• Tidak ada hasil yang ditemukan

2) Meningkatnya pelestarian benda, cagar budaya, situs dan nilai-nilai tradisional di masyarakat

3.2. Pengukuran dan Pencapaian Kinerja Organisasi

3.2.2. Misi Kedua

“Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan dasar dan menengah yang merata dan berkualitas”

Sasaran strategis pada misi kedua, yaitu : 1) Meningkatnya cakupan dan kualitas layanan pendidikan dasar, 2) Meningkatnya cakupan dan kualitas layanan pendidikan menengah dan 3) Meningkatnya kualitas layanan pendidikan non formal dan informal Tersedia sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas.

Pencapaian target kinerja sasaran strategis tersebut diatas pada Tahun 2016 umumnya dapat mencapai target yang diharapkan, namun karena keterbatasan anggaran untuk pembangunan pendidikan disamping faktor lainnya, maka ada beberapa indikator kinerja yang belum dapat mencapai target yang diharapkan. Untuk lebih jelasnya kami sampaikan capaian indikator sasaran strategis misi kedua sebagai berikut :

1) Indikator kinerja sasaran strategis meningkatnya cakupan dan kualitas layanan pendidikan dasar, sebagai berikut :

a. Indikator kinerja Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI dan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kelompok Usia 7 – 12tahun

No Indikator Sat Capaian

2013 Capaian 2014 Capaian 2015 Tahun 2016 Target Akhir 2018 Target Realisasi % Kinerja 1 APM SD/MI % 94,27 94,46 94,57 94,63 94,67 100,04 94,52 2 APS Kelompok Usia 7-12thn % 99,70 106,46 102,87 99,76 100,41 100,65 99,80

Lakip Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Tahun 2016 23

Berdasarkan data pokok pendidikan dan statistik pendidikan Tahun 2016, pencapaian kinerja indikator APM SD/MI Tahun 2016 mencapai 94,67% atau mengalami peningkatan mencapai 0,10% dari tahun 2015 (94,57%) dan dapat melebihi target 0,04% dari target yang ditetapkan sebesar 94,63%. Sementara itu apabila dibandingkan dengan APM Nasional Tahun 2016 yang mencapai 93,40%, maka pencapaian APM SD/MI Kota Banjar pada tahun 2015 dan 2016 melebihi capaian Nasional.

Layanan pendidikan dasar jenjang SD/MI pada tahun 2016 telah melayani siswa usia 7-12 sebanyak 18.202 orang, dari jumlah penduduk usia 7 – 12 tahun sebanyak 19.227 jiwa. Sementara itu, sisanya ada yang sudah menginjak pendidikan pada jenjang SMP/MTs, belum bersekolah, putus sekolah dan alasan lainnya yang menyebabkan tidak bersekolah.

Sedangkan indikator APS Kelompok Usia 7-12Tahun pada tahun 2016 mencapai 100,41% atau melampaui target yang ditetapkan sebesar 99,76. Pencapaian maksimal indikator APS Kelompok Usia 7-12Tahun adalah 100,00%. Tetapi untuk pencapaian tahun 2016 yang melampaui batas maksimal, tingginya angka partisipasi sekolah berdasarkan kelompok usia 7-12tahun ditengarai adanya siswa jenjang SD/MI Usia 7-12 tahun dan siswa jenjang SMP/MTs Usia 12 tahun yang berasal dari luar Kota Banjar, khususnya di sekolah-sekolah yang berada wilayah perbatasan dengan Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Ciamis.

Berdasarkan data pokok pendidikan tahun 2016, penduduk usia 7-12 tahun yang bersekolah berjumlah 19.305 orang, yang meliputi : 1) Sekolah di TK/RA sebanyak 29 siswa, 2) Sekolah di SD/MI/SDLB sebanyak 18.202 siswa dan 3) Bersekolah di SMP/MTs/SMPLB sebanyak 1.074 siswa.

Selanjutnya Tabel dibawah ini menggambarkan Angka Partisipasi Murni SD/MI dan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kelompok Usia 7 – 12tahun

Tahun 2016.

