Penelitian dilakukan selama 6 bulan, dimulai dari bulan Maret 2013 dan berakhir bulan Agustus 2013. Penelitian dilakukan di Kecamatan Dramaga, Bogor. Lokasi ini dipilih karena terdapatnya beberapa jenis vegetasi pohon berbunga yang banyak digunakan pada lanskap-lanskap tertentu.
Gambar 2 Lokasi Penelitian dan Titik Lokasi Bahan Penelitian (sumber : http://geospasial.bnpb.go.id, http://maps.google.com)
11 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pengambilan data dan pengolahan data, antara lain :
1 Kamera digital untuk pengambilan data
2 Software Adobe Photoshop untuk mengolah data dengan skala grid 3 Software SPSS untuk analisis regresi data
4 Software untuk mengolah gambar (Adobe Photoshop dan Google Sketchup) Bahan yang digunakan adalah 10 jenis pohon dari berbagai famili diantaranya : Caliandra surinamensis, Callistemon citrinus, Cerbera manghas, Jacaranda acutifolia, Lagerstroemia indica, Plumeria rubra, Samanea saman, Senna siamea, Spathodea champanulata, dan Tabebuia caraiba.
Metode Penelitian
Metode penelitian menggunakan metode deskriptif yang bertujuan membuat deskripsi tentang panjang masa pembungaan dan masa puncak berbunga pohon yang diamati. Penelitian dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu sampel yang akan diamati. Sampel pohon dipilih secara sengaja (purposive sampling) dengan syarat habitat dan kondisi tertentu, yaitu : berada pada kondisi relatif kering, tidak terendam, relatf terbuka dan soliter. Kondisi pohon yang dicari adalah pohon dewasa, sudah pernah berbunga, sehat dan ukuran pohon relatif seragam. Berikut tabel jenis pohon dan jumlah sampel yang diamati.
Tabel 1 Jenis dan famili yang diamati
Gambar 3 Ilustrasi Sudut Pengambilan Gambar dan Pengambilan Gambar di Lapang
No Spesies Famili Jumlah
1 Calliandra surinamensis Benth. Fabaceae 3
2 Callistemon citrinus (Curtis) Skeels Myrtaceae 3 3 Cassia siamea (Lam.) Irwin & Braneby Fabaceae 3
4 Cerbera manghas L. Apocynaceae 3
5 Jacaranda acutifolia Humb. & Bonpl. Bignoniaceae 3 6 Lagerstroemia speciosa (L.) Pers. Lythraceae 3
7 Plumeria rubra L. Apocynaceae 3
8 Samanea saman (Jacq.) Merr. Mimosaceae 3
9 Spathodea champanulata Beauv. Bignoniaceae 3 10 Tabebuia caraiba (Mart.) Bureau Bignoniaceae 3
12
Pengamatan sampel dilakukan dengan mengamati pohon dan mengambil gambar pohon dari sisi yang berbeda sebanyak 2 atau 3 kali, dengan jarak pengamatan sesuai dengan tinggi pohon. Pengambilan gambar disesuaikan dengan sudut pandang manusia yaitu 45o-70o. Gambar yang didapat kemudian diolah dengan software adobe photoshop untuk menentukan jumlah grid bunga dan jumlah grid tajuk (Gambar 3). Penerapan penggunaan software sebagai berikut. Perhitungan dilihat berdasarkan persentase penutupan bunga yaitu bagian bunga atau tajuk yang terproyeksikan ke dalam grid. Kemudian dihitung dengan rumus sebagai berikut :
∑ grid bunga
Persentase penutupan bunga = x 100 %
∑ grid tajuk
Contoh perhitungan :
Tanda merah merupakan bunga yang muncul pada sisi pohon yang diamati (Gambar 4). Sehingga persentase penutupan bunga dapat dihitung sebagai berikut : ∑ grid bunga = x 100 % ∑ grid tajuk 217 = x 100 % 376 = 57.7 %
Hasil nilai persentase penutupan bunga merupakan persentase pembungaan pada pohon.
Gambar 4 Penggunaan Aplikasi Software dan Contoh perhitungan
Pengambilan data dilakukan dua kali dalam sebulan pada minggu kedua dan minggu keempat selama 6 bulan untuk masing-masing sampel pohon dan menjadi rata-rata untuk data bulan. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh unsur iklim yang terdiri dari suhu, lama penyinaran, curah hujan, kelembaban dan hari hujan terhadap pembungaan.
13 Analisis Data
Tahap pengolahan data dilakukan dengan menganalisis hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi dan untuk memberikan model aplikasi periode pembungaan maka dilakukan analisis kondisi tapak yang telah diinventarisasi menggunakan analisis penilaian fungsi tanaman.
Analisis Hubungan Pembungaan Pohon dengan Faktor Iklim
Analisis hubungan pembungaan pohon dengan faktor iklim dilakukan menggunakan analisis regresi sederhana dengan menggunakan software SPSS
Statistics 17.0. Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk melihat hubungan yang terjadi diantara variabel bebas (independen) yaitu faktor iklim diantaranya suhu, lama penyinaran, curah hujan, hari hujan dan kelembaban udara dengan variabel terikat (dependen) yaitu persentase pembungaan pohon. Berikut model persamaan regresi sederhana :
Keterangan :
Y = Jumlah persentase pembungaan pada pohon
a = Konstanta regresi
b = Koefisien
X = Variabel faktor iklim
Berdasarkan hasil analisis akan didapat nilai R2 dan P-value. Nilai R2 atau koefisien determnasi adalah besarnya keragaman di dalam variabel Y yang dapat dijelaskan oleh model regresi. Nilai R2 berkisar antara 0-1 dan jika nilai dikalikan 100% maka hal ini menunjukan persentase keragaman variabel Y dapat dijelaskan oleh model regresi. Semakin besar nilai R2, semakin baik model regresi yang diperoleh, sedangkan jika model regresi menunjukan angka signifikansi atau P- value sebesar < 0.05, maka persamaan regresi dapat dipergunakan untuk memprediksi nilai Y.
