• Tidak ada hasil yang ditemukan

102 Misi keenam pemerintah Kota Tomohon adalah membangun kerjasama yang

Dalam dokumen Review RPIJM 2015 – 2019 Kota Tomohon (Halaman 102-107)

harmonis dan saling menguntungkan dalam segala bidang baik ditingkat regional, nasional maupun internasional.

A. Strategi

Strategi untuk mencapai sasaran misi keenam adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan peran Kota Tomohon dalam berbagai kegiatan antar

daerah/ antar kota ditingkat nasional dan internasional.

B. Arah Kebijakan

Arah kebijakan untuk mencapai sasaran misi keenam adalah sebagai berikut :

1. Pemantapan kerjasama nasional dan internasional dalam

menghadapi isu-isu global; dan

2. Mendorong kerjasama antar daerah dalam pengelolaan sumber daya

secara optimal.

3.5 Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM)

Berdasarkan Permen PU No. 18 Tahun 2007, Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum adalah suatu rencana jangka panjang (15-20 tahun) yang merupakan bagian atau tahap awal dari perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi dalam beberapa tahapan dan memuat komponen utama sistem beserta dimensi-dimensinya. RI-SPAM dapat berupa RI-SPAM dalam satu wilayah administrasi maupun lintas kabupaten/kota/provinsi. Penyusunan rencana induk pengembangan SPAM memperhatikan aspek keterpaduan dengan prasarana dan sarana sanitasi sejak dari sumber air hingga unit pelayanan dalam rangka perlindungan dan pelestarian air.

Di dalam RI-SPAM, hal yang perlu dikutip pada bagian ini untuk dijadikan arahan pengembangan kebijakan dan strategi pengembangan SPAM adalah bagian Rencana Pengembangan SPAM yang terdiri dari:

BAB III

- 103

a. Kebijakan, Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah;

b. Rencana Sistem Pelayanan;

c. Rencana Pengembangan SPAM; dan

d. Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum.

3.6 Strategi Sanitasi Kota (SSK)

Strategi Sanitasi Kota adalah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi suatu Kota/Kabupaten, yang berisi potret kondisi sanitasi kota saat ini, rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah. SSK disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota didukung fasilitasi dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.

Dalam menyusun SSK, Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota berpedoman pada prinsip:

a. Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi);

b. Berskala kota dan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan);

c. Disusun sendiri oleh kota dan untuk kota; dan

d. Menggabungkan pendekatan ‘top down’ dengan ‘bottom up’.

SSK dijadikan acuan dalam penyusunan RPIJM terutama untuk sektor Penyehatan Lingkungan dan Permukiman. Dalam SSK beberapa hal yang perlu dikutip pada bagian ini adalah:

a. Kerangka kerja pembangunan sanitasi yang meliputi: Visi dan Misi

b. Tujuan, Sasaran dan Strategi Sektor Sanitasi, yang meliputi: - Sub Sektor

Air Limbah Domestik;

✓ Sub Sektor Persampahan;

✓ Sub Sektor Drainase Lingkungan; dan

BAB III

- 104

3.7 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Berdasarkan Permen PU No. 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, RTBL didefinisikan sebagai panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan

pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan

pengembangan lingkungan/kawasan.

Materi pokok dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan meliputi:

a. Program Bangunan dan Lingkungan;

b. Rencana Umum dan Panduan Rancangan;

c. Rencana Investasi;

d. Ketentuan Pengendalian Rencana; dan

e. Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.

RTBL dapat berupa rencana aksi/kegiatan komunitas, rencana penataan lingkungan, atau panduan rancang kota. Muatan RTBL yang perlu dikutip dan diacu dalam RPIJM yaitu Konsep Dasar Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan yang meliputi:

a. Visi Pembangunan;

b. Konsep Perancangan Struktur Tata Bangunan dan Lingkungan;

c. Konsep Komponen Perancangan Kawasan; dan

d. Blok-blok Pengembangan Kawasan dan Program Penanganannya.

