• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI GURU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MINAT MENJADI GURU SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI GURU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MINAT MENJADI GURU SKRIPSI"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI

GURU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MINAT

MENJADI GURU

(Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi Angkatan 2016 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Progran Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi

Oleh:

VERONICA RETNO IMA SETYANINGRUM

151334087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2019

(2)

i

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI

GURU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MINAT

MENJADI GURU

(Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi Angkatan 2016 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Progran Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi

Oleh:

VERONICA RETNO IMA SETYANINGRUM

151334087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2019

(3)
(4)
(5)

iv

PERSEMBAHAN

Dengan Penuh Syukur kupersembahkan karya ini untuk: Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria

Orangtuaku Bapak Aloysius Sumarjo & Ibu Aloysia Misiyem Kakakku Fransiskus Xaverius Bambang Agus Santosa, Agus

Suryanto, Ceacilia Prima Rusyawati (Sr. Ignatia PMY) Orang yang tulus menyayangiku dan kusayangi Seluruh keluarga, Sahabat, dan Teman-teman Para Suster Kongregrasi Putri Maria dan Yosef (PMY)

(6)

v

MOTTO

Menjadi Garam dan Terang Dunia

(Matius 5 : 13-16)

Hendaklah kamu tetap rendah hati dan lemah lembut, sabar dan saling

menerimalah dengan kasih.

(Efesus 4 : 2 AMD)

Every time you smile at someone, it is an action of love, a gift to that

person, a beautiful thing.

(Mother Teresa)

Just be compatible to take care of the “soil” love would eventually gain

roots.

(7)
(8)
(9)

viii

ABSTRAK

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI GURU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MINAT MENJADI GURU

Veronica Retno Ima Setyaningrum Universitas Sanata Dharma

2019

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) hubungan persepsi mahasiswa tentang profesi guru dengan minat menjadi guru (2) hubungan dukungan keluarga dengan minat menjadi guru. Jenis penelitian ini termasuk penelitian korelasional yang dilaksanakan pada bulan Mei 2019.

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi Angkatan 2016 yang berjumlah 102 orang mahasiswa. Hipotesis diuji dengan menggunakan korelasi Spearman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan antara persepsi mahasiswa tentang profesi guru dengan minat menjadi guru (Spearman’s rho = 0,504; nilai sig (2-tailed) = 0,000), (2) ada hubungan antara dukungan keluarga dengan minat menjadi guru (Spearman’s rho = 0,504; nilai sig (2-tailed) = 0,000).

Kata kunci : Persepsi Mahasiswa tentang Profesi Guru, Dukungan Keluarga, Minat Menjadi Guru.

(10)

ix

ABSTRACT

RELATIONSHIP OF THE STUDENTS’ PERCEPTION ON TEACHING PROFESSION AND FAMILY SUPPORTS AND THE INTEREST TO BE A

TEACHER

Veronica Retno Ima Setyaningrum Sanata Dharma University

2019

The purpose of this study was to find out (1) the relationship between students' perception of the teaching profession and their interest in becoming teachers and (2) the relationship of family support and the interest in becoming a teacher. The method of research was the correlation study conducted in May 2019.

The subjects of this study were students of the Economic Education Study Program, the Economics Education and Accounting Education Department, Teacher Training and Education Faculty, Sanata Dharma University, Yogyakarta. The population of this research was the Batch 2016 students of Economics Education Study Program, taking the expertise in Economics Education and Accounting Education, which amounted to 102 students. The hypotheses were tested using Spearman correlation.

The results showed that: (1) There was a relationship between students perceptions of the teaching profession and their interest in becoming a teacher (showing the Spearman's rho = 0.504; sig (2-tailed) = 0,000); (2) There was a relationship between family supports and interest in becoming a teacher (showing the Spearman's rho = 0.504; sig (2-tailed) = 0,000).

Keywords: Student Perception of Teaching Profession, Family Support, Interest

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunianya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru Dan Dukungan Keluarga Dengan Minat Menjadi Guru (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi Angkatan 2016, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak yang berperan penting dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

4. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan waktu, bimbingan dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;

(12)

xi

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan banyak pengetahuan dan ilmu selama proses perkuliahan;

6. Ibu Theresia Aris Sudarsilah selaku staf sekretariat Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah membantu dalam kelancaran proses belajar dan administrasi kemahasiswaan; 7. Orang tua tercinta, Bapak Aloysius Sumarjo dan Ibu Aloysia Misiyem yang

tiada lelah memberikan semangat, kasih sayang, doa, nasihat, perhatiannya dan dukungan secara moral maupun materil;

8. Kakak saya Fransiskus Xaverius Bambang Agus Santosa, Agus Suryanto, Ceacilia Prima Rusyawati (Sr. Ignatia PMY), Kakak Ipar (Ani dan Wanti) yang memberikan semangat, doa, dukungan, kasih sayang, dan perhatiannya. 9. Visensius Dwi Nugroho Adi yang mendampingi dalam penyelesaian skripsi,

memberi hiburan, semangat, dan doanya. Terimakasih untuk dukungan dan perhatiannya.

10. Br. Sarju, Pak Tri dari Lembaga Kesejahteraan Mahasiswa, Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan motivasi, semangat, dukungan, dan kesempatan kepada saya sehingga dapat berkuliah dan menyeselaikan proses perkuliahan ini.

11. Para Suster Putri Maria dan Yosef (PMY) yang telah memberikan motivasi, semangat, dukungan, dan kesempatan kepada saya sehingga dapat berkuliah dan menyeselaikan proses perkuliahan ini;

(13)
(14)

xiii DAFTAR ISI SKRIPSI ... ii SKRIPSI ... iii PERSEMBAHAN ...iv MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5 C. Batasan Masalah ... 6 D. Rumusan Masalah ... 7 E. Tujuan Penelitian ... 7 F. Manfaat Penelitian ... 8 1. Manfaat Teoritis ... 8 2. Manfaat Praktis ... 8 BAB II ... 10 KAJIAN TEORETIK ... 10 A. Deskripsi Teori ... 10 1. Persepsi ... 10

(15)

xiv

2. Profesi Guru ... 12

3. Dukungan Keluarga ... 14

4. Minat menjadi Guru ... 19

B. Penelitian Relevan ... 25 C. Kerangka Berfikir ... 26 D. Paradigma Penelitian ... 28 E. Hipotesis Penelitian ... 28 BAB III ... 30 METODE PENELITIAN ... 30 A. Jenis Penelitian ... 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 31

D. Populasi ... 31

E. Variabel Penelitian ... 32

F. Definisi Operasional Variabel ... 32

G. Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran ... 34

1. Operasionalisasi Variabel ... 34

2. Pengukuran ... 36

3. Teknik Pengumpulan Data ... 37

4. Pengujian Validitas dan Reabilitas ... 38

H. Teknik Analisis Data ... 47

1. Analisis Deskriptif Data ... 47

2. Uji Prasyarat Analisis ... 48

BAB IV ... 52

ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 52

1. Deskripsi Responden Penelitian ... 52

2. Deskripsi Variabel ... 53

(16)

xv

1. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 55

C. Pembahasan ... 60

BAB V ... 64

KESIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Keterbatasan ... 65

C. Saran ... 65

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Populasi ... 32

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Persepsi Tentang Profesi Guru... 34

