• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan hal di atas, peneliti tertarik untuk melakukan kajian yang lebih mendalam perihal efektifitas metode Story Telling dapat meningkatkan minatsiswa untuk melaksanakan sholat dalam beberapa hal sebagai berikut :

1. Apakah siswa merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti pelajaran PAI yang hanya menggunakan metode ceramah?

2. Apakah kebanyakan siswa sekolah dasar minat untuk melaksanakan shalatnya masih rendah?

3. Apakah kurang pariatifnya guru dalam memilih metode belajar yang digunakan sehingga siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang dilakukan?

4. Bagaimana metode story telling dapat menumbuhkan minat siswa untuk melaksanakan shalat?

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut sebagai metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.1

Teknik yang dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipasi dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat2. Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini karena ingin mendapatkan hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran di masa pandemi Covid -19 dengan menggunakan model pembelajaran berbasis e-learning. Menurut Carr dan Kemmis (1986) adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri (self reflective) yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi sosial untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran.3

1 Sugiyono, 6 Nov 2008, Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : Alfabeta (Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)).Cetakan ke,hlm. 14

2 Wijaya Kusumah, Dedi Dwitagama, Maret 2012 Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.PT Indeks. Cet. Ke 5,hlm. 9

3Ibid.

51

Pada dasarnya terdapat beberapa jenis Penelitian Tindakan, dua diantaranya adalah penelitian tindakan perorangan (individual action research) dan penelitian tindakan kelompok (collaborative action research)4 dan pada penelitian ini peneliti akan menggunakan jenis penelitian tindakan kelompok.

Seperti yang dikatakan oleh Lincoln dan Guba. Dia mengatakan bahwa keistimewaan studi kasus/penelitian tindakan meliputi hal-hal berikut:

1. Studi kasus merupakan sarana utama bagi peneliti emik, yakni menyajikan pandangan subjek yang di teliti.

2. Studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari.

3. Studi kasus merupakan sarana edukatif untukmenunjukkan hubungan antara peneliti dan responden.

4. Studi kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi factual tetapi juga keterpercayaan ( trust worthiness)5.

Desain penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis dan Mctaggart. Berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari 4 komponen yaitu perencanan, tindakan, pengamatan dan

4Ibid.

5Deddy Mulyana, Juni 2003 Metodologi Penelitian Kualitatif. Paradigma Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Social Lainnya. PT. Remaja Rosdakarya. Cet.3, hlm. 201

refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus.seperti pada gambar berikut6:

Gambar 3.1 Alur Penelitian Setiap Siklus

6Kemmis dan Mctaggart.. Design penelitian tindakan kelas.https://www.google.com/url di akses pada tanggal 1 Juni 2021

B. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli 2021 sampai dengan Agustus 2021 dengan jadwal penelitian sebagai berikut:

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

C. Deskripsi Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pondok Pinang 03 Kebayoran Lama Jakarta Selatan yang merupakan salah satu SD Negeri yang berada di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

SDN Pondok Pinang 03 ini memiliki 14 rombongan belajar (Rombel) terdiri dari kelas 1 ada 2 rombel, kelas 2 ada 2 rombel, kelas 3 ada 2 rombel, kelas 4 ada 3 rombel, kelas 5 ada 3 rombel dan kelas 6 ada 2 rombel. Serta memiliki 20 Tenaga Pendidik diantaranya 15 Guru Kelas, 6 Guru Mapel (2 Guru Agama, 2 Guru Olahraga dan 1 guru Bhs. Inggris) serta memiliki 5 Tenaga Kependidikan diantaranya 2 Operator, 1 Pustakawan, 1 Satpam dan 1 Penjaga Sekolah.

D. Subyek dan Karakteristiknya

Yang menjadi subjek penelitian adalah peserta didik kelas III SDN Pondok Pinang 03 kebayoran Lama Jakarta Selatan, dengan jumlah peserta 25siswa.

Siswa Kelas III ini memiliki latar belakang sosial, ekonomi dan pendidikan yang sangat beragam dan sebagian besar adalah memiliki latar belakang ekonomi dan pendidikan orang tua menengah kebawah. Sehingga mempengaruhi sifat dan karakter peserta didik yang beragam pula.

