• Tidak ada hasil yang ditemukan

Merupakan struktur bangunan yang berposisi diantar atap bangunan dan fondasi, middle structure terdiri dari kolom, balok dan dinding yang berfungsi sebagai jembatang penyalur bebang dari atap ke fondasi.

1. Rangka

a. Kolom, memiliki sifat kaku dan bagian dari sistem struktur yang cukup ramping, fungsi dari balok adalah memikul beban dari balok dan menyalurkannya ke fondasi. Besaran kolom adalah sesuai dengan perhitungan karena kolom mengalami tekanan maupun tekukan yang berbeda sesuai beban yang dipikul.

Terdapat tiga jenis kolom yakni: kolom pengikat sengkan lateral, kolom pengikat spiral dan komposit.

148 Terdapat 3 material kolom yakni: Beton Bertulang, Beton Komposit dan Baja. Sistem pembuatannya bisa Precast maupun Cast in Place.yang berarti pembangunan kolom di lokasi proyek.

b. Balok, atau Beam24 merupakan bagian dari struktur yang berfungsi sebagai penopan untuk lantai yang berposisi diatas balok. Balok memiliki bentuk batangan yang bekerja sesuai arah transversal terhadap sumbunya25. Terdapat beberapa jenis balok yakni:

1. Berdasarkan tumpuannya terdapat 6 jenis yakni: tumpuan sederhana, tumpuan kantilever, balok terjepit, balok overhand, gabungan antara balok terjepit dengan balok tumpuk sederhana, dan balok kontinu (menerus).

24http://susetyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/45247/Gaya+geser+dan+momen+lentur.

pdf.

25http://susetyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/45247/Gaya+geser+dan+momen+lentur.

pdf.

Gambar 36: Jenis-jenis kolom Sumber: Google.com

149 2. Berdasarkan keseimbangan statis:

 Statis Tertentu (Statically Determinate)

 Statis Tidak Tentu (Statically Indeterminate).

Balok menerima beban dengan berbagai tipe semisal: Beban Terpusat (Concentrated Loads) yang contohnya adalah P1 dan P2, Beban Terdistribusi (Distribuited Loads) contoh q, Beban Merata (Uniform Load) contoh beban q pada gambar (a), Beban yang berubah secara Linier (Linearly Varying Load) contoh beban q pada gambar (b) dan Kopel (Couple)

contohnya adlah Momen Mı.

Gambar 37: Jenis-jenis balok berdasarkan tumpuannya Sumber:

http://susetyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/4 5247/Gaya+geser+dan+momen+lentur.pdf.

150 c. Sistem Lantai. Sistem lantai adalah bangian dari bangunan yang berbentuk bidang horizontal yang memiliki fungsi untuk memikul beban hidup, berupa manusia, binatang perabot dan peralatan yang dapat berpindah-pindah serta beban bati yakni berat dinding itu sendiri. Bidang lantai harus mampu menyalurkan beban secara horizontal ke balok dan meneruskannya ke fondasi. Plat lantai bisa terbuat dari beton, baja maupun kayu. Lantai terbuat dari beton bertulang yang bisa dibangun dengan metode cast in place maupun precast, Gambar 38: Jenis-jenis balok berdasarkan keseimbangan statis Sumber:

http://susetyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/45247/Ga ya+geser+dan+momen+lentur.pdf.

151 sistem ini memungkinkan meminimalisir sampah pada lokasi bangunan serta lebih efisien.

Terdapat beeberapa jenis sistem lantai yakni:

 Flat Plate (Plat Datar), adalah plat lantai yang terbuat dari beton yang diperkuat dengan tulangan dengan ketebalan tertentu. Plat jenis ini tidak menggunakan balok sebagai penopan.

 Sistem Flat Slab, merupakan sistem plat lantai yang tanpa menggunakan balok sebagai penopan.

Gambar 39: ilustrasi cara kerja sistem lantai Sumber: DK. Ching 2003

Gambar 40: Ilustrasi Flat Plate Sumber: Google

152 Plat lantai ini langsun ditopan oleh kolom dengan dukungan dari Drop panel.

 Waffe System (sistem lantai Grid), yakni sistem plat lantai yang ditumpu oleh balok-balok berukuran kecil yang saling bersilang. Ciri-ciri dari sistem ini adalah plat lantai yang tipis dan jarak antar balok yang cukup rapat.

 Sistem Plat dan balok, merupakan sistem dimana plat lantai ditopang oleh balok yang menerus dari

Gambar 41: Ilustrasi Flat Slab Sumber: Google

Gambar 42: Ilustrasi Waffe System Sumber: Google

153 satu kolom ke kolom lainnya. Biasanya dipakai untuk plat lantai yang tidak beraturan.

