A. Deskripsi Teori
4. Minat menjadi Guru
a. Pengertian Minat
Menurut Bimo Walgito (2010:38) Minat adalah suatu keadaan
dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai
keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan
lebih lanjut. Sedangkan menurut Hilgard yang dikutip oleh Slameto (2015:57) minat adalah “kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Kegiatan yang
diminati seseorang yang selalu diperhatikan dengan rasa senang.
b. Indikator minat
Indikator minat menurut Slameto (2010: 180), “Siswa yang berminat” memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Adanya perasaan senang
2) Adanya keinginan
3) Adanya perhatian
4) Adanya ketertarikan
5) Adanya kebutuhan
6) Adanya harapan
7) Adanya dorongan dan kemauan
c. Jenis-Jenis Minat
Menurut Kuder (Susanto, 2013 : 61-62) mengelompokkan
jenis-jenis minat ini menjadi sepuluh macam, yaitu:
1) Minat terhadap alam sekitar, yaitu minat terhadap
pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan alam, binatang, dan tumbuhan.
2) Minat mekanis, yaitu minat terhadap pekerjaan yang bertalian
dengan mesin-mesin atau alat mekanik.
3) Minat hitung menghitung, yaitu minat terhadap pekerjaan yang
membutuhkan perhitungan.
4) Minat terhadap ilmu pengetahuan, yaitu minat untuk menemukan
5) Minat persuasif, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan
untuk memengaruhi orang lain.
6) Minat seni, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan
dengan kesenian, kerajinan, dan kreasi tangan.
7) Minat leterer, yaitu minat yang berhubungan dengan
masalah-masalah membaca dan menulis berbagai karangan.
8) Minat musik, yaitu minat terhadap masalah-masalah musik, seperti
menonton konser dan memainkan alat-alat musik.
9) Minat layanan sosial, yaitu minat yang berhubungan dengan
pekerjaan untuk membantu orang lain.
10) Minat klerikal, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan
administratif.
Menurut Sukardi (Khairani, 2014: 141) ada tiga cara yang dapat
digunakan untuk menetukan minat, yaitu:
1) Minat yang diekpresikan/ Expressed Interest
Seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihannya dengan
kata-kata tertentu. Misal: seseorang mungkin mengatakan bahwa
dirinya tertarik dalam mengumpulkan mata uang logam, perangko
dan lain-lain.
2) Minat yang diwujudkan/ Manifest Interest
Seseorang dapat mengungkapkan minat bukan melalui kata-kata
berperan aktif dalam suatu kegiatan. Misal: kegiatan olahraga,
pramuka dan sebagainya yang menarik perhatian.
3) Minat yang diinvetariskan/ Inventoral Interest
Seseorang menilai minatnya agar dapat diukur dengan
menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan
pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu. Pertanyaan-pertanyaan
untuk mengukur minat seseorang disusun dengan menggunakan
angket.
London (Djaali, 2007: 122-124) menyatakan berdasarkan orang
dan pilihan kerjanya, minat dapat dibagi ke dalam enam jenis, yaitu:
1) Realistis
Orang realistis umumnya mapan, kasar, praktis, berfisik kuat, dan
sering sangat atletis, memiliki koordinasi otot yang baik dan
terampil. Akan tetapi, ia akan kurang mampu menggunakan medium
komunikasi verbal dan kurang memiliki keterampilan berkomunikasi
dengan orang lain. Oleh karena itu, pada umumnya mereka kurang
menyenangi hubungan sosial, cenderung mengatakan bahwa mereka
senang pekerjaan tukang, memiliki sifat langsung, stabil, normal,
dan kukuh, menyukai masalah konkret dibanding abstrak, menduga
diri sendiri sebagai agresif, jarang melakukan kegiatan-kegiatan
kreatif dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan, tetapi suka
2. Investigatif
Orang investigatif termasuk orang yang berorientasi keilmuan.
Mereka umumnya berorientasi pada tugas, introspektif, dan asosial,
lebih menyukai memikirkan sesuatu daripada melaksanakannya,
memiliki dorongan kuat untuk memahami alam, menyukai
tugas-tugas yang tidak pasti (ambiguous), suka berjalan sendirian, kurang
pemahaman dalam kepemimpinan akademik dan intelektualnya,
menyatakan diri sendiri sebagai analisis, selalu ingin tahu, bebas dan
bersyarat, dan kurang menyukai pekerjaan yang berulang.
3. Artistik
Orang artistik menyukai hal-hal yang tidak terstruktur, bebas,
memiliki kesempatan bereaksi, sangat membutuhkan suasana yang
dapat mengekspresikan sesuatu secara individual, sangat kreatif
dalam bidang seni dan musik.
4. Sosial
Tipe ini dapat bergaul, bertanggung jawab, berkemanusiaan, dan
sering alim, suka bekerja dalam kelompok, senang menjadi pusat
perhatian kelompok, memiliki kemampuan verbal, terampil bergaul,
menghindari pemecahan masalah secara intelektual, suka
memecahkan masalah yang ada kaitannya dengan perasaan.
Tipe ini cenderung menguasai atau memimpin orang lain, memiliki
keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi, agresif, percaya diri,
dan umumnya sangat aktif.
6. Konvensional
Orang konvensinal menyukai lingkungan yang sangat tertib,
menyenangi komunikasi verbal, senang kegiatan yang berhubungan
dengan angka, sangat efektif menyelesaikan tugas yang berstruktur
tetapi menghindari situasi yang tidak menentu, menyatakan diri
orang yang setia, patuh, praktis, tenang, tertib, efisien; mereka
mengidentifikasi diri dengan kekuasaan dan materi.
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang.
Minat ini besar sekali pengaruhnya, dengan minat seseorang akan
melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebab, tanpa minat seseorang
tidak mungkin melakukan sesuatu. Menurut Crow dan Crow (Khairani,
2014: 139-140) faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah sebagai
berikut :
1) The factor inner urge
Ransangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang
sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah
menimbulkan minat. Misalnya kecenderungan terhadap belajar,
dalam hal ini seseorang mempunyai hasrat ingin tahu terhadap ilmu
2) The factor of social motive
Minat seseorang terhadap objek atau suatu hal. Di samping itu juga
dipengaruhi oleh faktor lain dalam diri manusia dan oleh motif
sosial, misalnya seseorang berminat pada prestasi tinggi agar dapat
status sosial yang tinggi pula.
3) Emosional factor
Faktor perasaan dan emosi ini mempunyai pengaruh terhadap obyek
misalnya perjalanan sukses yang dipakai individu dalam suatu
kegiatan tertentu dapat pula membangkitkan perasaan senang dan
dapat menambah semangat atau kuatnya minat dalam kegiatan
tersebut. Sebaliknya kegagalan yang dialami akan menyebabkan
minat seseorang berkembang.