A. Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survey penatalaksanaan terhadap tindakan pemeriksaan “evaluasi pemeriksaan USG protrusi intravesika prostat dengan klinis BPH di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng Jakarta” yang merupakan salah satu jenis pemeriksaan imejing. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bagian Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada selama bulan desember 2016 sampai dengan bulan januari 2017.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi pada penelitian ini seluruh pasien yang berkunjung di bagian Radiologi RSUD Cengkareng untuk pemeriksaan Ultrasonografi Ginjal dan Buli-buli pada bulan Desember 2016 sampai dengan 7 januari 2017 hingga sebanyak 87 pasien.
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini diambil dari pasien yang dilakukan pemeriksaan USG Ginjal dan buli-buli dengan klinis BPH pada bulan Desember 2016 hingga 7 Januari 2017 sebanyak 5 sampel. Sampel diambil dengan teknik purposive random sampling yaitu sampel yang ditemui dan dapat diambil datanya secara lengkap yang ditetapkan oleh peneliti sesuai kriteria sampel.
Umum Daerah Cengkareng Jakarta” menggunakan metode kualitatif dilakukan sebagai berikut:
1. Studi kepustakaan
Mengumpulkan semua data yang berhubungan dengan pemeriksaan USG ginjal dan buli-buli pada klinis BPH. Data- data tersebut berupa literatur, artikel, brosur, internet, dan media cetak lainnya yang berkaitan dengan penelitian baik berupa SOP, teknik pemeriksaan, dan hasil gambaran USG serta hal-hal yang berkaitan dengan protrusi prostat yang bertujuan untuk memperkuat kajian teori yang mendukung proposal ini.
2. Observasi Parsipatoris
Observasi Parsipatoris yaitu dengan melakukan penelitian langsung terhadap obyek penelitian (pasien) yang melibatkan semua indera secara langsung dan mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja serta keterlibatan penulis secara langsung dalam melakukan prosedur pemeriksaan USG protrusi intravesika prostat pada pasien dengan klinis BPH untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian dan mengetahui lebih lanjut mengenai permasalahan yang akan diteliti.
3. Wawancara
Pengumpulan data dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi langsung dari pihak-pihak yang berkompeten di bidang USG serta dokter spesialis urologi yang diberikan sejumlah pertanyaan terbuka berdasarkan pedoman wawancara.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penulisan instrumen penelitian yang digunakan antara lain: 1. Alat Tulis
Alat tulis digunakan untuk menulis data yang diperoleh. 2. Lembar kerja
Lembar kerja untuk mencatat hasil penelitian terdiri dari data pasien dan hasil laboratorium salah satunya adalah PSA.
3. Dokumentasi
Gambaran USG protrusi intravesika prostat dengan klinis BPH yang diperoleh pada bagian RSUD Cengkareng Jakarta.
F. Pengolahan dan Analisis Data
Untuk pengolahan dan analisa data, penulis melakukan dengan cara skening prostat dengan menggunakan USG untuk mendapatkan sonografi protrusi intravesika prostat dengan klinis BPH pada prostat. Kemudian setelah sonografi diperoleh, hasilnya dicatat pada lembar kerja sesuai dengan hasil yang didapatkan. Data dan hasil pemeriksaan yang telah didapat berupa catatan hasil dari observasi, evaluasi dan diperkuat dengan hasil ekspertise dari dokter spesialis radiologi, yang kemudian akan dilakukan evaluasi terhadap prosedur, teknik skening dan hasil gambaran dengan melakukan wawancara kepada sonografer, dokter radiologi dan dokter urologi. Semua data kemudian dianalisa secara narasi dan deskriptif sehingga memperoleh kesimpulan.
Amalia, R., 2007. Artikel Publikasi Faktor-Faktor Risiko terjadinya Pembesaran Prostat Jinak (Studi Kasus di RS Dr. Kariadi, RSI Sultan Agung, RS Roemani Semarang). , pp.1–8. Available at: http://eprints.undip.ac.id/.
Angka, P., Benign, K. & Hyperplasia, P., 2010. Perbedaan Angka Kejadian BPH pada usia antara 50-59 tahun dengan usia di atas 60 tahun.
Ayu, P. desiana wulaning, 2013. Deteksi kepala janin pada citra usg dengan ruang warna rgb, ciel*a*b, fuzzy c-means dan iterative randomized hough transform. , p.16.
