• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Desain ini digunakan untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan ibu dalam perawatan balita pneumonia di wilayah kerja Puskesmas Medan Denai.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah seluruh objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki balita yang menderita pneumonia dan bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas Medan Denai. Berdasarkan survei awal yang dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Medan jumlah balita penderita pneumonia di Puskesmas Medan Denai pada bulan Januari sampai Oktober 2012 adalah sebanyak 168 orang.

4.2.2 Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mampu mewakili seluruh populasi (Notoadmodjo, 2010). Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai yang

dikehendaki peneliti (Setiadi, 2007). Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dengan mempertimbangkan besar kecilkannya sampel (Setiadi, 2007) yaitu jika kurang dari 10.000 subjek penelitian, maka rumus Slovin yang digunakan adalah :

n = N

1 + N (d2)

Keterangan:

n = jumlah sampel

d = penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan yang diinginkan yaitu 0,1 atau 10%

N = besarnya populasi yang akan teliti

Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus diatas, maka besar sampel yang diperlukan adalah sebanyak 63 responden. Adapun kriteria sampel yaitu :

1. Ibu yang memiliki balita yang pernah mengalami pneumonia di wilayah kerja Puskesmas Medan Denai pada bulan Maret hingga Juni 2013.

2. Dapat berkomunikasi dengan baik. 3. Mampu membaca dan menulis

4.3 Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas Medan Denai. Adapun alasan pemilihan lokasi ini karena puskesmas ini merupakan salah satu puskesmas yang memiliki jumlah balita penderita pneumonia yang terbanyak, dapat dijangkau oleh peneliti dan belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya terkait dengan perawatan penyakit pneumonia. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18 Maret sampai dengan 7 Juni 2013.

4.4 Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin penelitian dari institusi pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mengajukan permohonan izin penelitian kepada kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dan kepada kepala Puskesmas Medan Denai. Setelah mendapat data dan alamat-alamat pasien yang pernah menderita pneumonia, penelitia kemudian mendatangi rumah calon responden. Sebelum melakukan penelitian, responden terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang tujuan, manfaat dari penelitian, hak-hak responden dalam penelitian dan kerahasiaan responden terjaga.

Responden yang bersedia untuk diteliti terlebih dahulu menandatangani lembar persetujuan penelitian (informed consent) sebagai bukti kesedian diri menjadi responden. Apabila responden tidak bersedia atau menolak untuk berpartisipasi, maka peneliti tidak memaksa dan harus tetap menghormati hak-hak responden.

Kerahasiaan responden dijaga dengan cara peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memakai inisial

atau kode yang hanya diketahui oleh peneliti dan responden. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti.

4.5 Instrumen penelitian

Instrumen pada penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner yang terdiri dari dua bagian, dimana pada bagian pertama instrumen berupa data demografi responden yaitu: umur, suku, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penghasilan keluarga. serta bagian kedua berupa kuesioner perilaku yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjaun pustaka. Kuesioner perilaku berisikan pertanyaan yang terdiri dari 3 bagian yaitu kuisioner pengetahuan, kuisioner sikap, dan kuisioner tindakan.

4.5.1 Data Demografi

Kuesioner data demografi meliputi usia ibu, agama, suku, pekerjaan, penghasilan keluarga, dan pendidikan terakhir.

4.5.2 Pengetahuan

Instrumen penelitian pengetahuan ibu dibuat peneliti berdasarkan tinjauan pustaka untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu dalam perawatan pneumonia pada balita dengan menggunakan kuesioner.

Instrumen penelitian tentang pengetahuan terdiri dari 15 pernyataan positif. Pernyataan no.1 mengenai defenisi pneumonia. Pernyataan no. 2 mengenai tanda dan gejala pneumonia. Pernyataan no.3 mengenai cara penularan pneumonia. Pernyataan no. 4-5 mengenai pemberian makan. Pertanyaan no. 6 mengatasi hidung tersumbat. Pernyataan no. 7-9 mengenai pemberian cairan. Pernyataan no.

10 mengenai mengatasi batuk. Pertanyaan no.11 mengenai tanda- tanda pneumonia bertambah buruk. Pernyataan no. 12 mengenai pemantauan perkembangan penyakit. Pernyataan no.13-14 mengenai kepatuhan penggunaan obat dan follow up. Pernyatan no.14-15 mengenai menjaga kesehatan lingkungan tempat tinggal.

Instrument pengetahuan ini akan dinilai dengan Skala Likert dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap item yaitu skor pernyataan positif adalah skor pertanyaan yang benar (skor 2) dan salah (skor 1) dan tidak tahu (skor 0). Total skor diperoleh terendah 0 yang tertinggi 30. Semakin tinggi skor maka semakin baik pengetahuan ibu dalam merawat balita pneumonia.