Analisis Penilaian Fungsi Tanaman
Analisis penilaian fungsi tanaman dilakukan untuk menentukan nilai efektifitas tanaman yang sudah terpenuhi di lapangan dan yang belum, sehingga dapat diketahui jenis vegetasi yang dapat dipertahankan dan dapat diganti dengan rekomendasi vegetasi hasil pengamatan. Penilaian aspek fungsi tanaman dilakukan dengan penilaian sendiri berdasarkan hasil pengamatan di lapang yaitu di daerah sekitar Gedung Graha Widya Wisuda (GWW) dan pelataran Academic Event Plaza (AEP). Tabel 2 menunjukan dominansi aspek yang dinilai pada area studi yang telah ditentukan. Selanjutnya penilaian fungsi tanaman ditentukan dengan metode skoring dengan kriteria pada tabel 3. Kriteria ini dibuat berdasarkan kriteria ideal dalam penentuan fungsi tanaman yang mengacu pada Carpenter (1975) dan Desyana (2011).
Tabel 2 Matriks Area Penelitian dan Aspek Penilaian Fungsi
Aspek Penilaian Area
Barat Utara Timur Selatan
Penaung √ √ √ √
Pengarah √ √
Pembatas visual (Screen) √
Estetika √ √ √ √
14
Tabel 3 Kriteria Penilaian Fungsi Tanaman No. Fungsi Kriteria Penilaian Penilaian di
Lapangan
Nilai
ideal Bobot 1. Penaung 1.Pohon mempunyai bentuk tajuk
bulat, kubah atau spread 2.Tajuk pohon bersinggungan
3.Sesuai orientasi penanaman terhadap arah sinar matahari
4.Tinggi pohon dari sedang sampai tinggi
5.Tidak mempunyai buah besar 6.Pohon tidak gugur daun
Jumlah 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 6-24 4 4 4 4 4 4 24 20 20 20 10 20 10 100% 2. Pengarah jalan
1.Pohon mempunyai tajuk kolumnar atau batang tegak dan tampak jelas 2.Pohon ditanam berjejer ditepi jalan 3.Jarak antar tanaman teratur
4.Berbaris kontinu menunjukan arah 5.Memudahkan orientasi
6.Tinggi pohon dari pendek sampai tinggi Jumlah 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 6-24 4 4 4 4 4 4 24 10 20 20 20 20 10 100% 3. Pembatas visual (screen)
1.Massa daun rapat
2.Ditanam berbaris atau membentuk massa
3.Tajuk pohon bersinggungan Jumlah 1-4 1-4 1-4 3-12 4 4 4 12 40 40 20 100% 4. Estetika 1.Terdapat ciri fisik yang menarik,
bunga, warna daun atau tekstur yang menarik
2.Ciri fisik yang menarik tampak dengan jelas, karena jumlah tanaman tidak terlalu sedikit
3.Tertata memenuhi kaidah penataan untuk estetika, terutama terdapat
unity/tema
4.Tertata memenuhi kaidah penataan untuk estetika, terdapat pengulangan dan gradasi
5.Tertata memenuhi kaidah penataan untuk estetika, terdapat efek spesial/ kontras
6.Tertata memenuhi kaidah penataan untuk estetika, terlihat harmonis/seimbang Jumlah 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 6-24 4 4 4 4 4 4 24 10 10 20 20 20 20 100%
15 Penilaian skoring dilakukan dengan membandingkan luas area tapak dengan kriteria penilaian yang terpenuhi di lapang sesuai standar penilaian yaitu:
nilai 1 : Sangat jelek, bila isi pemenuhan kriteria dari luas area yang diamati < 40%;
nilai 2 : Jelek, bila isi pemenuhan kriteria dari luas area yang diamati 41 < 60%; nilai 3 : Cukup baik, bila isi pemenuhan kriteria dari luas area yang diamati 61 <
80%;
nilai 4 : Sangat baik, bila isi pemenuhan kriteria dari luas area yang diamati > 81%.
Nilai yang telah didapatkan dihitung sesuai bobot masing-masing kriteria yang telah ditetapkan. Penilaian dari masing-masing kriteria tersebut dijumlahkan sehingga didapat nilai total untuk setiap komponen aspek. Nilai total yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai ideal atau total maksimum yang diperoleh dari masing-masing komponen aspek lalu diubah dalam bentuk persentase sehingga didapat total bobot penilaian atau efektifitas fungsi tanaman yang dikelompokkan kembali menjadi 4 kategori sebagai berikut:
Sangat buruk, bila pemenuhan kriteria ≤ 40%
Buruk, bila pemenuhan kriteria 41 ≤ 60%
Baik, bila pemenuhan kriteria 61 ≤ 80%
Sangat baik, bila pemenuhan kriteria ≥ 81% Perumusan Rekomendasi
Tahap akhir dari penelitian ini adalah penyusunan hasil analisis yang disusun dalam bentuk site plan yang berisi rekomendasi penataan jenis pohon yang telah diamati untuk lanskap kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) di Gedung Graha Widya Wisuda dan pelataran Academic Event Plaza. Rekomendasi ini diharapkan dapat digunakan sebagai contoh pengembangan desain untuk membentuk identitas serta menambah kualitas visual lanskap kampus.
16