Tabel 3.3 Operasionalisasi variabel Dukungan Keluarga ... 35

Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Minat Menjadi Guru ... 35

Tabel 3.5 Nilai Skor Butir Pernyataan Variabel Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru ... 36

Tabel 3.6 Nilai Skor Butir Pernyataan Variabel Dukungan Keluarga ... 36

Tabel 3.7 Nilai Skor Butir Pernyataan Variabel Minat Menjadi Guru ... 37

Tabel 3.8 Sebagian dari r tabel... 39

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru ... 40

Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru ... 41

Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Minat Menjadi Guru ... 44

Tabel 3.12 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Minat Menjadi Guru ... 45

Tabel 3.13 Kriteria Penilaian Reliabilitas ... 47

Tabel 3.14 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 47

Tabel 3.15 Nilai Persentil PAP tipe II... 48

Tabel 4.1 Responden Penelitian ... 52

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru ... 53

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Dukungan Keluarga ... 54

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Minat Menjadi Guru ... 54

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Variabel Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru dengan Minat Menjadi Guru ... 56

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Variabel Dukungan Keluarga dengan Minat Menjadi Guru ... 56

(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian (Kuesioner Dan Lembar Jawab) ... 69

Lampiran 2 Data Penelitian ... 79

Lampiran 3 Daftar r Tabel ... 116

Lampiran 4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 118

Lampiran 5 Uji Normalitas Dari Hasil Penelitian ... 126

Lampiran 6 Hasil Uji Hipotesis ... 128

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak zaman dahulu hingga saat ini pendidikan menjadi sangat penting kedudukannya demi kemajuan dan perkembangan suatu bangsa. Persaingan di dunia semakin ketat, sehingga pendidikan sangat dibutuhkan sebagai sarana atau media dalam menghadapinya. Dengan pendidikan seseorang akan memiliki bekal ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk kehidupannya, baik untuk bersosialisasi di dalam masyarakat maupun untuk mencari kerja.

Menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi dihadapkan pada berbagai jurusan yang bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, dan seseorang dapat memilih jurusan sesuai dengan apa yang diminatinya. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta merupakan salah satu institusi pendidikan yang ada di Kota Yogyakarta. Program studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan merupakan salah satu jurusan yang disediakan bagi mahasiswa yang berminat menjadi guru ekonomi akuntansi.

Sugihartono (2007:8) mengemukakan bahwa “persepsi adalah kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses untuk menerjemahkan / menginterpretasi stimulus yang masuk ke dalam alat indera”. Persepsi mahasiswa berperan sebagai penunjang dalam menggambarkan minat mahasiswa terhadap suatu hal. Persepsi dipengaruhi perasaan mendukung atau

(20)

tidak mendukung terhadap suatu objek. Terdapat banyak asumsi apabila seseorang memiliki persepsi yang positif dalam menginterpretasikan suatu informasi terutama dalam hal ini adalah informasi dan pengetahuan tentang profesi guru maka hal ini dapat memicu dan meningkatkan minat untuk menjadi guru. Sebaliknya ketika seseorang yang mempunyai persepsi cenderung kedalam hal-hal negatif tentang profesi guru, maka minat dan semangat untuk menjadi guru akan cenderung menurun.

Seorang individu atau mahasiswa yang berminat untuk menjadi guru cenderung mengetahui bagaimana gambaran konsep yang harus melekat pada diri seorang guru atau bagaimana jiwa yang harus dimiliki seorang guru. Ketika seorang individu merasa dirinya tidak cocok dengan profesi guru karena berbagai alasan seperti merasa tidak punya bakat menjadi guru, tidak suka berkumpul dengan anak-anak, atau kurangnya kemampuan dalam memenuhi tuntutan yang dipenuhi untuk menjadi seorang guru, maka hal ini dapat mempengaruhi minat mereka untuk menjadi guru.

Dukungan dari keluarga juga dapat mempengaruhi minat mahasiswa dalam menentukan profesi yang akan dipilih. Kartini (1985 : 19) Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Maka dari itu keluarga sangatlah berperan penting dalam kehidupan mahasiswa, entah dukungan sosial maupun emosional. Ada berbagai macam cara orang tua dalam membimbing anaknya, entah dengan dukungan mengikuti anak, ataupun dengan cara otoriter harus mengikuti kehendak orangtua.

(21)

Minat mahasiswa dalam memilih suatu program studi / jurusan dalam suatu perguruan tinggi berbeda-beda. Beberapa diantara mereka ada yang memilih suatu jurusan dikarenakan dorongan dari orang tua. Ada pula mahasiswa yang memilih jurusan karena dipengaruhi oleh adanya keinginan dalam diri pribadi individu itu sendiri yang telah dicita-citakan sejak lama. Namun selain itu juga masih banyak mahasiswa yang hanya mengikuti ajakan atau pengaruh dari teman sebaya, dan masih banyak lagi faktor lainnya.

Dikutip dari buku milik Sardiman (2011), ia menyatakan bahwa minat akan terlihat dengan baik jika mereka bisa menemukan objek yang disukai dengan tepat sasaran serta berkaitan langsung dengan keinginan tersebut. Minat juga harus memiliki objek yang jelas untuk mempermudah kemana arahnya seseorang harus bersikap dan menuju objek yang tepat. Menurut Dalyono (2005: 56) “minat dalam diri seseorang timbul karena adanya faktor daya tarik

dari luar dan dari dalam hati sanubari”.

Seseorang akan melaksanakan segala sesuatu dengan sepenuh hati jika didasari oleh adanya minat. Dengan adanya minat, maka akan timbul suatu perhatian yang lebih terhadap objek yang diminati. Tanpa adanya minat seseorang hanya akan melakukan segala sesuatu dengan semaunya, tanpa memikirkan kualitas atas apa yang dihasilkannya. Oleh karena itu minat menjadi sangat penting dalam memilih dan menjalankan setiap kegiatan termasuk menempuh suatu pendidikan dan pekerjaan.

(22)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adalah Fakultas yang mendidik dan mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi guru. Kuliah di Fakultas ini mahasiswa belajar bagaimana menjadi seorang guru, mulai dari persiapan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi kegiatan pembelajaran. Mereka diberikan materi kependidikan dan keguruan baik secara teori maupun praktik, seperti praktik micro teaching maupun praktik pengalaman lapangan (PPL) atau yang sekarang disebut sebagai magang. Oleh karena itu mahasiswa yang kuliah di fakultas ini diupayakan untuk bisa menjadi seorang calon guru.

Kuliah di jurusan Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus (BKK) Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi, selain dibekali dengan ilmu kependidikan dan keguruan, mahasiswa juga diberikan ilmu ekonomi dan akuntansi. Oleh karena itu selain menjadi seorang guru, mahasiswa Pendidikan Ekonomi Akuntansi juga berkesempatan untuk bekerja di perusahaan-perusahaan maupun perbankan. Selain itu mereka juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan cara berwirausaha.

