• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1.1 Minat

2.1.1.1Pengertian minat

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri (Slameto, 2010: 180). Minat bukan bawaan sejak lahir, minat dapat diperoleh dikemudian hari. Minat terhadap sesuatu yang baru dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat yang lain. Secara sederhana, minat-minat (interest) berati kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

Minat (interest), yaitu keadaan yang mendasari motivasi individu, keinginan yang berkelanjutan, dan orientasi psikologi (Munthe, 2010:29). Menurut Reber (dalam Muhibbin, 2008: 151) minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal, misalnya pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Minat yang dipahami selama ini dapat

mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Misalnya, ada seorang siswa yang menaruh minat pada mata pelajaran matematika, maka perhatian siswa tersebut akan terpusat lebih banyak daripada siswa yang lainnya, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap mata pelajaran matematika itulah yang memungkinkan siswa tersebut giat belajar dan mampu mencapai prestasi yang diinginkan. Guru berkaitan dengan ini berusaha membangkitkan minat siswa untuk menguasai pengetahuan yang yang terkandung dalam bidang studinya dengan cara kiat yang membangun sikap positif (Muhibbin, 2008: 151). Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan tertarik pada sesuatu yang relatif tetap untuk lebih memperhatikan dan mengingat secara terus-menerus yang diikuti rasa senang untuk memperoleh suatu kepuasan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

2.1.1.2Indikator Minat

Indikator minat belajar siswa berdasarkan pengertian dan penjabaran dari buku (Slameto, 2010) antara lain adalah adanya perhatian siswa, adanya ketertarikan, dan adanya rasa senang. Indikator adanya perhatian dijabarkan menjadi tiga bagian yaitu: perhatian terhadap bahan pelajaran, memahami materi pelajaran dan menyelesaikan soal-soal pelajaran. Ketertarikan dibedakan menjadi ketertarikan terhadap bahan pelajaran dan untuk menyelesaikan soal-soal pelajaran. Rasa senang meliputi rasa senang mengetahui bahan belajar, memahami bahan belajar, dan

kemampuan menyelesaikan soal-soal (Slameto, 2010: 180). Menurut Purnomo (2012) indikator minat dapat dilihat dari 4 aspek, yaitu: 1) ekpresi perasaan senang; 2) perhatian dalam belajar; 3) ketertarikan pada materi dan guru; 4) keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan indikator para ahli di atas, maka dapat disimpulkan indikator minat adalah 1) perhatian dalam belajar; 2) kemauan untuk mengembangkan diri; 3) keterlibatan siswa dalam pembelajaran; dan 4) perasaan senang.

2.1.1.3Faktor-faktor yang mempengaruhi minat

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan minat anak menurut Frymeir (dalam Rahim, 2007) adalah pengalaman sebelumnya, siswa yang belum pernah mendapatkan pengalaman maka tidak akan mengembangkan minatnya terhadap sesuatu karena belum pernah mengalaminya, pengalaman dapat mempengaruhi perkembangan minat siswa karena dari pengalaman yang sudah ada pada diri siswa maka akan menjadi pengaruh perkembangan siswa. Konsep tentang diri, yang dimaksud dengan konsep tentang diri ini ialah siswa akan menolak informasi yang dirasa mengancam dirinya, sebaliknya siswa akan menerima jika informasi yang didapat itu dipandang berguna dan membantu meningkatkan dirinya. Nilai-nilai, maksud dari nilai-nilai adalah jika sebuah mata pelajaran disajikan oleh orang yang berwibawa dan menarik perhatian siswa maka akan menimbulkan minat belajar siswa. Mata pelajaran yang bermakna, mata pelajaran yang bermakna adalah informasi yang mudah dipahami oleh anak maka akan menarik

minat mereka, contohnya mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi dongeng, dongeng digemari anak maka anak ketika pelajaran dongeng pasti akan selalu memperhatikan dibandingkan dengan mata pelajaran matematika yang selalu dianggap sulit. Tingkat keterlibatan tekanan, jika siswa merasa dirinya mempunyai beberapa tingkat pilihan dan kurang tekanan, minat baca mereka mungkin akan lebih tinggi. Kekompleksitasan materi pelajaran; siswa yang lebih mampu secara intelektual dan fleksibel secara psikologis lebih tertarik kepada hal yang lebih kompleks, berbeda dengan siswa yang intelektual dan flesksibelnya kurang, mungkin siswa akan tertarik pada beberapa materi pelajaran saja.

Berdasarkan pendapat di atas dapat simpulkan bahwa seorang guru harus mampu memotivasi siswa. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi terhadap membaca, maka akan mempunyai minat yang tinggi pula terhadap kegiatan membaca (Rahim, 2007: 29).

2.1.1.4Ciri-ciri Siswa Berminat dalam Belajar

Menurut Slameto (2003 :58) siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: siswa mempunyai kecenderungan yang tetap untuk untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati. Siswa memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati serta ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati. Siswa lebih menyukai suatu hal yang menjadi

minatnya daripada yang lainnya yang dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.

Minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar yang dan mendorong belajar selanjutnya. Mengembangkan minat terhadap sesuatu yang dimiliki siswa akan membantu siswa melihat hubungannya diri sendiri dengan mengukur hubungan antara materi yang dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Apabila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat yang dapat digunakan unutk mencapai hasil belajar dari pengalaman belajarnya maka akan membawa kemajuan pada diri anak, kemungkinan anak akan berminat untuk mempelajarinya.

Beberapa ahli berpendapat bahwa cara meningkatkan minat secara efektif adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah dimilikinya. Minat dapat ditingkatkan dengan adanya dorongan dari orangtua. Hal yang menarik perhatian siswa juga dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa dapat dilihat dari aktivitasnya yang disenangi, ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran, dan ada perhatian yang diberikan. Dengan demikian, indikator minat dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah perasaan senang, kemauan untuk mengembangkan diri, perhatian dalam belajar, dan keterlibatan siswa dalam belajar.

Dokumen terkait