan adalah skala ordinal yang hasilnya dibagi menjadi dua kategori yaitu baik 11-22, tidak baik 0-10. Untuk variabel sikap skala ukur yang digunakan adalah skala ordinal yang hasilnya dibagi menjadi dua kategori yaitu positif 25-40, negatif 10-24. Dan hasil observasi dengan mengobservasi apakah perawat melakukan personal hygiene atau tidak. Dari pengolahan data statistik, data demografi disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentasi. Hasil analisa data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk melihat gambaran pengetahuan, sikap, dan tindakan perawat pada pemenuhan kebutuhan personal hygiene pasien rawat inap.

Dokumen terkait