• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

2. Minat Belajar Siswa

a. Pengertian Minat Belajar Siswa

Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan suatu pilihan pada seseorang khususnya peserta didik. Minat juga menjadi salah satu faktor yang sangat penting bagi kemajuan dan keberhasilan peserta didik. Peserta didik yang mengerjakan suatu pekerjaan dengan disertai minat sebelumnya, pada umumnya akan memperoleh hasil lebih baik daripada peserta didik yang tidak berminat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 744) minat diartikan sebagai “Kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”. Hal ini ditegaskan oleh Winkel (1993: 30) bahwa minat adalah “Kecenderungan hati yang agak menetap, sehingga subyek merasa tertarik terhadap bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung di bidang itu”. Dari pernyataan-pernyataan tersebut diketahui bahwa minat merupakan rasa ketertarikan atau keinginan terhadap sesuatu yang cenderung menetap. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Slameto (2010: 45) minat adalah “Suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas-aktivitas tanpa ada yang menyuruh”. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.

Semakin kuat hubungan tersebut, maka semakin besar pula minat yang dimiliki. Ditambahkan pula oleh Crow dan Crow dikutip dan diterjemahkan Abdul Rachman Abror (1993: 112) menyatakan bahwa: Minat berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda atau kegiatan apapun, bisa berupa pengalaman yang afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain, minat dapat menjadi penyebab kegiatan dan partisipasi dalam kegiatan.

Minat dapat menjadi penunjang atau pendorong dalam tercapainya tujuan yang diinginkan seperti dikemukakan oleh Sumadi Suryabrata (2006: 70) bahwa minat adalah “Keadaan dalam pribadi yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan”. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan hati seseorang yang disertai perasaan senang dan perhatian terhadap suatu obyek yang diminati tersebut.

Pengertian minat belajar menurut Slameto (2010: 180) mengemukakan bahwa:

Minat belajar adalah salah satu bentuk keaktifan seseorang yang mendorong untuk melakukan serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dalam lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Disamping memanfaatkan minat yang telah ada sebaiknya para pengajar juga berusaha membentuk minat-minat baru pada diri siswa. Hal ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada siswa

mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikandengan bahan pengajaran yang lalu dan menguraikan kegunaannya bagi siswa di masa yang akan datang.

Bila usaha-usaha tersebut tidak berhasil, pengajar dapat memakai intensif dalam usaha mencapai tujuan pengajaran. Intensif merupakan alat yang dipakai untuk membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang tidak mau melakukannya atau yang tidak dilakukannya dengan baik. Diharapkan pemberian intensif yang akan membangkitkan motivasi siswa dan mungkin minat terhadap bahan yang diajarkan akan muncul.

Jadi dapat disimpulkan bahwa minat akan timbul apabila mendapatkan rangsangan dari luar. Kecenderungan untuk merasa tertarik pada suatu bidang bersifat menetap dan merasakan perasaan yang senang apabila ia terlibat aktif didalamnya. Perasaan senang ini timbul dari lingkungan atau berasal dari objek yang menarik.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar

Salah satu pendorong dalam keberhasilan belajar adalah minat terutama minat yang tinggi. Minat itu tidak muncul dengan sendirinya, akan tetapi banyak faktor yang dapat mempengaruhi munculnya minat. Slameto (2010: 54) menggolongkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

1. Faktor Internal adalah faktor yang di dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor ini meliputi tiga aspek, yaitu:

a) Faktor jasmaniah, seperti: faktor kesehatan, cacat tubuh. b) Faktor psikologis, seperti: intelegensi, perhatian, bakat,

motif, kematangan, kesiapan. c) Faktor kelelahan.

2. Faktor Eksternal

a) Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan. b) Faktor sekolah, meliputi: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah.

c) Faktor masyarakat, meliputi: kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

Nana Syaodih Sukamadinata (2003: 162) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar bersumber pada dirinya atau di luar dirinya atau lingkungannya.

1. Faktor-faktor dari dalam diri individu yang menyangkut aspek jasmaniah maupun rohaniah. Jasmani mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari individu. Aspek psikis atau rohaniah menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta kondisi afektif dan konatif dari individu. Sedangkan kondisi intelektual menyangkut tingkat kecerdasan, bakat-bakat, penguasaan siswa akan pengetahuan atau pelajaran-pelajarannya yang lalu. Kondisi sosial menyangkut hubungan siswa dengan orang lain, baik gurunya, temannya, orang tuanya maupun orang-orang yang lainnya. Hal lain yang ada pada diri individu adalah ketenangan dan ketentraman psikis, motivasi belajar, keterampilan-keterampilan yang dimilikinya, seperti keterampilan membaca, berdiskusi, memecahkan masalah, mengerjakan tugas-tugas, dan lain-lain. Keterampilan-keterampilan tersebut merupakan hasil belajar sebelumnya.

2. Faktor-faktor lingkungan, yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa, baik faktor fisik maupun sosial-psikologis yang berada pada lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Di dalam lingkungan keluarga adalah keadaan rumah dan ruangan tempat belajar, sarana dan prasarana belajar yang ada, suasanan dalam rumah tenang atau gaduh,

suasana lingkungan di sekitar rumah, keutuhan keluarga, iklim psikologis, iklim belajar dan hubungan antar anggota keluarga. Lingkungan sekolah meliputi, lingkungan sekolah, sarana dan prasarana belajar yang ada, sumber-sumber belajar, media belajar, hubungan siswa dengan teman-temannya, dengan guru dan staf sekolah yang lain, suasana dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, berbagai kegiatan kokurikuler. Lingkungan masyarakat, meliputi latar belakang pendidikan, terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber belajar di dalamnya.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor minat belajar seseorang dipengaruhi oleh dua faktor-faktor yaitu faktor-faktor dari dalam diri siswa itu sendiri (internal) yang meliputi perhatian, perasaan senang, dan aktivitas kemudian faktor dari luar (eksternal) yang meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Dokumen terkait