Berdasarkan rumus statistik menurut Fajar,dkk (2009) adalah :

P = Rentang

Banyak kelas

Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang 30 dan 3 kategori kelas untuk menilai pengetahuan ibu yaitu pengetahuan baik, cukup, buruk maka didapatkan panjang kelas 3. Menggunakan P = 10 dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas pertama, maka pengetahuan ibu dalam merawat balita pneumonia dikategorikan ordinal sebagai berikut : 0-10 adalah pengetahuan buruk, 11-20 adalah pengetahuan cukup, 21-30 adalah pengetahuan baik.

4.5.3 Sikap

Instrumen penelitian tentang sikap ibu dalam merawat balita pneumonia akan dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka yang terdiri dari 12

pernyataan, yang terdiri dari 9 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif. Pernyataan no.1-3 pemberian makan. pernyataan no. 4 mengenai mengatasi hidung tersumbat. Pernyataan no. 5-7 mengenai pemberian cairan. Pernyataan no. 8 mengenai mengatasi batuk. Pernyataan no. 9 mengenai pemantauan perkembangan penyakit. Pernyataan no. 10-11 mengenai kepatuhan penggunaan obat dan follow up. Pernyataan no. 12 mengenai menjaga kesehatan lingkungan tempat tinggal.

Instrument sikap ini akan dinilai dengan menggunakan skala likert dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap item. Skor pernyataan positif yaitu sangat setuju (skor 4), setuju (skor 3), tidak setuju (skor 2), sangat tidak setuju (skor 1), sedangkan pernyataan yang negatif sebaliknya (Alimul, 2009). Total skor diperoleh terendah 12 yang tertinggi 48. Semakin tinggi skor maka semakin positif sikap ibu dalam merawat balita pneumonia.

Berdasarkan rumus statistik menurut Fajar dkk (2009) adalah : p = Rentang

Banyak kelas

Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang 36 dan 3 kategori kelas untuk menilai sikap ibu dalam merawat balita pneumonia yaitu sikap baik, cukup, dan buruk, maka didapatkan panjang kelas 12. Menggunakan P = 12 dan nilai terendah 12 sebagai batas bawah kelas pertama, maka sikap dikategorikan nominal sebagai berikut : 12 – 24 adalah sikap baik, 25-36 adalah sikap cukup, dan 36-48 adalah sikap baik.

4.5.4 Tindakan

Kuesioner pengetahuan dibuat dengan menggunakan skala Guttman. Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban dari pertanyaan atau pernyataan: ya dan tidak. Skala Guttman ini pada umumnya dibuat seperti checklist dengan interpretasi penilaian. (Alimul, 2009).

Instrumen penelitian tentang tindakan terdiri dari 13 pertanyaan positif. Pernyataan no.1-2 mengenai pemberian makan.pernyataan no. 3 mengenai memengatasi hidung tersumbat. Pernyataan no. 4-7 pemberian cairan. Pernyataan no. 8 mengenai mengatasi batuk. Pernyataan no.9 mengenai pemantauan perkembangan penyakit. Pernyataan no. 10-11 mengenai penggunaan obat dan follow up. Pernyataan no. 12-13 mengenai menjaga kesehatan lingkungan tempat tinggal.

Instrument tindakan ini dinilai dengan menggunakan Guttman dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap item. Skor pernyataan positif yaitu skor pernyataan benar (skor 1) dan salah (skor 0) (Alimul, 2009). Total skor diperoleh terendah 0 yang tertinggi 13. Semakin tinggi skor maka semakin baik tindakan ibu dalam merawat balita pneumonia.

Berdasarkan rumus statistik menurut Fajar,dkk (2009) adalah :

P = Rentang

Banyak kelas

Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang 13 dan 3 kategori kelas untuk menilai tindakan ibu dalam merawat balita pneumonia yaitu tindakan baik,

cukup, dan buruk, maka didapatkan panjang kelas 4. Menggunakan P = 4 dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas pertama, maka tindakan ibu dalam merawat balita pneumonia dikategorikan ordinal sebagai berikut : 0-4 adalah tindakan buruk, 5-9 adalah tindakan cukup dan 10-13 adalah tindakan baik.

5.5 Perilaku

Perilaku diperoleh dengan menjumlahkan pengetahuan, sikap, dan tindakan. Berdasarkan rumus statistik menurut Fajar,dkk (2009) adalah :

P = Rentang

Banyak kelas

Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang 26 dan 3 kategori kelas untuk menilai perilaku ibu yaitu perilaku baik, cukup, dan buruk. Rentang diperoleh dengan cara mencari selisih jumlah total pengetahuan tertinggi + sikap tertinggi + tindakan tertinggi dengan jumlah total pengetahuan rendah + sikap terendah + tindakan terendah. Menggunakan P= 26 dan nilai terendah 12 sebagai batas bawah kelas pertama, maka perilaku ibu dalam merawat balita pneumonia dikategorikan ordinal sebagai berikut : 12-38 adalah perilaku buruk, 39-64 adalah perilaku cukup, dan 65-91 adalah perilaku baik.