Upaya untuk dapat menjadi seorang guru yang profesional setidaknya dapat menunjukan karakter yang baik dan dapat diteladani. Menurut peneliti, mahasiswa Pendidikan Ekonomi Akuntansi angkatan 2016 mempunyai beragam karakter. Peneliti telah mengamati mahasiswa pendidikan ekonomi akuntansi 2016 menunjukan karakter yang kurang baik. Misalnya mahasiswa masih banyak yang terlambat, tidak mengerjakan tugas-tugas kuliah, bolos, dan tidak fokus dengan kegiatan perkuliahan.

(23)

Terdapat berbagai faktor yang menjadi alasan bagi mahasiswa sehingga kurang berminat menjadi guru meskipun kuliah di jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Terdapat berbagai faktor yang menjadi alasan bagi mahasiswa sehingga kurang berminat menjadi guru meskipun kuliah dijurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Peneliti memutuskan untuk meneliti angkatan 2016, karena angkatan 2016 sudah mempunyai pengalaman terjun langsung di sekolah, tidak lama lagi akan segera selesai studi dan terjun dalam dunia kerja.

Hal-hal yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi guru cukup menarik untuk diteliti karena dapat diketahui alasan-alasan atau faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dalam memilih profesi tersebut. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi untuk menjadi guru, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG

PROFESI GURU DAN DUKUNGAN KELUARGA UNTUK MENJADI GURU DENGAN MINAT MENJADI GURU (Studi Kasus pada Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Kesiapan guru dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran. Mahasiswa mempunyai pengalaman mendapatkan guru dalam mempersiapkan

(24)

perangkat pembelajaran di jenjang sekolah dapat memunculkan persepsi mengenai profesi guru.

2. Mahasiswa kurang memahami tentang profesi guru.

3. Dorongan dari orangtua apakah mengikuti kemauan mahasiswa ataukah menuntut anaknya untuk mengikuti kemauan orangtuanya dalam menentukan profesi yang akan dipilih mahasiswa. Misalnya orangtua menuntut anaknya untuk bisa menjadi guru.

4. Dukungan keluarga apakah keluarga mendukung sepenuhnya dalam proses menempuh pendidikan mahasiswa. Apakah keluarga memenuhi kebutuhan yang diperlukan seorang mahasiswa seperti fasilitas belajar, misalnya laptop, kalkulator, buku, dan lain sebagainya.

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang ada, waktu dan tenaga peneliti yang terbatas serta agar peneliti lebih terfokus, maka berdasarkan latar belakang di atas peneliti ini difokuskan pada proses membentuk minat menjadi guru mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Sanata Dharma. Agar dapat dibahas secara tuntas dan mendapatkan hasil yang sesuai harapan, maka dipilih dua variabel, yaitu persepsi mahasiswa tentang profesi guru dan dukungan keluarga untuk menjadi guru.

(25)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan suatu rumusan masalah seperti berikut :

1. Apakah ada hubungan antara persepsi mahasiswa tentang profesi guru dengan minat menjadi guru pada mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Sanata Dharma ?

2. Apakah ada hubungan antara dukungan keluarga dengan minat menjadi guru pada mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Sanata Dharma ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui adanya hubungan antara persepsi mahasiswa tentang profesi guru dengan minat menjadi guru pada mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Untuk mengetahui adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan minat menjadi guru pada mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan

(26)

Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Sanata Dharma.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan secara praktis, yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan yang memberikan informasi-informasi mengengenai penelitian yang relevan selanjutnya. Diharapkan dapat juga menambah referensi ilmu pengetahuan di bidang pendidikan dan ilmu keguruan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

1) Peneliti mendapatkan pengalaman untuk karya ilmiah yang akan dilakukan peneliti di masa yang akan datang.

2) Peneliti mendapatkan wawasan tentang hubungan yang terjadi antara persepsi mahasiswa tentang profesi guru, keterampilan berwirausaha mahasiswa, dan dukungan keluarga untuk menjadi guru dengan proses membentuk minat menjadi guru. b. Bagi Mahasiswa Kependidikan

1) Penelitian ini diharapkan tidak mengubah minat mahasiswa untuk menjadi guru.

2) Penelitian ini diharapkan memberikan wawasan kepada mahasiswa untuk lebih mempersiapkan diri sebagai tenaga

(27)

kerja professional, khususnya untuk menjadi seorang guru professional.

c. Bagi Dosen (Pendidik)

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam meningkatkan professional dosen dalam mengarahkan persepsi dan minat mahasiswa untuk menjadi guru profesional. d. Bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan

Dengan mengetahui hubungan persepsi mahasiswa tentang profesi guru, keterampilan berwirausaha mahasiswa, dan dukungan keluarga untuk menjadi guru dengan proses membentuk minat menjadi guru pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, maka diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangkan minat mahasiswa untuk menjadi guru profesional.

e. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan nahan bacaan penelitian di bidang pendidikan khususnya tentang hubungan persepsi mahasiswa tentang profesi guru, keterampilan berwirausaha mahasiswa, dan dukungan keluarga untuk menjadi guru dengan proses membentuk minat menjadi guru.

(28)

10

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Deskripsi Teori

1. Persepsi

Bimo Walgito (2010:99) persepsi merupakan suatu proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Hal ini sejalan dengan pendapat Slameto (2010:102) bahwa persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan melalui inderanya yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium.

Dalam proses pembentukan persepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Bimo Walgito (2010: 101) faktor-faktor yang berperan dalam persepsi yaitu:

a. Objek yang dipersepsi

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor.

(29)

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran.

c. Perhatian

Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi.

Ada beberapa prinsip dasar mengenai persepsi. Slameto (2010: 103-105) mengemukakan beberapa prinsip dasar persepsi, antara lain : a. Persepsi itu relatif bukan absolut

Manusia tidak mampu menyerap segala sesuatu sama persis seperti keadaan sebenarnya.

b. Persepsi itu selektif

Terdapat keterbatasan kemampuan seseorang dalam menerima rangsangan yang ada di sekitarnya.

c. Persepsi itu mempunyai tatanan

Seseorang menerima rabgsangan dengan tidak sembarangan. d. Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan (penerimaan

rangsangan).

Harapan dan kesiapan penerimaan pesan akan menentukan pesan mana yang akan diterima dan disalurkan/diungkapkan.

(30)

e. Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama.

2. Profesi Guru

Profesi guru merupakan profesi yang mulia karena guru merupakan salah seorang sumber ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi pembangunan sumber daya manusia. Dikatakan profesi guru mulia sebab dari guru yang baik akan melahirkan manusia yang bermanfaat bagi nusa bangsa dan agama.

Profesi guru menuntut sejumlah kemampuan. Kemampuan yang harus dimiliki guru adalah (1) kemampuan kepribadian, (2) kemampuan sosial, dan (3) kemampuan profesional.

Pertama, kemampuan kepribadian (personal) meliputi sejumlah kemampuan yang berkaitan dengan kepribadian yang melekat pada pribadi seorang guru. Kemampuan pribadi guru menurut Achmad Sanusi (1991:177) mencakup hal-hal sebagai berikut :

a. Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru, dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan beserta unsur-unsurnya.

b. Pemahaman, penghayatan dan penampilan nilai-nilai yang seyogyanya dianut oleh seorang guru.

c. Penampilan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para siswanya.