Tabel III.1

APM SD/MI dan APS Kelompok Usia 7 – 12tahun Tahun 2016

No Uraian Jumlah Siswa Usia 7 – 12 tahun bersekolah di TK/RA, SD/MI dan SMP/MTs Jumlah Siswa SD/MI Usia 7-12 tahun Jumlah Penduduk 7-12 thn % 1 APM SD/MI 18.202 19.227 94,67 2 APS Kelompok Usia 7 – 12tahun 19.305 19.227 100,41

Lakip Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Tahun 2016 24

Keberhasilan pencapaian indikator APM SD/MI dan APS Kelompok Usia 7-12tahun tidak terlepas dari berbagai program yang telah dilaksanakan baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SD/MI sangat berperan sekali atas keberhasilan pencapaian indikator ini. Selain itu ketersediaan fasilitas satuan pendidikan jenjang SD/MI sebanyak 109 sekolah/madrasah atau apabila dirata-ratakan maka setiap desa/kelurahan memiliki 4 sampai 5 satuan pendidikan jenjang SD/MI dengan jarak kurang 3 km dari pemukiman masyarakat sangat menunjang sekali atas keberhasilan perluasan dan pemerataan layanan pendidikan jenjang SD/MI di Kota Banjar.

Disamping itu keberhasilan Indikator kinerja APM SD/MI dan APS Kelompok Usia 7-12tahun ini juga dicapai melalui Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun, dengan kegiatan sebagai berikut:

1. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SD yang bersumber dari APBN Tahun 2016 sebesar Rp. 12.420.600.000,- dan terserap 100%, keluaran terbantunya biaya operasional sekolah jenjang SD untuk 86 sekolah.

2. Penyediaan Biaya Dukungan Managemen Pengelolaan BOS SD dan SMP yang didanai APBD Kota Banjar sebesar Rp. 5.000.000,- yang terserap Rp. 4.953.000,- keluaran kegiatan terfasilitasinya penyaluran BOS APBN untuk jenjang SD/SDLB dan SMP/SMPLB sebanyak 1 kegiatan.

b. Indikator kinerja Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs dan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kelompok Usia 13 – 15tahun

No Indikator Sat Capaian

2013 Capaian 2014 Capaian 2015 Tahun 2016 Target Akhir 2018 Target Reali-sasi % Kinerja 1 APM SMP/MTs % 93,42 93,92 94,11 93,96 94,14 100,19 94,11 2 APS Kelompok Usia 13-15thn % 106,10 106,52 113,50 106,25 115,98 109,16 106,35

Akumulatif capaian kinerja 104,68

Berdasarkan data pokok pendidikan dan statistik pendidikan Tahun 2016, pencapaian kinerja indikator APM SMP/MTs Tahun 2016 mencapai 94,14% atau mengalami peningkatan mencapai 0,03% dari tahun 2015 dan dapat mencapai target yang diharapkan pada Tahun 2016 sebesar 93,96%. Dan apabila dibandingkan dengan capaian APM SMP/MTs Nasional tahun 2015 yang mencapai 76,55, maka capaian APM SMP/MTs Kota Banjar pada tahun 2015 dan 2016 telah melampaui capaian APM SMP/MTs Nasional.

Lakip Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Tahun 2016 25

Hal ini berarti pelayanan pendidikan dasar jenjang SMP/MTs pada Tahun 2016 telah melayani siswa usia 13 – 15 tahun sebanyak 9.601 orang dari jumlah seluruh penduduk berusia 13 – 15 tahun sebanyak 10.199 jiwa. Sementara itu, sisanya ada yang masih bersekolah pada jenjang SD/MI dan telah menginjak pendidikan jenjang SMA/SMK/MA.

Sedangkan untuk capaian indikator kinerja Angka Partisipasi Sekolah Kelompok Usia 13–15tahun pada Tahun 2016 mencapai 115,98% atau mengalami peningkatan mencapai 2,91% dari tahun 2015 serta dapat melampaui target yang diharapkan sebesar 106,25%. Tingginya angka partisipasi sekolah berdasarkan kelompok usia 13-15tahun ditengarai adanya siswa jenjang SMA/SMK/MA berusia 15 tahun yang berasal dari luar Kota Banjar, sebagai imbas adanya program Banjar Cerdas jenjang Pendidikan Menengah di Kota Banjar.

Berdasarkan data pokok pendidikan tahun 2016 jumlah penduduk usia 13-15 tahun yang bersekolah sebanyak 11.829 orang, yang meliputi : 1) Jenjang SD/MI/ sebanyak 228 siswa, 2) Jenjang SMP/MTs/SMPLB sebanyak 9.601 siswa dan 3) Jenjang SMA/SMK/MA/SMALB sebanyak 2.000 siswa.