4.6. Uji Validitas dan Reabilitas

4.6.1 Uji Validitas

Validitas mengacu pada kemampuan instrument pengumpulan data untuk mengukur apa yang harus diukur, untuk mendapatkan data yang relevan dengan

apa yang sedang diukur. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas isi untuk mengukur kevaliditasan instrumen penelitian yaitu kuesioner. Validitas isi adalah pengukuran kevaliditasan instrumen dengan menilai sejauh mana instrument dapat mewaliki faktor yang diteliti (Dempsey & Dempsey, 2002). Uji validitas instrumen telah dilakukan pada dosen keperawatan anak USU, perawat di ruangan anak RS.Pirngadi Medan, dan perawat Puskesmas Pematang Johar.

4.6.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas instrument adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrument untuk mendapatkan hasil yang konsisten saat dipakai ulang sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dalam ruang lingkup yang sama (Dempsey & Dempsey, 2002). Penelitian ini telah dilakukan uji reliabilitas internal yaitu pembagian instrument hanya satu kali (Arikunto, 2010). Instrumen telah diujikan kepada 30 responden yang sesuai dengan kriteria sampel penelitian di wilayah Kerja Puskesmas Medan Denai dan tidak masuk ke dalam sampel penelitian. Uji reliabilitas untuk instrument telah dianalisis menggunakan rumus Kuder Richarson (KR) 20 dan cronbach alpha. Kuder Richarson (KR) 20 digunakan pada instrumen tindakan dengan nilai reliabilitas 0.739. Dan cronbach alpha digunakan pada instrumen pengetahuan dan sikap dengan nilai reliabilitas 0.719 dan 0.820. Instrument dikatakan reliabel karena nilai alpha diatas 0.70 (Dempsey & Dempsey, 2002).

4.7 Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa prosedur yaitu peneliti telah mengajukan surat permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada institusi

pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, kepala Dinas Kesehatan, dan kepala Puskesmas Medan Denai. Kemudian dibantu oleh petugas puskesmas untuk mendata nama dan alamat ibu balita yang menderita pneumonia. Setelah mendapatkan data dan alamat pasien, peneliti bersama dengan petugas puskesmas langsung mengumpulkan data ke rumah masing-masing calon responden sesuai alamat yang diberikan. Penelitian dilakukan pada pagi hari selama 3 bulan. Untuk memastikan calon responden mengingat penyakit pneumonia yang pernah diderita anaknya, peneliti terlebih dahulu menanyakan Ibu tentang pneumonia yang terjadi balitanya. Apabila ibu kurang dapat mengingat dengan jelas maka peneliti menanyakan dengan lebih spesifik dengan menyebutkan waktu kunjungan ibu ke Puskesmas Medan Denai.

Setelah mendapatkan calon responden, peneliti memperkenalkan diri kemudian menjelaskan tujuan, manfaat penelitian serta proses pengisian kuesioner. Calon responden yang bersedia menandatangani surat persetujuan sebagai bukti kesediaan responden dalam penelitian ini. Responden yang bersedia mengisi kuesioner yang diberikan peneliti selama ± 30 menit. Dalam pengisian kuesioner, sebagian responden ingin ditanya secara langsung sehingga kuesioner dibacakan oleh peneliti. Responden diberikan kesempatan bertanya selama pengisian kuesioner tentang hal yang tidak dimengerti sehubungan dengan pernyataan yang ada dalam kuesioner. Setelah responden selesai mengisi seluruh kuesioner penelitian, peneliti terlebih dahulu memeriksa kelengkapan jawaban responden sesuai dengan pertanyaan kuesioner kemudian seluruh data dikumpulkan untuk dianalisis.

4.8 Analisa Data

Setelah semua data pada kuesioner terkumpul , maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahap. Pertama memeriksa kelengkapan identitas dan data responden serta memastikan bahwa jawaban telah diisi (editing), kemudian data yang sesuai diberi kode (coding) untuk memudahkan peneliti dalam melakukan tabulasi dan analisa data. Selanjutnya memasukkan data ke dalam komputer dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan sistem komputerisasi.

Prosedur analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat. Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variable penelitian, yaitu karakteristik responden dan perilaku ibu mengenai perawatan pneumonia pada balita. karakteristik responden mencakup usia, agama, suku, pendidikan dan pekerjaan. Perilaku perawatan balita pneumonia oleh ibu, yaitu pengetahua, sikap dan tindakan ibu dalam melakukan perawatan pneumonia pada balita.

Hasil pengolahan data statistik, data ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase untuk melihat gambaran pengetahuan, sikap, tindakan dan perilaku ibu dalam perawatan pneumonia pada balita

Dokumen terkait