• Tidak ada hasil yang ditemukan

Minggu, 4 Januari

Dalam dokumen BAB III TINJAUAN KASUS (Halaman 50-60)

P. Implementasi dan Evaluasi Nama pasien: Ny. R

1. Minggu, 4 Januari

2010 pukul 09.00 SPIVP : a. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya b. Melatih pasien cara

kontrol PK secara spiritual (berdoa, berwudlu dan sholat) c. Membimbing pasien

memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

S :

- klien mengatakan perasaanya baik

- klien mengatakan cara mengontrol marah ada empat yang pertama nafas dalam, kedua pukul

bantal, ketiga

mengungkapkankepada orang lain.

- Klien mengatakan mau diajari cara mengontrol marah dengan berdoa - Klien mengatakan caranya

dengan berdoa atau tarik

-nafas dalam lalu beristighfar dan mengambil air wudu lalu sholat

- Klien mengatkan mau menggunakan cara yang sudah diajarkan ketika marah.

O :

- Klien tampak kooperatif - Kontak mata dengan klien

terjalin dengan baik

- Klien mempraktekkan cara mengontrol marah dengan tarik nafas dalam dan beristighfar.

A :

- Klien dapat menyebutkan cara mengontrol marah yang sehat dan Klien dapat mempraktekkannya. - Dari analisa diatas SP4P

klien tercapai. P :

Perawat

- Mengevaluasi tentang cara mengontrol marah marah dan mengajari cara minum obat dengan benar.

Pasien

untuk melatih cara mengontrol marah yang telah dipelajari dan menggunakannya pada saat akan marah.

1. Senin, 5 Januari 2010 Pukul 10.00 SPVP : a. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya b. Menjelaskan cara

kontrol PK dengan minum obat (prinsip 5 benar minum obat) c. Membimbing pasien

memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.

S:

- klien mengatakan perasaannya baik.

- Klien mengatakan cara mengontrol marah yaitu tarik nafas, gebuk bantal, ngomong dengan orang lain, berdoa atau sholat. - Klien mengatakan obat

yang diminum ada tiga macam yaitu orange besar, orange kecil dan putih kecil.

- Klien mengatakan kalau sehabis minum obat yang warna orange besar rasanya ngantuk terus. - klien mengatakan nanti

siang tidak mau minum obat yang warna orange besar karena sehabis minum obat warna itu rasanya ngantuk terus. - Klien mengatakan kalau

minum obta tidak teratur maka tidak

-sembuh. O:

- klien kooperatif kontak mata saat interaksi terjalin dengan baik. - Klien mempraktikkan

cara mengontrol marah dengan cara tarik nafas dalam dan istighfar. - Klien mengetahui

akibat tidak minum obat dengan teratur. A :

- Klien dapat

mempraktekkan cara mengontrol marah menggunakan cara yang telah diajarkan.

- Klien dapat mengetahui akibat bila minum obat tidak teratur dan berhenti tanpa seizin dokter.

- Dari analisa diatas SP5P klien belum tercapai. P :

Perawat

- Mengevaluasi cara mengontrol marah pada klien.

- Mengevaluasi klien cara minum obat dengan benar.

Pasien

- Menganjurkan pasien untuk melatih cara mengontrol marah yang telah dipelajari dan menggunakannya pada saat akan marah

Menganjurkan kepada klien untuk minum obat secara teratur dan mengingatkan kepada klien untuk tidak berhenti minum obat tanpa izin dokter. 1. Selasa, 6 Januari 2010 Pukul 10.00 SPVP : a. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya b. Menjelaskan cara kontrol PK dengan minum obat (prinsip 5 benar minum obat) c. Membimbing pasien

memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian

S :

- Klien mengatakan perasaanya baik

- Klien mengatakan cara mengontro marah yaitu tarik nafas dalam, gebuk bantal, mengungkapkan perasaanya kepada orang lain, berdoa/ sholat.

- Klien mengatakan mau diajari cara minum obat dengan benar.

- Klien mengatakan obat yang diminum ada 3 yaitu orange bersar, orange kecil dan putih. kecil - Klien mengatakan setelah

-minum obat yang orange besar mengantuk dan rasanya tenang.