Selanjutnya Tabel dibawah ini menggambarkan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs dan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kelompok Usia 13 – 15tahun Tahun 2016.

Tabel III.1

APM SMP/MTs dan APS Kelompok Usia 13 – 15tahun Tahun 2016

No Uraian Jumlah Siswa Usia 13 – 15 tahun bersekolah di SD//MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Jumlah Siswa SMP/MTs Usia 13-15 tahun Jumlah Penduduk 13-15 thn % 1 APM SMP/MTs 9.601 10.199 94,14 2 APS Kelompok Usia 13 – 15tahun 11.829 10.199 115,98

Sumber data : Data Pokok Pendidikan dan Data Statistik Pendidikan Tahun 2016

Keberhasilan pencapaian indikator APM SMP/MTs dan APS Kelompok Usia 13-15tahun tidak terlepas dari berbagai program yang telah dilaksanakan baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SMP/MTs sangat berperan sekali atas keberhasilan pencapaian indikator ini. Selain itu ketersediaan fasilitas satuan pendidikan jenjang SMP/MTs sebanyak 35 sekolah/madrasah yang semakin mudah

Lakip Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Tahun 2016 26

dijangkau oleh masyarakat dan berjarak kurang dari 6 km dari pemukiman masyarakat sangat menunjang sekali atas keberhasilan perluasan dan pemerataan layanan pendidikan jenjang SMP/MTs di Kota Banjar.

Selain itu, keberhasilan Indikator kinerja APM SMP/MTs dan APS Kelompok Usia 13-15tahun dicapai juga melalui Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun, dengan kegiatan sebagai berikut:

1. Pembangunan Ruang Kelas Baru SMP Negeri/MTs Negeri (Banprov) yang didanai APBD Provinsi sebesar Rp. 725.000.000,- yang terserap Rp. 702.457.000,- atau 96,89% keluaran Meningkatnya daya tampung sekolah jenjang SMP sebanyak 5 ruang.

2. Pembangunan RKB SMP Al-Azhar Citangkolo yang didanai APBN sebesar Rp. 142.831.000,- yang terserap Rp. 142.831.000,- atau 100% keluaran Meningkatnya daya tampung sekolah jenjang SMP sebanyak 1 ruang.

3. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SMP yang bersumber dari APBN Tahun 2016 sebesar Rp. 8.230.750.000,- dan terserap 100%, keluaran terbantunya biaya operasional sekolah jenjang SMP untuk 17 sekolah.

c. Indikator kinerja Angka Putus Sekolah SD/MI dan SMP/MTs

No. Indikator Sat Capaian

2013 Capaian 2014 Capaian 2015 Tahun 2016 Target Akhir 2018 Target Reali-sasi % Kinerja 1. Angka Melanjutkan Lulusan SD/MI ke SMP/MTs % 100,00 117,35 115,89 100,00 114,43 114,43 100,00 2. Angka Putus Sekolah Siswa SD/MI % 0,01 0,03 0,02 0,02 0,02 100,00 0,20 3. Angka Putus Sekolah Siswa SMP/MTs % 0,20 0,23 0,39 0,20 0,33 58,82 0,20

Akumulatif capaian kinerja 91,08

Berdasarkan Data Pokok Pendidikan dan Statistik Pendidikan, pada tahun pelajaran 2016/2017 siswa baru kelas 1 jenjang SMP/MTs sebanyak 3.639 siswa, sedangkan jumlah lulusan SD/MI Tahun 2016 sebanyak 3.180, sehingga angka melanjutkan lulusan SD/MI ke jenjang SMP/MTs mencapai 114,43 % atau melebihi target yang diharapkan sebesar 100%. Tingginya angka melanjutkan Lulusan SD/MI Tahun 2016, kemungkinan disebabkan semakin meningkatnya pelayanan pendidikan jenjang SMP/MTs di wilayah perbatasan Kota Banjar

Lakip Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Tahun 2016 27

sehingga mendorong minat masyarakat perbatasan untuk menyekolahkan anaknya ke Kota Banjar.

