• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

5. Minat Belajar

a. Pengertian Minat Belajar

Minat jika disebutkan dalam bahasa Inggris adalah “interest”, jika dalam bahasa Jerman “interesse”. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:583), minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Secara bahasa minat berarti “kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”. Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Sedangkan pengertian minat secara istilah telah banyak dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yang dikemukakan oleh Hilgard yang dikutip oleh Slameto (1991: 57), beliau menyatakan “Interest is persisting tendency to pay attention to end enjoy some activity and content”.

Sardiman (1988: 76), berpendapat bahwa “minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri”. Sedangkan menurut Pasaribu dan Simanjutak (1983: 52), mengartikan minat sebagai “suatu motif yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan seuatu yang menariknya”. Selanjutnya menurut Zakiah Daradjat (1995: 133), mengartikan minat

adalah “kecenderungan jiwa yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang berharga bagi orang”.

Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang dikutip di atas dapat disimpulkan bahwa, minat adalah kecenderungan seseorang terhadap objek atau sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang. Adanya perhatian, dan keaktifan berbuat. (http://idb4. wikispaces. com /file /view/ jj4006.2.pdf diunduh 27 Juli 2012).

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada yang lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap suatu hal yang diminati tersebut.

Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya.

Walaupun minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut, asumsi umum masyarakat menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang mempelajarinya.

Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk depelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melalui tujuan-tujuannya, memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting. Dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia akan berminat (dan bermotivasi) untuk mempelajarinya (Slameto, 2003:180).

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat diartikan sebagai kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari ataupun mencoba aktivitas dalam bidang tertentu.

b. Unsur-Unsur Minat Belajar

1) Perhatian

Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik, dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam belajar. Menurut Sumadi Suryabrata (1989: 14), “perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan”

perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada suatu obyek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas.

2) Perasaan

Unsur yang tak kalah pentingnya adalah perasaan dari anak didik terhadap pelajaran yang diajarkan oleh gurunya. Perasaan di sini adalah perasaan senang dan perasaan tertarik. perasaan senang akan menimbulkan minat, yang diperkuat dengan sikap yang positif. Sedangkan perasaan tidak senang akan menghambat dalam mengajar, karena akan adanya sikap yang positif sehingga tidak menunjang minat dalam mengajar.

3) Motif

Motif adalah keadaan pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (Suryabrata, 2002: 70). Motivasi sangat diperlukan dalam proses belajar sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktifitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Segala sesuatu yang menarik minat orang tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, apa yang seseorang lihat sudah tentu membangkitkan minatnya sejauh apa yang ia lihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Motivasi merupakan dasar penggerak yang

mendorong aktivitas belajar seseorang sehingga ia berminat terhadap sesuatu objek, karena minat adalah alat motivasi dalam belajar. (http://idb4.wikispaces.com /file/view/jj4006.2.pdf diunduh 27 Juli 2012).

c. Pengukuran Minat

Ada beberapa alasan mengapa seorang guru perlu mengadakan pengukuran terhadap minat anak-anak yaitu sebagai berikut:

1) Meningkatkan minat anak-anak. Setiap guru mempunyai kewajiban untuk meningkatkan minat anak-anak. Minat merupakan komponen yang penting dalam kehidupan pada semuanya dan dalam pendidikan dan pengajaran pada khususnya.

2) Memelihara minat yang baru timbul. Apabila anak-anak menunjukkan minat yang kecil, maka merupakan tugas dari guru untuk memelihara minat tersebut.

3) Mencegah timbulnya minat terhadap hal-hal yang tidak baik. Sekolah adalah suatu lembaga yang menyiapkan anak-anak untuk hidup di dalam masyarakat, maka sekolah harus mengembangkan aspek-aspek ideal agar anak-anak menjadi anggota masyarakat yang baik.

4) Sebagai persiapan untuk memberikan bimbingan kepada anak tentang bimbingan lanjutan studi atau pekerjaan yang cocok baginya. Walaupun minat bukan merupakan indikasi yang pasti, tentang sukses tidaknya anak dalam pendidikan yang akan datang atau dalam jabatan,

namun interest merupakan pertimbangan yang cukup berarti kalau dihubungkan dengan data-data yang lain (Sumartana, 1986:2 30-231).

d. Meningkatkan Minat Belajar Siswa Terhadap Sejarah

Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Selain itu juga dengan cara membentuk minat-minat baru pada diri siswa. Apabila kedua hal tersebut tidak berhasil, pengajar dapat memakai intensif dalam usaha mencapai tujuan pengajaran. Intensif merupakan alat yang dipakai untuk membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang tidak mau melakukannya. Diharapkan pemberian intensif akan membangkitkan motivasi siswa, dan mungkin minat terhadap bahan yang diajarkan akan muncul (Slameto, 2003:181).

Dokumen terkait