Dengan keadaan latar belakang sikap dan karakter yang sangat beragam dan dinilai masih rendah inilah, peneliti mengadakan penelitian untuk peningkatan minat belajar untuk melaksanakan shalat di sekolah ini khusus di kelas III (satu kelas) dengan jumlah 25 siswa.

E. Skenario Tindakan

Tahapan penelitian tindakan ini diawali dengan dilakukannya penelitian pendahuluan dan akan dilanjutkan dengan tindakan pertama pada siklus I. siklus ini terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, penelitian akan dilanjutkan pada siklus II.

Apabila hasil dari siklus II sudah menunjukan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai maka penelitian dihentikan. Tetapi apabila indikator keberhasilan belum tercapai maka dilanjutkan ke siklus III, dengan hasil refleksi siklus II sebagai acuannya.

Adapun uraiannya sebagai berikut : 1. Siklus I

a. Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan RPP dan instrument-instrument penelitian lembar observasi guru pada KBM, lembar observasi minat dan kemampuan shalat siswa, pedoman wawancara guru dan siswa, lembar angket siswa, dan soal test pada akhir siklus.

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti akan menerapkan metode pembelajaran story telling.

Pertemuan 1 : Pada pertemuan pertama, Siswa diberikan topik-topik yang akan dibahas pada setiap kelompok yaitu pengertian shalat, waktu pelaksanaan shalat, tatacara melaksanakan shalat , dan

hikmah shalat dengan menggunakan metode story telling. Guru juga menilai peningkatan minatdan kemampuan shalat siswa selama pembelajaran berlangsung dan setelah selesai pembelajaran.

Pertemuan2 : Peneliti akan memberikan tes akhir siklus I dengan materi persegi, persegi panjang dan jajaran genjang. Tes berupa soal pilihan ganda, kemudian peneliti melakukan wawancara guru dan siswa untuk mengemukakan pendapat mereka tentang peningkatan minat dan kemampuan shalat mereka dengan metode story telling.

c. Tahap Observasi

Pada tahap ini guru kelas melakukan pengamatan tentang pembelajaran metode story telling dan mengamati peningkatan minat dan kemampuan melaksanakan shalat siswa.

d. Tahap Analisis

Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis terhadap hasil dari kegiatan pada siklus I. jika pada siklus I siswa belum memenuhi indikator maka dilanjutkan pada siklus selanjutnya.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti merefleksi kekurangan-kekurangan pada siklus I sehingga belum mencapai indikator keberhasilan kemudian mempersiapkan RPP dan instrument-instrument penelitian lembar observasi guru pada KBM,

lembar observasi minat siswa, pedoman wawancara guru dan siswa, lembar angket siswa, dan soal test pada akhir siklus.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti masih menerapkan pembelajaran metode story telling pada materi shalat .

c. Tahap Observasi

Pada tahap ini guru kelas melakukan pengamatan tentang pembelajaran metode story telling dan mengamati peningkatan minat dan kemampuan melaksanakan shalat siswa.

d. Tahap Analisis

Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis terhadap hasil dari kegiatan pada siklus II. Apabila indikator keberhasilan belum tercapai maka dilanjutkan pada siklus III dan seterusnya.

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.7

Observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang letak

geografis, Keadaan perkembangan peserta didik, Kegiatan

7 S. Margono, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003) h. 158.

pembelajaranagama dan proses pembelajaran di SDN Pondok Pinang 03 Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

b. Wawancara

Wawancara adalah metode percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan itu dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.8

Sedangkan menurut W. Gulo wawancara adalah komunikasi langsung antara peneliti dan responden.9

Wawancara dilakukan untuk mencari kesulitan dan hambatan dalam pembelajaran pendidikan agama islam terhadap peningkatan minat untuk melaksanakan shalat siswa. Wawancara yang digunakan peneliti tentang tanggapan atau pendapat siswa, guru dan orang tua berkaitan dengan pendidikan agama islam yang diselanggarakan di sekolah baik secara tatap muka langsung /ofline maupun secara PJJ/online.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah catataan tertulis tentang berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu.10

Sedangkan menurut E. Mulyasa dokumentasi adalah instrument untuk mengumpulkan data tentang peristiwa atau kejadian-kejadian masa lalu yang telah didokumentasikan.11

