• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.12 Microsoft Access

2.12.1 Sejarah Microsoft Access

Microsoft Access pertama kali dikembangkan oleh pihak Microsoft pada akhir tahun1992, adalah sebuah produk RDBMS (Rational DataBase Manajemen Sistem) yang di desain untuk lingkungan windows.

Sampai saat sekarang Microsoft Access telah mempunyai 8 versi yang telah di luncurkan yaitu versi 1.0, 2.0, 95, 97, 2000, XP, 2003 dan yang terakhir adalah versi 2007. (Wit, 2000).

2.12.2 Mengenal Database Microsoft Access 2003

Pada Microsoft Access 2003 kita dapat mengelolah seluruh data yang anda miliki kedalam suatu file database. Database pada mucrosoft access 2003 dapat terdiri atas satu atau beberapa table, query, form, page, makro, modul, field, dan record yang semuanya berhubungan atau saing berkaitan. (Wit, 2000).

1. Tabels, merupakan table kumpulan data yang meruakan komponen utama dari sebuah database.

2. Queries, digunakan untuk mencari dan menampilkan data yang memenuhi syarat tertentu dari satu table atau lebih.

3. Forms, dipergunakan untuk menampilkan data, mengisi data dan mengubah data yang ada didalam table.

4. Reports, dipergunakan untukmenampilkan laporan hasil analisa data.

5. Pages, dipergunakan untuk membuat halam web berupa data access page yang dapat ditempatkan di server jaringan internet atau intranet.

6. Macros, untuk menotomasi perintah-perintah yang sering kita gunakan dalam mengolah data.

55

pengolahan database tingkat lanjut sesuai dengan kebutuhan kita.

8. Fields, tempat dimana data atau informasi dalam kelompok yang sama atau sejenis dimasukkan.

2.12.3 Jenis Data

Sebelum kita merancang dan membuat table baru, sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu berbagai jenis data yang akan ditempatkan pada setiap field. (Wit, 2000).

1. Text, dapat menerima huruf, angka, spasi dan tanda baca. Sebuah field berisi jenis data teks dapat menampung hingga 255 karakter, atau sebanyak lebar yang kita tentukan dalam property Field Size.

2. Memo, dapat menerima teks apa sebagai catatan atau keterangan dengan panjang maksimal 65535 karakter.

3. Number, berisi data bilangan yang digunakan untuk perhitungan matemaatis ukurannya tergantung dari property Field Size.

4. Date/Time, hanya dapat menerima tanggal/waktu. Berisi nilai data tanggal dan waktu untuk tahun 100 sampai dengan 9999

5. Currency, berisi nilai uang dan data bilangan yang digunakan dalam perhitungan matematis termasuk data dengan 1 sampai 4 angka dibelakang tanda desimal. Tipe data ini memiliki ketelitian sampai 15 digit disebah kiri tanda desimal dan 4 digit sebelah kanan tanda desimal.

6. AutoNumber, berisi bilangan berurutan atau bilangan acak yang unik yang secara otomatis diberikan oleh access 2003 jika record

baru ditambahkan kedalam table. Tipe data ini tidak bias dirubah nilainya oleh user. Property FielSize dari tipe data ini dapat berupa Long Interger atau Replication ID.

7. Yes/No, berisi nilai yes atau no yang hanya memiliki dua

kemungkinan nilai (Yes/No, True/False, No/Off).

8. OLE Object, berisi objek yang dikaitkan (linked) kea tau disipakan (embebbed) kedalam table Access 2003, objek disini contohnya antara lain lebar kerja excel, document word, gambar, grafik, suara atau data biner lainnya.

9. Hyperlink, data diisi dengan alamat hyperlink (URL) agar bias terkait dengan objek atau data yang tersimpan dilokasi tertentu.

10. Look-Up Wizard, memungkinkan kita memilih nilai dari table lain atau dari daftar nilai yang didefinisikan sendiri menggunakan list box atau combo box.

2.12.4 Data Access Object (DAO)

Data Access Object (DAO) merupakan model objek asli yang disertakan bersama Access dan Microsoft Visual Basic. DAO menggunakan mesin database jet untuk mengambil data dari database access (file-file MDB) namun bisa juga digunakan untuk mengambil data dari database ISAM, seperti file dari database FoxPro. Sumber data lain adalah ODBC, termasuk SQL Server. (Wit, 2000).

57

2.13 Pengertian Jaringan Peer To Feer

Peer to peer yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.

