• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

2. Migrasi Penduduk

a) Pengertian Migrasi

Setiap wilayah di muka bumi tentunya memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan masing-masing wilayah memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang jumlahnya tak sama. Perbedaan inilah yang menyebabkan sebaran penduduk di muka bumi tidak merata. Migrasi merupakan salah satu dari ketiga faktor dasar yang menyebabkan perubahan atau dinamika jumlah penduduk di suatu wilayah.Sedangkan faktor lainnya yaitu kelahiran (fertilitas) dan kematian (mortalitas). Apabila semakin banyak jumlah migrasi yang masuk ke suatu wilayah, maka akan semakin brertambah jumlah penduduk di daerah tersebut. Begitu juga sebaliknya, semakin banyak jumlah migrasi keluar dari suatu daerah, akan mengurangi jumlah penduduk di wilayah tersebut.

Menurut Kartomo Wirosuhardjo (2007:114) mengemukakan bahwa: migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas administratif/batas bagian dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain. Ada dua dimensi penting yang perlu ditinjau dalam penelaahan migrasi yaitu dimensi waktu dan dimensi daerah. Untuk dimensi waktu, ukuran yang pasti tidak ada karena sulit menentukan beberapa lama seseorang pindah tempat tinggal untuk dianggap sebagai migran, tetapi biasanya digunakan definisi yang ditentukan dalam sensus penduduk . Sedangkan pendapat lain mengemukakan bahwa migrasi adalah suatu bentuk gerak penduduk geografis, spasial atau teritorial yang melibatkan perubahan tempat tinggal yaitu dari tempat asal ke tempat tujuan (Said Rusli, 1996:136).

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain, baik antar negara maupun dalam satu negara dengan tujuan untuk menetap dalam kurun waktu yang tidak dapat ditentukan, akan tetapi dapat ditentukan dalam sensus penduduk. Selain itu, migrasi juga dapat diartikan sebagai perubahan tempat tinggal dari daerah asal ke daerah tujuan.

b) Teori Migrasi

Menurut teori migrasi yang dikemukakan oleh Everett S. Lee (1976) dalam tulisannya yang berjudul A Theory of Migration dalam Mantra (2003:180) mengemukakan bahwa :

“volume migrasi di suatu wilayah berkembang sesuai dengan keanekaragaman

daerah wilayah tersebut. Di daerah asal dan daerah tujuan ada faktor-faktor positif (+), negatif (-), dan ada pula faktor-faktor netral (0).Faktor positif adalah faktor yang memberikan keuntungna kalau bertempat tinggal di daerah itu, misalnya di daerah tersebut terdapat sekolah, kesempatan kerja, dan iklim yang baik.Faktor negatif adalah faktor yang memberikan nilai negatif pada daerah yang bersangkutan sehingga seseorang ingin pindah dari tempat tersebut karena kebutuhan tertentu tidak terpenuhi. Perbedaan nilai kumulatif antara kedua tempat

tersebut cenderung menimbulkan arus migrasi penduduk ”.

2. Rintangan antara (Intervening obstacles)

1. Daerah asal 4. Individu 3. Daerah tujuan Gambar 1. Gambar teori menurut Lee

Keterangan :

+ = faktor dimana kebutuhan dapat terpenuhi - = faktor dimana kebutuhan tidak dapat terpenuhi 0 = faktor netral

Selanjutnya Lee menambahkan bahwa besar kecilnya arus migrasi juga dipengaruhi oleh rintangan antara, misalnya berupa ongkos pindah yang tinggi, topografi antara daerah asal dengan daerah tujuan berbukit-bukit, dan terbatasnya sarana transportasi atau pajak masuk ke daerah tujuan tinggi.Faktor yang tidak kalah pentingnya adalah faktor individu karena migran tersebutlah yang menilai positif dan negatifnya suatu daerah ini atau tidak. Kalau pindah, daerah mana yang akan dituju. Menurut Lee proses migrasi itu dipengaruhi oleh empat faktor :

1. Faktor individu

2. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal 3. Faktor-faktor yang terdapat didaerah tujuan

4. Rintangan antara di daerah asal dengan daerah tujuan + - + -

-- + - +

+ - + - -- + - +

c) Jenis-jenis Migrasi

Adanya peningkatan jumlah penduduk pada suatu tempat tidak hanya disebabkan oleh jumlah kelahiran saja, akan tetapi dapat disebabkan oleh semakin banyaknya penduduk yang melakukan migrasi secara umum lebih besar migrasi masuk daripada migrasi keluar. Migrasi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk di suatu wilayah. Oleh karena itu, berikut ini macam-macam migrasi yang diungkapkan oleh R. Bintarto (1998:50), yaitu : (1) Migran Masuk (In Migration)

Masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (Area Of Destination). (2) Migrasi Keluar (Out Migration)

Perpindahasn penduduk keluar dari suatu daerah asal (area of origin). (3) Migrasi Neto (Net Migration)

migrasi neto ini merupakan selisih antara migrasi masuk dan migrasi keluar. Apabila migrasi yang masuk lebih besar dari pada migrasi yang keluar maka disebut migrasi neto positif, sedangkan jika migrasi masuk maka disebut migrasi neto negatif.

(4) Migrasi Bruto (Gross Migration)

Jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar. (5) Migrasi Total (Total Migration)

Migrasi total adalah seluruh kejadian migrasi mencakup migrasi semasa hidup (Life Time Migration) dan migrasi pulang (Return Migration). Migrasi total adalah semua yang pernah pindah.

(6) Migrasi International (International Migration)

Migrasi international merupakan perpindahan penduiduk dari suau negara ke negara lain. Imigrasi yang merupakan masuknya penduduk ke suatu negara disebut imigrasi (Imigration), sedangkan sebaliknya jika migrasi itu merupakan keluarnya penduduk dari suatu negara disebut emigrasi (Emigration).

(7) Migrasi Semasa Hidup (Life Time Migration)

Migarsi ini adalah berdasarkan tempat kelahiran.Migrasi semasa hidup adalah mereka yang pada waktu pencacahan sensus bertempat tinggal di daerah yang berbeda dengan daerah kelahirannya.

(8) Migrasi Parsial (Parsial Migration)

Migrasi yang terjadi antara dua daerah saja. (9) Transmigrasi (Transmigration)

Transmigrasi merupakan salah satu bagian dari migrasi. Transmigrasi adalah perpindahan dan/ kepindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap di daerah lain yang ditetapkan di dalam wilayah Republik Indonesia guna kepentingan pembangunan negara atau karena alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang.

Migrasi yang terdapat di dalam penelitian ini adalah jenis migrasi masuk (in migration) yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan, artinya terjadi pergerakan penduduk menuju daerah baru. Maka masuknya migrasiSuku Banten ke Kota Bandar Lampung tepatnya di Kecamatan Tanjungkarang Barat Kelurahan Sukajawa yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan jenis migrasi semasa hidup (Life Time Migration) mereka yang pada waktu pencacahan sensus bertempat tinggal di daerah yang berbeda dengan daerah kelahirannya.

Dokumen terkait