(31)

Kedua, Kemampuan sosial merupakan kemampuan seorang guru dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain maupun lingkungannya. Kompetensi sosial menurut Achmad Sanusi (1991:123) mengungkapkan Kompetensi sosial mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru.

Menurut Raka Joni (1994:110) kompetensi kemasyarakatan atau kompetensi sosial seorang guru, sudah barang tentu berkaitan dengan kompetensi profesionalnya. Ia terwujud dalam bentuk partisipasi seorang sosial seorang guru dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat dimana ia berada, baik secara formal maupun informal.

Ketiga, kemampuan profesional merupakan kemampuan seorang guru yang ahli dalam bidang keilmuannya. Menurut Raka Joni (1994:134) merincinya ke dalam 10 kemampuan dasar, yaitu : (a) penguasaan bahan pelajaran beserta konsep-konsep dasar keilmuannya, (b) pengelolaan program belajar-mengajar, (c) pengelolaan kelas, (d) penggunaan media dan sumber pembelajaran, (e) penguasaan landasanlandasan kependidikan, (f) pengelolaan interaksi belajar mengajar, (g) penilaian prestasi siswa, (h) pengenalan fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan, (i) pengenalan dan penyelenggaraan administrasi sekolah, serta (j) pemahaman prinsip-prinsip dan pemanfaatan hasil penelitian pendidikan untuk kepentingan peningkatan mutu pengajaran.

(32)

3. Dukungan Keluarga

a. Pengertian Lingkungan Keluarga

Lingkungan merupakan tempat terjadinya proses interaksi antarmanusia. Selama hidup, manusia tidak akan terlepas dari lingkungan dimana pun ia berada, karena lingkungan merupakan tempat manusia tumbuh dan berkembang. Menurut Dalyono (2005: 129-130) lingkungan mencakup segala material dan stimulus di dalam dan di luar diri individu, yaitu sebagai berikut:

1) Lingkungan fisiologis, meliputi segala kondisi dan material jasmaniah di dalam tubuh.

2) Lingkungan psikologis, mencakup segenap stimulasi yang diterima oleh individu mulai sejak dalam konsesi, kelahiran sampai matinya. 3) Lingkungan sosio-kultural, mencakup segenap stimulasi, interaksi,

dan kondisi dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain.

Menurut Dalyono (2005: 59) Keluarga adalah ayah, ibu, dan anak-anak serta famili yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar.

Syah (2008: 241) menyatakan bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan informal (luar sekolah) yang diakui keberadaannya dalam dunia pendidikan. Peranannya tidak kalah pentingnya dari lembaga formal dan non formal. Bahkan sebelum anak didik memasuki suatu sekolah, dia sudah mendapatkan pendidikan dalam keluarga yang bersifat kodrati.

(33)

Menurut Hasbullah (2006: 36) Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga dikatakan lingkungan yang utama, karena dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga merupakan pertama dan utama dalam keberhasilan anak dalam belajar.

b. Faktor-faktor lingkungan keluarga yang mempengaruhi belajar mahasiswa

Slameto (2010: 60-64) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor-faktor dari lingkungan keluarga yang dapat berpengaruh terhadap belajar mahasiswa. Faktor-faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1) Cara orang tua mendidik

Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Orang tua yang kurang/tidak memperhatian pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak menyediakan atau melengkapi alat belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak belajar atau tidak,

(34)

tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar dan lain-lain, dapat menyebabkan anak tidak atau kurang berhasil dalam belajarnya. 2) Relasi antar anggota keluarga

Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri.

3) Suasana rumah

Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang gaduh/ramai dan semrawut tidak akan memberi ketenangan kepada anak yang belajar. Suasana rumah yang tegang, ribut, dan sering terjadi cekcok, pertengkaran antaranggota keluarga atau dengan keluarga lain menyebabkan anak menjadi bosan di rumah, suka keluar rumah, akibatnya belajarnya kacau. Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tenteram. Di dalam suasana rumah yang tenang dan tenteram selain anak kerasan/betah tinggal di rumah, anak juga belajar dengan baik.

(35)

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis-menulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup ruang.

5) Pengertian orang tua

Anak perlu dorongan dan pengertian dari orang tua. Bila anak sedang belajar hendaknya jangan diganggu dengan tugas-tugas rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya. 6) Latar belakang kebudayaan

Tingkat pendidikan dan kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.

Menurut Dalyono (2005: 238-241) faktor-faktor dari keluarga yang mempengaruhi prestasi belajar siswa: faktor orang tua, suasana rumah/ keluarga, keadaan ekonomi keluarga. Agar lebih jelas peneliti berikan sedikit uraian mengenai faktor-faktor keluarga yang mempengaruhi belajar tersebut:

(36)

1) Faktor orang tua a) Cara mendidik anak

Cara orang tua yang tidak atau kurang memperhatikan pendidikan anak-anaknya, mungkin acuh tak acuh, tidak memperhatikan kemajuan belajar anak-anaknya akan menjadi penyebab kesulitan belajarnya.

b) Hubungan orang tua dan anak

Sifat hubungan orang tua dan anak sering dilupakan. Faktor ini penting sekali dalam menentukan kemajuan belajar anak. Yang dimaksud hubungan adalah kasih sayang penuh pengertian atau kebencian, sikap keras, acuh tak acuh memanjakan dan lain-lain. c) Contoh atau bimbingan dari orang tua

Orang tua merupakan contoh terdekat dari anak-anaknya. Segala yang diperbuat orang tua tanpa disadari akan ditiru oleh anak-anaknya. Karenanya sikap orang tua yang bermalas-malasan tidak baik, hendaknya dibuang jauh-jauh.

2) Suasana rumah atau keluarga

Suasana keluarga yang sangat ramai atau gaduh, tidak mungkin anak dapat belajar dengan baik. Anak akan selalu terganggu konsentrasinya, sehingga sukar untuk belajar. Demikian juga suasana rumah yang selalu tegang, selalu banyak cekcok diantara anggota keluarga selalu ditimpa kesedihan, antara ayah dan ibu selalu cocok

(37)

atau selalu membisu akan mewarnai suasana keluarga yang melahirkan anak-anak tidak sehat mentalnya.

3) Keadaan ekonomi keluarga

(1) Keadaan ekonomi yang kurang atau miskin

Keadaan ekonomi yang kurang atau miskin akan menimbulkan kurangnya alat-alat belajar, kurangnya biaya yang disediakan oleh orang tua, tidak mempunyai tempat belajar yang baik.

(2) Keadaan ekonomi yang berlebihan

Keadaan ini sebaliknya dari keadaan yang pertama, dimana ekonomi keluarga berlimpah ruah. Mereka akan menjadi segan belajar karena ia terlalu banyak bersenang-senang . mungkin juga ia dimanjakan oleh orang tuanya, orng tua tidak tahan melihat anaknya belajar dengan bersusah payah. Keadaan seperti ini akan dapat menghambat kemajuan belajar.

