• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : KERANGKA TEORI

4. Minat Belajar

a. Pengertian Minat Belajar

Sebelum mengetahui definisi minat belajar, terlebih dulu kita harus mengetahui pengertian minat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) minat adalah (kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan), sedangkan secara sederhana minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

Secara sederhana minat dapat diartikan sebagai kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.36 Minat adalah rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh, minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Jadi minat dapat dieskpresikan

35Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas Nomor 506/C/Kep/PP/2004 tanggal 11 November 2004 tentang Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika. Jakarta. Ditjen Dikdasmen Depdiknas

melalui pernyataan yang menunjukan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.37 Dengan begitu minat yang rendah dapat ditingkatkan, ada beberapa faktor yang dapat menumbuhkan dan meningkatkan minat dalam diri individu, salah satu faktor yaitu dorongan dari individu itu sendiri.

Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-Najm Ayat 39:

ٰىَعَس اَم َّلَِّإ ِنَٰسنِْلِْل َسْيَّل نَأَو

Artinya: “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya”.

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaaran jenis dan jenjang pendidikan. Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamnnya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecendrungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang.38

Belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan. Dapat diambil kesimpulan belajar merupakan usaha yang dilakukan individu untuk mencapai perubahan diri seperti peningkatan kualitas

37Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: PT Rineka Cipta), h.121.

perilaku,peningkatan pengetahuan, keterampilan, daya pikir, pemahaman, sikap, dan berbagai kemampuan lainnya.39

Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa minat belajar adalah kecenderungan siswa terhadap bidang yang ia sukai dan kemudian ia tekuni tanpa keterpaksaan dari siapapun untuk melakukannya dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas diri, meningkatkan pengetahuan, keterampilan, daya pikir, pemahaman ,maupun kemampuan lainnya.

b. Skala Minat Belajar

Aspek-aspek minat belajar matematika, yaitu:40

1. Keingintahuan (Curiosity)

Keingintahuan siswa terhadap belajar matematika ialah keinginan siswa untuk lebih mengenal matematika. keingintahuan tersebut mendorong siswa untuk mencari tahu informasi dan pengalaman baru tentang matematika yang belum siswa ketahui.

2. Keterbukaan Terhadap Pengalaman (Openness To Experience) Keterbukaan terhadap pengalaman belajar matematika, ialah siswa berpandangan terbuka terhadap pengalaman dan ide baru yang belum diketahuinya. Keterbukaan terhadap pengalaman yang dimiliki siswa, antara lain diwujudkan dalam bentuk keinginan untuk mempelajari matematika secara lebih lanjut.

3. Dorongan Mencari Sensasi (Sensation Seeking)

39Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: CV Andi Offset, h. 5.

40Rani Sari. 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Representasi

Dan Minat Belajar Matematika Siswa SMKN 11 Medan. Tesis. Program Studi Pendidikan Matematika,

Dorongan mencari sensasi pada kegiatan belajar matematika ialah siswa terlibat pada pengalaman belajar matematika yang lebih bervariasi. Siswa yang memiliki sensation seeking tinggi, berani meluangkan waktu lebih untuk terlibat pada kegiatan tersebut. Siswa juga berani mengambil resiko secara fisik, dan sosial untuk mengikuti pengalaman baru berikut.

4. Kecenderungan Bosan (Boredom Propeness)

Kecendrungan bosan dalam belajar matematika ialah siswa tetap menampilkan kemampuan terbaik meskipun sedang mengalami kebosanan. Siswa tetap memperhatikan materi yang diajarkan, mengerjakan tugas dengan baik, mempertahankan konsentrasinya dalam mengikuti kegiatan belajar matematika.

5. Keluasan Minat (Breadth Of Interest)

Keluasan minat belajar matematika adalah siswa mencari pengalaman yang bervariasi dan tidak hanya mempelajari materi yang disukainya saja. Siswa yang memiliki keluasan minat belajar akan mempelajari dengan sungguh-sungguh semua materi yang berkaitan dengan matematika.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan, siswa yang memiliki minat belajar terhadap matematika memiliki dorongan untuk mencari tahu informasi dan pengalaman baru tentang materi yang belum diketahuinya. Kemudian memiliki keinginan untuk mempelajari matematika, dan bersedia meluangkan waktu dan ikut berpartisipasi dalam kelompok belajar. Siswa yang memiliki minat belajar matematika yang baik akan tetap berusaha konsentrasi walaupun dalam keadaan tidak nyaman, misalnya sedang dalam

keadaan sakit ataupun dalam keadaan kelas yang tidak kondusif. Siswa yang memiliki minat belajar matematika tidak hanya menyukai satu materi saja, tetapi berusaha mempelajari materi matematika yang lain.

c. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar

Salah satu pendorong dalam keberhasilan belajar adalah minat terutama minat yang tinggi. Minat itu tidak muncul dengan sendirinya akan tetapi banyak faktor yang dapat mempengaruhi munculnya minat. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa yaitu:41

1. Motif

Istilah motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk melakukan kreativitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencari suatu tujuan.

2. Perhatian

Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses dan prestasinya lebih tinggi. Alangkah baiknya apabila tiap pelajaran dapat diterima siswa dengan perhatian yang cukup intensif. Perhatian spontan atau perhatian tidak disengaja cenderung untuk berlangsung lebih lama dan lebih intensif daripada perhatian yang disengaja. Dalam kenyataan sebagian besar pelajaran akan diterima siswa dengan

41Rusmiati, 2017. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi Ekonomi Siswa Ma

perhatian yang disengaja. Oleh karena itu guru atau pendidik seharusnya selalu berusaha menarik perhatian anak didiknya.

3. Bahan Pelajaran

Bahan Pelajaran yang menarik akan dapat meningkatkan minat belajar siswa, maka jika bahan pelajaran itu tidak menarik sama sekali maka siswa tidak akan memiliki keinginan atau minat untuk mengikuti pembelajaran.

4. Sikap Guru

Guru merupakan salah satu objek yang sangat berpengaruh dalam membangkitkan minat belajar siswa. Guru yang berhasil membina kesediaan belajar murid-muridnya, berarti telah melakukan hal-hal yang terpenting yang dapat dilakukan demi kepentingan murid-muridnya. Guru yang pandai, baik, ramah, disiplin, serta disenangi murid sangat besar pengaruhnya dalam membangkitkan minat murid. Sebaliknya guru yang memiliki sikap buruk dan tidak disukai oleh murid, akan sukar dapat merangsang timbulnya minat dan perhatian murid.42

5. Materi Pembelajaran Transformasi Geometri

Dokumen terkait