• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. 1. Alat - Cangkul - Polibag - Handsprayer - Pisau Cutter - Bambu - Plastik Transparan - Tali Rafiah 3. 2. Bahan

- NPK 15 : 15 : 15 ( Nitrogen : Posfor : Kalium ) - AMAPHOS [ ( NH4)3PO4 ] - Tanah - Pupuk Kandang - Curacron 500 ( C11H15BrClO3PS) - Apalaud 10 wp ( C16H23N3OS ) - Alkohol 96 % - EM4 - Hidrokompleks - TSP - Humus - Air

- Bibit Terung Tataboga - Bibit Tomat Marta

3. 3. Prosedur Penelitian

3. 3. 1. Pemilihan Benih Tomat

Benih Tomat yang digunakan adalah varietas Marta ( hibrida )

3. 3. 2. Penyiapan Media Tanaman Tomat

Media tanaman Tomat yang digunakan adalah tanah yang telah dicampurkan dengan humus, pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 : 1 dan pupuk buatan berupa NPK 15:15:15, Hidrokompleks, Amaphos, TSP, dan EM4 berdasarkan pada kalibrasi pupuk. Setelah semua media dihomogenkan, dimasukkan kedalam polibag hingga ¾ bagian polibag yang berukuran 10 kg.

3. 3. 3. Penanaman Tomat

Pada penelitian ini, penanaman Tomat dilakukan dengan sistem tanam langsung pada media tanam. Benih Tomat ditanam pada media dengan kedalaman 2 cm dengan jarak 10 cm dari bibit Terung dan selanjutnya lubang penanaman ditutup dengan tanah yang halus. Tanaman disiram setiap 1 kali dalam 2 hari pada sore hari. Setelah benih berumur 35 hari setelah tanam, tanaman Tomat siap untuk disambungkan dengan Terung.

3. 3. 4. Pemilihan Bibit Terung

Bibit Terung yang digunakan adalah Terung jenis Tataboga ( hibrida )

3. 3. 5. Penanaman Terung

Pada penelitian ini, penanaman Terung dilakukan lebih awal dari penanaman Tomat. Setelah berumur 80 hari, tanaman Terung dapat disambung pucuk dengan tanaman Tomat yang telah berumur 35 hari.

3. 3. 6. Penyambungan Tanaman Tomat Dengan Tanaman Terung

Pada penelitian ini, metode penyambungan yang digunakan adalah metode sambung pucuk dengan tanaman Tomat sebagai batang atas dan tanaman Terung sebagai pokok batang bawah berdasarkan variasi umur kedua tanaman. Jumlah sampel penyambungan adalah 16 polybag yang dibagi kedalam 4 Plot dengan 4 sampel

polybag setiap plotnya.

Sambung pucuk antara tanaman tomat dengan terung dilakukan sebagai berikut ;

1. Disiapkan Plot A dengan jumlah sampel 4 polybag, dimana tanaman Tomat telah berumur 35 HST dan tanaman Terung berumur 80 HST.

2. Dipilih batang tanaman Tomat dan batang tanaman Terung yang akan disambungkan

3. Dibersihkan kedua batang dengan kapas yang telah dilumuri alkohol 96 %.

4. Dipotong pucuk batang Tomat sebagai batang atas dengan bentuk pemotongan seperti huruf V. Dilakukan hal yang sama terhadap batang Terung sebagai calon batang bawah pada tanda-tanda yang spesifik berdasarkan pada warna batangnya 5. Ditempelkan potongan batang Tomat diatas batang Terung

6. Diikat penyambungan dengan plastik transparan sedemikian rupa sehingga dapat dipastikan air tidak dapat masuk membasahi lokasi penyambungan. Hal ini bertujuan agar bagian penyambungan tidak mudah terserang jamur. Selama penyambungan tanaman tetap disiram, namun tidak boleh mengenai bagian penyambungan. Tanaman ditempatkan di Screen House atau pada tempat yang terlindung dari hujan.