4. Minat menjadi Guru a. Pengertian Minat

Menurut Bimo Walgito (2010:38) Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut. Sedangkan menurut Hilgard yang dikutip oleh Slameto (2015:57) minat adalah “kecenderungan yang tetap untuk

(38)

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Kegiatan yang

diminati seseorang yang selalu diperhatikan dengan rasa senang. b. Indikator minat

Indikator minat menurut Slameto (2010: 180), “Siswa yang berminat” memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Adanya perasaan senang 2) Adanya keinginan 3) Adanya perhatian 4) Adanya ketertarikan 5) Adanya kebutuhan 6) Adanya harapan

7) Adanya dorongan dan kemauan c. Jenis-Jenis Minat

Menurut Kuder (Susanto, 2013 : 61-62) mengelompokkan jenis-jenis minat ini menjadi sepuluh macam, yaitu:

1) Minat terhadap alam sekitar, yaitu minat terhadap pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan alam, binatang, dan tumbuhan. 2) Minat mekanis, yaitu minat terhadap pekerjaan yang bertalian

dengan mesin-mesin atau alat mekanik.

3) Minat hitung menghitung, yaitu minat terhadap pekerjaan yang membutuhkan perhitungan.

4) Minat terhadap ilmu pengetahuan, yaitu minat untuk menemukan fakta-fakta baru dan pemecahan problem.

(39)

5) Minat persuasif, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan untuk memengaruhi orang lain.

6) Minat seni, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan kesenian, kerajinan, dan kreasi tangan.

7) Minat leterer, yaitu minat yang berhubungan dengan masalah-masalah membaca dan menulis berbagai karangan.

8) Minat musik, yaitu minat terhadap masalah-masalah musik, seperti menonton konser dan memainkan alat-alat musik.

9) Minat layanan sosial, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan untuk membantu orang lain.

10) Minat klerikal, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan administratif.

Menurut Sukardi (Khairani, 2014: 141) ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menetukan minat, yaitu:

1) Minat yang diekpresikan/ Expressed Interest

Seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihannya dengan kata-kata tertentu. Misal: seseorang mungkin mengatakan bahwa dirinya tertarik dalam mengumpulkan mata uang logam, perangko dan lain-lain.

2) Minat yang diwujudkan/ Manifest Interest

Seseorang dapat mengungkapkan minat bukan melalui kata-kata melainkan dengan tindakan atau perbuatan, yaitu ikut serta dan

(40)

berperan aktif dalam suatu kegiatan. Misal: kegiatan olahraga, pramuka dan sebagainya yang menarik perhatian.

3) Minat yang diinvetariskan/ Inventoral Interest

Seseorang menilai minatnya agar dapat diukur dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu. Pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur minat seseorang disusun dengan menggunakan angket.

London (Djaali, 2007: 122-124) menyatakan berdasarkan orang dan pilihan kerjanya, minat dapat dibagi ke dalam enam jenis, yaitu: 1) Realistis

Orang realistis umumnya mapan, kasar, praktis, berfisik kuat, dan sering sangat atletis, memiliki koordinasi otot yang baik dan terampil. Akan tetapi, ia akan kurang mampu menggunakan medium komunikasi verbal dan kurang memiliki keterampilan berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, pada umumnya mereka kurang menyenangi hubungan sosial, cenderung mengatakan bahwa mereka senang pekerjaan tukang, memiliki sifat langsung, stabil, normal, dan kukuh, menyukai masalah konkret dibanding abstrak, menduga diri sendiri sebagai agresif, jarang melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan, tetapi suka membuat sesuatu dengan bantuan alat.

(41)

2. Investigatif

Orang investigatif termasuk orang yang berorientasi keilmuan. Mereka umumnya berorientasi pada tugas, introspektif, dan asosial, lebih menyukai memikirkan sesuatu daripada melaksanakannya, memiliki dorongan kuat untuk memahami alam, menyukai tugas-tugas yang tidak pasti (ambiguous), suka berjalan sendirian, kurang pemahaman dalam kepemimpinan akademik dan intelektualnya, menyatakan diri sendiri sebagai analisis, selalu ingin tahu, bebas dan bersyarat, dan kurang menyukai pekerjaan yang berulang.

3. Artistik

Orang artistik menyukai hal-hal yang tidak terstruktur, bebas, memiliki kesempatan bereaksi, sangat membutuhkan suasana yang dapat mengekspresikan sesuatu secara individual, sangat kreatif dalam bidang seni dan musik.

4. Sosial

Tipe ini dapat bergaul, bertanggung jawab, berkemanusiaan, dan sering alim, suka bekerja dalam kelompok, senang menjadi pusat perhatian kelompok, memiliki kemampuan verbal, terampil bergaul, menghindari pemecahan masalah secara intelektual, suka memecahkan masalah yang ada kaitannya dengan perasaan.

(42)

Tipe ini cenderung menguasai atau memimpin orang lain, memiliki keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi, agresif, percaya diri, dan umumnya sangat aktif.

6. Konvensional

Orang konvensinal menyukai lingkungan yang sangat tertib, menyenangi komunikasi verbal, senang kegiatan yang berhubungan dengan angka, sangat efektif menyelesaikan tugas yang berstruktur tetapi menghindari situasi yang tidak menentu, menyatakan diri orang yang setia, patuh, praktis, tenang, tertib, efisien; mereka mengidentifikasi diri dengan kekuasaan dan materi.

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya, dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebab, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Menurut Crow dan Crow (Khairani, 2014: 139-140) faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah sebagai berikut :

1) The factor inner urge

Ransangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat. Misalnya kecenderungan terhadap belajar, dalam hal ini seseorang mempunyai hasrat ingin tahu terhadap ilmu pengetahuan.

(43)

2) The factor of social motive

Minat seseorang terhadap objek atau suatu hal. Di samping itu juga dipengaruhi oleh faktor lain dalam diri manusia dan oleh motif sosial, misalnya seseorang berminat pada prestasi tinggi agar dapat status sosial yang tinggi pula.

3) Emosional factor

Faktor perasaan dan emosi ini mempunyai pengaruh terhadap obyek misalnya perjalanan sukses yang dipakai individu dalam suatu kegiatan tertentu dapat pula membangkitkan perasaan senang dan dapat menambah semangat atau kuatnya minat dalam kegiatan tersebut. Sebaliknya kegagalan yang dialami akan menyebabkan minat seseorang berkembang.

B. Penelitian Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Devi Yulianingsih yang berjudul Kesiapan Menjadi Guru Ditinjau Dari Sikap Keguruan Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2014/2015 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan persepsi mahasiswa tentang profesi guru terhadap kesiapan menjadi guru pada mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2014/2015 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univeristas Muhammadiyah Surakarta. Hal ini berdasarkan hasil regresi linier berganda variabel persepsi

(44)

mahasiswa tentang profesi guru (b2) diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,210 > 1,980 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,029 dengan sumbangan relatif sebesar 22% dan sumbangan efektif 7,4 %.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan variabel persepsi mahasiswa tentang profesi guru terhadap kesiapan menjadi guru pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2014/2015 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik persepsi mahasiswa tentang profesi guru akan semakin tinggi kesiapan menjadi guru. Sebaliknya semakin rendah persepsi mahasiswa tentang profesi guru, maka semakin rendah pula kesiapan mengadi guru.