Sementara itu angka putus sekolah jenjang SD/MI Tahun 2016 mencapai 0,02% atau mencapai target yang diharapkan yaitu 0,02% atau terdapat siswa SD/MI pada tahun pelajaran 2015/2016 yang putus sekolah sebanyak 3 orang dari jumlah siswa tahun sebelumnya sebanyak 19.418 siswa. Hal ini disebabkan bukan karena faktor biaya pendidikan atau faktor ekonomi keluarga. Berdasarkan informasi dari sekolah penyebab siswa putus sekolah karena faktor anak yang tidak mau lagi bersekolah serta kurangnya motivasi yang diberikan orang tua kepada anak.

Sedangkan angka putus sekolah jenjang SMP/MTs Tahun 2016 mencapai 0,33% atau tidak mencapai target yang diharapkan yaitu 0,20% atau terdapat siswa SMP/MTs pada tahun pelajaran 2015/2016 yang putus sekolah sebanyak 37 orang dari jumlah 11.208 siswa. Kegagalan program/kegiatan dalam upaya pencapaian target angka putus sekolah jenjang SMP/MTs disebabkan bukan karena faktor layanan dan fasilitas pendidikan yang tidak memadai, tetapi lebih cenderung kepada menurunnya minat anak untuk belajar, faktor kenakalan anak dan membantu orang tua karena faktor ekonomi keluarga.

Namun demikian penekanan jumlah siswa yang putus sekolah pada jenjang SD/MI dan SMP/MTs dicapai melalui Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun, dengan dukungan dana APBN melalui kegiatan sebagai berikut :

1. Program Indonesia Pintar (PIP) Jenjang SD yang didanai APBN Tahun 2016 sebesar Rp. 1.990.800.000,- dan terserap 100%, keluaran terbantunya siswa tidak mampu jenjang SD sebanyak 4.424 siswa.

2. Program Indonesia Pintar (PIP) Jenjang SMP yang didanai APBN Tahun 2016 sebesar Rp. 957.750.000,- dan terserap 100%, keluaran terbantunya siswa tidak mampu jenjang SMP sebanyak 1.277 siswa.

d. Indikator kinerja tingkat kelulusan siswa jenjang SD/MI dan SMP/MTs

No Indikator Sat Capaian

2013 Capaian 2014 Capaian 2015 Tahun 2016 Target Akhir 2018 Target Reali-sasi % Kinerja 1 Tingkat kelulusan SD/MI % 100 100 100 100 100 100,00 100,00 2 Tingkat kelulusan SMP/MTs % 100 100 100 100 100 100,00 100,00

Lakip Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Tahun 2016 28

No Indikator Sat Capaian

2013 Capaian 2014 Capaian 2015 Tahun 2016 Target Akhir 2018 Target Reali-sasi % Kinerja 3 Nilai rata-rata Hasil Ujian Nasional SMP/MTs Nilai 6,43 6,78 56,30 6,49 48,98 6,53

Akumulatif capaian kinerja

Dilihat dari Data Pokok Pendidikan Tahun 2016 dan Laporan Hasil Ujian Nasional Tahun 2016, tingkat kelulusan SD/MI mencapai 100% atau terdapat 3.180 siswa SD/MI yang lulus dari peserta ujian (jumlah siswa tertinggi tahun sebelumnya) jenjang SD/MI sebanyak 3.180 siswa.

Sementara itu tingkat kelulusan SMP/MTs Tahun 2016 juga mencapai target yang diharapkan, yaitu 100%. Hal ini berarti ada sebanyak 3.776 siswa SMP/MTs yang lulus dari peserta ujian (jumlah siswa tertinggi tahun sebelumnya) jenjang SMP/MTs sebanyak 3.776 siswa.

Dalam pencapaian indikator nilai rata-rata hasil Ujian Nasional jenjang SMP/MTS mengalami perubahan dalam penentuan rentang nilai Ujian Nasional. Pada saat penyusunan Renstra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2014, nilai rata-rata hasil Ujian Nasional sesuai dengan Permendiknas Nomor 3 Tahun 2014 dengan rentang nilai 0 – 10, dan peserta didik dinyatakan lulus apabila nilai akhir ujian nasional rata-rata 5,5.

Semantara itu, berdasarkan Permendikbud Nomor 5 Tahun 2016, kompetensi siswa dinilai dengan rentang 0 – 100. Sedangkan kelulusan peserta didik ditetapkan oleh Satuan Pendidikan. Pada tahun 2016 nilai rata-rata hasil Ujian Nasional Jenjang SMP mencapai 48,98.

Dengan adanya perubahan dalam penentuan nilai hasil ujian nasional, maka perlu adanya perubahan dalam penetapan target renstra dalam indikator pencapaian nilai rata-rata Ujian Nasional SMP/MTs.