7. Dibuka lilitan plastik transparan setelah penyambungan berumur 2 minggu.

8. Pemindahan ke lahan dilakukan 1 minggu setelahnya dengan mengikutsertakan polybag yang telah dipotong bagian bawahnya

9. Dilakukan perlakuan yang sama terhadap Plot B, Plot C, dan Plot D dengan interval waktu penyambungan satu minggu setiap plotnya

3. 3. 7. Penyiraman Tanaman Hasil Penyambungan

Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari. Jika kondisi tanah agak lembab, maka penyiraman dapat dilakukan 2 hari sekali.

3. 3. 8. Pemupukan Tanaman Hasil Penyambungan

Pemupukan susulan dilakukan dengan penambahan NPK ( 15:15 :15 ), humus, dan pupuk kandang untuk setiap tanaman. Pupuk ditempatkan pada sisi kiri dan kanan tanaman dengan sistem tabur.

3. 3. 9. Pemasangan Tiang Lanjaran

Pemasangan tiang lanjaran dari bambu dilakukan dengan jarak 2 m. Setiap tiang dihubungkan dengan tali rafiah yang dipasang sebagai tempat pengikatan batang tanaman. Pemasangan tali berdasarkan tinggi tanaman dengan jarak 25 cm antara tali yang pertama dengan tali yang berikutnya.

3. 3. 10. Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Hasil Penyambungan

Pengendalian hama dan penyakit tanaman dilakukan dengan penyemprotan menggunakan pestisida, insektisida, dan fungisida. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari dengan dosis yang tertera pada label atau sesuai kebutuhan dengan interval yang disesuaikan pada pengamatan di lapangan.

3. 3. 11. Pemangkasan Tanaman Hasil Penyambungan

Pemangkasan tanaman dilakukan pada siang hari dengan cara membuang daun atau batang yang tidak produktif dan membuang tunas air yang tumbuh pada ketiak daun tanaman tomat dan terung.

3. 4. Bagan Penelitian

3. 4. 1. Penyiapan Media Pertumbuhan Tanaman Tomat

Ditambahkan Pupuk kandang dan Humus dengan perbandingan 1 : 1, NPK, Amaphos, Hidrokompleks, dan TSP

Dihomogenkan dan diaduk rata

Ditambahkan 1L EM4 yang telah diencerkan dengan air

Dihomogenkan kembali

Dimasukkan media kedalam setiap polybag hingga ¾ bagian

3. 4. 2. Penanaman Tomat

Ditanam benih Tomat pada polybag dengan kedalam 2 cm dengan jarak penanaman 10 cm dari bibit Terung

Ditutup dengan tanah yang halus secukupnya Disiram dengan air secukupnya setiap sore Diamati pertumbuhannya

3. 4. 3. Penanaman Terung

Ditanam bibit Terung di dalam polybag Diamati pertumbuhannya

Media Pertumbuhan Tomat Tanah

Benih Tomat

Bibit Terung Berumur 80 Hari Tanaman Tomat

3. 4. 4. Penyambungan Tanaman Tomat Dengan Terung Plot A

**

Dibersihkan calon batang atas Dibersihkan calon batang bawah

dengan kapas yang telah dengan kapas yang telah dibasahi alkohol 96 % dibasahi alkohol 96 %

Diiris bagian kiri dan kanan Dibelah sepanjang 1,5 cm batang sehingga membentuk sehingga membentuk huruf V

irisan yang lancip Disatukan kedua tanaman tepat pada posisi

pemotongannya

Diikat dengan plastik transparan sedemikian rupa sehingga air tidak membasahi bagian penyambungan

Dibiarkan dan diamati selama 2 minggu

Dibuka lilitan plastik dan tanaman siap untuk dipindahkan ke lahan yang telah disiapkan 1 minggu setelahnya

**

Dengan cara yang sama dilakukan variasi umur tanaman Tomat dan tanaman Terung untuk :

Plot B dengan variasi waktu, 42 HST : 87 HST Plot C dengan variasi waktu, 49 HST : 94 HST Plot D dengan variasi waktu, 56 HST : 101 HST

Tanaman Tomat Berumur 35 HST sebagai batang atas

Tanaman Terung Berumur 80 HST sebagai batang bawah

Tanaman Baru Hasil Perpaduan Antara Terung Sebagai Batang Bawah Tomat Sebagai Batang Atas

BAB IV

Dokumen terkait