Persamaan dari penelitian relevan dengan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang persepsi profesi guru dengan minat menjadi guru. Perbedaan dari penelitian ini, dimana tempat untuk melakukan penelitian relevan mahasiswa angkatan 2014/2015 sedangkan penelitian ini melakukan penelitian pada mahasiswa angkatan 2016.

C. Kerangka Berfikir

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Persepsi tentang profesi guru dan dukungan keluarga sebagai variabel bebas, sedangkan minat menjadi guru sebagai variabel terikat. Subyek dari penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi angkatan 2016 FKIP Universitas

(45)

Sanata Dharma. Peneliti mengasumsikan kedua variabel di atas diduga berhubungan dengan minat menjadi guru.

a. Hubungan Persepsi tentang Profesi Guru terhadap Minat Menjadi Guru Persepsi yang terbentuk dari setiap diri mahasiswa tentang profesi guru tentu berbeda-beda. Ada mahasiswa yang berpersepsi positif tentang profesi guru, tentu juga ada mahasiswa yang berpresepsi negatif. Persepsi yang terbentuk tentu berasal dari pengalaman yang dialami oleh masing-masing mahasiswa sendiri.

b. Hubungan Dukungan Keluarga terhadap Minat Menjadi Guru

Lingkungan keluarga sebagai tempat yang pertama dan utama dalam pendidikan anak mulai dari dini hingga dewasa. Dalam lingkungan keluarga inilah mahasiswa sebagai anak akan tumbuh dan berkembang. Suasana keluarga yang baik atau membuat mahasiswa lebih senang sehingga akan mendukung aktivitas studi mereka. Orang tua memiliki peran yang sangat penting di dalam keluarga, dengan dukungan dan perhatian kepada anak akan menambah motivasi dalam studi mereka. Ada orangtua yang mendukung anaknya dengan menyerahkan apa yang diinginkan sesuai dengan keinginan anak sendiri, ada juga orangtua yang mendukung anaknya dengan mengharuskan mengikuti apa yang dianjurkan oleh orangtuanya.

(46)

D. Paradigma Penelitian

Keterangan :

X1 : Persepsi tentang Profesi Guru X2 : Dukungan Keluarga

Y : Minat Menjadi Guru

: Hubungan X1, X2 terhadap Y

: Hubungan X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teori, berbagai hasil penelitian yang relevan dan kerangka berfikir diatas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai jawaban sementara dari masalah penelirian yang dirumuskan sebelumnya, sebagai berikut :

a) Hipotesis 1

Ho1 : Tidak ada hubungan antara persepsi mahasiswa tentang profesi guru

dengan minat menjadi guru pada mahasiswa angkatan 2016 Program X1

X2

(47)

Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Ha1 : Ada hubungan antara persepsi mahasiswa tentang profesi guru

dengan minat menjadi guru pada mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

b) Hipotesis 2

Ho2 : Tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan minat

menjadi guru pada mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Ha2 : Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan minat menjadi guru

pada mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(48)

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Arikunto (2010: 313) menyatakan bahwa penelitian korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat dari Muhidin (2011:105) yang menyatakan bahwa tujuan dilakukannya analisis korelasi antara lain: (1) untuk mencari bukti terdapat tidaknya hubungan (korelasi) antar variabel, (2) bila sudah ada hubungan, untuk melihat tingkat keeratan hubungan antar variabel, dan (3) untuk memperoleh kejelasan dan kepastian apakah hubungan tersebut berarti (meyakinkan atau signifikan) atau tidak berarti (tidak meyakinkan).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan BKK Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang beralamat di Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

(49)

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Kurniawan (2014: 69) subjek penelitian adalah sesuatu, baik orang, benda ataupun lembaga (organisasi), yang sifat keadaannya (atributnya) akan diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan BKK Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2016.

2. Objek penelitian

Kurniawan (2014: 69) objek penelitian adalah sifat keadaan (attributes) dari sesuatu benda, orang, atau keadaan, yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian. Objek penelitian ini adalah minat mahasiswa untuk menjadi guru ditinjau dari persepsi mahasiswa tentang profesi guru dan dukungan keluarga.

D. Populasi

Arikunto (2013: 173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan BKK Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2016.

(50)

Tabel 3.1 Jumlah Populasi

No. Kelas Jumlah mahasiswa

1 PAK 58 Mahasiswa

2 PE 44 Mahasiswa

Jumlah 102 Mahasiswa

Sumber : Sekretariat Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan BKK Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma.

E. Variabel Penelitian

Sugiyono (2008:2) pengertian variabel penelitian pada dasarnya sesuatu hal berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu :

1. Variabel Bebas (independent variabels)

Merupakan variabel yang mempengaruhi timbulnya variabel dependen (terikat), pada penelitian ini variabel bebasnya meliputi : persepsi mahasiswa tentang profesi guru (X1), dukungan keluarga (X2).

2. Variabel Terikat (dependent variable)

Merupakan variabel yang dipengaruhi oleh adanya variabel bebas. Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah minat menjadi guru (Y).

F. Definisi Operasional Variabel

Jogiyanto (Kurniawan, 2014: 73) definisi operasional yaitu definisi berupa cara mengukur variabel supaya dapat dioperasikan. Berikut ini variabel penelitian yang akan diteliti meliputi :

(51)

Persepsi mahasiswa tentang profesi guru adalah penginterpretasian mahasiswa terhadap rangsangan-rangsangan yang berupa segala bentuk informasi yang berkaitan dengan profesi guru. Instrumen penelitian variabel persepsi mahasiswa tentang profesi guru dapat dilihat pada tabel 3.2.

Berdasarkan hasil pengujian validitas instrument, item yang tidak valid sudah dihilangkan. Oleh sebab itu no item tersebut dikeluarkan, supaya dapat digunakan untuk pengujian berikutnya. Meskipun no item tersebut dikeluarkan, masing-masing indikator masih tetap bisa diuji karena sudah terwakilkan oleh item lain.

b. Dukungan Keluarga

Syah (2008: 241) menyatakan bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan informal (luar sekolah) yang diakui keberadaannya dalam dunia pendidikan. Peranannya tidak kalah pentingnya dari lembaga formal dan non formal. Bahkan sebelum anak didik memasuki suatu sekolah, dia sudah mendapatkan pendidikan dalam keluarga yang bersifat kodrati. Instrumen penelitian variabel persepsi mahasiswa tentang profesi guru dapat dilihat pada tabel 3.3.

c. Minat Menjadi Guru

Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya, dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebab, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Instrumen penelitian variabel persepsi mahasiswa tentang profesi guru dapat dilihat pada tabel 3.4.

(52)

Berdasarkan hasil pengujian validitas instrument, item yang tidak valid sudah dihilangkan. Oleh sebab itu no item tersebut dikeluarkan, supaya dapat digunakan untuk pengujian berikutnya. Meskipun no item tersebut dikeluarkan, masing-masing indikator masih tetap bisa diuji karena sudah terwakilkan oleh item lain.

G. Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran

1. Operasionalisasi Variabel

a. Variabel Persepsi Tentang Profesi Guru Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Persepsi Tentang Profesi Guru

No Dimensi Indikator No. Butir

Positif Negatif 1. Kualifikasi Akademik dan Sertifikasi Guru Pendapat Mahasiswa Mengenai Sertifikasi Guru 1, 2 2. Hak-hak Seorang Guru Pendapat Mahasiswa Mengenai Hak-Hak Seorang Guru 3, 4, 5 6, 7 3. Kewajiban Seorang Guru Pendapat Mahasiswa Mengenai Kewajiban Seorang Guru 8, 9, 10, 11, 12, 13 4. Pembinaan dan Pengembangan Seorang Guru Pendapat Mahasiswa Mengenai Pembinaan dan Pengembangan Seorang Guru 14, 15, 16, 17, 18

(53)

b. Variabel Dukungan Keluarga Untuk Menjadi Guru Tabel 3.3

Operasionalisasi variabel Dukungan Keluarga

No Dimensi Indikator No. Butir

Positif Negatif

1. Faktor Orangtua Bentuk Tindakan Orangtua 1, 2, 3, 4 Perhatian Orangtua 5, 6, 7, 8 2. Relasi antar Anggota Keluarga Bentuk tindakan anggota keluarga inti selain orang tua.

9, 10, 11

12, 13

Perhatian anggota keluarga inti selain orang tua.

14,15

3. Latar Belakang Kebudayaan

Tata tertib yang dibuat dalam keluarga.

16, 17, 18

19

Kebiasaan yang ada dalam keluarga.

20

c. Variabel Minat Menjadi Guru

Tabel 3.4

Operasionalisasi Variabel Minat Menjadi Guru

No

. Indikator

No.Butir Positif Negatif

1. Perasaan suka/senang terhadap profesi guru

13 17

2. Perhatian yang besar terhadap

mengembangkan minat menjadi guru

2, 4, 14

3. Ketertarikan terhadap profesi guru 1, 11 7, 12

4. Partisipasi dalam proses meningkatkan minat menjadi guru

6, 8, 9, 10

3

5. Dorongan atau kemauan untuk menjadi guru

(54)

2. Pengukuran

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sikap, pendapat, persepsi dan minat seseorang, maka skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Sugiyono(2013:134) mengemukakan bahwa skala likert adalah skala yang menjabarkan variabel menjadi indikator. Kemudian indikator dijadikan acuan dalam membuat butir-butir instrument. Subyek instrument dibuat dari yang sangat positif hingga sangat negatif. Apabila alternative jawaban sudah ada, maka langkah selanjutnya dalah pemberian skor terhadap setiap alternative jawaban seperti pada tabel 3.5, 3.6, 3.7.

Tabel 3.5

Nilai Skor Butir Pernyataan Variabel Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Skor

Sangat Setuju 5 Sangat Setuju 1

Setuju 4 Setuju 2

Ragu-Ragu 3 Ragu-Ragu 3

Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 4

Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 5

Tabel 3.6

Nilai Skor Butir Pernyataan Variabel Dukungan Keluarga

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Skor

Selalu 5 Tidak Pernah 1

Sering 4 Pernah 2

(55)

Pernah 2 Sering 4

Tidak Pernah 1 Selalu 5

Tabel 3.7

Nilai Skor Butir Pernyataan Variabel Minat Menjadi Guru

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Skor

Selalu 5 Tidak Pernah 1

Sering 4 Pernah 2

Jarang 3 Jarang 3

Pernah 2 Sering 4

Tidak Pernah 1 Selalu 5

3. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian meliputi variabel independen berupa persepsi mahasiswa tentang profesi guru dan dukungan keluarga, sedangkan variabel dependennya adalah minat menjadi guru, diungkap dengan teknik kuisioner. Suprapto (2013: 75) menyatakan bahwa kusioner adalah alat pengumpul data yang berisi beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Dalam hal ini kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data tentang persepsi tentang profesi guru dan dukungan keluarga dan minat menjadi guru. Pengumpulan data untuk kuesioner dilakukan sendiri oleh peneliti pada kelas yang dijadikan sampel untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan tertulis.

(56)

4. Pengujian Validitas dan Reabilitas

Dalam penelitian ini akan digunakan 3 macam kuesioner yang akan mencakup persepsi mahasiswa tentang profesi guru, dukungan keluarga, dan minat menjadi guru. Untuk memastikan bahwa item-item kuesioner sahih dan handal, maka akan dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen.

1. Uji Validitas

Arikunto (2013: 211) menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Uji validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara X dan

= Jumlah skor X

= Jumlah skor Y

= Jumlah hasil kali antara X dan Y

(57)

Dengan kriteria pengujian jika r hitung > r tabel dengan α = 0,05

maka alat ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka alat ukur tersebut tidak valid.

Nilai r tabel dapat dilihat di tabel, dengan perhitungan df = N – 2, dengan taraf signifikansi 5%.

Keterangan :

Df = degree of freedom (derajat kebebasan)

N = jumlah responden

Peneliti melakukan uji validitas terhadap 102 responden, dengan perhitungan r tabel :

Df = 102 – 2 = 100

Tabel 3.8 Sebagian dari r tabel

df = N - 2 Taraf signifikansi sebesar 5% (0,05)

100 0.195

Apabila nilai corrected item-total correlation setiap item lebih besar dari r tabel = 0,195 , maka item pernyataan dalam kuesioner dapat dikatakan valid. Sebaliknya, apabila nilai corrected item-total correlation setiap item lebih kecil dari r tabel = 0,195 , maka item pernyataan dikatakan tidak valid.

(58)

Dalam pengujian validitas dilakukan terhadap 102 responden mahasiswa. Berikut adalah hasil pengujian validitas pada masing-masing variabel dalam penelitian ini :

a. Variabel Persepsi Mahasiswa Terhadap Profesi Guru

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru

No. Item R hitung R tabel Keterangan

Butir1 0,236 0,195 Valid

Butir2 0,587 0,195 Valid

Butir3 0,602 0,195 Valid

Butir4 0,489 0,195 Valid

Butir5 0,558 0,195 Valid

Butir6 -0,136 0,195 Tidak valid

Butir7 0,236 0,195 Valid Butir8 0,619 0,195 Valid Butir9 0,641 0,195 Valid Butir10 0,639 0,195 Valid Butir11 0,529 0,195 Valid Butir12 0,446 0,195 Valid Butir13 0,235 0,195 Valid Butir14 0,625 0,195 Valid Butir15 0,621 0,195 Valid Butir16 0,431 0,195 Valid Butir17 0,591 0,195 Valid Butir18 0,488 0,195 Valid

(Output Uji Validitas Variabel Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru Terlampir)

(59)

Tabel 3.9 Menunjukkan ada satu butir pernyataan tentang persepsi mahasiswa tentang profesi guru yang tidak valid, karena nilai

corrected item total correlation < r tabel = 0,195. Butir pernyataan

yang tidak valid adalah nomor 6. Adanya pernyataan tidak valid maka dilakukan pengujian ulang dengan menghapus butir yang tidak valid. Berikut adalah hasil pengujian ulang yang dilakukan pada variabel persepsi mahasiswa tentang profesi guru :