Selanjutnya data peserta ujian Tahun 2016 dan tingkat kelulusan siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini :

No Jenjang Peserta Ujian Lulus Tidak Lulus % 1 SD 2.702 2.702 0 100,00 2 MI 478 478 0 100,00 3 SMP 2.727 2.727 0 100,00 4 MTs 1.049 1.049 0 100,00

Lakip Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Tahun 2016 29

Tercapainya target indikator tingkat kelulusan siswa jenjang SD dan SMP didukung program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun melalui kegiatan sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UAS BN) yang di danai dari APBD Kota Banjar Tahun 2016 sebesar Rp. 10.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 9.966.800,- keluaran terlaksananya kegiatan UAS BN Sekolah Dasar sebanyak 85 sekolah.

2. Penyelenggaraan OSN yang di danai dari APBD Kota Banjar Tahun 2016 sebesar Rp. 20.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 19.948.300,- keluaran Diperolehnya juara I dan II Tk.Kota Banjar menjadi utusan ke Tk.Provinsi sebanyak 6 siswa.

3. Penyelenggaraan O2SN yang di danai dari APBD Kota Banjar Tahun 2016 sebesar Rp. 75.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 74.592.800,- keluaran Diperolehnya juara I,II dan III Tk.Kota Banjar menjadi utusan ke Tk.Provinsi sebanyak 96 siswa.

4. Penyelenggaraan FL2SN yang di danai dari APBD Kota Banjar Tahun 2016 sebesar Rp. 30.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 29.828.000,- keluaran Diperolehnya juara FL2SN Tk.Kota menjadi utusan ke Tk.Provinsi sebanyak 39 siswa.

5. Penyelenggaraan Lomba UKS yang di danai dari APBD Kota Banjar Tahun 2016 sebesar Rp. 10.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 9.973.000,- keluaran Diperolehnya wakil kota Banjar ke Tk.Provinsi.

e. Indikator kinerja SMP yang memberikan tambahan jam pelajaran keagamaan

No Indikator Sat Capaian

2013 Capaian 2014 Capaian 2015 Tahun 2016 Target Akhir 2018 Target Reali-sasi % Kinerja 1 SMP yang memberikan tambahan jam pelajaran keagamaan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Akumulatif capaian kinerja 100,00

Berdasarkan data kegiatan Peningkatan Pembinaan Keagamaan Bagi Siswa SMP pada Tahun 2016 telah dilaksanakan program Penambahan Jam Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PJP PAI) bagi siswa SMP di seluruh Kota Banjar yang bekerja sama dengan MUI Kota Banjar. Dari sejumlah 22 sekolah jenjang SMP di Kota Banjar seluruhnya telah melaksanakan program PJP PAI, dengan melibatkan tenaga pendidik sebanyak 27 orang.

Lakip Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Tahun 2016 30

Pencapaian indikator kinerja ini didukung dari APBD Kota Banjar, dengan kegiatan sebagai berikut :

1. Peningkatan Pembinaan Keagamaan Bagi Siswa SMP yang di danai dari APBD Kota Banjar Tahun 2016 sebesar Rp. 144.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 144.000.000,- keluaran Meningkatnya pengetahuan siswa dalam Mata Pelajaran Agama Islam untuk jenjang SMP sebanyak 22 sekolah.

f. Indikator kinerja kualitas ruang kelas SD/MI yang baik

No Indikator Sat Capaian

2013 Capaian 2014 Capaian 2015 Tahun 2016 Target Akhir 2018 Target Realisasi % Kinerja 1 Prosentase kualitas ruang kelas SD/MI dalam kondisi baik % 82,68 79,82 71,99 86,61 75,03 86,63 89,24

Akumulatif capaian kinerja 86,63

Berdasarkan data pokok pendidkan Tahun 2016 terdapat 75,03% ruang kelas SD/MI dengan kondisi baik, pencapaian target ruang kelas SD/MI dalam kondisi baik tahun 2016 mencapai 86,03% tidak dapat tercapai. Namun demikian, apabila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2015 maka terjadi peningkatan prosentase ruang kelas SD/MI kondisi baik sekitar 3,04%. Hal ini dikarenakan pada Tahun 2016 terdapat 12 Sekolah Dasar yang menerima bantuan rehabilitasi ruang kelas dan revitalisasi sekolah yang bersumber dari APBN.

