• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian dilaksanakan selama 9 bulan mulai bulan Januari 2015 hingga September 2015, dan bertempat di Data Center Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian STIK-PTIK Jakarta.

Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian dalam analisis dan model optimalisasi jaringan komputer PJJ pada penelitian ini digambarkan pada diagram alur penelitian pada Gambar 18.

Gambar 18 Kerangka penelitian Identifikasi Masalah

Pada tahap ini dilakukan identifikasi permasalahan yang ditemukan pada obyek yang diteliti dalam mencari alternatif solusi yang terkait dengan permasalahan dalam proses kegiatan perkuliahan PJJ. Adapun beberapa hal dalam identifikasi permasalahan yaitu mengidentifikasi analisis sistem jaringan saat ini dalam hal konfigurasi maupun manajemen bandwidth yang diterapkan, sehingga menyebabkan terjadinya delay atau kualitas gambar yang kurang baik pada proses

YA Tidak Identifikasi Masalah Mulai Selesai Evaluasi

Implementasi dan Pengukuran delay, packet loss, jitter, throughput

Pemodelan HTB PCQ Queue Tree Optimal Analisis 1. Studi Literatur 2. Observasi lapangan Uji Kepuasan

perkuliahan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Survei kuesioner terhadap tingkat kepuasan pengguna peserta PJJ yaitu mahasiswa berfungsi sebagai pengukuran terhadap pelayanan proses perkuliahan PJJ dan sebagai pendukung penilitian ini.

Analisis

Analisis dalam penelitian ini terdiri dari studi literatur dan observasi lapangan. Observasi lapangan dilakukan dengan metode pengumpulan data yang tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Proses observasi lapangan yaitu dengan menganalisis exsiting perangkat jaringan komputer dan manajemen bandwidth yang diterapkan oleh PTIK Jakarta.

Studi literatur

Pengumpulan data melalui buku, jurnal atau browsing internet yang dijadikan sebagai acuan analisa penelitian yang dilakukan. Proses pemilihan model optimalisasi hierarchical token bucket (HTB) PCQ queue tree berdasarkan penggunaan perangkat jaringan PTIK yaitu Router Mikrotik Cloud Core. Router Mikrotik tersebut memiliki model sistem antrian antara lain FIFO, RED, SFQ dan PCQ. PCQ memiliki dua sistem antrian yaitu simple queue dan queue tree.

Menurut Burgess PCQ queue tree memiliki kelebihan dalam penggunaannya antara lain penggunaan CPU yang sangat kecil dan dapat melayani antrian dalam

subnet besar.

Studi Lapangan/Observasi

Pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap implementasi manajemen bandwidth yang diterapkan oleh PTIK pada perangkat jaringan Router Mikrotik. Penulis melakukan penelitian dipusat data center PTIK Jakarta. Sistem manajemen bandwidth di PTIK menggunakan model sistem simple queue dengan alat yang digunakan pada perangkat jaringan Router Cloud Core Mikrotik

Pemodelan HTB PCQ Queue Tree

Burgess pada tahun 2009 membuat sebuah model HTB queue tree structure yaitu dengan memiliki parent dan child yaitu trafik skala prioritas VIP

download dan other user client download. Berdasarkan acuan model yang dibuat oleh Burgess. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam perancangan model penelitian ini adalah merancang model HTB PCQ queue tree yaitu dengan membagi total bandwidth yang dimiliki STIK-PTIK sebesar 20 Mbps dengan empat kelas model yang dibagi masing-masing per kelas sebesar 5 Mbps, yang terdiri dari parent yaitu DownStream dan UpStream. Penentuan batas minimum dan maksimum bandwidth pada empat kelas model optimalisasi HTB PCQ queue tree berdasarkan tren komunikasi data menurut Stalling (2010).

26

Implementasi dan Pengukuran delay, packet loss, Jitter dan throughput Implementasi model yang dilakukan dengan mengklasifikasikan paket data seperti file extension, port list, upload, download, live streaming dan alamat IP tujuan (destination IP). Parameter pengukuran dilakukan berdasarkan standarisasi parameter pengukuran kualitas jaringan terdiri dari delay, packet loss,

jitter dan throughput menurut TIPHON pada Tabel 6,7 dan 8. Hasil pengukuran dengan menggunakan wireshark berdasarkan waktu pengukuran yaitu hari Selasa dan Kamis pada Minggu pertama (M1) dan Minggu kedua (M2). Hasil pengukuran dilakukan secara bergantian dan kemudian dibandingkan dengan implementasi model existing manajemen bandwidth yaitu simple queue dengan HTB PCQ queue tree.

Uji Kepuasan

Tahapan uji kepuasan dilakukan untuk mengukur tingkat kepuasan terhadap proses perkuliahan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Metode pengukuran uji kepuasan dengan menggunakan metode Customer Satisfaction Index (CSI) sebagai indeks persentase pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap perkuliahan PJJ dan Service Quality (Servqual) sebagai pengukuran terhadap tingkat pelayanan yang diberikan oleh STIK-PTIK terhadap perkuliahan PJJ dan sebagai upaya meningkatan pelayanan proses perkuliahan PJJ.