8 Lexy. J. Moloeng, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Grasindo, 2006) h. 186

9 M. Golo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Gramedia, 2005) h. 119

10Ibid, h 123

11 E. Mulyana, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja Rosdyakarya,

Dokumentasi ini dilakukan untuk pengumpulan data tentang strategi pembelajaran agama islam dan kaitannya dengan pengaruh peningkatan minat untuk melaksanakan shalat siswa kelas III di SDN Pondok Pinang 03 Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi yang dibuat berdasarkan indikator-indikator minat belajar.12

Tabel 3.2

Instrumen Pencapaian Peningkatan Minat Belajar untuk Melaksanakan Shalat

No Aspek Yang Diamati

1 Kesiapan dalam menerima pelajaran 2 Kehadiran dalam mengikuti pelajaran 3 Kemampuan dalam menjawab pertanyaan 4 Semangat dalam menjawab pertanyaan 5 Perhatian dalam pembelajaran

6 Ketekunan dalam mengerjakan latihan 7 Rasa ketertarikan menjawab pertanyaan

8 Teliti dan disiplin mempraktekkan gerakan dan bacaan shalat

12 https://www.silabus.web.id/minat-belajar/

G. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Dengan melakukan tindakan kelas dalam penerapan pembelajaran metode story telling, hasil penelitian yang diharapkan penulis adalah dapat meningkatkan minat untuk melaksanakan shalat siswa.

Batasan indikator keberhasilan

1. Pada siklus pertama peneliti memiliki target pencapaian sebesar 60%

keberhasilan dari perubahan peningkatan minat untuk melaksanakan shalat siswa.

2. Pada siklus kedua peneliti memiliki target pencapaian sebesar 75%

keberhasilan dari perubahan peningkatan minat untuk melaksanakan shalat siswa.

H. Tekhnik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan melalui lembar observasi kemudian dianalisis. Untuk data minat siswa, masing-masing indicator diberi bobot1(satu) jika dilakukan dan 0 (nol) jika tidak dilakukan. Dari hasil observasi dianalisis dengan rumus:

= 100 %

Keterangan rumus : P = Angka Persentase

F=Frekuensi yang dicari Persentasenya N=Jumlah Frekkuensi Keseluruhan

Dalam menentukan criteria minat siswa, maka data kuantitatif ini diubah menjadi data kualitatif dengan mengelompokkan atas empat criteria yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang dan rendah. Kriteria persentase tersebut yaitu:

1. Persentase antara 76%-100% dikatakan sangat tinggi 2. Persentase antara 56%-75%dikatakan tinggi

3. Persentase antara 40%-55%dikatakan sedang 4. Persentase antara 0%-40%dikatakan rendah

=

=

100

=

ℎ 100

=

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data yang akan disajikan pada bagian ini adalah hasil penelitian yang dilakukan terhadap 25 siswa kelas III SDN Pondok Pinang 03 Kebayoran Lama. Untuk mengetahui minat melaksanakan shalat siswa melalalui Story telling dikelas III SDN Pondok Pinang 03 Kebayoran Lama, penulis mengobservasi siswa sebagai berikut:

1. Kesiapan dalam menerima pelajaran 2. Kehadiran dalam mengikuti pelajaran 3. Kemampuan dalam menjawab pertanyaan 4. Semangat dalam menjawab pertanyaan 5. Perhatian dalam pembelajaran

6. Ketekunan dalam mengerjakan latihan 7. Rasa ketertarikan menjawab pertanyaan

8. Teliti dan disiplin mempraktekkan gerakan dan bacaan shalat 1. Pra Siklus

Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, peneliti bersama kolabolator melakukan observasi terlebih dahulu terhadap siswa yang akan diobservasi dengan melihat keadaan minat untuk melaksanakan shalat, pada masa pandemi Covid 19 ini kegiatan penelitian dilakukan melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara virtual melalui Google Meet. Observasi ini dilakukan sebanyak 1 hari yaitu tanggal 20 Juli

63

2021. Sedangkan siswa yang diobservasi adalah 25 siswa kelas III SDN Pondok Pinang 03 pada awal Tahun Pelajaran baru 2021/2022. Adapun hasil yang diperoleh adalah seperti pada tabel 4.1 dibawah ini.