Bapat, S.S. et al., 2006. Does estimation of prostate volume by abdominal ultrasonography vary with bladder volume : A prospective study with transrectal ultrasonography as a reference. , pp.3–8.
Berthold Block, M.D., 2004. The Practice of Ultrasound, Germany: Thieme. Boer A, 2005. Radiologi Diagnostik. Edisi 2. Jakarta: Gaya Baru, p: 453-7,
Jakarta: Gaya Baru.
Butler, P., W.M.Mitchell, A. & Elllis, H., 2006. Applied Radiological Anatomy, USA: Cambridge University Press.
Chia, S.J. et al., 2003. Correlation of intravesical prostatic protrusion with bladder outlet obstruction. BJU International, 91(4), pp.371–374.
Doyle, D., 1995. Oxford (1994) 180. , (March), p.1995. Faiz, O. & Moffat, D., 2003. At a Glance Anatomy, Erlangga.
Furqan, 2003. Evaluasi Biakan Urin Pada Penderita BPH Setelah Pemasangan Kateter Menetap: Pertama Kali Dan Berulang. , pp.1–41.
Griffith et al., 2010. Expertddx Ultrasound first., canada: Amirsys.
Gupta, L., 2007. Diagnostic Ultrasound second., New Delhi: Jaypee Brothers Medical.
Ilyas, G. & Budyatmoko, B., 2005. Perkembangan Mutakhir Pencitraan Diagnostik (Diagnostic Imaging) kedua., Jakarta: FKUI-RSCM.
Imardi, S. & Ramli, K., 2007. Pengembangan Dan Pengkayaan Fungsi Antarmuka Perangkat Lunak Untuk Visualisasi Dan Analisis Citra Ultrasonografi.
Insidens, A., 2016. Pemilihan Modalitas Pemeriksaan Radiologi untuk Diagnosis Benign Prostatic Hyperplasia. , 43(6), pp.469–472.
Kidingallo, Y. et al., 2011. Kesesuaian ultrasonografi transabdominal dan transrektal pada penentuan karakteristik pembesaran prostat. Universitas Stuttgart, 1(2), pp.158–164.
Kumar, V., Abas, A.K. & Aster, J.C., 2005. Robbin’s and Cotran Pathologic Basis and Disease ninth., Elsevier Saunder’s.
Laauckner, M., 2011. Manual of diagnostic ultrasound second., WHO.
Lajiness, M., 2016. The Nurse Practitioner in Urology S. Quallich, ed., USA: Springer.
Lauralle, S., 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Ssitem, Jakarta: EGC.
McVary, K.T. & Welliver, C., 2016. Treatment of Lower Urinary Tract Symptoms and Benign Prostatic Hyperplasia, USA: ELSEVIER.
Noble, vicki E. & Nelson, B., 2011. manual of emergency and critical care ultrasound, USA: Cambridge University Press.
Nose, H. et al., 2005. Accuracy of two noninvasive methods of diagnosing bladder outlet obstruction using ultrasonography: Intravesical prostatic protrusion and velocity-flow video urodynamics. Urology, 65(3), pp.493–497.
Patel, P.R., 2007. Lecture Notes: Radiologi. Edisi kedua., Surabaya.
Pearce, E.C., 2009. Anatomi dan Fisiologis untuk Paramedis, Jakarta: Gramedia. Rahardjo, D., 1999. Prostat: Kelainan-kelainan jinak, diagnosis, dan
penanganan., Jakarta: Asian Medical.
Roehrborn, C.G., 2008. Pathology of benign prostatic hyperplasia.
Rumack, C.M. et al., 2011. DIAGNOSTIC ULTRASOUND 4 th., USA: ELSEVIER.
Sidharta, dr. H., 2006. Atlas Ultrasonografi, Jakarta: Gaya Baru.
Srivastava, P., 2006. An Atlas of Small Parts and Muskculoskeletal Ultrasound with Color Flow Imaging third., New DelhiI: Jaypee Brothers Medical. Tan, Y.H. & Foo, K.T., 2003. Intravesical prostatic protrusion predicts the
outcome of a trial without catheter following acute urine retention. The Journal of urology, 170(6 Pt 1), pp.2339–41. Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14634410.
Wibowo, D.. & Paryana, W., 2007. Anatomi tubuh manusia. In Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wilson, L.. & Hillegas, K.., 2005. Gangguan Sistem Reproduksi Laki-Laki, Jakarta.
Yuen, J.S.P. et al., 2002. Effects of bladder volume on transabdominal ultrasound measurements of intravesical prostatic protrusion and volume. International