Raised Floor, merupakan suatu jenis lantai yang dibuat tinggi berbentuk panggun. Sistem lantai ini biasanya digunakan pada ruangan instalasi kabel dan pemipaan yang rumit, dengan sistem ini spasi dibawah bisa digunakan untuk jalur isntalasi kabel maupun pipa. Sistem ini menggunakan modul panel yang berukuran 60x60 cm.

Gambar 44: Ilustrasi penggunaan raised floor Sumber: Google.com

Gambar 43: Ilustrasi Plat Lantai yang ditopan oleh balok Sumber: Google

154 Ada beberapa keungulan penggunaan raised floor yakni:

 Tidak ada kabel yang akan berserakan dilantai maupun didinding karena semua kabel berada dibawah lantai.

 Elevasi dapat diatur sesuai kebutuhan

 Panel lantai dapat dibuka sewaktu perlu melakukan maintenance terhadap kabel maupun pipa-pia dibawah.

Bahan-bahan yang digunakan sebagai raised floor antara lain adalah Calcium Sulphate, berbahan kalsium atau sejenis zat kapur, Wooden Panel berbahan partikel kayu, atau partikel board dan cementitious atau light concrete atau beton ringan26.

2. Core

Menurut Schueller (1989) selain berfungsi untuk menahan gaya lateral Core juga berfungsi sebagai tempat diletakannya jalur transportasi vertical (lift, tangga) dan jaringan distribusi energy, berupa pipa-pipa wc dan pipa listrik 27. Jumlah core suatu bangunan bisa mencapai 2 buah tergantun kebutuhan dan perhitungan. Selain itu bentuk core atau inti bangunanpun bisa

26 http://www.mediabangunan.com/2013/05/mengenal-material-raised-floor.html 27 https://www.academia.edu/6452826/CORE_INTI_BANGUNAN1

155 bermacam-macam semisal bentuk segitiga (Gedung Hotel Mandari Jakarta, Central Plaza Hongkong) dan bentuk lingkaran (Gedung Tabung Haji Malaysia). 28

Fungsi sebuah bangunan akan mempengaruhi letak core. Letak inti bangunan dapat dipengaruhi oleh luas lantai bersih, jaringan utilitas, sirkulasi serta pemanfaatan cahayan alami (greeng building).

28 https://www.academia.edu/6452826/CORE_INTI_BANGUNAN1

Gambar 45: terlihat core berbentuk segitiga sesuai dengan bentuk bangunan, Gedung Central Plaza, Wanchai, Hong Kong

Sumber:

http://www.mech.hku.hk/sbe/case_stu dy/case/hk/centplaz/centplaz.htm

Gambar 46: terlihat core berbentuk lingkaran sesuai dengan bentuk bangunan, Gedung Tabung Haji, Malaysia

Sumber:

http://www.slideshare.net/LovieTey/ menara-tabung-haji-case-study

156 3. Dilatasi, masa bangunan pada proyek yang terdapat lebih dari satu, dimana saling berhubungan, hubungan masa yang berbeda ini perlu mengaplikasikan sistem dilatasi yakni pemisahan masa bangunan secara struktur, hal ini perlu dilakukan agar mengantisipasi penurunan tanah sehingga meminimalkan kerusakan. Pada proyek kementerian pekerjaan umum ini dianalisa akan memiliki lebih dari 1 masa banguna, akan ada gedung parker dan gedung pelayanan masyarakat , maka dengan itu perlu adanya dilatasi antar bangunan. Terdapat beberapa macam-macam dilatasi:

 Dilatasi dengan 2 kolom, baisanya dipakai pada bangunan yang memiliki bentuk linear atau memanjang, dengan penggunaan dilatasi maka jarak kolom akan diperpendek.

Gambar 47: analisa pengaruh tata letak core Sumber: https://www.academia.edu/6452826/CORE_INTI_BANGUNAN1

157

 Dilatasi dengan balok kantilever, dilatasi ini dilakukan dengan struktur balok kantilever, bentang balok kantilever maksimal adalah 1/3 dari bentang balok induk, tetapi pada lokasi dilatasi bentang kolom dapat dirubah yakni diperkecil menjadi 2/3 bentang kolom.

 Dilatasi dengan balok geber, sistem dilatasi ini dipaia ketika jarak kolom ingin tetap dipertahankan namum memiliki kelemahan yakni apabila beban horizontal terlampau besar maka akan berakibat fatal.

Gambar 48: Ilustrasi penggunaan dilatasi kantilever Sumber: Google.com

Gambar 49: Ilustrasi penggunaan balok geber Sumber: Google.com

158

 Dilatasi dengan konsol, dengan penggunaan sistem dilatasi ini jarak kolom bisa dipertahankan, sistem dilatasi ini banyak digunakan pada saat penggunaan material konstruksi yang prefabrikasi.

Dokumen terkait