Tabel 4.1

Hasil Pengamatan Pra Siklus

Minat Melaksanakan Shalat Siswa Kelas III SDN Pondok Pinang 03 Kebayoran Lama

N0 Nama Siswa Aspek yang diamati

Jml %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 AA 1 1 0 0 1 0 0 1 4 50

2 AC 1 0 0 1 0 0 1 0 3 38

3 AS 1 0 0 1 0 0 0 1 3 38

4 AH 0 1 1 0 0 1 0 1 4 50

5 AR 1 1 0 0 0 1 0 0 3 38

6 AP 1 0 1 1 0 0 0 0 3 38

7 AA 1 1 0 0 0 0 0 0 2 25

8 BP 1 0 0 0 1 0 0 0 2 25

9 BA 0 1 0 1 0 0 0 1 3 38

10 DP 0 1 0 0 0 1 1 0 3 38

11 H 1 0 0 0 1 0 0 0 2 25

12 KP 0 0 1 1 0 1 1 0 4 50

13 M 1 1 0 0 0 0 1 0 3 38

14 MA 0 1 0 0 1 1 0 0 3 38

15 MD 0 0 1 0 0 1 1 1 4 50

16 MH 1 0 0 0 1 1 0 0 3 38

17 NF 1 0 1 1 0 0 1 0 4 50

18 NF 1 1 0 1 0 0 0 0 3 38

19 NP 0 1 1 0 0 1 0 0 3 38

20 RA 1 1 0 0 1 1 0 0 4 50

21 RA 0 0 1 1 1 0 0 0 3 38

22 RP 1 1 0 0 0 0 0 0 2 25

23 SM 1 0 0 0 1 0 1 0 3 38

24 TR 0 0 1 1 1 0 0 0 3 38

25 ZP 1 1 0 0 0 1 1 0 4 50

Total 16 13 8 9 9 10 8 5 78 975

% 64 52 32 36 36 40 32 20 39 39

Keterangan (Minat Belajar Shalat):

1. Kesiapan dalam menerima pelajaran 2. Kehadiran dalam mengikuti pelajaran 3. Kemampuan dalam menjawab pertanyaan 4. Semangat dalam menjawab pertanyaan 5. Perhatian dalam pembelajaran

6. Ketekunan dalam mengerjakan latihan 7. Rasa ketertarikan menjawab pertanyaan

8. Teliti dandisiplinmempraktekkangerakandanbacaanshalat Kriteriapersentase:

1. Persentase antara 76%-100% dikatakan sangat tinggi 2. Persentase antara 56%-75% dikatakan tinggi

3. Persentase antara 40%-55% dikatakan sedang 4. Persentase antara 0%-40% dikatakan rendah

= 975% 25

= 39%

=

100

=

ℎ 100

= Keterangan rumus :

p Grafik Persentase Setiap As

70

Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek

1 2 3 4 5 6 7 8

Persentase

ek

Grafik 4.1

Hasil Pengamatan Pra Siklus

Berdasarkan tabel dan diagram batang diatas dapat kita lihat batas tertinggi pencapaian pada aspek minat yang diamati hanya mencapai 64 %, terendah 20% dan rata-rata pencapaian minat melaksanakan shalatnya hanya 39%.

Adapun akibat dan kendala dari terjadinya keragaman minat belajar dan masih perlunya bantuan peningkatan minat belajar melaksanakan shalat siswa adalah:

1. Kurangnya variasi dalam proses kegiatan belajar mengajar dalam kesehariannya, yang menyebabkan kejenuhan atau rasa bosan terhadap siswa,

2. Kurangnya media pembelajaran yang menarik untuk siswa.

3. Kurangnya kreativitas guru dalam kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan hasil pra siklus diketahui rata-rata persentase aspek minat siswa hanya sebesar 39%. Hal ini menunjukan bahwa rata-rata

minat siswa untuk melaksankan shalat masih dikategorikan rendah.

Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian siklus I dengan tujuan untuk meningkatkan minat belajar melaksanakan shalat siswa kelas III SDN Pondok Pinang 03 Kebayoran Lama.

2. Siklus I

a. Perencanaan (planning)

Peneliti mengadakan penelitian dengan mempersiapkan perencanaan sebagai berikut:

1) Mempersiapkan perencanaan program tindakan berupa rencana pembelajaran yang telah disusun sebagai acuan dalam proses pembelajaran dan telah didiskusikan dengan guru kelas sebagai kolabolator pada penelitian ini, dengan materi pembelajaran yang sesuai dengan program yang telah di buat tahun pelajaran 2021/2022 ini yaitu dengan tema shalat.