- Klien mengatakan” obat yang orange besar namanya CPZ gunannya agar pikiran tenang, yang putih namanya THD gunanhya agar tidak tremor dan ngiler/ ngeces yang orange kecil lupa ik mba..”

- Klien mengatakan “ saya akan selalu minum obat sesuai waktunya mba ”. - Klien mengatakan cara

minum obat sebelum diminum dilihat dulu nama saya, nama obat saya dan jumlah obat yang harus saya minum.

- Klien mengatakan mau melatih cara mengontrol marah yang telah diajarkan dan akan minum obat sesuai teratur.

- Klien mengatakan perasaanya setelah berbincang-bincang

senang “ bisa mengetahui nama obat dan efeknya,

tapi yang orange kecil saya lupa”.

O :

- Klien kooperatif.

- Kontak mata pada saat interaksi terjalin dengan baik.

- Pasien tampak tenang. - Pasien mempraktekkan

cara mengontrol marah dengan tarik nafas dalam lalu beristighfar.

- Pasien mempraktekkan cara minum obat.

A :

- Klien dapat

mempraktekkan cara mengontrol marah menggunakan cara yang telah diajarkan.

- Klien dapat menyebutkan cara benar minum obat. - Klien dapat mengetahui

akibat bila minum obat tidak teratur dan berhenti tanpa seizin dokter.

- Dari analisa diatas SP5P klien tercapai.

P : Perawat

mengontrol marah pada klien.

- Mengevaluasi klien cara minum obat dengan benar. Pasien

- Menganjurkan pasien untuk melatih cara mengontrol marah yang telah dipelajari dan menggunakannya pada saat akan marah

- Menganjurkan kepada klien untuk minum obat secara teratur dan mengingatkan kepada klien untuk tidak berhenti minum obat tanpa izin dokter. 1. Rabu, 7 Januari 2010 pukul 10.00 SP1p – SP5p a. Memvalidasi masalah klien

b. Mengevaluasi tanda dan gejala perilaku kekerasan. c. Mengevaluasi akibat perilaku kekerasan. d. Mengevaluasi cara mengontrol perilaku kekerasan. e. mengevaluasi cara minum obat dengan

S:

- klien mengatakan perasaanya pagi ini senag dan sudah tidak merasa jengkel dengan bapaknya. - Klien mengatakan tanda

dan gejala perilaku kekerasan yaitu mata merah, nada suara tinggi, kepinginnya mengamuk. - Klien mengatakan akibat

dari perilaku kekerasan dijauhi oleh tetangganya.

-prinsip 5 benar. - Klien mengatakan cara mengontrol marah ada 4 yang pertama tarik nafas dalam-dalam, kedua gebuk bantal atau kasur, ketiga mengungkapkan perasaan marahnya kepada orang lain dengan baik, keempat berdoa/ sholat/ membaca alquran.

- Klien mengatakan “cara minum obat yang pertama lihat dulu namanya, lihat nama obatnya, lihat jumlah obat yang harus diminum dan waktu minum obat harus diingat-ingat”.

O:

- Kontak mata klien dengan perawat terjalin dengan baik.

- Klien kooperatif. - Klien tampak tenang. - Klien mempraktekkan

cara mengontrol marah cara fisik 1 dengan tarik nafas dalam.

A:

- Klien dapat menyebutkan tanda dan gejala perilaku

kekerasan.

- Klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan. - Klien dapat menyebutkan

cara mengontrol perilaku

kekerasan dan

mempraktekkannya. - Klien dapat menyebutkan

cara minum obat dengan prinsip 5 benar.

- Dari analisa diatas masalah klien teratasi. P:

Perawat

- Mengevaluasi cara mengontrol marah pada klien.

- Mengevaluasi klien cara minum obat dengan benar. - Mendelegasikan ke perawat ruangan untuk mengevaluasi SP1P-SPVP

dan melanjutkan

intervensi diagnosa harga diri rendah.

Pasien

- Menganjurkan pasien untuk melatih cara mengontrol marah yang telah dipelajari dan menggunakannya pada

saat akan marah

- Menganjurkan kepada klien untuk minum obat secara teratur dan mengingatkan kepada klien untuk tidak berhenti minum obat tanpa izin dokter.

Dalam dokumen BAB III TINJAUAN KASUS (Halaman 50-60)

Dokumen terkait