Dengan melihat pencapaian indikator kualitas ruang kelas SD/MI kondisi baik sampai dengan tahun 2016 mencapai 75,03% dan belum mencapai target yang diharapkan, tentunya menjadi tugas yang sangat berat bagi jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar untuk mencapai target yang diharapkan pada akhir Renstra tahun 2018 yang mencapai 89,24%

Salah satu faktor penyebab kegagalan pencapaian indikator kualitas ruang kelas SD/MI karena kegiatan untuk rehabilitasi ruang kelas SD yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp. 5.330.192.000,00 tidak dapat terealisasi.

Sementara itu, prosentase kondisi ruang kelas yang rusak pada jenjang MI mencapai 40,85% atau terdapat sekitar 58 ruang kelas dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat dari 142 ruang kelas. Tentunya ini harus mendapat perhatian tersendiri karena MI kewenangangannya berada di Kementerian Agama.

Lakip Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Tahun 2016 31

Selanjutnya, untuk lebih jelasnya Tabel III.4 dibawah ini menggambarkan kondisi ruang kelas SD/MI Tahun 2016, sebagai berikut :

No Jenjang Jumlah R. Kelas

Kondisi Ruang Kelas

Ket. Baik R. Ringan R. Berat

1 SD 647 508 111 28

2 MI 142 84 47 11

Jumlah 789 592 158 39

Sumber data : Data Pokok Pendidikan Tahun 2016

Adapun kegiatan rehabilitasi ruang kelas tahun 2016 yang realisasikan dan yang tidak dapat dilaksanakan sebagai berikut :

1. Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas (DAK 2012) yang didanai Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan sebesar Rp. 4.610.192.000,- tidak terserap

2. Rehabilitasi Ruang Kelas SD (DAK 2014) yang didanai Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan sebesar Rp. 720.000.000,- tidak terserap.

3. Revitalisasi SDN 5 Mekarsari yang bersumber dari APBN Tahun 2016 sebesar Rp. 548.282.600,- terserap 100% keluaran kegiatan ini meningkatnya ruang kelas dalam kondisi baik sebanyak 1 paket.

4. Rehabilitasi Berat Ruang Kelas SDN 2 Raharja yang bersumber dari APBN Tahun 2016 sebesar Rp. 198.962.000,- terserap 100% keluaran kegiatan ini meningkatnya ruang kelas dalam kondisi baik sebanyak 3 ruang.

5. Rehabilitasi Berat Ruang Kelas SDN 1 Bank Jabar yang bersumber dari APBN Tahun 2016 sebesar Rp. 164.516.000,- terserap 100% keluaran kegiatan ini meningkatnya ruang kelas dalam kondisi baik sebanyak 2 ruang. 6. Rehabilitasi Berat Ruang Kelas SDN 3 Karyamukti yang bersumber dari

APBN Tahun 2016 sebesar Rp. 339.110.000,- terserap 100% keluaran kegiatan ini meningkatnya ruang kelas dalam kondisi baik sebanyak 4 ruang. 7. Rehabilitasi Berat Ruang Kelas SDN 2 Bojongkantong yang bersumber dari

APBN Tahun 2016 sebesar Rp. 302.012.000,- terserap 100% keluaran kegiatan ini meningkatnya ruang kelas dalam kondisi baik sebanyak 4 ruang. 8. Rehabilitasi Berat Ruang Kelas SDN 2 Karyamukti yang bersumber dari

APBN Tahun 2016 sebesar Rp. 154.410.000,- terserap 100% keluaran kegiatan ini meningkatnya ruang kelas dalam kondisi baik sebanyak 2 ruang. 9. Rehabilitasi Berat Ruang Kelas SDN 4 Mekarsari yang bersumber dari APBN

Tahun 2016 sebesar Rp. 301.824.000,- terserap 100% keluaran kegiatan ini meningkatnya ruang kelas dalam kondisi baik sebanyak 4 ruang.