2) Mempersiapkan media yang sesuai dengan tindakan yang akan diberikan yaitu dengan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara virtual melalui Goole Meet dan informasi kegiatan mandiri siswa di informasi melalui Group Whats App kelas diantaranya:

a) Ruangan kelas berupa aplikasi Google Meet, sebagai pengganti sarana tatap muka siswa dalam menerima dan memperhatikan penjelasan dan contoh dari guru, selesai

pembelajaran virtual dilanjutkan informasi materi dan tugas melalui Group Whats APP kelas.

b) Penyajian pembelajaran melalui Google Meet berupa share screen pada layar monitor yang telah di setting untuk memberikan contoh tentang pelaksanaan shalat sebagai media pendukung untuk proses pembelajaran dengan menggunakan story telling yang dapat di gunakan sebagai sarana pembelajaran bersama dengan siswa dan guru dalam melaksanakan kegiatan penelitian.

3) Menyediakan alat yang akan digunakan sebagai alat pengumpulan data berupa catatan lapangan, lembar observasi, laptopdan aplikasi-aplikasi yang di butuhkan untuk mempersiapkan dokumentasi.

b. Tindakan

Dalam tindakan penelitian siklus 1 ini dilaksanakan dengan satu kali pertemuan yaitu hari Senin tanggal 27 Juli 2021 melalui virtual GoogleMeetdengan mengirim undangan virtual Pembelajaran Jarak Jauh PJJ yang disampaikan peda Group Whats App kelas terlebih dahulu agar siswa dan orang tua biasa mempersiapkan sarana untuk mengikuti pembelajaran putra/putrinya berupa hand phone yang tersedia aplikasi Google Meet dan selanjutnya melalui Group Whats App kelas untuk

melanjutkan informasi, penjelasan-penjelasan, penyampaian materi dan tugas secara rinci.

Pelaksanaan kegiatan pada siklus pertama melalui virtual Google Meet ini siswa diajak untuk berdo`a sebelum kegiatan, kegiatan pembukaan/apersepsi dan absensi serta literasi. Lalu mendengarkan penjelasan dan pengarahan terkait pelajaran yang akan dilakssiswaan yang dibawakan oleh peneliti di dalam kelas virtual ini dengan metode story telling.

Selesai mendengarkan penjelasan dan pengarahan siswa diajak untuk mendengarkan cerita yang disampaikan oleh peneliti tentang pelaksanaan shalat, setelah itu di informasikan untuk melanjutkan memperhatikan informasi tentang materi dan tugas pada GroupWhats App kelas. Peneliti secara langsung menstimulasi dan mengontrol minat belajar siswa sambil mengobservasi dan mencatat perkembangan minat belajar siswa tersebut serta mengumpulkan hasil tugas siswa yang di sampaikan melalui Group WhatsApp kelas.

Gambar 4.1

Foto peserta kegiatan virtual Google Meet siklus I

Gambar 4.2

Foto tayangan materi siklus 1 pada tayangan Goolge Meet

c. Pengamatan (Observasi)

Pelaksanaan observasi dalam penelitian ini dipusatkan pada proses pembelajaran dan minat belajar siswa untuk melaksanakan shalat. Observasi dilakukan untuk mengetanhui minat belajar siswa dalam proses pembelajaran yang diisi oleh guru sekaligus merangkap peneliti.

Hasil pengamatan yang didapat dari intrumen pengumpulan data berupa hasil pengisian intrumen pencapaian peningkatan minat melaksanakan shalatsaat pembelajaran virtuan melalui Google Meet dan dari hasil pengumpulan tugas siswa melalui Whats App kelas, dalam kegiatan penelitian tindakan siklus 1 ditemukan perubahan peningkatan minat belajar siswa yang begitu baik, dan dapat digambarkan pada table dan grafik sebagai berikut:

Tabel 4.2

Hasil pengamatan Siklus 1

Minat Melaksanakan ShalatSiswa Kelas III SDN Pondok Pinang 03 Kebayoran Lama

N0 Nama Siswa Aspek yang diamati

Jml %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 AA 1 1 1 0 1 1 0 1 6 75