Tabel 3.10

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru

No. Item R hitung R tabel Keterangan

Butir1 0,252 0,195 Valid Butir2 0,596 0,195 Valid Butir3 0,580 0,195 Valid Butir4 0,499 0,195 Valid Butir5 0,565 0,195 Valid Butir7 0,224 0,195 Valid Butir8 0,624 0,195 Valid Butir9 0,630 0,195 Valid Butir10 0,629 0,195 Valid Butir11 0,526 0,195 Valid Butir12 0,477 0,195 Valid Butir13 0,234 0,195 Valid Butir14 0,644 0,195 Valid Butir15 0,623 0,195 Valid Butir16 0,431 0,195 Valid

(Output Uji Validitas Variabel Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru Terlampir)

(60)

Tabel 3.10 Menunjukkan bahwa keseluruhan butir pernyataan tentang persepsi mahasiswa tentang profesi guru adalah valid atau nilai keseluruhan corrected item total correlation > r tabel = 0,195.

b. Variabel Dukungan Keluarga

Tabel 3.11

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Dukungan Keluarga

No. Item R hitung R tabel Keterangan

Butir1 0,143 0,195 Tidak valid

Butir2 0,305 0,195 Valid Butir3 0,630 0,195 Valid Butir4 0,554 0,195 Valid Butir5 0,611 0,195 Valid Butir6 0,541 0,195 Valid Butir7 0,596 0,195 Valid Butir8 0,634 0,195 Valid Butir9 0,658 0,195 Valid Butir10 0,665 0,195 Valid Butir11 0,527 0,195 Valid Butir12 0,393 0,195 Valid

Butir13 -0,090 0,195 Tidak Valid

Butir14 0,669 0,195 Valid

Butir15 0,613 0,195 Valid

Butir16 0,293 0,195 Valid

Butir17 0,510 0,195 Valid

Butir18 0,593 0,195 Valid

Butir19 -0,289 0,195 Tidak Valid

Butir20 0,433 0,195 Valid

(61)

Tabel 3.11 Menunjukkan ada tiga butir pernyataan tentang dukungan keluarga yang tidak valid, karena nilai corrected item total

correlation < r tabel = 0,195. Butir pernyataan yang tidak valid adalah

nomor 1, 13, dan 19. Adanya pernyataan tidak valid maka dilakukan pengujian ulang dengan menghapus butir yang tidak valid. Berikut adalah hasil pengujian ulang yang dilakukan pada variabel dukungan keluarga :

Tabel 3.12

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Dukungan Keluarga

No. Item R hitung R tabel Keterangan

Butir2 0,282 0,195 Valid Butir3 0,607 0,195 Valid Butir4 0,564 0,195 Valid Butir5 0,630 0,195 Valid Butir6 0,545 0,195 Valid Butir7 0,615 0,195 Valid Butir8 0,643 0,195 Valid Butir9 0,637 0,195 Valid Butir10 0,663 0,195 Valid Butir11 0,547 0,195 Valid Butir12 0,483 0,195 Valid Butir14 0,675 0,195 Valid Butir15 0,639 0,195 Valid Butir16 0,275 0,195 Valid Butir17 0,545 0,195 Valid Butir18 0,617 0,195 Valid Butir20 0,456 0,195 Valid

(62)

Tabel 3.12 Menunjukkan bahwa keseluruhan butir pernyataan tentang dukungan keluarga adalah valid atau nilai keseluruhan

corrected item total correlation > r tabel = 0,195.

c. Variabel Minat Menjadi Guru

Tabel 3.13

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Minat Menjadi Guru

No. Item R hitung R tabel Keterangan

Butir1 0,720 0,195 Valid

Butir2 0,638 0,195 Valid

Butir3 0,072 0,195 Tidak Valid

Butir4 0,639 0,195 Valid Butir5 0,748 0,195 Valid Butir6 0,606 0,195 Valid Butir7 0,295 0,195 Valid Butir8 0,359 0,195 Valid Butir9 0,369 0,195 Valid Butir10 0,468 0,195 Valid Butir11 0,640 0,195 Valid

Butir12 -0,206 0,195 Tidak Valid

Butir13 0,596 0,195 Valid

Butir14 0,580 0,195 Valid

Butir15 0,693 0,195 Valid

Butir16 0,306 0,195 Valid

Butir17 0,020 0,195 Tidak Valid

(Output Uji Validitas Variabel Minat Menjadi Guru Terlampir)

Tabel 3.13 Menunjukkan ada tiga butir pernyataan tentang minat menjadi guru yang tidak valid, karena nilai corrected item total

(63)

nomor 7, 12, dan 17. Adanya pernyataan tidak valid maka dilakukan pengujian ulang dengan menghapus butir yang tidak valid. Berikut adalah hasil pengujian ulang yang dilakukan pada variabel minat menjadi guru :

Tabel 3.14

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Minat Menjadi Guru

No. Item R hitung R tabel Keterangan

Butir1 0,727 0,195 Valid Butir2 0,675 0,195 Valid Butir4 0,660 0,195 Valid Butir5 0,757 0,195 Valid Butir6 0,645 0,195 Valid Butir7 0,234 0,195 Valid Butir8 0,356 0,195 Valid Butir9 0,380 0,195 Valid Butir10 0,499 0,195 Valid Butir11 0,684 0,195 Valid Butir13 0,631 0,195 Valid Butir14 0,629 0,195 Valid Butir15 0,720 0,195 Valid Butir16 0,351 0,195 Valid

(Output Uji Validitas Variabel Minat Menjadi Guru Terlampir)

Tabel 3.14 Menunjukkan bahwa keseluruhan butir pernyataan tentang minat menjadi guru adalah valid atau nilai keseluruhan

Gambar

Tabel 3.1  Jumlah Populasi
Tabel 3.8  Sebagian dari r tabel
Tabel  3.9  Menunjukkan  ada  satu  butir  pernyataan  tentang  persepsi mahasiswa tentang profesi guru yang tidak valid, karena nilai  corrected  item  total  correlation  &lt;  r  tabel  =  0,195
Tabel  3.10  Menunjukkan  bahwa  keseluruhan  butir  pernyataan  tentang  persepsi  mahasiswa  tentang  profesi  guru  adalah  valid  atau  nilai keseluruhan corrected item total correlation &gt; r tabel = 0,195
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI GURU DAN PRESTASI BELAJAR

keintiman keluarga mempengaruhi indeks prestasi kumulatif pada mahasiswa. Perumusan Masalah. Berdasarkan dari latar belakang tersebut di atas, maka

Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI 2010 FE UNNES TENTANG

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: “Adakah pengaruh positif yang berarti (signifikan) dari Sikap

Mengingat luasnya masalah yang tercakup dalam judul di atas dan keterbatasan peneliti terakait penelitian yang akan dilakukan, maka penelitian ini hanya difokuskan kepada

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, rumusan masalah yang dapat disimpulkan adalah : Apakah ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas

Berdasarkan latar belakang, identifi- kasi masalah dan batasan masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut Apakah ada hubungannya antara

Setelah masalah-masalah dan latar belakang yang telah diuraikan diatas, mengingat begitu luasnya pembahasan, maka pembahasan skripsi ini hanya dibatasi pada persepsi siswa