3.8 Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur

BAB III

- 105

3.7.1 Visi dan Misi Bidang Permukiman dan Infrastruktur A. Visi

Dalam periode 2011-2015, visi pembangunan Kota Tomohon, adalah :

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KOTA TOMOHON YANG RELIGIUS,

MANDIRI, SEJAHTERA, BERWAWASAN LINGKUNGAN DENGAN KONSEP

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN MENDUNIA”

Sehingga diharapkan seluruh stekholder di Kota Tomohon secara bahu membahu mengoptimalkan seluruh kapasitas yang dimiliki untuk meningkatkan dan mewujudkan seluruh masyarakat Kota Tomohon lebih maju dan sejahtera.

Penjelasan Visi

Penjelasan visi ini disusun dan diuraikan berdasarkan kalimat dan kata kunci pada Visi Kota Tomohon Tahun 2011-2015, yaitu Masyarakat Kota Tomohon yang Religius, Mandiri, Sejahtera, Berwawasan Lingkungan dengan Konsep Pembangunan Berkelanjutan dan Mendunia.

Berikut ini adalah penjelasannya

Kalimat “Masyarakat yang Religius”

Merupakan syarat mutlak untuk dapat terwujudnya kehidupan agama yang akan menjadikan insan beriman dan taat kepada tuntunan ajaran agama, yang nanti akan mengembangkan dasar moral yang positif pada setiap insan. Pembangunan disektor apapun tidak dapat mendatangkan hikmat dan berkat tanpa dilandasi iman dan kasih.

Kalimat “Masyarakat Yang Mandiri”

Adalah kemampuan nyata pemerintah daerah dan masyarakatnya dalam mengatur dan mengurus kepentingan daerah/rumah tangganya sendiri, serta mengupayakan secara bertahap dan bersungguh-sungguh mengurangi ketergantungan terhadap pihak- pihak lain (luar).

BAB III

- 106

Kalimat “Kesejahteraan Masyarakat”

Merupakan pertanda oleh semakin meningkatnya kualitas

kehidupan dengan adanya perhatian utama terhadap kecukupan kebutuhan dasar pokok manusia, seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan dan lapangan pekerjaan yang didukung oleh infrastruktur fisik, sosial budaya, ekonomi dan keamanan yang memadai, yang nantinya akan lebih difokuskan pada upaya

pengentasan kemiskinan sehingga secara simultan dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kalimat “Berwawasan Lingkungan”

Merupakan konsep tantangan aktual yang memperhatikan

lingkungan alam dalam mengendalikan dan mengantisipasi bencana- bencana alam yang akan terjadi. Wawasan lingkungan diintegrasikan ke dalam semua sektor, yang mendorong masyarakat kearah perilaku yang ramah lingkungan, perwujudan ekosistem kota yang asri dan serasi, serta menurunkan tingkat resiko terjadinya bencana alam.

Kalimat “Konsep Pembangunan Berkelanjutan”

Adalah konsep pembangunan yang mempertimbangkan serta memperhitungkan kualitas dan kuantitas ketersediaan sumber daya alam dan sumber daya manusia sebagai modal pembangunan yang berkesinambungan secara terus-menerus dari generasi ke generasi.

Kata “Mendunia”

Merupakan konsep pembangunan yang memiliki karakter yang mampu menerima dan mengadopsi budaya modern yang konstruktif, berkepribadian dinamis, kreatif, disiplin dan mampu mewarnai proses globalisasi, sebagai konsep yang membangun hubungan kerjasama dengan dunia internasional.

B. Misi

Sesuai dengan harapan terwujudnya masyarakat Tomohon yang religius,

BAB III

- 107

Dalam dokumen Review RPIJM 2015 – 2019 Kota Tomohon (Halaman 102-107)

Dokumen terkait