2 AC 1 0 0 1 1 1 1 0 5 63

3 AS 1 1 0 1 1 0 0 1 5 63

4 AH 0 1 1 0 0 1` 1 1 5 63

5 AR 1 1 0 0 1 1 0 0 4 50

6 AP 1 0 1 1 1 0 1 0 5 63

7 AA 1 1 1 0 0 0 0 0 3 38

8 BP 1 0 0 0 1 1 1 0 4 50

9 BA 0 1 1 1 0 0 0 1 3 38

10 DP 1 1 0 0 1 1 1 0 5 63

11 H 1 0 1 0 1 0 0 1 4 50

12 KP 0 0 1 1 0 1 1 0 4 50

13 M 1 1 0 1 0 0 1 0 4 50

14 MA 0 1 0 0 1 1 0 0 3 38

15 MD 1 0 1 0 0 1 1 1 5 63

16 MH 1 0 0 1 1 1 0 1 5 63

17 NF 1 0 1 1 0 0 1 1 5 63

18 NF 1 1 0 1 1 0 0 0 4 50

19 NP 0 1 1 0 0 1 0 0 4 50

20 RA 1 1 0 0 1 1 0 1 5 63

21 RA 1 0 1 1 1 0 0 0 4 50

22 RP 1 1 1 1 0 0 0 1 5 63

23 SM 1 1 0 0 1 1 1 0 5 63

24 TR 0 0 1 1 1 0 0 0 3 38

25 ZP 1 1 0 0 1 1 1 0 5 63

Total 19 15 13 12 16 14 11 10 110 1375

% 76 60 52 48 64 56 44 40 55 55

Keterangan (Minat Belajar Shalat):

1. Kesiapan dalam menerima pelajaran 2. Kehadiran dalam mengikuti pelajaran 3. Kemampuan dalam menjawab pertanyaan 4. Semangat dalam menjawab pertanyaan 5. Perhatian dalam pembelajaran

6. Ketekunan dalam mengerjakan latihan 7. Rasa ketertarikan menjawab pertanyaan

8. Teliti dan disiplin mempraktekkan gerakan dan bacaan shalat

0

Grafik Persentase Setiap Aspek

80 76%

Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek

1 2 3 4 5 6 7 8

Kriteria persentase:

1. Persentase antara 76%-100% dikatakan sangat tinggi 2. Persentase antara 56%-75% dikatakantinggi

3. Persentase antara 40%-55% dikatakansedang 4. Persentase antara 0%-40% dikatakanrendah Keterangan rumus :

Hasil Pengamatan Siklus 1

Dilihat dari diagram batang di atas batas tertinggi pencapaian pada aspek yang diamati meningkat hingga mencapai

76% dan terendah 40%, jadi pencapaian rata-rata minat belajarnya hanya 55%.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian siklus 1 diketahui adanya peningkatan minat melaksanakan shalat siswa, hasil dari penelitian siklus 1 rata-rata kelas mencapai4,4 dari 8aspek yang diamatidan diujikan. Jadi Jika dilihat secara keseluruhan persentase yang diperoleh pada penelitian siklus I hanya mencapai 55% hal ini masih dirasa kurang dari target yang diharapkan yaitu minimal 75%, karena persentase 55% masih dikategorikan sedang. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian silkus 2 untuk mencapai target yang diharapkan oleh peneliti untuk meningkatkan minat untuk melaksanakan shalatsiswa kelas III SDN Pondok Pinang 03 Kebayoran lama mencapai kategori tinggi bahkan sampai kategori sangat tinggi yaitu 75%

3. Siklus II

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil data yang diperoleh sklus 1, menunjukan adanya peningkatan minat belajar walaupun masih belum optimal, maka peneliti menyusun kembali rencana untuk melaksankan penelitian tindakan siklus II, yaitu dengan mempersiapkan kembali rencana pembelajar dengan: mempersiapkan kembali materi

pembelajaran, media/alat, link untuk pembelajaran virtuan, lembar pengumpulan data dan lain-lain.

b. Tindakan

Dalam tindakan penelitian siklus II ini dilaksanakan dengan satu kali pertemuan yaitu hari Selasa tanggal 3 Agustus 2021.

Kegiatan berjalan seperti biasanya dilakssiswaan pada jam kegiatan Pelajaran Agama Islam.

Kegiatan penelitian dilaksanakan melalui pembelajaran virtuan melalui Google Meet dengan materi pembelajaran yang sama tetapi dengan penyampaian cerita yang berbeda. Yang mana siswa-siswa di perkenalkan dengan cerita-cerita yang dapat memotivasi siswa sehingga dapat menumbuhkan minat melalui video pembelajaran yang di share screen di pembelajaran virtual melalui google meet. kemudian dilanjutkan dengan informasi materi dan tugas secara berulang melalui Group Whats App kelas.