Dalam penentuan pengambilan sampel berdasarkan rumus Slovin dilakukan dengan mengetahui jumlah populasi yang sudah diketahui dengan pasti jumlah sampel yang terlibat di dalamnya. Rumus Slovin dengan menggunakan persamaan 9 :

n =

( )

(9) Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Toleransi kesalahan

Uji Validitas dan Uji Reliabiltas

Uji Validitas digunakan sebagai alat penilaian untuk menguji secara empiris untuk keseluruahn dimensi variabelnya (Infrastruktur, fasilitas pendukung langsung dan fasilitas pendukung tidak langsung). Suatu instrumen penelitian dikatakan valid, bila koefesien korelasi proudct moment melebihi 0,3 (Siregar 2010). Validasi kuesioner menggunakan rumus korelasi Product Moment, dengan menggunakan rumus persamaan 10 :

=

[ ( (∑ ) (∑ )(∑ ))( ) | ( ) ( ) ]

(10)

Keterangan : r = Nilai korelasi n = Jumlah responden

X = Skor variabel (jawaban responden)

Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih. Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach. Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel bila nilai koefesien reliabilitas > 0,6 (Siregar 2010). Pada Uji reliabilitas dengan menggunakan rumus persamaan 11 :

= 1 −

(11)

Keterangan :

r = Nilai reliabiltas

k = Jumlah butir pertanyaan ∑ = Jumlah varians butir

= Varians total

Pengukuran tingkat harapan dan tingkat kinerja atau unsur-unsur kualitas pelayanan dilakukan dengan menggunakan cara skala evaluasi (Rating Scale). Skala yang digunakan adalah skala lima tingkat (Likert Scale). Skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Siregar 2010). Skor Servqual untuk tiap pasang pertanyaan bagi masing-masing pelanggan dapat dihitung berdasarkan rumus persamaan 12 :

Q = P - E (12)

Dimana : Q = Kualiatas pelayanan

P = Persepsi pengguna pelayanan

E = Ekspektasi (harapan) pengguna layanan

Pada penelitian ini menggunakan analisis CSI (Customer Satisfaction Index)

untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa secara menyeluruh dengan melihat tingkat kepentingan dari PJJ. Untuk mengetahui besarnya CSI, maka dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: (Aritonang 2005).

1. Menentukan Mean Importance Score (MIS) tiap-tiap variabel, MIS nilai rata-rata tingkat harapan mahasiswa tiap variabel atau atribut yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus persamaan 13 :

MISi = (13)

Dimana : n = Jumlah responden Yi = Nilai Harapan Atribut Y ke-i

2. Membuat Weight Factors (WF) Bobot ini merupakan nilai MIS per atribut terhadap total MIS seluruh atribut.

3. Menentukan Mean Satisfaction Score (MSS). MSS merupakan nilai rata-rata tingkat kenyataan yang dirasakan mahasiswa tiap variabel atau atribut. MSS dapat dihitung dengan menggunakan rumus persamaan 14 :

MSSi = (14)

Dimana : n = jumlah responden

Xi = Nilai Kenyataan Atribut X ke-i

4. Membuat Weight Score (WSk) tiap variabel. Bobot ini merupakan perkalian antara WFk dengan MSSk, dan dengan menggunakan rumus persamaan 15 :

WSi = WFi x MSSi (15)

5. Menentukan Customer Satisfaction Index (CSI). Nilai CSI diperoleh dengan menggunakan rumus persamaan 16 :

28

= x 100% (16)

Dimana :

p = atribut kepentingan ke-p

HS = (Highest Scale) Skala maksimum yang digunakan Interpretasi nilai CSI dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Kriteria Nilai Customer Satisfaction Index (CSI) Nilai Kriteria Kriteria CSI

0.81 - 1.00 Sangat Puas 0.66 - 0.80 Puas 0.51 - 0.65 Cukup Puas 0.35 - 0.50 Kurang Puas 0.00 - 0.34 Tidak Puas a Sumber: Aritonang (2009) Evaluasi

Evaluasi merupakan proses pengukuran nilai terhadap implementasi pemodelan, pengukuran kinerja kualitas jaringan dan evaluasi terhadap survei tingkat kepuasan pengguna yaitu mahasiswa peserta perkuliahan PJJ. Pengukuran kualitas jaringan berdasarkan empat parameter kualitas jaringan yang terdiri dari

delay, packet loss, jitter dan throughput. Pengukuran parameter kualitas jaringan STIK-PTIK dilakukan dengan membandingkan implementasi model existing manajemen bandwidth yaitu simple queue dengan perancangan model HTB PCQ

queue tree.

Evaluasi pengukuran tingkat kepuasan peserta perkuliahan PJJ diukur berdasarkan tabel kriteria Customer Satisfaction Index (CSI). Pengukuran Service quality (Servqual) dilakukan sebagai upaya peningkatan terhadap

gap/kesenjangan terhadap pelayanan yang diberikan oleh STIK-PTIK Jakarta terhadap proses perkuliahan PJJ.

4 Hasil dan Pembahasan

Dokumen terkait