Lakip Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Tahun 2016 32

10. Rehabilitasi Berat Ruang Kelas SDN 7 Kujangsari yang bersumber dari APBN Tahun 2016 sebesar Rp. 300.481.000,- terserap 100% keluaran kegiatan ini meningkatnya ruang kelas dalam kondisi baik sebanyak 4 ruang. 11. Rehabilitasi Berat Ruang Kelas SDN 3 Kujangsari yang bersumber dari

APBN Tahun 2016 sebesar Rp. 141.547.000,- terserap 100% keluaran kegiatan ini meningkatnya ruang kelas dalam kondisi baik sebanyak 2 ruang. 12. Rehabilitasi Berat Ruang Kelas SDN 3 Waringinsari yang bersumber dari

APBN Tahun 2016 sebesar Rp. 250.454.000,- terserap 100% keluaran kegiatan ini meningkatnya ruang kelas dalam kondisi baik sebanyak 3 ruang. 13. Rehabilitasi Berat Ruang Kelas SDN 1 Neglasari yang bersumber dari APBN

Tahun 2016 sebesar Rp. 165.941.000,- terserap 100% keluaran kegiatan ini meningkatnya ruang kelas dalam kondisi baik sebanyak 2 ruang.

14. Rehabilitasi Berat Ruang Kelas SDN 1 Sukamukti yang bersumber dari APBN Tahun 2016 sebesar Rp. 315.810.000,- terserap 100% keluaran kegiatan ini meningkatnya ruang kelas dalam kondisi baik sebanyak 4 ruang.

g. Indikator kinerja kualitas ruang kelas SMP/MTs

No Indikator Sat Capaian

2013 Capaian 2014 Capaian 2015 Tahun 2016 Target Akhir 2018 Target Reali-sasi % Kinerja 1 Prosentase kualitas ruang kelas SMP/MTs dalam kondisi baik % 82,83 83,10 80,32 91,87 80,87 88,03 97,89

Akumulatif capaian kinerja 88,03

Kondisi ruang kelas SMP/MTs tidak jauh berbeda dengan kondisi ruang kelas SD/MI. Berdasarkan data pokok pendidikan tahun 2016 terdapat 80,87% ruang kelas SMP/MTs dalam kondisi baik, sehingga pencapaian target ruang kelas SMP/MTs dalam kondisi baik pada Tahun 2016 mencapai 91,87% tidak dapat tercapai. Sementara itu, apabila dibandingkan dengan tahun 2015 maka terjadi peningkatan prosentase ruang kelas SMP/MTs dengan kondisi baik sekitar 0,55%.

Sementara itu dalam upaya untuk meminimalisir jumlah ruang kelas SMP yang rusak melalui kegiatan rehabilitasi ruang kelas yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan tidak dapat dilaksanakan karena terkendala perbedaan pemahaman atas regulasi yang ada.

Lakip Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Tahun 2016 33

Namun demikian, pada tahun 2016 beberapa sekolah jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) mendapatkan bantuan untuk rehabilitasi ruang kelas yang bersumber dari dana APBN, tetapi kegiatan ini belum dapat meningkatkan prosentase ruang kelas dalam kondisi baik secara signifikan.

Selanjutnya, untuk lebih jelasnya Tabel III.4 dibawah ini menggambarkan kondisi ruang kelas SMP/MTs Tahun 2016, sebagai berikut :

No Jenjang Jumlah R. Kelas

Kondisi Ruang Kelas

Ket. Baik R. Ringan R. Berat

1 SMP 279 231 22 26

2 MTs 113 86 22 5

Jumlah 392 317 44 31

Sumber data : Data Pokok Pendidikan Tahun 2016

Adapun kegiatan rehabilitasi ruang kelas tahun 2016 yang realisasikan dan yang tidak dapat dilaksanakan sebagai berikut :

1. Rehabilitasi Ruang Kelas SMP (DAK 2014) yang didanai Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan sebesar Rp. 945.000.000,- tidak terserap. 2. Kegiatan DAK SMP Tahun 2013 yang didanai Dana Alokasi Khusus (DAK)

Bidang Pendidikan sebesar Rp. 1.438.012.500,- tidak terserap.

3. Kegiatan DAK SMP Tahun 2015 yang didanai Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan sebesar Rp. 1.610.644.037,- tidak terserap.

4. Rehabilitasi Ruang Kelas SMPN 5 Banjar yang bersumber dari Dana APBN Tahun 2016 sebesar Rp. 200.000.000,- yang terserap 100% keluaran kegiatan meningkatnya jumlah ruang kelas dalam kondisi baik sebanyak 2 ruang.

5. Rehabilitasi Berat Ruang Kelas SMPN 9 Banjar yang bersumber dari Dana APBN Tahun 2016 sebesar Rp. 100.000.000,- yang terserap 100% keluaran

Dokumen terkait