Di pertemuan ini minat belajar siswa semakin meningkat, karena selain mendengar dan melihat langsung yang lebih dekat lagi walau hanya melalui virtual, siswa pun dilibatkan langsung untuk mengungkapkan pendapatnya atau penemuannya mengenai pesan- pesan pokok dari cerita yang disampaikan melalui diskusi pada google meet, sehingga lebih dekat lagi untuk peningkatan minat belajar siswa untuk melaksankan shalat.

Gambar 4.3

Foto peserta kegiatan virtual Google Meet siklus II

Gambar 4.4

Foto tayangan materi siklus 2 pada tayangan Goolge Meet

c. Pengamatan (Observasi)

Hasil pengamatan atau observasi yang didapat dari intrumen pengumpulan data berupa hasil pengisian intrumen Pencapaian Peningkatan Minat siswasaat pembelajaran virtuan melalui Google Meet dan dari hasil pengumpulan tugas siswa melalui Whats App kelas.

Dalam kegiatan penelitian tindakan siklus II ditemukan perubahan peningkatan minat siswa kelas III di SDN Pondok Pinang 03 Kebayoran Lamayang begitu signifikan dengan penggunaan model story telling, adapun hasil penemuan peningkatan minat melaksanakan shalat siswa dengan menggunakan metode story telling pada siklus II dapat digambarkan pada tabel dan grafik sebagai berikut:

Tabel 4.3

Hasil pengamatan Siklus II

Minat Melaksanakan Shalat Siswa Kelas III SDN Pondok Pinang 03 Kebayoran Lama

N0 Nama

Siswa

Aspek yang diamati

Jml %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 AA 1 1 1 1 1 1 0 1 7 88

2 AC 1 1 1 1 1 1 1 0 7 88

3 AS 1 1 0 1 1 0 0 1 5 63

4 AH 1 1 1 0 1 1 1 1 6 75

5 AR 1 1 0 0 1 1 0 1 5 63

6 AP 1 1 1 1 1 0 1 1 7 88

7 AA 1 1 1 1 0 1 0 1 6 75

8 BP 1 1 0 0 1 1 1 0 5 63

9 BA 1 1 1 1 0 1 1 1 7 88

10 DP 1 1 0 0 1 1 1 0 5 63

11 H 1 1 1 0 1 0 1 1 6 75

12 KP 1 1 1 1 0 1 1 0 6 75

13 M 1 1 0 1 1 1 1 1 7 88

14 MA 1 1 1 0 1 1 0 1 6 75

15 MD 1 1 1 0 1 1 1 1 7 88

16 MH 1 1 0 1 1 1 0 1 6 75

17 NF 1 1 1 1 1 0 1 1 7 88

18 NF 1 1 0 1 1 1 1 1 7 88

19 NP 0 1 0 0 1 1 1 0 5 63

20 RA 1 1 0 1 1 1 0 1 6 75

21 RA 1 1 1 1 1 0 1 1 7 88

22 RP 1 1 1 1 0 1 0 1 6 75

23 SM 1 1 0 0 1 1 1 0 5 63

24 TR 1 1 1 1 1 0 0 1 6 75

25 ZP 1 1 0 1 1 1 1 1 7 88

Total 23 25 15 16 21 19 16 19 154 1925

% 92 100 60 64 84 76 64 76 77 77

Keterangan (Minat Belajar Shalat):

1. Kesiapan dalam menerima pelajaran 2. Kehadiran dalam mengikuti pelajaran 3. Kemampuan dalam menjawab pertanyaan 4. Semangat dalam menjawab pertanyaan 5. Perhatian dalam pembelajaran

6. Ketekunan dalam mengerjakan latihan 7. Rasa ketertarikan menjawab pertanyaan

8. Teliti dan disiplin mempraktekkan gerakan dan bacaan shalat

Grafik Persentase Setiap Asp

100%

84%

76% 76%

60% 64% 64%

Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek

2 3 4 5 6 7 8

1. Persentase antara 76%-100% dikatakan sangat tinggi

1. Persentase antara 76%-100% dikatakan sangat tinggi

Dokumen terkait