Jaringan komputer P2P termasuk sebuah cabang (subset) dari bidang komputasi terdistribusi. Namun komputasi terdistribusi sendiri bukanlah cabang dari P2P. Sebutan “peer-to-peer” mengisyaratkan sebuah hubungan kesetaraan (egalitarian relationship) diantara para peer (pengguna satu dengan yang lainnya). Dan yang terpenting, hubungan ini haruslah menghasilkan interaksi langsung antara komputer pengguna yang satu dengan komputer pengguna lainnya. Tanpa ada komputer yang berstatus sebagai client dan berstatus sebagai

server. (Bunafit, 2006)

Berdasarkan tingkat/derajat sentralisasinya, jaringan P2P terbagi ke dalam 2 tipe, yaitu: (Bunafit, 2006)

1. P2P Murni (Pure P2P), dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Masing-masing peer berstatus setara (egaliter), setiap peer berstatus sebagai client juga server.

b. Tidak ada server pusat yang mengatur jaringan.

c. Tidak ada router yang menjadi pusat jaringan.

2. P2P Hybrid (Hybrid P2P), dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Mempunyai server pusat yang memantau dan menjaga informasi yang berada di setiap peer sekaligus merespon peer ketika ada yang meminta informasi itu.

b. Setiap peer bertanggung jawab untuk menyediakan resource yang tersedia. Hal ini terjadi karena server pusat tentu diatur sedemikian rupa untuk tidak memilikinya. Selain itu, hal ini juga dilakukan agar server pusat tersebut dapat mengetahui resource apa saja yang akan didistribusikan di dalam jaringan.

c. Ada router yang menjadi pusat jaringan.

2.13.1 Manfaat Peer to Feer (P2P)

Tujuan utama dari jaringan P2P adalah agar semua peer dapat menyediakan sekaligus memanfaatkan resource komputer, termasuk

bandwith, media penyimpanan, dan kemampuan komputasi yang ada di dalam jaringan tersebut. Dengan demikian, ketika node-node (komputer-komputer) telah banyak terhubung dan terjadi banyak permintaan terhadap sistem, kapasitas total yang dimiliki oleh sistem juga akan meningkat. Hal ini merupakan kontraproduktif dengan apa yang terjadi pada sistem client-server. Dalam sistem client - server, bertambahnya

client justru dapat menyebabkan melambatnya transfer data di dalam sistem.

59

Sifat terdistribusi yang dimiliki oleh jaringan P2P ini juga dapat meningkatkan kestabilan/kekokohan (robustness) sistem dari kemungkinan kegagalan (system failure). Kestabilan ini disebabkan oleh dua faktor. Pertama, adanya replikasi/penggandaan data yang terjadi di antara para pengguna (peer). Kedua, dengan memanfaatkan resource

komputer peer itu sendiri untuk mencari data yang ada di dalam jaringan tanpa mengandalkan satu resource komputer server saja (Bunafit, 2006).

2.13.2 Cara Instalasi Sederhana Jaringan Peer to Peer

Untuk membangunnya, langkah pertama tentu saja siapkan jaringan anda. Silahkan beli dan pasang perangkat keras yang perlu, lalu desain alamat IP intranet. Misal gunakan 10.0.0.1 – 10.0.0.254, netmask 255.255.255.0 (disingkat 10.0.0.0/24). Selanjutnya, anda perlu pasang sistem operasi yang mampu layanan peer-to-peer network di tiap komputer. Dalam hal ini anda bisa pakai Windows maupun Linux.

Keluarga Windows yang mendukung model ini adalah Windows for Workgroup, Windows 95/98/XP, maupun Windows NT/2000/2003 workstation. Agar suatu komputer jadi server, aktifkan layanan “File and Print Sharing”, lalu tentukan folder dan printer yang akan di-sharing. Sementara itu di sisi client, aktifkan layanan “Client for Microsoft Network”. Si client akan bisa memakai Network Neigborhoud untuk mengakses folder di komputer server, dan juga pakai printer di server. Layanan ini tersedia dengan seragam di semua versi Windows.

Untuk file sharing, anda bisa pakai daemon NFS (Network File System) atau SAMBA. NFS khusus untuk file sharing antar *nix. Kalau pakai SAMBA, anda bisa sharing file antara Linux/Windows. Sementara itu untuk printer sharing, anda bisa pakai daemon lpr.(Bunafit, 2006)

2.13.3 Keunggulan dan kelemahan pada jaringan peer to peer

a. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.

Keunggulan

b. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.

c. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan. (Bunafit, 2006)

a. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.

Kelemahan

b. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola

61

pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.

c. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki. (Bunafit, 2006)

Dokumen terkait